(Rungkut
Megah Raya, blok D no 16)
Minggu,
tgl 16 Nopember 2014, pk 17.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
f)
Yesus ‘memerintahkan’ Yudas Iskariot untuk segera melakukan apa yang
mau dia lakukan.
Yoh 13:27b
- “Maka
Yesus berkata kepadanya: ‘Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan
segera.’”.
1. Kata-kata ini jelas tidak lagi dilakukan dengan berbisik,
karena ay 28 jelas menunjukkan bahwa semua yang lain mendengar kata-kata
ini.
Yoh 13:28
- “Tetapi
tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa
maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.”.
Tetapi
karena mereka tidak mendengar kata-kata Yohanes dan Yesus sebelumnya, maka
mereka tetap tidak mengerti persoalannya.
2. Kata-kata Yesus ini tidak bisa dianggap sebagai perintah,
karena kalau ini adalah suatu perintah, maka Yudas tidak bersalah dalam
melakukan hal itu.
Matthew
Poole: “Christ, knowing this, doth not
command, advise, or exhort him; but, in a detestation, bids him go and do what
he has resolved to do, and which he knew would be quickly; letting him know both
that he knew what was in his heart, and that he was now ready to receive the
effects of his malice.” [= Kristus, mengetahui hal ini, tidak
memerintahkan, menasehati, atau mendesak dia; tetapi, dengan sikap jijik,
memintanya untuk pergi dan melakukan apa yang telah ia putuskan untuk dilakukan,
dan yang Ia tahu akan terjadi dengan segera; membiarkan dia tahu bahwa Ia tahu
apa yang ada dalam hatinya, dan bahwa sekarang Ia siap untuk menerima pengaruh /
akibat dari kejahatannya.]
- hal 351.
Adam
Clarke: “As if he had said: ‘Thou are past
all counsel; thou hast filled up the measure of thy iniquity, and hast wholly
abandoned thyself to Satan; I will not force thee to turn from thy purpose, and
without this thou wilt not. Thy designs are all known to me; what thou art
determined to do, and I to permit, do directly; delay not, I am ready.’”
[= Seakan-akan Ia berkata: ‘Engkau sudah tidak bisa dinasehati; engkau telah
memenuhi takaran kejahatanmu, dan telah menyerahkan dirimu sendiri sepenuhnya
kepada setan; Aku tidak akan memaksa engkau untuk berbalik dari rencana /
tujuanmu, dan tanpa ini engkau tidak akan berbalik. Seluruh rencanamu Aku
ketahui; apa yang engkau putuskan untuk dilakukan, dan Aku ijinkan, lakukanlah
segera; jangan menunda, Aku siap’.]
- hal 619.
Calvin
(tentang Yoh 13:27): “‘What thou doest, do
quickly.’ The
exhortation addressed by Christ to Judas is not of such a nature that he can be
regarded as exciting him to do the action: it is rather the language of one who
views the crime with horror and detestation. Hitherto he had endeavored, by
various methods, to bring him back, but to no purpose. Now he addresses him as a
desperate man, ‘Go to destruction, since you have resolved to go to
destruction;’ and, in doing so, he performs the office of a judge, who
condemns to death not those whom he, of his own accord, desires to ruin, but
those who have already ruined themselves by their own fault.” [= ‘Apa yang kaulakukan, lakukan
dengan lebih cepat’. Nasehat / dorongan yang ditujukan oleh Kristus kepada
Yudas bukanlah dari suatu jenis yang bisa dianggap sebagai mendorong dia untuk
melakukan tindakan itu; sebaliknya itu adalah bahasa dari seseorang yang
memandang kejahatan itu dengan ngeri dan jijik. Sampai saat ini Ia telah
berusaha, dengan metode yang bermacam-macam, untuk membawanya kembali, tetapi
tanpa ada gunanya. Sekarang Ia berbicara kepadanya seperti seorang yang putus
asa, ‘Pergilah pada kehancuran, karena engkau telah memutuskan untuk pergi
pada kehancuran;’ dan dalam melakukan demikian, Ia menjalankan tugas dari
seorang hakim, yang menghukum mati, bukan mereka yang Ia, dari kemauanNya
sendiri, inginkan untuk hancur, tetapi mereka yang telah menghancurkan diri
mereka sendiri oleh kesalahan mereka sendiri.].
3. Kata-kata Yesus kepada Yudas ini, yang jelas menunjukkan
kepada Yudas bahwa Ia mengetahui pengkhianatan Yudas, seharusnya membuat Yudas
sadar akan kemahatahuan dan keilahian Yesus, dan ini seharusnya
mempertobatkannya. Tetapi ternyata Yudas tetap tidak bertobat, dan bahkan
meneruskan rencananya.
Matthew
Henry (tentang Yoh 13:27): “How
came Satan to enter into him ‘after the sop’? Perhaps he was presently aware
that it was the discovery of him, and it made him desperate in his resolutions.
Many are made worse by the gifts of Christ’s bounty, and are confirmed in
their impenitency by that which should have led them to repentance.” [= Bagaimana mungkin
Iblis masuk ke dalam dia ‘setelah menerima roti’? Mungkin ia sekarang sadar
bahwa ia telah ketahuan, dan itu membuatnya nekat dalam keputusan-keputusannya.
Banyak orang dibuat jadi lebih buruk oleh karunia-karunia dari kemurahan hati
Kristus, dan diteguhkan dalam ketidak-bertobatan mereka oleh itu yang seharusnya
telah membimbing mereka pada pertobatan.].
Calvin
(tentang Yoh 13:27): “This
example reminds us what a dreadful punishment awaits all those who profane the
gifts of the Lord by abusing them.”
[= Contoh ini mengingatkan kita alangkah menakutkannya hukuman yang menantikan
semua mereka yang menyalah-gunakan karunia-karunia dari Tuhan dengan
menyalah-gunakan mereka.].
4. Sekarang mari kita soroti kata-kata ‘dengan
segera’ dalam Yoh
13:27b itu.
Yoh
13:27b - “Maka
Yesus berkata kepadanya: ‘Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan
segera.’”.
KJV/RSV/NIV/NASB:
‘quickly’ [= dengan cepat].
Hendriksen:
‘more quickly’ [= dengan lebih cepat].
A.
T. Robertson (tentang Yoh 13:27): “Tachion
is comparative of tacheoos
(John 11:31)” [=
TAKHION adalah bentuk pembanding
dari TAKHEOS (Yoh 11:31)].
Catatan:
Kata Yunani TAKHION arti sebenarnya memang ‘more quickly’ [= dengan
lebih cepat] - Bible Works 8.
Bible
Knowledge Commentary (tentang Yoh 13:27): “Do quickly is literally ‘do it more
quickly,’ which may imply Jesus’ words spurred Judas to act in God’s
proper timing.” [= ‘Lakukan dengan
cepat’ secara hurufiah adalah ‘lakukan itu dengan lebih cepat’, yang bisa
menunjukkan secara implicit bahwa kata-kata Yesus mendorong Yudas untuk
bertindak pada waktu yang tepat dari Allah.].
Rencana
tokoh-tokoh Yahudi mula-mula adalah menangkap dan membunuh Yesus setelah masa
hari raya (Paskah dan Roti tak beragi) lewat.
Bdk.
Mat 26:5 - “Tetapi
mereka berkata: ‘Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul
keributan di antara rakyat.’”.
Tetapi
Yesus sendiri menubuatkan bahwa Ia akan ditangkap / disalibkan pada Paskah.
Mat 26:2
- “‘Kamu
tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan
diserahkan untuk disalibkan.’”.
Dan
pada waktu Yesus ‘menyuruh’ Yudas melakukan rencananya dengan
lebih cepat, maka Yudas tahu bahwa Yesus mengetahui pengkhianatannya,
dan ini membuat Yudas mempercepat rencananya sehingga akhirnya pembunuhan /
penyaliban terhadap Yesus dilakukan sesuai dengan nubuat Yesus / ketetapan
Allah, yaitu pada Paskah.
Knox
Chamblin: “Even as they plan his death, his
enemies are under his sovereign lordship.”
[= Bahkan pada saat mereka merencanakan kematianNya, musuh-musuhNya ada di bawah
pemerintahanNya yang berdaulat.]
- hal 229.
William
Hendriksen (tentang Yoh 13:27):
“Judas
is now a completely hardened individual. The warnings of Jesus had not been
heeded. Now they will no longer be issued. Jesus is through with Judas. So Jesus said to him, What you are
doing, do more quickly (or: ‘What you are doing, do it faster’).
... Thus tersely Jesus dismissed Judas, and at the
same time revealed that he, as Lord of all, was complete Master of the
situation. All the details of his Passion, including the time-schedule, were in his own
hands, not in the hands of the traitor. In the plan of God it had been decided
that the Son of God would make himself an offering for sin by his death on the
cross, and
that this would happen on Friday, the fifteenth of Nisan.
That was not the moment which had been selected by the Sanhedrin or by Judas.
Hence, Judas must work faster.
And Judas does work faster, probably
because he now knew (Matt. 26:25) that he had been ‘discovered.’ He was
probably afraid lest the whole plot would fail if he did not act quickly.” [= Sekarang
Yudas adalah seorang individu yang dikeraskan sepenuhnya. Peringatan-peringatan
Yesus tidak diperhatikan. Sekarang peringatan-peringatan itu tak akan
dikeluarkan lagi. Yesus sudah selesai dengan Yudas. Maka Yesus berkata
kepadanya, Apa yang engkau sedang lakukan, lakukan dengan lebih cepat (atau:
‘Apa yang engkau sedang lakukan, lakukan itu lebih cepat’). ... Demikianlah
dengan pendek dan tepat Yesus menyingkirkan Yudas / mengijinkan Yudas pergi, dan
pada saat yang sama menyatakan bahwa Ia, sebagai Tuhan dari semua, sepenuhnya
merupakan Tuan dari sikon itu. Semua detail-detail dari penderitaanNya, termasuk
jadwal waktunya, ada dalam tanganNya sendiri, bukan dalam tangan dari si
pengkhianat. Dalam rencana Allah telah diputuskan bahwa Anak Allah akan membuat
diriNya sendiri suatu persembahan / korban untuk dosa oleh kematianNya pada kayu
salib, dan bahwa ini terjadi pada Jumat, tanggal 15 bulan Nisan. Itu bukanlah
saat yang telah dipilih oleh Sanhedrin atau oleh Yudas. Karena itu, Yudas harus
bekerja lebih cepat.
Dan Yudas memang bekerja dengan lebih cepat, mungkin karena sekarang
ia tahu (Mat 26:25) bahwa ia telah diketahui. Mungkin ia takut kalau-kalau
seluruh rencana rahasia itu akan gagal jika ia tidak bertindak dengan cepat.].
Mat
26:25 - “Yudas,
yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: ‘Bukan aku, ya Rabi?’
Kata Yesus kepadanya: ‘Engkau telah mengatakannya.’”.
William
Hendriksen (tentang Yoh 13:30):
“Judas
was, of course (see on 13:27), very glad to comply with Christ’s request to do
more quickly what he was doing. ... He went out immediately to confer with the
authorities as to the place and the time of the arrest. It is now or never! The
plot had been ‘discovered.’ Hence, lest it be foiled, the rulers must act at
once!”
[= Yudas, tentu saja, sangat senang untuk melakukan permintaan Kristus untuk
melakukan dengan lebih cepat apa yang sedang ia lakukan. ... Ia segera keluar
untuk berunding dengan orang-orang yang berwenang berkenaan dengan tempat dan
waktu penangkapan. Sekarang atau tidak pernah sama sekali! Rencana rahasia itu
telah terbongkar! Karena itu, supaya jangan itu digagalkan, penguasa-penguasa
itu harus segera bertindak!].
g)
Yudas pergi dan melaksanakan rencana pengkhianatannya.
Yoh 13:30
- “Yudas
menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.”.
1.
‘Yudas
menerima roti itu lalu segera pergi’.
Keluarnya
Yudas ini terjadi sebelum atau sesudah Perjamuan Kudus? Dengan kata lain, Yudas
ikut Perjamuan Kudus atau tidak? Ini merupakan pertanyaan yang agak sukar untuk
dijawab karena Perjamuan Kudus yang diceritakan dalam Mat 26:26-28 / Mark
14:22-24 / Luk 22:17-21, tidak diceritakan oleh Yohanes. Ada 2 kemungkinan:
a.
Yudas ikut Perjamuan Kudus.
Dasarnya:
Luk 22:17-21 - “(17)
Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: ‘Ambillah
ini dan bagikanlah di antara kamu. (18) Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai
dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan
Allah telah datang.’ (19) Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur,
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kataNya: ‘Inilah tubuhKu
yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.’ (20)
Demikian juga dibuatNya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: ‘Cawan ini
adalah perjanjian baru oleh darahKu, yang ditumpahkan bagi kamu.
(21) Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku,
ada bersama dengan Aku di meja ini.”.
Perjamuan
Kudus diadakan dalam ay 17-20, dan dalam ay 21 tangan
Yudas Iskariot masih ada bersama Yesus di meja itu. Jadi ia ikut
Perjamuan Kudus.
Jawab:
Lukas tidak menulis secara chronologis (sesuai dengan urut-urutan waktu)!
Thomas
Whitelaw: “Luke’s narrative can with
difficulty be regarded as strictly chronological.”
[= Cerita Lukas tidak bisa dianggap sebagai chronologis secara ketat.]
- hal 295.
Ini
terlihat dari: Luk 22:22 (paralel dengan Mat 26:24) jelas terjadi
sebelum Perjamuan Kudus (Luk 22:17-20 / Mat 26:26-29), tetapi oleh
Lukas ditulis setelah Perjamuan Kudus.
Luk
22:22 - “Sebab
Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi,
celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!’”.
Mat 26:24
- “Anak
Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan
tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih
baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.’”.
William
Hendriksen (tentang Luk 22:21):
“In
the somewhat more chronologically arranged Synoptics, Matthew and Mark, the
institution of the Lord’s Supper follows the announcement concerning the
betrayer. Cf. Matt. 26:26–29 with 26:20–25; and Mark 14:22–25 with
14:17–21.”
[= Dalam Injil Synoptic yang disusun dengan agak lebih khronologis, Matius dan
Markus, pengadaan Perjamuan Kudus mengikuti pengumuman
berkenaan dengan si pengkhianat. Bdk. Mat
26:26-29 dengan 26:20-25; dan Mark
14:22-25 dengan 14:17-21.].
Mat
26:20-29 - “(20) Setelah hari malam, Yesus duduk makan
bersama-sama dengan kedua belas murid itu. (21) Dan ketika mereka sedang makan,
Ia berkata: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan
menyerahkan Aku.’ (22) Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka
seorang demi seorang kepadaNya: ‘Bukan aku, ya Tuhan?’ (23) Ia menjawab:
‘Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini,
dialah yang akan menyerahkan Aku. (24) Anak Manusia memang akan pergi sesuai
dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya
Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak
dilahirkan.’ (25) Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya:
‘Bukan aku, ya Rabi?’ Kata Yesus kepadanya: ‘Engkau telah
mengatakannya.’ (26) Dan ketika mereka sedang
makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu
memberikannya kepada murid-muridNya dan berkata: ‘Ambillah, makanlah, inilah
tubuhKu.’ (27) Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu
memberikannya kepada mereka dan berkata: ‘Minumlah, kamu semua, dari cawan
ini. (28) Sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak
orang untuk pengampunan dosa. (29) Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari
sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku
meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan BapaKu.’”.
Mark
14:17-25 - “(17) Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama-sama
dengan kedua belas murid itu. (18) Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan,
Yesus berkata: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan
menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku.’ (19) Maka sedihlah hati
mereka dan seorang demi seorang berkata kepadaNya: ‘Bukan aku, ya Tuhan?’
(20) Ia menjawab: ‘Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini,
dia yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku. (21) Anak Manusia
memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi
orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.’ (22) Dan ketika Yesus dan murid-muridNya sedang makan, Yesus
mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada
mereka dan berkata: ‘Ambillah, inilah tubuhKu.’ (23) Sesudah itu Ia
mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka
semuanya minum dari cawan itu. (24) Dan Ia berkata kepada mereka: ‘Inilah
darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. (25) Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada
hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah.’”.
b.
Yudas tidak ikut Perjamuan Kudus.
Dasar
/ alasan: Yoh 13:30
menunjukkan bahwa Yudas langsung pergi setelah ia menerima roti itu. Pemberian
roti itu (diceritakan oleh Yohanes, tidak oleh Matius) kelihatannya terjadi
persis setelah Mat 26:23, sedangkan Perjamuan Kudusnya baru terjadi dalam
Mat 26:26-28.
Tetapi
sekalipun Yudas tidak ikut Perjamuan Kudus, tetapi ia pasti ikut Perjamuan
Paskah, yang pada saat itu merupakan sakramen Perjanjian Lama. Mengapa ia
dibolehkan ikut?
(1)
Dalam Perjanjian Lama tidak ada larangan orang berdosa / ‘kristen
KTP’ untuk ikut Perjamuan Paskah, tetapi dalam Perjanjian Baru ada larangan
bagi orang seperti itu untuk ikut Perjamuan Kudus (1Kor 11:27-32).
(2)
Matthew Poole (tentang Yoh 13:30): “For
although Christ knew Judas’s heart, yet he acted not according to his
omniscience, but as the first and prime minister of the gospel, setting us an
example, not to judge of secret things, but of things open only.”
[= Karena sekalipun Kristus mengetahui hati Yudas, tetapi Ia tidak bertindak
sesuai dengan kemaha-tahuanNya, tetapi sebagai pelayan yang pertama dan terutama
dari injil, memberikan kita suatu teladan, untuk tidak menghakimi hal-hal yang
rahasia, tetapi hanya hal-hal yang terbuka.]
- hal 352.
2)
‘Pada
waktu itu hari sudah malam’.
Banyak
sekali penafsir yang mengalegorikan bagian ini.
Wiliam
Barclay: “Judas went out - and it was night.
John has a way of using words in the most pregnant way. It was night for the day
was late; but there was another night there. It is always night when a man goes
from Christ to follow his own purposes. It is always night when a man listens to
the call of evil rather than the summons of good. It is always night when hate
puts out the light of love. It is always night when a man turns his back on
Jesus.”
[= Yudas keluar - dan saat itu sudah malam. Yohanes mempunyai cara menggunakan
kata-kata sehingga sarat dengan arti. Itu sudah malam karena hari itu sudah
larut; tetapi ada ‘malam’ yang lain di sini. Selalu merupakan ‘malam’
kalau seseorang meninggalkan Kristus untuk mengikuti tujuan / rencananya
sendiri. Selalu merupakan ‘malam’ pada waktu seseorang lebih mendengarkan
panggilan kejahatan dari pada panggilan kebaikan. Selalu merupakan ‘malam’
pada waktu kebencian memadamkan terang dari kasih. Selalu merupakan ‘malam’
pada waktu seseorang menghadapkan punggungnya terhadap Yesus.]
- hal 147.
Thomas
Whitelaw: “Perhaps also symbolical of the
spiritual condition of the traitor, within whom, as well as round whom, it was
night.”
[= Mungkin juga merupakan simbol dari kondisi rohani dari si pengkhianat, di
dalam siapa, dan juga di sekitar siapa, itu adalah malam.]
- hal 295.
Pulpit
Commentary: “The
night into which Judas stepped forth was but a faint figure of the deeper night
of a soul into which Satan had entered.” [= Malam ke dalam mana Yudas
melangkah merupakan suatu gambaran yang samar-samar dari malam yang lebih dalam
dari sebuah jiwa ke dalam mana Setan telah masuk.]
- hal 200.
Leon
Morris (NICNT): “‘Night’
is more than a time note. In view of the teaching of this Gospel as a whole it
must be held to point us to the strife between light and darkness and to the
night, the black night, that was in the soul of Judas (cf. 11:10). He had cut
himself off from the light of the world and accordingly shut himself up to
night.”
[= ‘Malam’ merupakan sesuatu yang lebih dari sekedar petunjuk waktu. Dari
sudut pandang pengajaran dari Injil ini secara keseluruhan, itu harus dianggap
sebagai menunjukkan kepada kita peperangan antara terang dan kegelapan dan pada
malam, malam yang gelap, yang ada dalam jiwa Yudas (bdk. 11:10). Ia telah
memotong dirinya sendiri dari terang dunia dan karena itu mengurung dirinya pada
malam.] - hal 628.
John
G. Mitchell: “Not
to have Jesus Christ in your heart and life means night. ... Here is Judas who
spent three and a half years with his wonderful Savior. And when he left, he not
only went out into the darkness at midnight, but he went out into impenetrable
darkness.”
[= Tidak mempunyai Yesus dalam hati dan hidupmu berarti ‘malam’. ... Di
sinilah Yudas yang melewatkan 3 1/2 tahun bersama dengan Juruselamatnya
yang ajaib / luar biasa. Dan ketika ia pergi, ia tidak hanya pergi ke dalam
kegelapan pada tengah malam, tetapi ia pergi keluar ke dalam kegelapan yang tak
dapat ditembus.] - hal
259.
Bible
Knowledge Commentary: “‘And
it was night’ in any other Gospel might simply be a time notice, but in
John’s Gospel it probably also has symbolic significance. Judas was leaving
the Light (8:12; 12:35,46) and going out into the darkness of sin (3:19).” [= ‘Dan itu adalah malam’ dalam Injil yang lain manapun bisa sekedar
merupakan suatu petunjuk waktu, tetapi dalam Injil Yohanes itu mungkin juga
mempunyai arti simbolis. Yudas sedang meninggalkan Terang (8:12; 12:35,46) dan
sedang pergi keluar ke dalam kegelapan dosa (3:19).].
The
Bible
Exposition Commentary:
“Judas was out in the night, controlled
by the prince of darkness, Satan; but Jesus was in the light, sharing love and
truth with His beloved disciples. What a contrast!” [= Yudas ada di luar pada malam, dikendalikan oleh
pangeran kegelapan, Iblis; tetapi Yesus ada dalam terang, membagikan kasih dan
kebenaran dengan murid-murid terkasihNya. Betul-betul suatu kontras!].
Bagaimanapun
menariknya penafsiran yang alegoris ini, saya tetap menganggapnya sebagai salah.
Karena seluruh kontext merupakan cerita sejarah, maka ‘malam’ di sini harus
diartikan secara hurufiah. Pada waktu kata ‘malam’ diartikan secara
simbolis, saya menganggapnya sebagai salah.
Barnes’
Notes: “It was in the evening, or early part
of the night. What is recorded in the following chapters took place the same
night.”
[= Itu terjadi pada malam, atau bagian awal dari malam itu. Apa yang dicatat
dalam pasal-pasal selanjutnya terjadi pada malam yang sama.]
- hal 331.
Adam
Clarke: “under the conduct of the prince of
darkness, and in the time of darkness, he did this work of darkness.”
[= dibawah pimpinan pangeran kegelapan, dan pada saat gelap, ia melakukan
pekerjaan kegelapan ini.]
- hal 331.
Jamieson,
Fausset & Brown: “‘And
it was night.’ - but far blacker night in the soul of Judas than in the sky
over his head.” [=
‘Dan itu adalah malam’. - tetapi malam yang jauh lebih gelap dalam jiwa
Yudas dari pada di langit di atas kepalanya.].
William
Hendriksen (tentang Yoh 13:30):
“It was night when Judas left that room, night outside; night
also inside the heart of Judas!”
[= Itu adalah malam ketika Yudas meninggalkan ruangan itu, malam di luar; malam
juga di dalam hati Yudas!].
Matthew Henry: “Of
the time of his departure: ‘It was night.’ (1.) Though it was night, an unseasonable
time for business, yet, Satan having entered into him, he made no difficulty of
the coldness and darkness of the night. This should shame us out of our
slothfulness and cowardice in the service of Christ, that the devil’s servants
are so earnest and venturous in his service. (2.) Because it was night, and this
gave him advantage of privacy and concealment. He was not willing to be seen
treating with the chief priests, and therefore chose the dark night as the
fittest time for such works of darkness. Those whose deeds are evil love
darkness rather than light. See Job 24:13, &c.” [=
Tentang saat kepergiannya: ‘Itu adalah malam’. (1.) Sekalipun
itu adalah malam, suatu waktu yang tidak tepat / cocok untuk kesibukan, tetapi
karena Iblis telah memasuki dia, ia tidak menganggap dinginnya dan gelapnya
malam itu sebagai kesukaran. Ini harus
membuat kita malu tentang kemalasan dan kepengecutan kita dalam pelayanan
Kristus, bahwa pelayan-pelayan setan begitu sungguh-sungguh dan berani dalam
pelayanannya. (2.) Karena itu adalah malam, dan ini memberinya
keuntungan tentang kerahasiaan dan penyembunyian. Ia tidak mau terlihat
berunding dengan imam-imam kepala, dan karena itu memilih malam yang gelap
sebagai waktu yang paling tepat untuk pekerjaan-pekerjaan kegelapan seperti itu.
Mereka yang perbuatan-perbuatannya jahat mengasihi kegelapan dari pada terang.
Lihat Ayub 24:13, dst.].
Ayub
24:13-17 - “(13)
Ada lagi golongan yang memusuhi terang, yang tidak mengenal jalannya dan tidak
tetap tinggal pada lintasannya. (14) Pada parak siang bersiaplah si pembunuh,
orang sengsara dan miskin dibunuhnya, dan waktu malam ia berlaku seperti
pencuri. (15) Orang yang berzinah menunggu senja, pikirnya: Jangan seorangpun
melihat aku; lalu dikenakannya tudung muka. (16) Di dalam gelap mereka
membongkar rumah, pada siang hari mereka bersembunyi; mereka tidak kenal terang,
(17) karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian, dan mereka sudah
biasa dengan kedahsyatan kegelapan.”.
Tafsiran-tafsiran
yang terakhir ini hanya menganalogikan, tetapi tidak mengatakan bahwa kata
‘malam’ itu merupakan simbol dari keadaan di dalam diri Yudas, dan karena
itu, ini bisa diterima.
-bersambung-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali