(Rungkut Megah Raya, blok D no 16)
Minggu, tgl 27 Nopember 2022, pk 09.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
Yunus 1:1-3 - “(1) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: (2) ‘Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepadaKu.’ (3) Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.”.
1) Yunus.
Sebelum disuruh ke Niniwe, Yunus sudahlah seorang nabi Tuhan.
2Raja 14:25 - “Ia mengembalikan daerah Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut Araba sesuai dengan firman TUHAN, Allah Israel, yang telah diucapkanNya dengan perantaraan hambaNya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-Hefer.”.
Jadi Yunus menubuatkan bahwa daerah Israel akan kembali sampai pada batas tertentu, dan raja Yerobeam II menggenapi nubuat tersebut.
Tetapi Clarke (hal 698) mengatakan bahwa tidak bisa diketahui apakah nubuat ini terjadi sebelum atau sesudah cerita dalam kitab Yunus ini.
2) Niniwe.
a) Niniwe adalah ibukota Asyur, dan didirikan oleh Nimrod (Kej 10:9-11).
b) Dalam ay 2 dikatakan bahwa Niniwe adalah ‘kota yang besar’.
Calvin mengatakan bahwa penulis-penulis kafir mengatakan bahwa keliling kota ini adalah 400 stadia (1 stadia = 1/8 mil). Tetapi Editor dari Calvin’s Commentary mengatakan:
1. Keliling Niniwe adalah 480 stadia atau 60 mil. Ini berarti bahwa kalau kota itu berbentuk lingkaran, maka kota itu mempunyai garis tengah 30 km! Tidak heran bahwa Keil & Delitzsch mengatakan (hal 390) bahwa penulis-penulis klasik mengatakan bahwa pada saat itu Niniwe merupakan kota terbesar di dunia!
2. Niniwe mempunyai tembok yang tingginya 100 kaki (30 meter), dan begitu tebalnya tembok itu sehingga bisa dilalui 3 kereta secara berjejer.
3. Bahwa dari 4:11 yang mengatakan 120.000 penduduknya tak bisa membedakan tangan kanan dan kiri, yang dianggap sebagai bayi, maka diperkirakan penduduk Niniwe adalah lebih dari 2 juta orang.
c) Kota ini adalah kota yang jahat.
Ay 2: ‘karena kejahatannya telah sampai kepadaKu’.
Calvin: “he reminds us, that though the Ninevites felicitated themselves, and also gained the plaudits of the whole world on account of their power, yet all this was of no moment, because their wickedness and iniquity had ascended into heaven.” [= Ia mengingatkan kita, bahwa sekalipun Niniwe memuji dirinya sendiri, dan juga mendapatkan pujian dari seluruh dunia karena kekuasaan mereka, tetapi semua ini tidak penting / berarti, karena kejahatan mereka telah naik ke surga.] - hal 25.
Karena itu Calvin berkata: kalau kita ditegur oleh Tuhan, jangan melihat ke kanan atau ke kiri kepada sesama manusia kita. Kita harus melihat kepada Tuhan.
Barnes’ Notes: “every iniquity has its own voice at the hidden judgment seat of God.” [= setiap kejahatan mempunyai suaranya sendiri pada kursi penghakiman Allah yang tersembunyi.] - hal 397.
Bandingkan dengan:
1. Kej 4:10 - “FirmanNya: ‘Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepadaKu dari tanah.”.
2. Kej 18:20-21 - “(20) Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: ‘Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya. (21) Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepadaKu atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.’”.
3. Yak 5:4 - “Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu”.
Penerapan: karena itu jangan merasa aman pada waktu saudara berbuat dosa, hanya karena tidak ada orang yang tahu akan dosa saudara. Tuhan selalu tahu, dan bahkan mencatat dosa-dosa saudara!
3) Tuhan mengutus Yunus ke Niniwe.
Ay 1-2: “(1) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: (2) ‘Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepadaKu.’”.
a) Mengapa Tuhan mengutus Yunus ke Niniwe?
1. Untuk mempertobatkan orang Niniwe.
2. Untuk memberi petunjuk bahwa Ia bukan mau menyelamatkan hanya orang Israel saja.
Pulpit Commentary: “In its history there is, indeed, concealed prophecy of the highest importance which our eyes are open to discern. To the Jews, perhaps, the chief lesson which it was meant to teach was the capacity of the Gentiles for salvation and that God designed to make them partakers thereof.” [= Dalam sejarah Yunus memang ada nubuat tersembunyi yang sangat penting terhadap mana mata kita terbuka untuk melihat. Bagi orang-orang Yahudi, mungkin pelajaran utama yang dimaksudkan untuk diajarkan adalah kapasitas dari orang-orang non Yahudi untuk keselamatan, dan bahwa Allah merencanakan untuk membuat mereka ikut ambil bagian dalam keselamatan tersebut.] - ‘Introduction’, hal ii.
Memang dalam Perjanjian Lama sangat sedikit orang non Israel yang diselamatkan, tetapi dalam Perjanjian Baru tidak demikian. Adanya orang-orang non Israel yang bertobat, seperti Rahab, Rut, janda di Sarfat (1Raja 17), Naaman (2Raja 5), orang-orang di kapal yang ditumpangi Yunus (ay 16), dan orang-orang Niniwe, memberikan petunjuk bahwa nanti dalam Perjanjian Baru gereja akan terdiri bukan hanya dari orang Israel / Yahudi, tetapi juga dari bangsa-bangsa lain.
3. Supaya Niniwe bisa menjadi ‘pembanding’ bagi orang Israel / Yahudi.
Calvin berkata bahwa Yunus dikirim oleh Tuhan ke Niniwe, karena Tuhan bosan / jengkel dengan sikap tegar tengkuk dari Israel, yang selalu meremehkan Firman Tuhan yang diberitakan oleh nabi-nabi Tuhan. Dengan mengirim Yunus ke Niniwe dan mempertobatkan mereka dalam 3 hari, maka kesalahan Israel menjadi makin menyolok. Dengan kata lain, Tuhan mengutus Yunus ke Niniwe supaya Niniwe bisa menjadi pembanding terhadap Israel. Dalam pada jaman Yesus melayani di dunia ini, Ia juga menggunakan Niniwe sebagai pembanding terhadap orang-orang Yahudi saat itu.
Mat 12:40-41 - “(40) Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. (41) Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!”.
Penerapan: kalau saudara banyak mendapat dan mengerti Firman Tuhan, tetapi tidak melaksanakannya, atau tidak punya semangat dalam doa / melayani Tuhan / memberitakan Injil, maka cobalah lihat kepada ‘pembanding-pembanding’ di sekitar saudara, yaitu orang-orang yang mendengar dan mengerti sedikit tentang Firman Tuhan, tetapi bersemangat dalam doa / melayani Tuhan / memberitakan Injil!
b) Apa yang harus Yunus lakukan terhadap Niniwe?
Ay 2: ‘berserulah terhadap mereka’.
KJV: ‘cry against it’ [= berteriaklah terhadap / menentangnya].
Keil & Delitzsch: “‘against’, indicating the threatening nature of the preaching,” [= ‘terhadap / menentang’, menunjukkan sifat mengancam dari khotbah / pemberitaan,] - hal 389.
Niniwe merupakan pusat dari suatu kerajaan besar yaitu Asyur, dan Yunus bukan saja tidak dikenal oleh mereka, tetapi juga berasal dari bangsa yang bermusuhan dengan mereka. Sekarang Yunus disuruh oleh Tuhan untuk berteriak menentang mereka. Jelas ini menunjukkan bahwa Yunus bukannya disuruh menyatakan kasih Allah, tetapi sebaliknya disuruh menyatakan dosa mereka dan ancaman hukuman Tuhan terhadap mereka. Dari sudut pandang manusia / logika, ini merupakan sesuatu yang tidak masuk akal.
Calvin: “it was an unpleasant undertaking to cry out against her immediately at the beginning.” [= merupakan sesuatu usaha yang tidak menyenangkan untuk berteriak menentangnya langsung pada permulaan.] - hal 25.
Penerapan: dalam memberitakan Injil kita harus mengikuti pimpinan Tuhan, dan melakukan apapun yang Ia kehendaki. Jangan terpancang pada caranya Evangelism Explosion atau cara penginjilan yang manapun, yang biasanya menekankan kasih Allah di awal penginjilan. Juga pada waktu saudara sudah mempunyai langkah-langkah penginjilan dengan sistim tertentu, jangan selalu mengikuti langkah-langkah itu seperti mesin. Saudara harus peka terhadap pimpinan Tuhan, dan mengikutinya.
1) Yunus menolak perintah Tuhan.
a) Yunus melarikan diri ke Yafo lalu ke Tarsis.
Ay 3: “Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.”.
Ini menunjukkan bahwa Yunus lari sejauh mungkin dari tempat dimana ia bisa melaksanakan perintah Allah itu.
Barnes’ Notes: “He set about removing himself as far as possible from being under the influence of God, and from the place where he could fulfill them. God bid him to go to Nineveh, which lay North-East from his home; and he instantly set himself to flee to the then furthermost West.” [= Ia mulai menyingkirkan dirinya sendiri sejauh mungkin dari keberadaan di bawah pengaruh Allah, dan dari tempat dimana ia bisa menggenapi perintah Allah. Allah memintanya pergi ke Niniwe, yang terletak di sebelah Timur Laut dari rumahnya; dan ia segera menyiapkan dirinya untuk lari ke tempat yang pada saat itu merupakan bagian Barat yang paling jauh.] - hal 397.
Pulpit Commentary: “He went, too, in a direction exactly the opposite of the one in which he had been sent. God had said, ‘Go north-east,’ and he went south-west.” [= Ia juga pergi ke arah yang persis bertentangan dengan tempat kemana ia telah diutus. Allah telah berkata: ‘Pergilah ke Timur Laut’, dan ia pergi ke Barat Daya.] - hal 12.
b) Yunus lari ‘jauh dari hadapan Tuhan’.
Ada beberapa penafsiran tentang ungkapan ini:
1. Menolak pemerintahan Tuhan atas dirinya, atau menolak untuk melayani Allah.
Barnes’ Notes: “Jonah fled, not from God’s presence, but from standing before him, as His servant and minister.” [= Yunus lari, bukan dari kehadiran Allah, tetapi dari keberadaannya di hadapanNya sebagai pelayanNya.] - hal 397.
Calvin mengatakan bahwa Yunus tidak begitu salah pikirannya sehingga mengira bahwa ia bisa lari dari hadapan Tuhan yang maha ada. Bandingkan dengan Maz 139:7-12 - “(7) Ke mana aku dapat pergi menjauhi rohMu, ke mana aku dapat lari dari hadapanMu? (8) Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. (9) Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, (10) juga di sana tanganMu akan menuntun aku, dan tangan kananMu memegang aku. (11) Jika aku berkata: ‘Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,’ (12) maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagiMu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.”.
Perlu dipertanyakan: Apakah Yunus tahu tentang Maz 139 ini? Kelihatannya ya, karena kalau dilihat dari Yunus 2, maka terlihat dengan jelas bahwa ia sangat mengenal kitab Mazmur (Pulpit, hal 11).
Jadi Calvin beranggapan bahwa yang dimaksud adalah: ia menolak pemerintahan Tuhan atas dirinya.
Tetapi Pulpit Commentary berkata: “The sinner is seldom logical. If he were, he would be a sinner no longer.” [= Orang berdosa biasanya tidak logis. Seandainya ia logis, ia tidak lagi merupakan orang berdosa.] - hal 15.
2. Meninggalkan Israel.
Keil & Delitzsch: “away from the presence of the Lord, out of the land of Israel, where Jehovah dwelt in the temple, and manifested His presence” [= jauh dari kehadiran Tuhan, di luar tanah Israel, dimana Yehovah tinggal di Bait Allah, dan menyatakan kehadiranNya] - hal 391.
Calvin menambahkan bahwa kata-kata ‘jauh dari hadapan TUHAN’ ditulis sampai 2 x (ay 3a,3b) untuk menunjukkan bahwa ini bukan merupakan suatu dosa yang remeh.
-bersambung-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali