Kebaktian

G. K. R. I. ‘GOLGOTA’

(Rungkut Megah Raya, blok D no 16)

Minggu, tgl 19 Oktober 2014, pk 17.00

Pdt. Budi Asali, M. Div.

 

Yudas Iskariot(7)

c)            Harga 30 uang / keping perak.

Mat 26:15 - “Ia berkata: ‘Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?’ Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.”.

 

Mat 27:3-10 - “(3) Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, (4) dan berkata: ‘Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.’ Tetapi jawab mereka: ‘Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!’ (5) Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. (6) Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: ‘Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.’ (7) Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. (8) Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah. (9) Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: ‘Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel, (10) dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku.’”.

 

Bandingkan harga 30 keping perak ini dengan Zakh 11:12-13 - “(12) Lalu aku berkata kepada mereka: ‘Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!’ Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak. (13) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: ‘Serahkanlah itu kepada penuang logam!’ - nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN.”.

 

1.      Mengapa Matius mengatakan ‘nabi Yeremia’ dan bukan ‘nabi Zakharia’?

Mat 27:9 - “Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: ‘Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel,”.

 

Ada bermacam-macam tafsiran / jawaban:

 

a. Matius salah (Pulpit Commentary).

Ia mengira ayat itu ada dalam Yeremia, tetapi ter­nyata ada dalam Zakharia, atau ia salah tulis.

Pandangan ini pasti disenangi oleh orang-orang Liberal (atau orang-orang anti Kristen) yang selalu justru senang kalau bisa mendapatkan kesalahan dalam Kitab Suci. Tetapi kalau kita betul-betul percaya bahwa Kitab Suci (autographnya) adalah Firman Allah yang tidak ada salahnya karena para penulisnya diil­hami / dikuasai Roh Kudus pada saat menuliskannya, maka kita harus menolak pandangan ini!

 

b. Ini bukan kesalahan Matius, tetapi kesalahan penyalin yang menyalin. Ada 2 kemungkinan kesalahan penyalin:

(1) Matius hanya menyebut ‘nabi’ (tanpa nama), tetapi penyalin menambahkan nama ‘Yeremia’ (Pulpit Commentary). Alkitab versi Syria hanya menuliskan ‘nabi’ (Matthew Henry, Adam Clarke).

(2) Penyalin salah tulis sehingga ‘nabi Zakharia’ ia tuliskan ‘nabi Yeremia’.

Albert Barnes mengatakan bahwa nama-nama sering ditulis dalam bentuk singkatan, dan singkatan dari Yeremia dan Zakharia mirip sehingga terjadi kesalahan penyalinan.

 

c. Ada yang mengatakan (Matthew Henry, Adam Clarke, Albert Barnes) bahwa orang-orang Yahudi membagi Perjanjian Lama menjadi 3 bagian, yaitu:

(1) Taurat.

(2) Mazmur.

(3) Yeremia (ini mencakup semua kitab nabi-nabi, termasuk Zakharia, dan kitab nabi Yeremia adalah kitab yang pertama).

Karena itu, maka Matius menuliskan ‘Yeremia’, bukan ‘Zakharia’.

Tetapi William Hendriksen menganggap teori ini tidak dapat dipercaya / diandalkan.

 

d. Ada juga yang mengatakan bahwa pasal-pasal terakhir dari Zakharia memang ditulis oleh Yeremia (Pulpit Commentary, Matthew Henry).

 

e. William Hendriksen dan Bible Knowledge Commentary mengatakan bahwa Matius bukan hanya memikirkan 1 bagian dari Perjanjian Lama, tetapi 2 atau lebih. Bagian yang ia tulis itu bukan hanya berhu­bungan dengan Zakh 11:12-13, tetapi juga dengan Yer 19:1-2, dan mungkin sekali juga dengan Yer 32:6-14 (yang berbicara soal pembe­lian ladang).

 

Yer 19:1-2 - “(1) Beginilah pula firman TUHAN kepadaku: ‘Pergilah membeli buli-buli yang dibuat dari tanah, lalu ajaklah bersama-sama engkau beberapa orang tua-tua bangsa itu dan beberapa orang imam yang tertua, (2) kemudian berangkatlah ke Lembah Ben-Hinom yang di depan pintu gerbang Beling! Serukanlah di sana perkataan-perkataan yang akan Kusampaikan kepadamu! (3) Katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai raja-raja Yehuda dan penduduk Yerusalem! Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepada tempat ini, sehingga telinga orang yang mendengarnya, mendenging! (4) Sebab mereka telah meninggalkan Aku, telah memberikan tempat ini kepada allah asing dan telah membakar korban di sini kepada allah lain yang tidak dikenal oleh mereka sendiri dan oleh nenek moyang mereka dan oleh raja-raja Yehuda. Mereka telah membuat tempat ini penuh dengan darah orang-orang yang tidak bersalah. (5) Mereka telah mendirikan bukit-bukit pengorbanan bagi Baal untuk membakar anak-anak mereka sebagai korban bakaran kepada Baal, suatu hal yang tidak pernah Kuperintahkan atau Kukatakan dan yang tidak pernah timbul dalam hatiKu. (6) Sebab itu, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa tempat ini tidak akan disebut lagi: Tofet dan Lembah Ben-Hinom, melainkan Lembah Pembunuhan. (7) Aku akan menggagalkan rancangan Yehuda dan Yerusalem di tempat ini dan Aku akan membuat mereka rebah oleh pedang di depan musuh mereka dan oleh tangan orang-orang yang ingin mencabut nyawa mereka. Aku akan membiarkan mayat-mayat mereka dimakan oleh burung-burung di udara dan oleh binatang-binatang di bumi. (8) Aku akan membuat kota ini menjadi kengerian dan menjadi sasaran suitan. Setiap orang yang melewatinya akan merasa ngeri dan bersuit karena segala pukulan yang dideritanya. (9) Aku akan membuat mereka memakan daging anak-anaknya laki-laki dan daging anak-anaknya perempuan, dan setiap orang memakan daging temannya, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhnya kepada mereka dan oleh orang-orang yang ingin mencabut nyawa mereka. (10) Selanjutnya pecahkanlah buli-buli itu di depan mata orang-orang yang turut bersama-sama engkau. (11) Katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Demikianlah akan Kupecahkan bangsa ini dan kota ini, seperti orang memecahkan tembikar tukang periuk, sehingga tidak dapat diperbaiki lagi. Dan Tofet akan menjadi tempat penguburan, karena tidak ada tempat lain untuk menguburkan. (12) Begitulah akan Kulakukan kepada tempat ini, demikianlah firman TUHAN, dan kepada penduduknya. Aku akan membuat kota ini seperti Tofet: (13) rumah-rumah Yerusalem dan rumah-rumah para raja Yehuda akan menjadi najis seperti tempat Tofet, yakni segala rumah yang di atas sotohnya orang membakar korban kepada segala tentara langit dan mempersembahkan korban curahan kepada allah lain.’ (14) Ketika Yeremia pulang dari Tofet, ke mana TUHAN telah mengutusnya untuk bernubuat, berdirilah ia di pelataran rumah TUHAN dan berkata kepada segenap orang banyak: (15) ‘Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan ke atas kota ini dan ke atas segala kota sekitarnya seluruh malapetaka yang telah Kukatakan akan menimpa mereka, sebab mereka berkeras kepala dan tidak mendengarkan perkataan-perkataanKu.’”.

 

Persamaan antara Mat 27:3-10 dengan Yer 19:

(1) Sama-sama ada pencurahan darah orang yang tak bersalah (Mat 27:4  Yer 19:4).

(2) Sama-sama melibatkan tokoh-tokoh agama Yahudi (Mat 27:3,6,7  Yer 19:1).

(3) Sama-sama ada tukang periuknya (Mat 27:7,10  Yer 19:1,11).

(4) Tofet / lembah pembunuhan dalam Yer 19:6 menurut tradisi adalah sama dengan tanah tukang periuk / tanah darah dalam Mat 27:7 (ini kata-kata Hendriksen).

(5) Sama-sama ada tempat penguburan (Mat 27:7  Yer 19:11).

 

Tetapi, sekalipun Matius memikirkan beberapa bagian Perjanjian Lama, ia menuliskan bagian-bagian itu atas nama salah satu orang saja, yaitu Yeremia (karena Yeremia adalah nabi yang lebih besar dibandingkan Zakharia).

 

Hal seperti ini juga terjadi dalam Mark 1:2-3. Mark 1:2 sebetulnya mengutip Mal 3:1, dan Mark 1:3 mengutip Yes 40:3. Tetapi Markus menggabungkan kedua bagian itu dan menuliskannya hanya atas nama satu orang saja yaitu Yesaya (karena Yesaya adalah nabi yang lebih besar dari Maleakhi).

Mark 1:2-3 - “(2) Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: ‘Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagiMu; (3) ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagiNya,’”.

Mal 3:1a - Lihat, Aku menyuruh utusanKu, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapanKu!.

Yes 40:3 - Ada suara yang berseru-seru: ‘Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!”.

 

f. Kata-kata itu memang diucapkan oleh Yeremia, tetapi dituliskan oleh Zakharia (Albert Barnes, Loraine Boettner).

 

Loraine Boettner: “Many critics claim that the reference to Jeremiah in Matt. 27:9 is an error, and that the reference should have been to Zechariah (11:12,13). This, however, seems to be a case of ‘Subsequent Mention,’ such as Acts 20:35 and Jude 14. Matthew says that Jeremiah ‘spoke’ these words, and certainly no one can prove otherwise. Apparently Jeremiah spoke them, Zechariah wrote them down, and Matthew, under the guidance of the Holy Spirit, quoted them and assigned them to Jeremiah. Perhaps Matthew had other books which assigned them to Jeremiah but which have since been lost. The fact that Matthew’s quotation is not quite the same as that found in Zechariah may also indicate that he possessed other books.” [= Banyak pengkritik mengclaim bahwa referensi kepada Yeremia dalam Mat 27:9 merupakan suatu kesalahan, dan bahwa referensi itu seharusnya kepada Zakharia (11:12,13). Tetapi ini kelihatannya merupakan suatu kasus ‘penyebutan sesudahnya’ seperti Kis 20:35 dan Yudas 14. Matius berkata bahwa Yeremia ‘mengatakan’ kata-kata ini, dan jelas bahwa tidak ada orang yang bisa membuktikan sebaliknya. Rupanya Yeremia mengucapkan kata-kata itu, Zakharia menuliskan kata-kata itu, dan Matius, dibawah pimpinan Roh Kudus, mengutip kata-kata itu dan menganggapnya berasal dari Yeremia. Mungkin Matius mempunyai kitab-kitab lain yang menganggap kata-kata itu berasal dari Yeremia, tetapi kitab-kitab itu lalu hilang. Fakta bahwa kutipan Matius itu tidak persis sama seperti dengan yang didapatkan dalam Zakharia juga bisa menunjukkan bahwa ia mempunyai kitab-kitab yang lain.] - ‘Studies in Theology’, hal 31.

Catatan:

Kis 20:35 - “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.’”.

Yudas 14 - “Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: ‘Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudusNya,”.

 

2.   Benarkah pengkhianatan Yudas Iskariot yang menjual Yesus dengan harga 30 uang perak merupakan penggenapan dari nubuat dalam Zakh 11:12-13?

 

Untuk itu mari kita melihat seluruh kontext dari ayat dalam Zakh 11 ini:

Zakh 11:1-17 - “(1) Bukalah pintu-pintumu, hai Libanon, supaya api dapat memakan pohon-pohon arasmu. (2) Merataplah, hai pohon sanobar, sebab sudah rebah pohon aras dan sudah dirusakkan pohon-pohon yang hebat! Merataplah, hai pohon-pohon tarbantin Basan, sebab telah rata hutan yang lebat itu! (3) Dengar, para gembala meratap! Sebab kemegahan mereka sudah dirusakkan. Dengar, singa-singa mengaum! Sebab sudah dirusakkan kebanggaan sungai Yordan. (4) Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: ‘Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu! (5) Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya. (6) Sebab Aku tidak lagi akan mengasihani penduduk bumi, demikianlah firman TUHAN, melainkan sesungguhnya, Aku akan menyerahkan manusia masing-masing ke dalam tangan gembalanya dan ke dalam tangan rajanya; mereka ini akan menghancurkan bumi dan Aku tidak akan melepaskan seorangpun dari tangan mereka.’ (7) Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan ‘Kemurahan’ dan yang lain kusebutkan ‘Ikatan’; lalu aku menggembalakan domba-domba itu. (8) Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan merekapun merasa muak terhadap aku. (9) Lalu aku berkata: ‘Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!’ (10) Aku mengambil tongkatku ‘Kemurahan,’ lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang telah kuikat dengan segala bangsa. (11) Jadi dibatalkanlah perjanjian pada hari itu, maka tahulah pedagang-pedagang domba [KJV: ‘the poor of the flock’] yang sedang mengamat-amati aku, bahwa itu adalah firman TUHAN. (12) Lalu aku berkata kepada mereka: ‘Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!’ Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak. (13) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: ‘Serahkanlah itu kepada penuang logam!’ - nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN. (14) Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua, yaitu ‘Ikatan,’ untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan Israel. (15) Sesudah itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: ‘Ambillah sekali lagi perkakas seorang gembala yang pandir! (16) Sebab sesungguhnya, Aku akan membangkitkan di negeri ini seorang gembala yang tidak mengindahkan yang lenyap, yang tidak mencari yang hilang, yang tidak menyembuhkan yang luka, yang tidak memelihara yang sehat, melainkan memakan daging dari yang gemuk dan mencabut kuku mereka. (17) Celakalah gembalaKu yang pandir, yang meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang menimpa lengannya dan menimpa mata kanannya! Biarlah lengannya kering sekering-keringnya, dan mata kanannya menjadi pudar sepudar-pudarnya!’”.

 

Calvin mengatakan bahwa:

a. Mereka disebut ‘Lebanon’ (ay 1), sebagai suatu synecdoche, dan yang dimaksudkan adalah seluruh Yehuda, bahkan Israel juga. Jadi kedua kerajaan tercakup dalam nubuat ini.

b. Dalam nubuat ini, Zakharia menubuatkan kehancuran mereka sebagai pembalasan / hukuman dari Tuhan.

c. Selama ini Allah telah menjadi Gembala yang baik bagi mereka. Memang Allah menggembalakan mereka melalui hamba-hambaNya (para nabi).

d. Dalam ay 7 ada 2 tongkat, yang satu dinamakan ‘kemurahan’ [KJV: ‘beauty’ (keindahan); RSV: ‘grace’ (kasih karunia); NIV/NASB: ‘favor’ (kebaikan)], dan yang lain dinamakan ‘ikatan’ (KJV: ‘bands’ (ikatan); RSV/NIV/NASB: ‘union’ (persatuan)]. Ini menekankan bahwa Allah telah melakukan pekerjaan penggembalaanNya dengan baik.

e. Dalam ay 8 dikatakan bahwa dalam ‘satu bulan’ Allah melenyapkan ‘tiga gembala’. Calvin menafsirkan ‘satu bulan’ sebagai waktu yang pendek, dan bilangan ‘tiga’ sebagai ‘banyak’. Akhir ay 8 menunjukkan bahwa mereka yang digembalakan tak berterima kasih, tetapi sebaliknya tidak menghargai penggembalaan itu sama sekali.

f. Ay 9 menunjukkan bahwa Allah menyatakan kemarahanNya dan menjatuhkan hukuman atas mereka, dengan menghentikan pekerjaan penggembalaan yang selama ini Ia lakukan, dan mulai sekarang Ia membiar-biarkan mereka.

g. Untuk makin menunjukkan kebejatan dari bangsa itu, maka dalam ay 12 Zakharia (atas nama Tuhan) meminta upahnya sebagai gembala selama ini. Mereka membayar 30 uang perak, yang merupakan suatu jumlah yang sangat kecil / tak berarti, dan sama sekali tak cocok untuk penggembalaan yang sudah Tuhan lakukan bagi mereka. Ini menunjukkan bahwa mereka sangat tidak menghargai penggembalaan yang Zakharia lakukan (atau yang Tuhan lakukan melalui Zakharia). Kata-kata nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku’ dalam ay 13 hanya merupakan suatu irony / ejekan.

h. Dalam ay 13 Tuhan menyuruh memberikan 30 uang perak itu kepada ‘penuang logam’ [KJV/NIV/NASB: ‘potter’ (penjunan); RSV: ‘treasury’ (peti persembahan)].

Jamieson, Fausset & Brown (tentang Zak 11:13): It is curious, some old translators, the Chaldaic and Syriac versions, and Kimchi, translate (‎hayowtseer‎), for ‘to the potter,’ ‘to the treasury’ (so Maurer), agreeing with Matt 27:6, ‘The chief priests took the silver pieces, and said, It is not lawful for to put them into the treasury.’ But the English version agrees better with the Hebrew and Matt 27:10, ‘and gave them for the potter’s field, as the Lord appointed me.’[= Merupakan sesuatu yang aneh bahwa sebagian penterjemah kuno, versi-versi Kasdim dan Syria, dan Kimchi, menterjemahkan (HAYOWTSEER), untuk ‘kepada penjunan’, ‘kepada peti persembahan’ (demikianlah Maurer), sesuai dengan Mat 27:6, ‘Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata, Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan.’ Tetapi versi bahasa Inggris sesuai dengan lebih baik dengan bahasa Ibraninya dan Mat 27:10, ‘dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku’.].

Maksudnya, biarlah uang yang begitu sedikit itu digunakan penjunan untuk memperbaiki Bait Allah, yang sangat mereka banggakan itu.

 

Jadi, apa hubungan text dari Zakh 11 ini dengan pengkhianatan Yudas Iskariot?

(1) Uangnya berjumlah sama, yaitu 30 uang / keping perak.

Pada jaman Zakharia itu merupakan jumlah yang kecil, yang menunjukkan bahwa mereka meremehkan pekerjaan penggembalaan dari Tuhan.

Pada waktu Yudas Iskariot menjual Yesus dengan harga 30 uang perak, ia menjual Gurunya dengan harga seorang budak, harga yang sangat rendah!

(2) Uangnya sama-sama dilempar ke Bait Allah (Mat 27:5 bdk. Zakh 11:13).

Kata-kata ‘serahkanlah’ dan ‘menyerahkannya’ dalam Zakh 11:13 versi Kitab Suci Indonesia, salah terjemahan. Seharusnya adalah ‘lemparkanlah’ dan ‘melemparkan’.

(3) Dalam kedua peristiwa ini uang akhirnya jatuh ke tangan tukang periuk (Mat 27:7,10  Zakh 11:13).

(a) Dalam Matius, uang dibelikan ‘tanah tukang periuk’, sehingga jelas dibayarkan kepada tukang periuk.

(b) Dalam Zakharia, uang juga dilemparkan kepada tukang periuk.

Kitab Suci Indonesia lagi-lagi salah karena menterjemahkan ‘penuang logam’.

KJV/RSV/NIV/NASB: ‘potter’ (tukang periuk / penjunan).

 

Adam Clarke (tentang Zak 11:13): Yahweh calls the price of his prophet his own price; and commands that it should not be accepted, but given to a potter, to foreshadow the transaction related Matt 27:7.[= Yahweh menyebut harga dari nabiNya sebagai hargaNya sendiri; dan memerintahkan supaya itu tidak diterima, tetapi diberikan kepada seorang penjunan, untuk membayangkan transaksi yang diceritakan dalam Mat 27:7.].

 

Matthew Henry (tentang Zak 11:13): Making light of Christ, and undervaluing the love of that great and good Shepherd, are the ruin of multitudes, and justly so.[= Meremehkan Kristus, dan menilai rendah kasih dari Gembala yang agung dan baik, mereka kehancuran dari orang banyak itu, dan secara benar / adil demikian.].

 

Keil & Delitzsch (tentang Zak 11:12-13): By paying thirty shekels, they therefore give him to understand that they did not estimate his service higher than the labour of a purchased slave. To offer such wages was in fact ‘more offensive than a direct refusal’ (Hengstenberg). Jehovah therefore describes the wages ironically as ‘a splendid value that has been set upon me.’[= Karena itu, dengan membayar 30 syikal, mereka membuatnya mengerti bahwa mereka tidak menilai pelayanannya lebih tinggi dari pada jerih payah dari seorang budak yang dibeli. Menawarkan upah seperti itu sebetulnya ‘lebih menyakitkan / menjijikkan dari pada suatu penolakan langsung’ (Hengstenberg). Karena itu Yehovah menggambarkan upah itu secara ironis sebagai ‘nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku’.].

 

Matthew Henry (tentang Zak 11:13): Even that sudden resolve of the chief priests was according to an ancient prophecy and the more ancient counsel and foreknowledge of God.[= Bahkan keputusan mendadak dari imam-imam kepala itu sesuai dengan nubuat kuno dan rencana dan pra pengetahuan Allah yang lebih kuno lagi.].

 

The Bible Exposition Commentary (tentang Zak 11:12-13): Whatever view you take of this matter, it’s remarkable that Jesus was sold for thirty pieces of silver, that the silver was thrown down in the temple, and that the silver was used to buy a potter’s field. And all of this happened because the Jewish people rejected Zechariah the shepherd and Jesus the Good Shepherd![= Pandangan apapun yang engkau ambil tentang hal ini, merupakan sesuatu yang patut diperhatikan bahwa Yesus dijual untuk 30 uang perak, bahwa uang perak itu dilemparkan ke dalam Bait Suci, dan bahwa uang perak itu digunakan untuk membeli tanah tukang periuk. Dan semua ini terjadi karena bangsa Yahudi menolak Zakharia sang gembala dan Yesus sang Gembala yang Baik!].

 

Yudas Iskariot telah menjual Gurunya dengan harga 30 uang perak. Banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa mereka juga telah menjual Yesus, bisa dengan uang, bisa juga dengan hal-hal lain seperti kesenangan-kesenangan / kenikmatan-kenikmatan duniawi, barang-barang mewah, hobby, nama besar / kepopuleran, kepandaian, dan sebagainya. Pada saat saudara mengutamakan hal-hal itu lebih dari Tuhan, pada saat saudara membuang ketaatan kepada Tuhan demi hal-hal itu, pada saat saudara meninggalkan kebaktian, pelayanan, waktu doa saudara demi hal-hal itu, pada hakekatnya saudara sudah menjual Yesus. Kita adalah milik Tuhan, dan kita harus hidup bagi Dia. Kalau kita menyingkirkan hak-hak Tuhan atas diri kita demi hal-hal itu, kita sudah menjual Yesus! Renungkan hal ini, dan bertobatlah!

-bersambung-

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali