(Rungkut
Megah Raya, blok D no 16)
Minggu,
tgl 7 September 2014, pk 17.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
I)
Ada banyak Yudas yang lain dalam Alkitab.
1) Salah satu dari 12 rasul / murid Yesus juga bernama
Yudas.
Yoh 14:22
- “Yudas,
yang bukan Iskariot, berkata kepadaNya: ‘Tuhan, apakah sebabnya maka
Engkau hendak menyatakan diriMu kepada kami, dan bukan kepada dunia?’”.
Matthew
Henry (tentang Yoh 14:22) mengatakan bahwa ‘Yudas’ (Inggris: Judas) atau
‘Yehuda’ (Inggris: Judah) merupakan nama yang terkenal; suku yang paling
terkenal di Israel adalah suku Yehuda; dan dua dari murid-murid Kristus
mempunyai nama itu: satu di antaranya adalah si pengkhianat, dan yang lain
adalah saudara dari Yakobus (Luk 6:16), salah satu dari mereka yang mempunyai
hubungan darah dengan Kristus (Mat 13:55). Ia disebut Labeus atau Tadeus, dan
merupakan penulis dari surat Yudas. Ini adalah orang yang dibicarakan di sini.
Catatan:
dalam bahasa Yunani baik Yudas / Judas maupun Yehuda / Judah memang sama yaitu
IOUDAS. Anehnya dalam bahasa Inggris surat Yudas disebut ‘Jude’.
Mat
13:55 - “Bukankah
Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya bernama Maria dan saudara-saudaraNya:
Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?”.
Luk
6:16 - “Yudas
anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.”.
Catatan:
Dalam Luk 6:16 Kitab Suci Indonesia menterjemahkan ‘Yudas anak
Yakobus’.
KJV:
‘Judas the brother of James’ [= Yudas saudara dari
Yakobus].
RSV/NIV/NASB/ASV/NKJV:
‘Judas the son of James’ [= Yudas anak Yakobus].
Terjemahan
hurufiah / Literal: ‘Judas of James’ [= Yudas dari
Yakobus].
Jadi
rasanya terjemahan ‘the son of James’ [= anak dari Yakobus] lebih
benar.
Dalam
Kis 1:13 terulang hal yang sama, kecuali Kitab Suci Indonesia menterjemahkan ‘Yudas
bin Yakobus’.
Kis 1:13
- “Setelah
mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang.
Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas,
Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas
bin Yakobus.”.
Banyak
penafsir menganggap bahwa Yudas inilah yang menuliskan surat Yudas. Tetapi
banyak juga yang menganggap bahwa penulis surat Yudas adalah saudara tiri
(setengah saudara) dari Yesus. Saya setuju dengan pandangan yang kedua ini.
Yudas 1:1
- “Dari
Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang
terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus
Kristus.”.
Matthew
Henry (tentang Yoh 14:22):
“Observe, First, There was a very good man, and a very bad man, called by the
same name; for names commend us not to God, nor do they make men worse. Judas
the apostle was never the worse, nor Judas the apostate ever the better, for
being namesakes. But, Secondly, The evangelist carefully distinguishes between
them; when he speaks of this pious Judas, he adds, not Iscariot. Take heed of
mistaking; let us not confound the precious and the vile.”
[= Perhatikan, Pertama, Di sana ada orang yang sangat baik, dan orang yang
sangat buruk / jahat, yang dipanggil dengan nama yang sama; karena nama tidak
membuat kita berharga bagi Allah, juga nama tidak membuat orang-orang lebih
buruk. Yudas sang rasul tidak pernah memburuk, dan Yudas si murtad tidak pernah
membaik, karena nama-nama mereka. Tetapi, Yang kedua, Sang Penginjil dengan
hati-hati membuat pembedaan di antara mereka; pada waktu ia berbicara tentang
Yudas yang saleh ini, ia menambahkan, ‘bukan Iskariot’. Hati-hatilah tentang
kekeliruan; hendaklah kita tidak mengacaukan yang berharga dan yang buruk.].
Jamieson,
Fausset & Brown (tentang Yoh 14:22): “the very name had gotten
an ill savour in the Church ever since that black treason, and the Evangelist
seems to take a pleasure in disconnecting from it all that was offensive in the
association, when reporting the question of that dear disciple whose misfortune
it was to have that name. He is the same with Lebbaeus, whose surname was
Thaddaeus, in Matthew’s catalogue of the Twelve. (See the note at Matt
10:3.)”
[= nama yang mendapatkan bau yang buruk dalam Gereja sejak pengkhianatan yang
memalukan / jahat itu, dan sang Penginjil kelihatannya senang dalam tidak
menghubungkan darinya semua yang hina dalam perkumpulan itu, pada waktu
melaporkan pertanyaan dari murid yang kekasih yang kemalangannya adalah
mempunyai nama itu. Ia adalah sama dengan Labeus, yang julukannya adalah
Tadeus, dalam daftar dari Matius tentang 12 murid / rasul (Lihat catatan pada
Mat 10:3).].
Mat 10:3
- “Filipus
dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan
Tadeus,”.
KJV: ‘and Lebbaeus,
whose surname was Thaddaeus;’
[= dan Labeus, yang julukannya adalah Tadeus;].
Catatan: hanya KJV dan NKJV yang mempunyai terjemahan
seperti ini, RSV/NIV/NASB = Kitab Suci Indonesia.
William
Hendriksen (tentang Yoh 14:22):
“The
Judas who interrupts the Lord was not the man who had just left the house
(13:30), that is, he was not Iscariot (see on 6:71). This is added for the sake
of clarity and for the protection of the memory of ‘Judas the Greater’ ...
On the contrary, he was Judas
the Thrice-named,
the one who is called Lebbaeus,
whose surname was Thaddaeus
(probably courageous,
lion-hearted). He was ‘Judas of
James’ (Luke 6:16; cf. Acts 1:13). In the four lists of the apostles this
Judas is placed next to Simon (the Zealot), from which some have inferred that
the two were brothers or very close friends. ... Although in apocryphal writings
his name occurs again and again, the New Testament records no other incident
with respect to him than the one here described.” [= Yudas yang menginterupsi Tuhan bukanlah orang yang baru saja
telah meninggalkan rumah itu (13:30), artinya, ia bukan Iskariot (lihat tentang
6:71). Ini ditambahkan demi kejelasan dan untuk melindungi ingatan tentang
‘Yudas yang lebih besar / Agung’ ... Sebaliknya, ia adalah Yudas dengan
tiga nama, orang yang disebut Labeus, yang julukannya adalah Tadeus (mungkin
berarti ‘berani’, ‘berhati singa’). Ia adalah ‘Yudas dari Yakobus’
(Luk 6:16; bdk. Kis 1:13). Dalam empat daftar dari rasul-rasul Yudas ini
ditempatkan di sebelah Simon (orang Zelot), dari mana sebagian orang telah
menyimpulkan bahwa kedua orang ini adalah dua orang saudara atau sahabat yang
sangat dekat. ... Sekalipun dalam tulisan-tulisan apokripha namanya muncul
berulang-ulang, Perjanjian Baru tidak mencatat kejadian lain berkenaan dengan
dia dari pada yang digambarkan di sini.].
Yoh
13:30 - “Yudas
menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.”.
Yoh
6:71 - “Yang
dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan
menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.”.
Catatan:
tentang Luk 6:16 dan Kis 1:13 sudah saya jelaskan di atas.
2) Yudas-Yudas lain, yang bukan Yudas Iskariot.
Kis 5:37
- “Sesudah
dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah si Yudas, seorang Galilea.
Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan
cerai-berailah seluruh pengikutnya.”.
Kis
9:11 - “Firman
Tuhan: ‘Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah
Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,”.
Kis 15:22
- “Maka
rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan
untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia
bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas
dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.”.
Kis 15:27
- “Maka
kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan
pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.”.
Kis 15:30
- “Setelah
berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka
memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka.”.
Kis 15:32
- “Yudas
dan Silas, yang adalah juga nabi, lama menasihati saudara-saudara itu dan
menguatkan hati mereka.”.
II)
Yudas Iskariot: identitas dan pencapaiannya.
1) Yudas Iskariot adalah anak laki-laki dari Simon Iskariot.
Yoh
6:71 - “Yang
dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan
menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.”.
Bdk.
Mat 10:4 - “Simon
orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.”.
Adam
Clarke (tentang Mat 10:4): “‘Judas
Iscariot.’ Probably from the Hebrew ’iysh Qariyowt, a man
of Kerioth, which was a city in the tribe of Judah, Josh 15:25, where it is
likely this man was born. As ‘ishkara’, signifies the quinsy, or
strangulation, and Judas hanged himself after he had betrayed our Lord, Dr.
Lightfoot seems inclined to believe that he had his name from this circumstance,
and that it was not given him till after his death”
[= ‘Yudas Iskariot’. Mungkin dari bahasa Ibrani ’iysh Qariyowt,
‘seorang laki-laki dari Keriot’, yang adalah sebuah kota dalam suku Yehuda,
Yos 15:25, dimana mungkin sekali orang ini dilahirkan. Karena ‘ishkara’
berarti pembengkakan pada tenggorokan, atau pencekikan, dan Yudas menggantung
dirinya sendiri setelah ia mengkhianati Tuhan kita, Dr. Lightfoot kelihatannya
condong untuk percaya bahwa ia telah mendapatkan namanya dari keadaan ini, dan
bahwa nama itu tidak diberikan kepadanya sampai setelah kematiannya].
Catatan:
dalam bahasa Ibrani kata ISH berarti ‘a man’ [= seorang laki-laki].
Yos
15:25 - “Hazor-Hadata,
Keriot-Hezron, itulah Hazor;”.
UBS
New Testament Handbook Series (tentang Mat 10:4): “There is disagreement
regarding the meaning of the name Iscariot, and so no less than four solutions
have been proposed: (1) it has been held to mean ‘man of Kariot,’ a wording
found in some manuscripts of John 6:71. (2) Others believe ‘Kariot’ to be a
corruption of the Greek word for Jericho, according to which his name would mean
‘man of Jericho.’ (3) Still others have traced his name back to the Latin
word sicarius (‘murderous’),
which derives from the noun sicar
(‘curved dagger’), thereby making a connection with the Zealot movement. (4)
Finally, some see here a reflection of the Aramaic word meaning ‘false one’
or ‘deceiver,’ in which case the title would reflect the name given Judas by
the first Christians. If this solution is accepted, then the name would be
equivalent to ‘who betrayed Jesus’ (TEV). If this latter suggestion is
accepted, then a possible translation is ‘Judas called Iscariot, which means
he betrayed Jesus.’ However, it is best in translation to treat Iscariot as a
name without attempting to give it meaning.”
[= Ada ketidak-sesuaian pendapat berkenaan dengan arti dari nama ‘Iskariot’,
sehingga tidak kurang dari empat solusi telah diusulkan: (1) telah dipercaya
bahwa itu berarti ‘orang laki-laki dari Kariot’, suatu susunan kata yang
ditemukan dalam beberapa manuscript-manuscript tentang Yoh 6:71. (2) Orang-orang
lain percaya ‘Kariot’ sebagai suatu perusakan dari kata Yunani untuk
‘Yerikho’, menurut mana namanya berarti ‘orang laki-laki dari Yerikho’.
(3) Masih ada orang-orang lain yang telah menelusuri jejak namanya pada kata
bahasa Latin SICARIUS (‘pembunuh’), yang diturunkan dari kata benda SICAR
(‘belati yang melengkung’), dengan itu membuat suatu hubungan dengan gerakan
Zealot. (4) Terakhir, sebagian orang melihat di sini suatu bayangan dari kata
Aramaik yang berarti ‘orang yang palsu’ atau ‘penipu’, dalam kasus mana
gelar itu membayangkan nama Yudas yang diberikan oleh orang-orang Kristen
mula-mula. Jika usul yang terakhir diterima, maka suatu penterjemahan yang
memungkinkan adalah ‘Yudas yang disebut Iskariot, yang berarti ia telah
mengkhianati Yesus’. Tetapi, adalah yang terbaik dalam penterjemahan untuk
memperlakukan ‘Iskariot’ sebagai suatu nama tanpa mencoba untuk
mengartikannya.].
William
Hendriksen (tentang Yoh 6:71):
“The
father of Judas was Simon. This Simon was called Iscariot; i.e., a man of
Kerioth; probably in Judah (Josh. 15:25), though there was also a place of that
name in Moab (Jer. 48:24). The traitor is here so carefully described in order
to distinguish him from another Judas, who also belonged to the twelve. The
appositive ‘one of the twelve,’ was probably added to show the enormity of
his sin (though a highly favored one, yet he was going to commit this terrible
deed) and to justify the remark of Jesus in verse 70, ‘Have I not chosen you, the twelve.’” [= Ayah dari Yudas adalah
Simon. Simon ini disebut Iskariot; yaitu / artinya, ‘seorang laki-laki dari
Keriot’; mungkin di Yehuda (Yos 15:25), sekalipun di sana juga ada suatu
tempat dengan nama itu di Moab (Yer 48:24). Sang pengkhianat di sini
digambarkan dengan sangat hati-hati untuk membedakannya dari Yudas yang lain,
yang juga termasuk dalam 12 murid / rasul. Keterangan ‘seorang
di antara kedua belas murid / rasul itu’, mungkin ditambahkan untuk
menunjukkan besarnya dosanya (sekalipun seseorang yang diberi hak yang tinggi,
tetapi ia akan melakukan tindakan mengerikan ini) dan untuk membenarkan
kata-kata Yesus dalam ay 70, ‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu
yang dua belas ini’.].
Yos
15:25 - “Hazor-Hadata,
Keriot-Hezron, itulah Hazor;”.
Yer
48:24 - “Keriot,
Bozra dan atas segala kota negeri Moab yang jauh dan yang dekat.”.
Yoh
6:70 - “Jawab
Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua
belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.’”.
William
Hendriksen (tentang Mat 10:4):
“Finally,
there was Judas Iscariot, generally interpreted as meaning ‘Judas the man from
Kerioth,’ a place in southern Judea. The Gospels refer to him again and again
(Matt. 26:14, 25, 47; 27:3; Mark 14:10, 43; Luke 22:3, 47, 48; John 6:71; 12:4;
13:2, 26, 29; 18:2–5). He is at times described as ‘Judas who betrayed
him,’ ‘Judas one of the twelve,’ ‘the betrayer,’ ‘Judas the son of
Simon Iscariot,’ ‘Judas Iscariot, Simon’s son,’ or simply
‘Judas.’” [= Akhirnya, di sana ada
Yudas Iskariot, biasanya ditafsirkan sebagai berarti ‘Yudas seorang laki-laki
dari Keriot’, suatu tempat di bagian selatan Yudea. Injil-injil menunjuk
kepada dia berulang-ulang (Mat 26:14,25,47; 27:3; Mark 14:10, 43; Luk
22:3,47,48; Yoh 6:71; 12:4; 13:2,26,29; 18:2–5). Ia kadang-kadang digambarkan
sebagai ‘Yudas yang telah mengkhianati Dia’, ‘Yudas satu dari 12 (murid / rasul)’,
‘si pengkhianat’, ‘Yudas, anak laki-laki dari Simon Iskariot’, ‘Yudas
Iskariot, anak laki-laki dari Simon’, atau sekedar ‘Yudas’.].
2) Yudas Iskariot dipilih sendiri oleh Yesus untuk menjadi
salah satu dari 12 murid / rasul.
Mat
10:1-4 - “(1) Yesus memanggil
kedua belas muridNya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh
jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. (2) Inilah
nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas
saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, (3) Filipus dan
Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus,
(4) Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.”.
Yoh
6:70-71 - “(70)
Jawab Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu
yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.’ (71) Yang
dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan
menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.”.
Kis
1:17 - “Dahulu ia termasuk
bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.’”.
Karena
Yudas Iskariot adalah salah satu dari 12 murid Yesus, maka jelas ia juga
mengikuti Yesus kemanapun Yesus pergi, mendengar firman yang diajarkan oleh
Yesus, melihat mujijat-mujijat yang Yesus lakukan, melihat kesucian hidup Yesus
dan sebagainya.
3) Yudas Iskariot juga diutus Yesus untuk memberitakan
Injil, menyembuhkan orang sakit dan sebagainya.
Mat 10:5-15
- “(5) Kedua belas murid itu diutus
oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: ‘Janganlah kamu menyimpang ke jalan
bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, (6) melainkan pergilah
kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (7) Pergilah dan
beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. (8) Sembuhkanlah orang sakit;
bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu
telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan
cuma-cuma. (9) Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat
pinggangmu. (10) Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu
membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat
upahnya. (11) Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang
layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. (12) Apabila kamu masuk
rumah orang, berilah salam kepada mereka. (13) Jika mereka layak menerimanya,
salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. (14) Dan
apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah
dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. (15)
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora
akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.’”.
Luk 9:1-6
- “(1) Maka Yesus memanggil kedua belas
muridNya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai
setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. (2) Dan Ia mengutus
mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, (3)
kataNya kepada mereka: ‘Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan
membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. (4) Dan apabila
kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat
dari situ. (5) Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari
kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap
mereka.’ (6) Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa
sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.”.
Jelas
dari kedua text di atas ini bahwa Yudas Iskariot juga termasuk di dalam 12 murid
yang diutus dan diberi kuasa untuk melakukan mujijat-mujijat /
kesembuhan-kesembuhan / pengusiran setan dan sebagainya. Dan jelas ia juga
memberitakan Injil bersama dengan 11 murid yang lain!
III) Sikap
Yesus kepada Yudas Iskariot.
Yoh 13:1-30
- “(1)
Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saatNya
sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia
senantiasa mengasihi murid-muridNya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka
sampai kepada kesudahannya. (2) Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah
membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati
Dia. (3) Yesus tahu, bahwa BapaNya telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya
dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. (4) Lalu bangunlah
Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan
mengikatkannya pada pinggangNya, (5) kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah
basi, dan mulai membasuh kaki murid-muridNya lalu menyekanya dengan kain yang
terikat pada pinggangNya itu. (6) Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata
Petrus kepadaNya: ‘Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?’ (7) Jawab Yesus
kepadanya: ‘Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan
mengertinya kelak.’ (8) Kata Petrus kepadaNya: ‘Engkau tidak akan membasuh
kakiku sampai selama-lamanya.’ Jawab Yesus: ‘Jikalau Aku tidak membasuh
engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.’ (9) Kata Simon Petrus
kepadaNya: ‘Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan
kepalaku!’ (10) Kata Yesus kepadanya: ‘Barangsiapa telah mandi, ia tidak
usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih
seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.’ (11) Sebab
Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: ‘Tidak semua
kamu bersih.’ (12) Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan
pakaianNya dan kembali ke tempatNya. Lalu Ia berkata kepada mereka:
‘Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? (13) Kamu menyebut Aku
Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (14)
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun
wajib saling membasuh kakimu; (15) sebab Aku telah memberikan suatu teladan
kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat
kepadamu. (16) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih
tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.
(17) Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu
melakukannya. (18) Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang
telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan rotiKu, telah
mengangkat tumitnya terhadap Aku. (19) Aku mengatakannya kepadamu sekarang
juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa
Akulah Dia. (20) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang
yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang
mengutus Aku.’ (21) Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu
bersaksi: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan
menyerahkan Aku.’ (22) Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain,
mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkanNya. (23) Seorang di antara murid Yesus,
yaitu murid yang dikasihiNya, bersandar dekat kepadaNya, di sebelah kananNya.
(24) Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: ‘Tanyalah
siapa yang dimaksudkanNya!’ (25) Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling
dan berkata kepadaNya: ‘Tuhan, siapakah itu?’ (26) Jawab Yesus: ‘Dialah
itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.’
Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya
kepada Yudas, anak Simon Iskariot. (27) Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia
kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: ‘Apa yang hendak kauperbuat,
perbuatlah dengan segera.’ (28) Tetapi tidak ada seorangpun dari antara
mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada
Yudas. (29) Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh
dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada
orang miskin. (30) Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu
itu hari sudah malam.”.
Catatan:
ay 1 salah terjemahan!
Ay 1: “Sementara
itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saatNya sudah tiba
untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-muridNya
demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.”.
KJV: ‘Now before the feast of the passover, when Jesus
knew that his hour was come that he should depart out of this world
unto the Father, having loved his own which were in the world, he loved
them unto the end.’
[= Sekarang sebelum harti raya Paskah, pada waktu Yesus tahu bahwa saatNya sudah
tiba bahwa Ia harus meninggalkan dunia ini kepada Bapa, setelah mengasihi milikNya
yang ada di dalam dunia, Ia mengasihi mereka sampai akhir.].
RSV/NIV/NASB/ASV/NKJV juga menggunakan kata-kata ‘his
own’ [= milikNya].
Kata-kata
‘murid-muridNya’
(LAI) mencakup Yudas Iskariot, tetapi kata ‘his own’ [= milikNya]
tidak mencakup Yudas Iskariot, yang memang tidak pernah menjadi milikNya!
William
Hendriksen (tentang Yoh 13:3-4):
“among
these disciples there was one man so indescribably low in character that even at
this very moment he was fully determined to betray the Lord, yes, fully resolved
actually to deliver him up by treachery into the hands of his enemies, and to do
this for thirty pieces of silver! Not
one of the other disciples knew about this or suspected it. ... It
was in the midst of such men - men with the So
Big
attitude of heart, men with Judas the traitor in their midst - that Jesus was
about to set an example of humility and service. This reference to Judas,
accordingly, makes the deed stand out in all its true greatness. Yes, the
Master even washed the feet of Judas!”
[= di antara murid-murid ini di sana ada satu orang yang begitu tak terlukiskan
rendahnya karakternya sehingga bahkan pada saat ini ia sepenuhnya berketetapan
untuk mengkhianati Tuhan, ya, dengan sepenuhnya memutuskan untuk sungguh-sungguh
menyerahkanNya dengan pengkhianatan ke dalam tangan dari musuh-musuhNya, dan
melakukan hal ini untuk 30 keping perak! Tak seorangpun dari murid-murid yang
lain tahu tentang hal ini atau mencurigainya. ... Di tengah-tengah orang-orang
seperti itulah - orang-orang dengan sikap hati yang begitu besar / agung,
orang-orang dengan Yudas sang pengkhianat di tengah-tengah mereka - Yesus akan
memberikan suatu teladan tentang kerendahan hati dan pelayanan. Karena itu,
referensi tentang Yudas, membuat tindakan ini menonjol dalam semua kebesarannya
yang sejati. Ya, sang Tuan / Guru bahkan mencuci kaki dari Yudas!].
Barclay
(tentang Yoh 13:21-30): “The
treachery of Judas is seen at its worst. He must have been the perfect actor and
the perfect hypocrite. One thing is clear - if the other disciples had known
what Judas was about, he would never have left that room alive. All the time,
Judas must have been putting on an act of love and loyalty which deceived
everyone except Jesus. He was not only a bare-faced villain; he was a suave
hypocrite. There is warning here. By our outward actions we may deceive other
people; but there is no hiding things from the eye of Christ. There is more.
When we understand aright what was happening, we can see that there was appeal
after appeal to Judas. First, there were the seating arrangements at the meal.
The Jews did not sit at table; they reclined. The table was a low, solid block,
with couches round it. It was shaped like a U, and the place of the host was in
the centre. They reclined on their left side, resting on the left elbow, thus
leaving the right hand free to deal with the food. Sitting in such a way, a
man’s head was literally in the breast of the person reclining on his left.
Jesus would be sitting in the place of the host, at the centre of the single
side of the low table. The disciple whom Jesus loved must have been sitting on
his right, for as he leant on his elbow at the table, his head was in Jesus’
breast. The disciple whom Jesus loved is never named. ... But the general
opinion has always been that the beloved disciple was none other than John
himself; and we may well believe that. But it is the place of Judas that is of
special interest. It is quite clear that Jesus could speak to him privately
without the others overhearing. If that is so, there is only one place Judas
could have been occupying. He must have been on Jesus’ left, so that, just as
John’s head was in Jesus’ breast, Jesus’ head was in Judas’. The
revealing thing is that the
place on the left of the host was the place of highest honour, kept for the most
intimate friend. When that meal
began, Jesus must have said to Judas: ‘Judas, come and sit beside me tonight;
I want specially to talk to you.’ The very inviting of Judas to that seat was
an appeal. But there is more. For the host to offer the guest a special titbit,
a special morsel from the dish, was again a sign of special friendship. When
Boaz wished to show how much he honoured Ruth, he invited her to come and dip
her morsel in the wine (Ruth 2:14). ... When Jesus handed the morsel to Judas,
again it was a mark of special affection. And we note that even when Jesus did
this the disciples did not grasp the significance of his words. That surely
shows that Jesus was so much in the habit of doing this that it seemed nothing
unusual. Judas had always been picked out for special affection. There is
tragedy here. Again and again Jesus appealed to that dark heart, and again and
again Judas remained unmoved. God save us from being
completely impervious to the appeal of love.” [= Pengkhianatan Yudas terlihat secara paling buruk. Ia
pasti telah menjadi aktor yang sempurna dan orang munafik yang sempurna. Satu
hal yang jelas - seandainya murid yang lain telah mengetahui bagaimana Yudas
itu, ia tidak akan pernah meninggalkan ruangan itu dalam keadaan hidup.
Sepanjang waktu itu, Yudas pasti telah mengenakan suatu tindakan kasih dan
kesetiaan yang menipu setiap orang kecuali Yesus. Ia bukan hanya seorang
bajingan yang tidak tahu malu; ia adalah seorang munafik yang lembut / sopan /
ramah. Ada suatu peringatan di sini. Oleh tindakan luar / lahiriah kita, kita
bisa menipu orang-orang lain; tetapi tidak ada hal-hal yang tersembunyi dari
mata Kristus. Ada lebih lagi. Pada waktu kita
mengerti dengan benar apa yang sedang terjadi, kita bisa melihat bahwa di sana
ada permohonan demi permohonan bagi / kepada Yudas. Pertama, di sana ada
pengaturan tempat duduk pada saat makan. Orang-orang Yahudi tidak duduk pada
meja; mereka setengah berbaring / bersandar. Mejanya adalah suatu balok yang
padat dan rendah, dengan dipan-dipan di sekelilingnya. Itu dibentuk seperti
huruf u, dan tempat dari tuan
rumah adalah di tengah-tengah. Mereka setengah berbaring / bersandar pada sisi
kiri mereka, bersandar pada siku kiri, sehingga membiarkan tangan kanan bebas
untuk menangani makanan. Duduk dengan cara seperti itu, kepala seseorang secara
hurufiah ada di dada dari orang yang berbaring / bersandar di sebelah kirinya.
Yesus duduk di tempat dari tuan rumah, di tengah-tengah dari satu sisi dari meja
yang rendah. Murid yang dikasihi Yesus pasti duduk di sebelah kananNya, karena
ketika ia menyandarkan sikunya di meja, kepalanya ada di dada Yesus. Murid yang
Yesus kasihi tidak pernah disebutkan namanya. ... Tetapi pandangan umum selalu
adalah bahwa murid yang terkasih itu bukan lain dari Yohanes sendiri; dan kita
boleh mempercayai hal itu. Tetapi adalah tempat dari Yudas yang menarik
perhatian secara khusus. Adalah cukup jelas bahwa Yesus bisa berbicara kepadanya
secara pribadi tanpa orang-orang lain bisa mendengarnya. Jika kasusnya seperti
itu, maka hanya ada satu tempat yang bisa ditempati oleh Yudas. Ia pasti ada di
sebelah kiri Yesus, sehingga, seperti kepala Yohanes ada di dada Yesus, kepala
Yesus ada di dada Yudas. Hal yang membukakan pikiran adalah bahwa tempat di
sebelah kiri dari tuan rumah adalah tempat yang paling terhormat, disediakan
untuk sahabat yang paling akrab / dekat. Ketika acara makan itu dimulai,
Yesus pasti telah berkata kepada Yudas, ‘Yudas, datanglah dan duduklah di
sisiKu malam ini; Aku mau berbicara secara khusus denganmu’. Undangan
bagi Yudas pada tempat duduk itu adalah suatu permohonan. Tetapi ada yang lebih lagi. Bagi tuan rumah untuk menawarkan suatu
potongan kecil makanan yang menyenangkan / makanan pilihan dari masakan,
lagi-lagi merupakan suatu tanda persahabatan yang khusus. Pada waktu
Boas ingin menunjukkan betapa besar ia menghormati Rut, ia mengundangnya untuk
datang dan mencelupkan potongan rotinya ke dalam anggur (Rut 2:14). ... Pada
waktu Yesus memberikan potongan roti kepada Yudas, lagi-lagi itu merupakan tanda
dari kasih yang khusus. Dan kami memperhatikan bahwa bahkan pada saat Yesus
melakukan hal ini, murid-murid tidak mengerti arti dari kata-kataNya. Itu
pasti menunjukkan bahwa Yesus begitu terbiasa melakukan hal itu sehingga itu tak
terlihat sebagai sesuatu yang luar biasa. Yudas telah selalu dipilih untuk kasih
yang khusus. Ada suatu tragedi di sini. Berulang-ulang Yesus memohon kepada hati yang gelap, dan berulang-ulang
Yudas tetap tak tergoyahkan. Ya Allah, selamatkan kami dari menjadi kebal
sepenuhnya terhadap permohonan dari kasih.].
Catatan:
tidak semua yang Barclay katakan bisa saya terima. Dari banyak text lain jelas
bahwa Yesus mengutamakan 3 murid, yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus, bukan Yudas
Iskariot.
Orang-orang
Reformed mungkin bertanya-tanya bahwa kalau Yudas memang ditetapkan untuk
mengkhianati Yesus, bahkan ditetapkan untuk binasa, untuk apa Yesus
‘memohon’ supaya ia bertobat? Untuk ini perlu diingat bahwa Reformed yang
sejati mempercayai baik kedaulatan / penetapan Allah, maupun
tanggung jawab manusia! Jadi, apa yang Yesus lakukan, dalam
‘memohon’ Yudas untuk bertobat, bukanlah sesuatu yang aneh, tetapi itu
memang sesuatu yang benar dan Alkitabiah!
Catatan:
saya tidak senang dengan istilah ‘Yesus memohon Yudas untuk
bertobat’! Dia tidak pernah ‘memohon’, seakan-akan mengemis, supaya orang
percaya kepadaNya! Mungkin lebih tepat dikatakan Yesus memerintahkan
Yudas percaya, mendesak Yudas supaya percaya dan sebagainya. Pada waktu
saudara memberitakan Injil, janganlah mengemis supaya orang percaya
kepada Yesus. Saudara memberitakan Injil dengan otoritas dari Allah!
Tetapi ini juga tak boleh diextrimkan sehingga kita lalu memberitakan Injil
dengan sikap yang angkuh!
Apakah
Yesus mengasihi Yudas Iskariot?
1)
Kalau Yesus disoroti sebagai Allah.
Tentang
apakah Allah mengasihi orang-orang non pilihan (reprobate), maka orang-orang
Reformed tidak sepakat. Sebagian mengatakan ya, dan sebagian mengatakan tidak.
Saya lebih condong pada yang terakhir. Apa dasarnya?
Ro 9:13 - “seperti
ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.’”.
a)
Memang ‘membenci’
bisa diartikan ‘kurang mengasihi’ seperti dalam text-text ini:
1. Luk 14:26 - “ Jikalau seorang datang kepadaKu dan
ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya,
saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak
dapat menjadi muridKu.”.
Bdk.
Mat 10:37 - “Barangsiapa
mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak
bagiKu; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih
dari padaKu, ia tidak layak bagiKu.”.
2. Kej 29:30-31 - “(30) Yakub menghampiri Rahel juga,
malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea. Demikianlah ia
bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi. (31) Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak
dicintai, dibukaNyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul.”.
KJV:
‘(30) And
he went in also unto Rachel, and he loved also Rachel more than
Leah, and served with him yet seven other years. (31) And when the LORD saw that
Leah was hated,
he opened her womb: but Rachel was barren.’
[= (30) Dan ia menghampiri Rahel juga, dan ia mencintai Rahel juga lebih
dari pada Lea, dan melayaninya lagi tujuh tahun. (31) Dan ketika TUHAN melihat
bahwa Lea dibenci, Ia membuka kandungannya: tetapi Rahel mandul.].
Catatan:
kata ‘was hated’ [= dibenci] dalam KJV merupakan terjemahan hurufiah.
3. Ul 21:15-17 - “(15) ‘Apabila seorang mempunyai
dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak
dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri
yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung
adalah dari isteri yang tidak dicintai, (16) maka pada waktu ia membagi
warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan
bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak
dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung. (17) Tetapi ia
harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai
itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab
dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan.’”.
KJV
memberikan terjemahan hurufiah. Untuk ‘dicintai’
KJV menterjemahkan ‘beloved’ [= tercinta], sedangkan untuk ‘tidak dicintai’
KJV menterjemahkan ‘hated’ [= dibenci].
b) Tetapi ‘membenci’
juga bisa diartikan betul-betul ‘membenci’, seperti dalam text-text di bawah
ini:
1. Kel 20:5 - “Jangan sujud menyembah kepadanya
atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu,
yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang
ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,”.
2. Im 19:17 - “Janganlah engkau membenci
saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang
sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.”.
Sekarang
dalam kasus Esau dalam Ro 9:13, apakah kata ‘membenci’
itu harus diartikan betul-betul ‘membenci’ atau sekedar ‘kurang
mencintai’? Mari kita melihat dari mana kata-kata itu dikutip beserta dengan
kontextnya.
Mal 1:2-4
- “(2)
‘Aku mengasihi kamu,’ firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: ‘Dengan cara
bagaimanakah Engkau mengasihi kami?’ ‘Bukankah Esau itu kakak Yakub?’
demikianlah firman TUHAN. ‘Namun Aku mengasihi Yakub, (3) tetapi membenci
Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya
menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun.’ (4) Apabila
Edom berkata: ‘Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali
reruntuhan itu,’ maka beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Mereka boleh
membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah
kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya.’”.
Ay
3b-4 jelas-jelas menunjukkan bahwa di sini kata ‘membenci’
itu harus diartikan betul-betul ‘membenci’.
Karena
itu, dalam kasus Esau / orang-orang non pilihan / reprobate, saya mengambil
pandangan bahwa Allah memang tidak mengasihi mereka, bahkan membenci mereka.
John
Owen: “... of reprobate persons, hated of
God from eternity; ...” (= ... tentang orang-orang yang
ditentukan untuk binasa, dibenci Allah dari kekekalan; ...)
- ‘The Works of John Owen’, vol 10, hal 354.
John
Calvin: “what
I teach stands firm: that the reprobate are hateful to God, and with very good
reason. For, deprived of his Spirit, they can bring forth nothing but reason for
cursing.” (= apa yang saya ajarkan berdiri
teguh: bahwa orang-orang reprobate dibenci Allah, dan dengan alasan yang
baik. Karena, terpisah dari RohNya, mereka tidak bisa mengeluarkan apapun
kecuali alasan untuk kutukan.)
- ‘Institutes of the
Christian Religion’,
Book III, Chapter 24, no 17.
Karena
Yudas Iskariot adalah seorang reprobate (orang yang ditentukan untuk binasa),
maka saya percaya bahwa sebagai Allah, Yesus membenci dia.
Lalu
bagaimana dengan Yoh 3:16?
Yoh
3:16 - “Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.”.
Saya,
dan banyak orang Reformed yang lain, menganggap bahwa kata ‘dunia’
dalam Yoh 3:16 menunjuk hanya kepada orang-orang pilihan dari semua bangsa di
dunia.
Catatan:
dalam hal ini orang-orang Reformed juga tidak mempunyai kesepakatan.
2)
Kalau Yesus disoroti sebagai manusia, maka saya yakin Ia mengasihi Yudas
Iskariot!
Kalau
tidak, maka Ia sudah melanggar firmanNya sendiri:
a) Mat 22:39 - “Dan hukum yang kedua, yang
sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”.
b) Mat 5:44 - “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”.
-bersambung-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali