Kebaktian

G. K. R. I. ‘GOLGOTA’

(Rungkut Megah Raya, blok D no 16)

Minggu, tgl 7 September 2014, pk 17.00

Pdt. Budi Asali, M. Div.


Yudas Iskariot(1)

I) Ada banyak Yudas yang lain dalam Alkitab.

1)   Salah satu dari 12 rasul / murid Yesus juga bernama Yudas.

Yoh 14:22 - “Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepadaNya: ‘Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diriMu kepada kami, dan bukan kepada dunia?’”.

 

Matthew Henry (tentang Yoh 14:22) mengatakan bahwa ‘Yudas’ (Inggris: Judas) atau ‘Yehuda’ (Inggris: Judah) merupakan nama yang terkenal; suku yang paling terkenal di Israel adalah suku Yehuda; dan dua dari murid-murid Kristus mempunyai nama itu: satu di antaranya adalah si pengkhianat, dan yang lain adalah saudara dari Yakobus (Luk 6:16), salah satu dari mereka yang mempunyai hubungan darah dengan Kristus (Mat 13:55). Ia disebut Labeus atau Tadeus, dan merupakan penulis dari surat Yudas. Ini adalah orang yang dibicarakan di sini.

Catatan: dalam bahasa Yunani baik Yudas / Judas maupun Yehuda / Judah memang sama yaitu IOUDAS. Anehnya dalam bahasa Inggris surat Yudas disebut ‘Jude’.

Mat 13:55 - “Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya bernama Maria dan saudara-saudaraNya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?”.

Luk 6:16 - Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.”.

Catatan: Dalam Luk 6:16 Kitab Suci Indonesia menterjemahkan ‘Yudas anak Yakobus’.

KJV: ‘Judas the brother of James’ [= Yudas saudara dari Yakobus].

RSV/NIV/NASB/ASV/NKJV: ‘Judas the son of James’ [= Yudas anak Yakobus].

Terjemahan hurufiah / Literal: ‘Judas of James’ [= Yudas dari Yakobus].

Jadi rasanya terjemahan ‘the son of James’ [= anak dari Yakobus] lebih benar.

 

Dalam Kis 1:13 terulang hal yang sama, kecuali Kitab Suci Indonesia menterjemahkan ‘Yudas bin Yakobus’.

Kis 1:13 - “Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.”.

 

Banyak penafsir menganggap bahwa Yudas inilah yang menuliskan surat Yudas. Tetapi banyak juga yang menganggap bahwa penulis surat Yudas adalah saudara tiri (setengah saudara) dari Yesus. Saya setuju dengan pandangan yang kedua ini.

Yudas 1:1 - Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.”.

 

Matthew Henry (tentang Yoh 14:22): “Observe, First, There was a very good man, and a very bad man, called by the same name; for names commend us not to God, nor do they make men worse. Judas the apostle was never the worse, nor Judas the apostate ever the better, for being namesakes. But, Secondly, The evangelist carefully distinguishes between them; when he speaks of this pious Judas, he adds, not Iscariot. Take heed of mistaking; let us not confound the precious and the vile.” [= Perhatikan, Pertama, Di sana ada orang yang sangat baik, dan orang yang sangat buruk / jahat, yang dipanggil dengan nama yang sama; karena nama tidak membuat kita berharga bagi Allah, juga nama tidak membuat orang-orang lebih buruk. Yudas sang rasul tidak pernah memburuk, dan Yudas si murtad tidak pernah membaik, karena nama-nama mereka. Tetapi, Yang kedua, Sang Penginjil dengan hati-hati membuat pembedaan di antara mereka; pada waktu ia berbicara tentang Yudas yang saleh ini, ia menambahkan, ‘bukan Iskariot’. Hati-hatilah tentang kekeliruan; hendaklah kita tidak mengacaukan yang berharga dan yang buruk.].

 

Jamieson, Fausset & Brown (tentang Yoh 14:22): “the very name had gotten an ill savour in the Church ever since that black treason, and the Evangelist seems to take a pleasure in disconnecting from it all that was offensive in the association, when reporting the question of that dear disciple whose misfortune it was to have that name. He is the same with Lebbaeus, whose surname was Thaddaeus, in Matthew’s catalogue of the Twelve. (See the note at Matt 10:3.)” [= nama yang mendapatkan bau yang buruk dalam Gereja sejak pengkhianatan yang memalukan / jahat itu, dan sang Penginjil kelihatannya senang dalam tidak menghubungkan darinya semua yang hina dalam perkumpulan itu, pada waktu melaporkan pertanyaan dari murid yang kekasih yang kemalangannya adalah mempunyai nama itu. Ia adalah sama dengan Labeus, yang julukannya adalah Tadeus, dalam daftar dari Matius tentang 12 murid / rasul (Lihat catatan pada Mat 10:3).].

Mat 10:3 - “Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus,”.

KJV: and Lebbaeus, whose surname was Thaddaeus; [= dan Labeus, yang julukannya adalah Tadeus;].

Catatan: hanya KJV dan NKJV yang mempunyai terjemahan seperti ini, RSV/NIV/NASB = Kitab Suci Indonesia.

 

William Hendriksen (tentang Yoh 14:22): “The Judas who interrupts the Lord was not the man who had just left the house (13:30), that is, he was not Iscariot (see on 6:71). This is added for the sake of clarity and for the protection of the memory of ‘Judas the Greater’ ... On the contrary, he was Judas the Thrice-named, the one who is called Lebbaeus, whose surname was Thaddaeus (probably courageous, lion-hearted). He was ‘Judas of James’ (Luke 6:16; cf. Acts 1:13). In the four lists of the apostles this Judas is placed next to Simon (the Zealot), from which some have inferred that the two were brothers or very close friends. ... Although in apocryphal writings his name occurs again and again, the New Testament records no other incident with respect to him than the one here described.” [= Yudas yang menginterupsi Tuhan bukanlah orang yang baru saja telah meninggalkan rumah itu (13:30), artinya, ia bukan Iskariot (lihat tentang 6:71). Ini ditambahkan demi kejelasan dan untuk melindungi ingatan tentang ‘Yudas yang lebih besar / Agung’ ... Sebaliknya, ia adalah Yudas dengan tiga nama, orang yang disebut Labeus, yang julukannya adalah Tadeus (mungkin berarti ‘berani’, ‘berhati singa’). Ia adalah ‘Yudas dari Yakobus’ (Luk 6:16; bdk. Kis 1:13). Dalam empat daftar dari rasul-rasul Yudas ini ditempatkan di sebelah Simon (orang Zelot), dari mana sebagian orang telah menyimpulkan bahwa kedua orang ini adalah dua orang saudara atau sahabat yang sangat dekat. ... Sekalipun dalam tulisan-tulisan apokripha namanya muncul berulang-ulang, Perjanjian Baru tidak mencatat kejadian lain berkenaan dengan dia dari pada yang digambarkan di sini.].

Yoh 13:30 - “Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.”.

Yoh 6:71 - “Yang dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.”.

Catatan: tentang Luk 6:16 dan Kis 1:13 sudah saya jelaskan di atas.

 

2)   Yudas-Yudas lain, yang bukan Yudas Iskariot.

Kis 5:37 - “Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya.”.

Kis 9:11 - “Firman Tuhan: ‘Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,”.

Kis 15:22 - “Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.”.

Kis 15:27 - “Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.”.

Kis 15:30 - “Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka.”.

Kis 15:32 - Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, lama menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka.”.

 

II) Yudas Iskariot: identitas dan pencapaiannya.

 

1)   Yudas Iskariot adalah anak laki-laki dari Simon Iskariot.

Yoh 6:71 - “Yang dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.”.

Bdk. Mat 10:4 - “Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.”.

 

Adam Clarke (tentang Mat 10:4): “‘Judas Iscariot.’ Probably from the Hebrew ‎’iysh Qariyowt, a man of Kerioth, which was a city in the tribe of Judah, Josh 15:25, where it is likely this man was born. As ‘ishkara’, signifies the quinsy, or strangulation, and Judas hanged himself after he had betrayed our Lord, Dr. Lightfoot seems inclined to believe that he had his name from this circumstance, and that it was not given him till after his death” [= ‘Yudas Iskariot’. Mungkin dari bahasa Ibrani ’iysh Qariyowt, ‘seorang laki-laki dari Keriot’, yang adalah sebuah kota dalam suku Yehuda, Yos 15:25, dimana mungkin sekali orang ini dilahirkan. Karena ‘ishkara’ berarti pembengkakan pada tenggorokan, atau pencekikan, dan Yudas menggantung dirinya sendiri setelah ia mengkhianati Tuhan kita, Dr. Lightfoot kelihatannya condong untuk percaya bahwa ia telah mendapatkan namanya dari keadaan ini, dan bahwa nama itu tidak diberikan kepadanya sampai setelah kematiannya].

Catatan: dalam bahasa Ibrani kata ISH berarti ‘a man’ [= seorang laki-laki].

Yos 15:25 - “Hazor-Hadata, Keriot-Hezron, itulah Hazor;”.

 

UBS New Testament Handbook Series (tentang Mat 10:4): “There is disagreement regarding the meaning of the name Iscariot, and so no less than four solutions have been proposed: (1) it has been held to mean ‘man of Kariot,’ a wording found in some manuscripts of John 6:71. (2) Others believe ‘Kariot’ to be a corruption of the Greek word for Jericho, according to which his name would mean ‘man of Jericho.’ (3) Still others have traced his name back to the Latin word sicarius (‘murderous’), which derives from the noun sicar (‘curved dagger’), thereby making a connection with the Zealot movement. (4) Finally, some see here a reflection of the Aramaic word meaning ‘false one’ or ‘deceiver,’ in which case the title would reflect the name given Judas by the first Christians. If this solution is accepted, then the name would be equivalent to ‘who betrayed Jesus’ (TEV). If this latter suggestion is accepted, then a possible translation is ‘Judas called Iscariot, which means he betrayed Jesus.’ However, it is best in translation to treat Iscariot as a name without attempting to give it meaning.” [= Ada ketidak-sesuaian pendapat berkenaan dengan arti dari nama ‘Iskariot’, sehingga tidak kurang dari empat solusi telah diusulkan: (1) telah dipercaya bahwa itu berarti ‘orang laki-laki dari Kariot’, suatu susunan kata yang ditemukan dalam beberapa manuscript-manuscript tentang Yoh 6:71. (2) Orang-orang lain percaya ‘Kariot’ sebagai suatu perusakan dari kata Yunani untuk ‘Yerikho’, menurut mana namanya berarti ‘orang laki-laki dari Yerikho’. (3) Masih ada orang-orang lain yang telah menelusuri jejak namanya pada kata bahasa Latin SICARIUS (‘pembunuh’), yang diturunkan dari kata benda SICAR (‘belati yang melengkung’), dengan itu membuat suatu hubungan dengan gerakan Zealot. (4) Terakhir, sebagian orang melihat di sini suatu bayangan dari kata Aramaik yang berarti ‘orang yang palsu’ atau ‘penipu’, dalam kasus mana gelar itu membayangkan nama Yudas yang diberikan oleh orang-orang Kristen mula-mula. Jika usul yang terakhir diterima, maka suatu penterjemahan yang memungkinkan adalah ‘Yudas yang disebut Iskariot, yang berarti ia telah mengkhianati Yesus’. Tetapi, adalah yang terbaik dalam penterjemahan untuk memperlakukan ‘Iskariot’ sebagai suatu nama tanpa mencoba untuk mengartikannya.].

 

William Hendriksen (tentang Yoh 6:71): “The father of Judas was Simon. This Simon was called Iscariot; i.e., a man of Kerioth; probably in Judah (Josh. 15:25), though there was also a place of that name in Moab (Jer. 48:24). The traitor is here so carefully described in order to distinguish him from another Judas, who also belonged to the twelve. The appositive ‘one of the twelve,’ was probably added to show the enormity of his sin (though a highly favored one, yet he was going to commit this terrible deed) and to justify the remark of Jesus in verse 70, ‘Have I not chosen you, the twelve.’ [= Ayah dari Yudas adalah Simon. Simon ini disebut Iskariot; yaitu / artinya, ‘seorang laki-laki dari Keriot’; mungkin di Yehuda (Yos 15:25), sekalipun di sana juga ada suatu tempat dengan nama itu di Moab (Yer 48:24). Sang pengkhianat di sini digambarkan dengan sangat hati-hati untuk membedakannya dari Yudas yang lain, yang juga termasuk dalam 12 murid / rasul. Keterangan ‘seorang di antara kedua belas murid / rasul itu’, mungkin ditambahkan untuk menunjukkan besarnya dosanya (sekalipun seseorang yang diberi hak yang tinggi, tetapi ia akan melakukan tindakan mengerikan ini) dan untuk membenarkan kata-kata Yesus dalam ay 70, ‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini’.].

Yos 15:25 - “Hazor-Hadata, Keriot-Hezron, itulah Hazor;”.

Yer 48:24 - Keriot, Bozra dan atas segala kota negeri Moab yang jauh dan yang dekat.”.

Yoh 6:70 - “Jawab Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.’”.

 

William Hendriksen (tentang Mat 10:4): “Finally, there was Judas Iscariot, generally interpreted as meaning ‘Judas the man from Kerioth,’ a place in southern Judea. The Gospels refer to him again and again (Matt. 26:14, 25, 47; 27:3; Mark 14:10, 43; Luke 22:3, 47, 48; John 6:71; 12:4; 13:2, 26, 29; 18:2–5). He is at times described as ‘Judas who betrayed him,’ ‘Judas one of the twelve,’ ‘the betrayer,’ ‘Judas the son of Simon Iscariot,’ ‘Judas Iscariot, Simon’s son,’ or simply ‘Judas.’” [= Akhirnya, di sana ada Yudas Iskariot, biasanya ditafsirkan sebagai berarti ‘Yudas seorang laki-laki dari Keriot’, suatu tempat di bagian selatan Yudea. Injil-injil menunjuk kepada dia berulang-ulang (Mat 26:14,25,47; 27:3; Mark 14:10, 43; Luk 22:3,47,48; Yoh 6:71; 12:4; 13:2,26,29; 18:2–5). Ia kadang-kadang digambarkan sebagai ‘Yudas yang telah mengkhianati Dia’, ‘Yudas satu dari 12 (murid / rasul)’, ‘si pengkhianat’, ‘Yudas, anak laki-laki dari Simon Iskariot’, ‘Yudas Iskariot, anak laki-laki dari Simon’, atau sekedar ‘Yudas’.].

 

2)   Yudas Iskariot dipilih sendiri oleh Yesus untuk menjadi salah satu dari 12 murid / rasul.

Mat 10:1-4 - “(1) Yesus memanggil kedua belas muridNya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. (2) Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, (3) Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, (4) Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.”.

Yoh 6:70-71 - “(70) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.’ (71) Yang dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.”.

Kis 1:17 - “Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.’”.

 

Karena Yudas Iskariot adalah salah satu dari 12 murid Yesus, maka jelas ia juga mengikuti Yesus kemanapun Yesus pergi, mendengar firman yang diajarkan oleh Yesus, melihat mujijat-mujijat yang Yesus lakukan, melihat kesucian hidup Yesus dan sebagainya.

 

3)   Yudas Iskariot juga diutus Yesus untuk memberitakan Injil, menyembuhkan orang sakit dan sebagainya.

 

Mat 10:5-15 - “(5) Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: ‘Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, (6) melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (7) Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. (8) Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. (9) Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. (10) Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. (11) Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. (12) Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. (13) Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. (14) Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. (15) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.’”.

 

Luk 9:1-6 - “(1) Maka Yesus memanggil kedua belas muridNya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. (2) Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, (3) kataNya kepada mereka: ‘Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. (4) Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. (5) Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.’ (6) Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.”.

 

Jelas dari kedua text di atas ini bahwa Yudas Iskariot juga termasuk di dalam 12 murid yang diutus dan diberi kuasa untuk melakukan mujijat-mujijat / kesembuhan-kesembuhan / pengusiran setan dan sebagainya. Dan jelas ia juga memberitakan Injil bersama dengan 11 murid yang lain!

 

III) Sikap Yesus kepada Yudas Iskariot.

 

Yoh 13:1-30 - “(1) Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saatNya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-muridNya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. (2) Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. (3) Yesus tahu, bahwa BapaNya telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. (4) Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggangNya, (5) kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-muridNya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggangNya itu. (6) Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepadaNya: ‘Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?’ (7) Jawab Yesus kepadanya: ‘Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.’ (8) Kata Petrus kepadaNya: ‘Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.’ Jawab Yesus: ‘Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.’ (9) Kata Simon Petrus kepadaNya: ‘Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!’ (10) Kata Yesus kepadanya: ‘Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.’ (11) Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: ‘Tidak semua kamu bersih.’ (12) Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaianNya dan kembali ke tempatNya. Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? (13) Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (14) Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; (15) sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. (16) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. (17) Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. (18) Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan rotiKu, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. (19) Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. (20) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.’ (21) Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.’ (22) Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkanNya. (23) Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihiNya, bersandar dekat kepadaNya, di sebelah kananNya. (24) Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: ‘Tanyalah siapa yang dimaksudkanNya!’ (25) Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepadaNya: ‘Tuhan, siapakah itu?’ (26) Jawab Yesus: ‘Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.’ Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. (27) Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: ‘Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.’ (28) Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. (29) Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. (30) Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.”.

Catatan: ay 1 salah terjemahan!

Ay 1: Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saatNya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-muridNya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya..

KJV: Now before the feast of the passover, when Jesus knew that his hour was come that he should depart out of this world unto the Father, having loved his own which were in the world, he loved them unto the end. [= Sekarang sebelum harti raya Paskah, pada waktu Yesus tahu bahwa saatNya sudah tiba bahwa Ia harus meninggalkan dunia ini kepada Bapa, setelah mengasihi milikNya yang ada di dalam dunia, Ia mengasihi mereka sampai akhir.].

RSV/NIV/NASB/ASV/NKJV juga menggunakan kata-kata ‘his own’ [= milikNya].

Kata-kata ‘murid-muridNya’ (LAI) mencakup Yudas Iskariot, tetapi kata ‘his own’ [= milikNya] tidak mencakup Yudas Iskariot, yang memang tidak pernah menjadi milikNya!

 

William Hendriksen (tentang Yoh 13:3-4): “among these disciples there was one man so indescribably low in character that even at this very moment he was fully determined to betray the Lord, yes, fully resolved actually to deliver him up by treachery into the hands of his enemies, and to do this for thirty pieces of silver! Not one of the other disciples knew about this or suspected it. ... It was in the midst of such men - men with the So Big attitude of heart, men with Judas the traitor in their midst - that Jesus was about to set an example of humility and service. This reference to Judas, accordingly, makes the deed stand out in all its true greatness. Yes, the Master even washed the feet of Judas!” [= di antara murid-murid ini di sana ada satu orang yang begitu tak terlukiskan rendahnya karakternya sehingga bahkan pada saat ini ia sepenuhnya berketetapan untuk mengkhianati Tuhan, ya, dengan sepenuhnya memutuskan untuk sungguh-sungguh menyerahkanNya dengan pengkhianatan ke dalam tangan dari musuh-musuhNya, dan melakukan hal ini untuk 30 keping perak! Tak seorangpun dari murid-murid yang lain tahu tentang hal ini atau mencurigainya. ... Di tengah-tengah orang-orang seperti itulah - orang-orang dengan sikap hati yang begitu besar / agung, orang-orang dengan Yudas sang pengkhianat di tengah-tengah mereka - Yesus akan memberikan suatu teladan tentang kerendahan hati dan pelayanan. Karena itu, referensi tentang Yudas, membuat tindakan ini menonjol dalam semua kebesarannya yang sejati. Ya, sang Tuan / Guru bahkan mencuci kaki dari Yudas!].

 

Barclay (tentang Yoh 13:21-30): The treachery of Judas is seen at its worst. He must have been the perfect actor and the perfect hypocrite. One thing is clear - if the other disciples had known what Judas was about, he would never have left that room alive. All the time, Judas must have been putting on an act of love and loyalty which deceived everyone except Jesus. He was not only a bare-faced villain; he was a suave hypocrite. There is warning here. By our outward actions we may deceive other people; but there is no hiding things from the eye of Christ. There is more. When we understand aright what was happening, we can see that there was appeal after appeal to Judas. First, there were the seating arrangements at the meal. The Jews did not sit at table; they reclined. The table was a low, solid block, with couches round it. It was shaped like a U, and the place of the host was in the centre. They reclined on their left side, resting on the left elbow, thus leaving the right hand free to deal with the food. Sitting in such a way, a man’s head was literally in the breast of the person reclining on his left. Jesus would be sitting in the place of the host, at the centre of the single side of the low table. The disciple whom Jesus loved must have been sitting on his right, for as he leant on his elbow at the table, his head was in Jesus’ breast. The disciple whom Jesus loved is never named. ... But the general opinion has always been that the beloved disciple was none other than John himself; and we may well believe that. But it is the place of Judas that is of special interest. It is quite clear that Jesus could speak to him privately without the others overhearing. If that is so, there is only one place Judas could have been occupying. He must have been on Jesus’ left, so that, just as John’s head was in Jesus’ breast, Jesus’ head was in Judas’. The revealing thing is that the place on the left of the host was the place of highest honour, kept for the most intimate friend. When that meal began, Jesus must have said to Judas: ‘Judas, come and sit beside me tonight; I want specially to talk to you.’ The very inviting of Judas to that seat was an appeal. But there is more. For the host to offer the guest a special titbit, a special morsel from the dish, was again a sign of special friendship. When Boaz wished to show how much he honoured Ruth, he invited her to come and dip her morsel in the wine (Ruth 2:14). ... When Jesus handed the morsel to Judas, again it was a mark of special affection. And we note that even when Jesus did this the disciples did not grasp the significance of his words. That surely shows that Jesus was so much in the habit of doing this that it seemed nothing unusual. Judas had always been picked out for special affection. There is tragedy here. Again and again Jesus appealed to that dark heart, and again and again Judas remained unmoved. God save us from being completely impervious to the appeal of love. [= Pengkhianatan Yudas terlihat secara paling buruk. Ia pasti telah menjadi aktor yang sempurna dan orang munafik yang sempurna. Satu hal yang jelas - seandainya murid yang lain telah mengetahui bagaimana Yudas itu, ia tidak akan pernah meninggalkan ruangan itu dalam keadaan hidup. Sepanjang waktu itu, Yudas pasti telah mengenakan suatu tindakan kasih dan kesetiaan yang menipu setiap orang kecuali Yesus. Ia bukan hanya seorang bajingan yang tidak tahu malu; ia adalah seorang munafik yang lembut / sopan / ramah. Ada suatu peringatan di sini. Oleh tindakan luar / lahiriah kita, kita bisa menipu orang-orang lain; tetapi tidak ada hal-hal yang tersembunyi dari mata Kristus. Ada lebih lagi. Pada waktu kita mengerti dengan benar apa yang sedang terjadi, kita bisa melihat bahwa di sana ada permohonan demi permohonan bagi / kepada Yudas. Pertama, di sana ada pengaturan tempat duduk pada saat makan. Orang-orang Yahudi tidak duduk pada meja; mereka setengah berbaring / bersandar. Mejanya adalah suatu balok yang padat dan rendah, dengan dipan-dipan di sekelilingnya. Itu dibentuk seperti huruf u, dan tempat dari tuan rumah adalah di tengah-tengah. Mereka setengah berbaring / bersandar pada sisi kiri mereka, bersandar pada siku kiri, sehingga membiarkan tangan kanan bebas untuk menangani makanan. Duduk dengan cara seperti itu, kepala seseorang secara hurufiah ada di dada dari orang yang berbaring / bersandar di sebelah kirinya. Yesus duduk di tempat dari tuan rumah, di tengah-tengah dari satu sisi dari meja yang rendah. Murid yang dikasihi Yesus pasti duduk di sebelah kananNya, karena ketika ia menyandarkan sikunya di meja, kepalanya ada di dada Yesus. Murid yang Yesus kasihi tidak pernah disebutkan namanya. ... Tetapi pandangan umum selalu adalah bahwa murid yang terkasih itu bukan lain dari Yohanes sendiri; dan kita boleh mempercayai hal itu. Tetapi adalah tempat dari Yudas yang menarik perhatian secara khusus. Adalah cukup jelas bahwa Yesus bisa berbicara kepadanya secara pribadi tanpa orang-orang lain bisa mendengarnya. Jika kasusnya seperti itu, maka hanya ada satu tempat yang bisa ditempati oleh Yudas. Ia pasti ada di sebelah kiri Yesus, sehingga, seperti kepala Yohanes ada di dada Yesus, kepala Yesus ada di dada Yudas. Hal yang membukakan pikiran adalah bahwa tempat di sebelah kiri dari tuan rumah adalah tempat yang paling terhormat, disediakan untuk sahabat yang paling akrab / dekat. Ketika acara makan itu dimulai, Yesus pasti telah berkata kepada Yudas, ‘Yudas, datanglah dan duduklah di sisiKu malam ini; Aku mau berbicara secara khusus denganmu’. Undangan bagi Yudas pada tempat duduk itu adalah suatu permohonan. Tetapi ada yang lebih lagi. Bagi tuan rumah untuk menawarkan suatu potongan kecil makanan yang menyenangkan / makanan pilihan dari masakan, lagi-lagi merupakan suatu tanda persahabatan yang khusus. Pada waktu Boas ingin menunjukkan betapa besar ia menghormati Rut, ia mengundangnya untuk datang dan mencelupkan potongan rotinya ke dalam anggur (Rut 2:14). ... Pada waktu Yesus memberikan potongan roti kepada Yudas, lagi-lagi itu merupakan tanda dari kasih yang khusus. Dan kami memperhatikan bahwa bahkan pada saat Yesus melakukan hal ini, murid-murid tidak mengerti arti dari kata-kataNya. Itu pasti menunjukkan bahwa Yesus begitu terbiasa melakukan hal itu sehingga itu tak terlihat sebagai sesuatu yang luar biasa. Yudas telah selalu dipilih untuk kasih yang khusus. Ada suatu tragedi di sini. Berulang-ulang Yesus memohon kepada hati yang gelap, dan berulang-ulang Yudas tetap tak tergoyahkan. Ya Allah, selamatkan kami dari menjadi kebal sepenuhnya terhadap permohonan dari kasih.].

Catatan: tidak semua yang Barclay katakan bisa saya terima. Dari banyak text lain jelas bahwa Yesus mengutamakan 3 murid, yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus, bukan Yudas Iskariot.

 

Orang-orang Reformed mungkin bertanya-tanya bahwa kalau Yudas memang ditetapkan untuk mengkhianati Yesus, bahkan ditetapkan untuk binasa, untuk apa Yesus ‘memohon’ supaya ia bertobat? Untuk ini perlu diingat bahwa Reformed yang sejati mempercayai baik kedaulatan / penetapan Allah, maupun tanggung jawab manusia! Jadi, apa yang Yesus lakukan, dalam ‘memohon’ Yudas untuk bertobat, bukanlah sesuatu yang aneh, tetapi itu memang sesuatu yang benar dan Alkitabiah!

 

Catatan: saya tidak senang dengan istilah ‘Yesus memohon Yudas untuk bertobat’! Dia tidak pernah ‘memohon’, seakan-akan mengemis, supaya orang percaya kepadaNya! Mungkin lebih tepat dikatakan Yesus memerintahkan Yudas percaya, mendesak Yudas supaya percaya dan sebagainya. Pada waktu saudara memberitakan Injil, janganlah mengemis supaya orang percaya kepada Yesus. Saudara memberitakan Injil dengan otoritas dari Allah! Tetapi ini juga tak boleh diextrimkan sehingga kita lalu memberitakan Injil dengan sikap yang angkuh!

 

Apakah Yesus mengasihi Yudas Iskariot?

 

1)   Kalau Yesus disoroti sebagai Allah.

Tentang apakah Allah mengasihi orang-orang non pilihan (reprobate), maka orang-orang Reformed tidak sepakat. Sebagian mengatakan ya, dan sebagian mengatakan tidak. Saya lebih condong pada yang terakhir. Apa dasarnya?


Ro 9:13 -
“seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.’”.

 

a)            Memang ‘membenci’ bisa diartikan ‘kurang mengasihi’ seperti dalam text-text ini:

 

1.   Luk 14:26 - “ Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu.”.

Bdk. Mat 10:37 - “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu.”.

 

2.   Kej 29:30-31 - “(30) Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea. Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi. (31) Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibukaNyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul.”.

KJV: ‘(30) And he went in also unto Rachel, and he loved also Rachel more than Leah, and served with him yet seven other years. (31) And when the LORD saw that Leah was hated, he opened her womb: but Rachel was barren. [= (30) Dan ia menghampiri Rahel juga, dan ia mencintai Rahel juga lebih dari pada Lea, dan melayaninya lagi tujuh tahun. (31) Dan ketika TUHAN melihat bahwa Lea dibenci, Ia membuka kandungannya: tetapi Rahel mandul.].

Catatan: kata ‘was hated’ [= dibenci] dalam KJV merupakan terjemahan hurufiah.

 

3.   Ul 21:15-17 - “(15) ‘Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai, (16) maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung. (17) Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan.’”.

KJV memberikan terjemahan hurufiah. Untuk ‘dicintai’ KJV menterjemahkan ‘beloved’ [= tercinta], sedangkan untuk ‘tidak dicintai’ KJV menterjemahkan ‘hated’ [= dibenci].

 

b)      Tetapi ‘membenci’ juga bisa diartikan betul-betul ‘membenci’, seperti dalam text-text di bawah ini:

 

1.   Kel 20:5 - “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,”.

 

2.   Im 19:17 - “Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.”.

 

Sekarang dalam kasus Esau dalam Ro 9:13, apakah kata ‘membenci’ itu harus diartikan betul-betul ‘membenci’ atau sekedar ‘kurang mencintai’? Mari kita melihat dari mana kata-kata itu dikutip beserta dengan kontextnya.

 

Mal 1:2-4 - “(2) ‘Aku mengasihi kamu,’ firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: ‘Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?’ ‘Bukankah Esau itu kakak Yakub?’ demikianlah firman TUHAN. ‘Namun Aku mengasihi Yakub, (3) tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun.’ (4) Apabila Edom berkata: ‘Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu,’ maka beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya.’.

 

Ay 3b-4 jelas-jelas menunjukkan bahwa di sini kata ‘membenci’ itu harus diartikan betul-betul ‘membenci’.

 

Karena itu, dalam kasus Esau / orang-orang non pilihan / reprobate, saya mengambil pandangan bahwa Allah memang tidak mengasihi mereka, bahkan membenci mereka.

 

John Owen: “... of reprobate persons, hated of God from eternity; ...” (= ... tentang orang-orang yang ditentukan untuk binasa, dibenci Allah dari kekekalan; ...) - ‘The Works of John Owen’, vol 10, hal 354.

 

John Calvin: what I teach stands firm: that the reprobate are hateful to God, and with very good reason. For, deprived of his Spirit, they can bring forth nothing but reason for cursing. (= apa yang saya ajarkan berdiri teguh: bahwa orang-orang reprobate dibenci Allah, dan dengan alasan yang baik. Karena, terpisah dari RohNya, mereka tidak bisa mengeluarkan apapun kecuali alasan untuk kutukan.) - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book III, Chapter 24, no 17.

 

Karena Yudas Iskariot adalah seorang reprobate (orang yang ditentukan untuk binasa), maka saya percaya bahwa sebagai Allah, Yesus membenci dia.

 

Lalu bagaimana dengan Yoh 3:16?

Yoh 3:16 - “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”.

 

Saya, dan banyak orang Reformed yang lain, menganggap bahwa kata ‘dunia’ dalam Yoh 3:16 menunjuk hanya kepada orang-orang pilihan dari semua bangsa di dunia.

Catatan: dalam hal ini orang-orang Reformed juga tidak mempunyai kesepakatan.

 

2)   Kalau Yesus disoroti sebagai manusia, maka saya yakin Ia mengasihi Yudas Iskariot!

Kalau tidak, maka Ia sudah melanggar firmanNya sendiri:

a)      Mat 22:39 - “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”.

b)   Mat 5:44 - “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”.

 

-bersambung-

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali