kebaktian
G. K. R. I. ‘Golgota’
(Jl. Dinoyo 19b, lantai 3)
Minggu, tgl 26 April 2009, pk 17.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
(HP: 7064 1331 / 6050 1331)
Matius 27:51-53(2)
Mat 27:51-53 - “(51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke
bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, (52) dan
kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
(53) Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke
kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang”.
II) Gempa bumi,
kuburan-kuburan terbuka, dan orang-orang kudus bangkit.
1)
Gempa bumi menyebabkan bukit-bukit batu terbelah dan kuburan-kuburan
terbuka.
a)
Gempa bumi menyebabkan batu-batu karang terbelah, dan batu-batu karang
yang terbelah menyebabkan kuburan-kuburan terbuka.
William
Hendriksen: “The
earth quaking, rocks split, tombs opened. There appears to be a very close
connection between these three, the second and the third of the signs mentioned
here probably resulting from the first: the earth quaked, the rocks were split,
and the tombs were opened” (= Gempa bumi, batu-batu karang terbelah,
kuburan-kuburan terbuka. Terlihat adanya suatu hubungan yang sangat dekat di
antara ketiga hal ini, yang kedua dan ketiga dari tanda-tanda yang disebutkan di
sini mungkin disebabkan oleh yang pertama: ada gempa bumi, menyebabkan batu-batu
karang terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka) - hal 975.
Barnes’
Notes: “‘And
the graves were opened.’ ‘Graves’ or sepulchres were most commonly made,
among the Jews, in solid rocks or in caves of rocks. The rending of the rocks,
therefore, would lay them open” (= ‘Dan kuburan-kuburan terbuka’. Di
antara orang-orang Yahudi ‘kuburan’ biasanya dibuat dalam batu-batu karang
yang pejal atau dalam gua-gua dari batu karang. Karena itu, terbelahnya
batu-batu karang itu menyebabkan kuburan-kuburan itu terbuka).
Catatan:
penjelasan ini penting, karena kalau saudara membayangkan kuburan seperti di
sini pada jaman ini, saudara mungkin bertanya-tanya mengapa gerangan kuburan
bisa terbuka kalau batu-batu karang terbelah. Tetapi dengan adanya pengertian
tentang kuburan pada saat itu, semua menjadi jelas.
b)
Ada bukti-bukti bahwa hal-hal ini memang terjadi.
Barnes’
Notes: “‘And
the earth did quake.’ ... This was probably, however, a miraculous convulsion
of the earth, in attestation of the truth that the sufferer was the Messiah, the
Son of God, and as an exhibition of wrath at the crimes of those who put him to
death. It was not confined to Judea, but was felt in other countries. It is
mentioned by Roman writers. ‘The rocks rent.’ ... Rocks are still
seen at Mount Calvary thus rent asunder, which are said to be the ones that were
convulsed when the Saviour died” (= ‘Dan terjadilah gempa bumi’.
... Tetapi mungkin ini merupakan suatu gangguan dari bumi yang bersifat mujijat,
untuk menegaskan kebenaran bahwa si penderita adalah sang Mesias, Anak Allah,
dan sebagai suatu pertunjukkan kemurkaan terhadap kejahatan-kejahatan mereka
yang membunuhNya. Itu tidak terbatas di Yudea saja, tetapi terasa di
negara-negara lain. Itu disebutkan oleh penulis-penulis Romawi. ‘Batu-batu
karang terbelah’. ... Batu-batu karang masih tetap terlihat di Bukit
Kalvari yang terbelah seperti itu, yang dikatakan sebagai batu-batu karang yang
digoncangkan / dibelah ketika sang Juruselamat mati).
Jamieson,
Fausset & Brown: “Extraordinary rents and fissures have been observed in the rocks near
this spot” (= koyakan-koyakan / celah-celah dan retakan-retakan yang tidak
biasa telah terlihat dalam batu-batu karang di dekat tempat ini).
2)
Terbelahnya kuburan-kuburan, bangkitnya orang-orang kudus, keluarnya
mereka dari kuburan-kuburan mereka, dan masuknya mereka ke Yerusalem ini,
merupakan suatu bagian yang sukar, yang mengundang sangat banyak pro dan kontra.
Yang diperdebatkan adalah: kapan orang-orang kudus
itu bangkit, kapan mereka keluar dari kubur dan kapan mereka masuk ke Yerusalem.
Juga apakah mereka bangkit dengan tubuh biasa / lama (dan karena itu nanti akan
mati lagi), atau juga mengalami perubahan menjadi tubuh kebangkitan (dan karena
itu tidak akan mati lagi).
a)
Perbedaan terjemahan Kitab Suci.
Mat 27:51b-53
- “(51b) dan terjadilah gempa bumi, dan
bukit-bukit batu terbelah, (52) dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang
kudus yang telah meninggal bangkit. (53) Dan sesudah kebangkitan Yesus,
merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri
kepada banyak orang”.
KJV: ‘(51b) and the earth did quake, and the rocks
rent; (52) And the graves were opened; and many bodies of the saints which slept
arose, (53) And came out of the graves after his resurrection, and went
into the holy city, and appeared unto many’ (= dan bumi berguncang, dan
batu-batu karang terbelah; Dan kuburan-kuburan terbuka; dan banyak tubuh-tubuh
dari orang-orang kudus yang tidur bangun, Dan keluar dari kuburan-kuburan itu setelah
kebangkitanNya, dan masuk ke dalam kota kudus, dan menampakkan diri kepada
banyak orang).
RSV: ‘(51b) and the earth shook, and the rocks were
split; (52) the tombs also were opened, and many bodies of the saints who had
fallen asleep were raised, (53) and coming out of the tombs after his
resurrection they went into the holy city and appeared to many’ (= dan
bumi bergoncang, dan batu-batu karang terbelah; dan kuburan-kuburan juga
terbuka, dan banyak tubuh-tubuh dari orang-orang kudus yang telah jatuh tertidur
dibangkitkan, dan keluar dari kuburan-kuburan setelah kebangkitanNya
mereka masuk ke dalam kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang).
NIV:
‘(51b) The
earth shook and the rocks split. (52) The tombs broke open and the bodies of
many holy people who had died were raised to life. (53) They came out of the
tombs, and after Jesus’
resurrection they went into the holy city and appeared to many people’
(= Bumi bergoncang dan batu-batu karang terbelah. Kuburan-kuburan terbuka dan
tubuh-tubuh dari banyak orang-orang kudus yang telah mati dibangkitkan pada
kehidupan. Mereka keluar dari kuburan-kuburan, DAN setelah kebangkitan Yesus
mereka masuk ke dalam kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang).
NASB: ‘(51b) and the earth shook; and the rocks were split,
(52) and the tombs were opened; and many bodies of the saints who had fallen
asleep were raised; (53) and coming out of the tombs after His resurrection
they entered the holy city and appeared to many’
(= dan bumi bergoncang; dan batu-batu karang terbelah, dan kuburan-kuburan
terbuka; dan banyak tubuh-tubuh dari orang-orang kudus yang telah jatuh tertidur
dibangkitkan; dan keluar dari kuburan-kuburan setelah kebangkitanNya
mereka memasuki kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang).
Bible
Knowledge Commentary: “The NIV suggests that these saints were resurrected when Jesus died
and then went into Jerusalem after Jesus’ resurrection. A number of
commentators agree with this view. Many others, however, say that since Christ
is the firstfruits of the dead (1 Cor 15:23), their resurrection did not occur
till He was raised. In this view, the phrase ‘after Jesus’ resurrection’
goes with the words ‘were raised to life and came out of the tombs.’ This is
possible in the Greek, and is suggested in the KJV and the NASB. The tombs,
then, broke open at Christ’s death, probably by the earthquake, thus heralding
Christ’s triumph in death over sin, but the bodies were not raised till Christ
was raised” [= NIV memberi kesan bahwa orang-orang kudus ini dibangkitkan
pada saat Yesus mati dan lalu masuk ke Yerusalem setelah kebangkitan Yesus.
Sejumlah penafsir setuju dengan pandangan ini. Tetapi banyak orang-orang lain
berkata bahwa karena Kristus adalah buah pertama / sulung dari orang mati (1Kor
15:23), kebangkitan-kebangkitan mereka tidak terjadi sampai Ia dibangkitkan.
Dalam pandangan ini, ungkapan ‘setelah kebangkitan Yesus’ dihubungkan dengan
kata-kata ‘dibangkitkan pada kehidupan dan keluar dari kuburan-kuburan’. Ini
memungkinkan dalam bahasa Yunani, dan KJV dan NASB memberi kesan seperti itu.
Jadi, kuburan-kuburan terbuka pada saat Kristus mati, mungkin oleh gempa bumi,
dan dengan demikian memberitakan kemenangan Kristus dalm kematian atas dosa,
tetapi tubuh-tubuh itu tidak dibangkitkan sampai Kristus dibangkitkan].
Catatan:
saya tak melihat bahwa KJV dan NASB memberi kesan bahwa orang-orang kudus itu
bangkit setelah kebangkitan Yesus. Menurut saya KJV, RSV dan NASB menyatakan
bahwa orang-orang kudus itu bangkit pada saat Yesus mati, tetapi baru keluar
dari kuburan setelah kebangkitan Yesus, dan lalu mereka masuk ke Yerusalem.
Hanya NIV yang mengatakan bahwa mereka keluar dari kuburan dulu, tetapi baru
setelah kebangkitan Yesus mereka masuk ke Yerusalem.
The
Bible Exposition Commentary: New Testament: “We
are not told who these saints were; they were simply believers who had died. The
King James Version suggests that they did not come out of the graves until after
His resurrection; the New American Standard Bible agrees with this. It is
difficult to believe that they were given life on Friday afternoon and yet
remained in their tombs until Sunday. The New International Version suggests
that these saints were resurrected immediately and came out of their tombs, but
that they did not visit in Jerusalem until after Jesus had been raised from the
dead. It is not likely that many Jews would be in the cemetery on Passover,
since they might be defiled by the dead. These resurrections could have taken
place with nobody finding out at that time” [= Kita tidak diberitahu siapa
orang-orang kudus ini; mereka hanya orang-orang percaya yang telah mati. KJV
memberikan kesan bahwa mereka tidak keluar dari kuburan-kuburan sampai setelah
kebangkitanNya; NASB setuju dengan ini. Adalah sukar untuk percaya bahwa mereka
diberikan kehidupan pada Jumat siang / sore tetapi tetap tinggal dalam
kuburan-kuburan mereka sampai hari Minggu. NIV memberi kesan bahwa orang-orang
kudus ini segera / langsung dibangkitkan dan keluar dari kuburan-kuburan mereka,
tetapi bahwa mereka tidak mengunjungi Yerusalem sampai setelah Yesus
dibangkitkan dari orang mati. Kecil kemungkinannya bahwa ada banyak orang-orang
Yahudi berada di kuburan pada hari raya Paskah (Paskah Perjanjian Lama), karena
mereka bisa dicemarkan oleh orang mati. Kebangkitan-kebangkitan ini bisa terjadi
tanpa diketahui oleh siapapun pada saat itu].
b)
Saat kebangkitan orang-orang kudus itu, dan
dengan tubuh apa mereka bangkit.
1.
William Hendriksen menganggap (hal 976 dan footnote hal 975) bahwa
terbelahnya kuburan dan bangkitnya banyak orang kudus itu terjadi pada saat
kematian Kristus, juga keluarnya mereka dari kubur. Tetapi masuknya mereka ke
Yerusalem / kota kudus, terjadi setelah Kristus bangkit. Ia juga beranggapan
bahwa banyak orang kudus itu bangkit dengan tubuh kemuliaan. Lenski (hal
1130-1131) mempunyai pandangan yang sama dengan William Hendriksen.
Tetapi saya berpendapat bahwa ini bertentangan dengan
ayat-ayat yang mengatakan bahwa Kristus adalah yang pertama bangkit dari antara
orang mati.
2.
Mereka bangkit dengan tubuh lama, dan akan mati lagi.
Bible Knowledge Commentary:
“These people returned to
Jerusalem, (the Holy City) where they were recognized by friends and family.
Like Lazarus (John 11:43-44), Jairus’ daughter (Luke 8:52-56), and the widow
of Nain’s son (Luke 7:13-15), they too passed through physical death again. Or
some say they may have been raised with glorified bodies like the Lord’s”
[= Orang-orang ini kembali ke Yerusalem (kota kudus) dimana mereka dikenali oleh
teman-teman dam keluarga. Seperti Lazarus (Yoh 11:43-44), anak Yairus (Luk
8:52-56), dan anak janda di Nain (Luk 7:13-15), mereka juga melewati kematian
jasmani lagi. Atau beberapa orang mengatakan bahwa mereka bisa telah
dibangkitkan dengan tubuh kemuliaan seperti tubuh kemuliaan Tuhan kita].
3.
Calvin menganggap bahwa pada saat Kristus mati kuburan-kuburan itu hanya
terbuka, tetapi orang-orang kudus itu baru bangkit, keluar dari kuburan-kuburan
mereka, dan lalu masuk ke Yerusalem, setelah kebangkitan Kristus. Mereka bangkit
dengan tubuh kebangkitan, dan karena itu tidak mati lagi.
Calvin:
“‘And graves were opened.’ This was also a striking miracle, by
which God declared that his Son entered into the prison of death, not to
continue to be shut up there, but to bring out all who were held captive. For at
the very time when the despicable weakness of the flesh was beheld in the person
of Christ, the magnificent and divine energy of his death penetrated even to
hell. This is the reason why, when he was about to be shut up in a sepulcher,
other sepulchers were opened by
him. Yet it is doubtful if this opening of the graves took place before his resurrection; for, in
my opinion, the resurrection of the
saints, which is mentioned immediately afterwards, was subsequent to the
resurrection of Christ. There is no probability in the conjecture of some
commentators that, after having received life and breath, they remained three
days concealed in their graves. I think it more probable that, when Christ
died, the graves were
immediately opened: and that,
when he rose, some of the godly, having received life, went out of their graves, and were seen in the city. For
Christ is called the first-born from
the dead, (Colossians 1:18,) and the
first-fruits of those who rise, (1 Corinthians 15:20,) because by his
death he commenced, and by his resurrection he completed, a new life; not that,
when he died, the dead were immediately raised, but because his death was the
source and commencement of life. This reason, therefore, is fully applicable,
since the opening of the graves was the presage of a new life, that the fruit
or result appeared three days afterwards, because Christ, in rising from the
dead, brought others along with him out of their graves as his companions. Now
by this sign it was made evident, that he neither died nor rose again in a
private capacity, but in order to shed the odor of life on all believers”
(= ‘Dan kuburan-kuburan terbuka’.
Ini juga merupakan mujijat yang menyolok, dengan mana Allah menyatakan bahwa
AnakNya masuk ke dalam penjara kematian, bukan untuk terus dikurung di sana,
tetapi untuk membawa keluar semua yang ditawan. Karena persis pada saat dimana
kelemahan yang hina dari daging ditunjukkan dalam pribadi Kristus, kekuatan /
tenaga yang besar dan ilahi dari kematianNya menembus bahkan sampai ke neraka.
Ini adalah alasan mengapa pada waktu Ia mau dikurung dalam kuburan,
kuburan-kuburan yang lain terbuka olehNya. Tetapi merupakan sesuatu yang
meragukan jika pembukaan kuburan-kuburan ini terjadi sebelum kebangkitanNya;
karena, dalam pandangan saya, kebangkitan dari orang-orang kudus, yang
disebutkan segera setelahnya, terjadi setelah kebangkitan Kristus. Tidak ada
kemungkinan dalam dugaan dari beberapa penafsir bahwa, setelah menerima
kehidupan dan nafas, mereka tetap tinggal 3 hari tersembunyi dalam kuburan
mereka. Saya pikir lebih memungkinkan bahwa, pada saat Kristus mati,
kuburan-kuburan segera terbuka: dan bahwa, pada waktu Ia bangkit, beberapa dari
orang-orang saleh, mendapatkan kehidupan, keluar dari kuburan-kuburan mereka,
dan terlihat di kota. Karena Kristus disebut sebagai yang sulung dari orang
mati (Kol 1:18), dan buah pertama dari mereka yang bangkit (1Kor 15:20), karena
oleh kematianNya Ia memulai, dan oleh kebangkitanNya Ia menyempurnakan /
menyelesaikan, suatu kehidupan yang baru; bukan bahwa, pada saat Ia mati,
orang-orang mati segera dibangkitkan, tetapi karena kematianNya merupakan sumber
dan pemulaian kehidupan. Karena itu, alasan ini sepenuhnya dapat dipakai, karena
pembukaan kuburan merupakan suatu pertanda dari suatu kehidupan yang baru,
bahwa buah atau hasilnya terlihat tiga hari setelahnya, karena Kristus,
dalam kebangkitanNya dari antara orang mati, membawa orang-orang lain bersamaNya
keluar dari kuburan-kuburan mereka sebagai orang-orang yang menyertaiNya. Oleh
tanda ini dibuat jelas bahwa Ia tidak mati ataupun bangkit kembali untuk diriNya
sendiri, tetapi untuk mencurahkan minyak wangi kehidupan kepada semua orang
percaya).
Kol 1:18
- “Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama
bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala
sesuatu”.
1Kor 15:20-23
- “(20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
(21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga
kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. (22) Karena sama
seperti semua orang mati dalam persekutuan
dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam
persekutuan dengan Kristus. (23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus
sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu
kedatanganNya”.
Calvin:
“Another and more difficult
question is, What became of those saints afterwards? For it would appear to be
absurd to suppose that, after having been once admitted by Christ to the
participation of a new life, they again returned to dust. But as this
question cannot be easily or quickly answered, so it is not necessary to give
ourselves much uneasiness about a matter which is not necessary to be known.
That they continued long to converse with men is not probable; for it was
only necessary that they should be seen
for a short time, that in them, as in a mirror or resemblance, the power
of Christ might plainly appear. As God intended, by their persons, to
confirm the hope of the heavenly life among those who were then alive, there
would be no absurdity in saying that, after having performed this office, they
again rested in their graves. But it is more probable that the life which
they received was not afterwards taken from them; for if it had been a mortal
life, it would not have been a proof of a perfect resurrection.
Now, though the whole world will rise again, and though Christ will raise up the
wicked to judgment, as well as believers to salvation, yet as it was especially
for the benefit of his Church that he rose again, so it was proper that he
should bestow on none but saints the distinguished honor of rising along with
him” (= Pertanyaan yang lain yang yang lebih sukar adalah, Apa yang
terjadi dengan orang-orang kudus itu setelahnya? Karena akan terlihat
menggelikan untuk menduga / menganggap bahwa setelah sekali diijinkan oleh
Kristus untuk berpartisipasi dalam kehidupan yang baru, mereka kembali lagi pada
debu. Tetapi sebagaimana pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan mudah dan
cepat, demikian juga tidak perlu untuk membuat kita gelisah tentang suatu
persoalan yang tidak perlu diketahui. Bahwa mereka terus hidup dengan
orang-orang lain untuk waktu yang lama tidaklah mungkin; karena hanya dibutuhkan
bahwa mereka terlihat untuk suatu jangka waktu yang pendek, supaya dalam diri
mereka, seperti dalam suatu cermin atau persamaan, kuasa Kristus bisa terlihat
dengan jelas. Karena Allah memaksudkan, oleh pribadi-pribadi mereka, untuk
meneguhkan pengharapan dari kehidupan surgawi di antara mereka yang pada saat
itu hidup, tidak ada yang menggelikan untuk mengatakan bahwa, setelah melakukan
tugas ini, mereka beristirahat lagi dalam kuburan-kuburan mereka. Tetapi
lebih memungkinkan bahwa kehidupan yang telah mereka terima tidaklah diambil
dari mereka belakangan; karena jika itu merupakan suatu kehidupan yang bisa
mati, itu bukanlah merupakan bukti dari suatu kebangkitan yang sempurna.
Jadi, sekalipun seluruh dunia akan bangkit kembali, dan sekalipun Kristus akan
membangkitkan orang-orang jahat pada penghakiman, maupun orang-orang percaya
pada keselamatan, tetapi karena adalah khususnya untuk kepentingan Gereja bahwa
Ia bangkit kembali, demikian juga adalah tepat bahwa Ia memberikan hanya kepada
orang-orang kudus kehormatan yang menyolok untuk bangkit bersama dengan Dia).
Jamieson,
Fausset & Brown mempunyai pandangan yang sama dengan Calvin berkenaan dengan
kapan orang-orang kudus itu bangkit, dan dengan tubuh apa mereka bangkit.
Jamieson, Fausset & Brown:
“‘And came out of the graves
after his resurrection.’ These sleeping saints (see the note at 1 Thes 4:14)
were Old Testament believers, who - according to the usual punctuation in our
version - were quickened into resurrection-life at the moment of their
Lord’s death, but lay in their graves until His resurrection, when they came
forth. But it is far more natural, as we think, and consonant with other
scriptures, to understand that only the graves were opened, probably by the
earthquake, at our Lord’s death, and this only in preparation for the
subsequent exit of those who slept in them, when the Spirit of life should
enter into them from their risen Lord, and along with Him they should come
forth, trophies of His victory over the grave. Thus, in the opening of the
graves at the moment of the Redeemer’s expiring, there was a glorious
symbolical proclamation that the Death which had just taken place had
‘swallowed up death in victory;’ and whereas the saints that slept in them
were awakened only by their risen Lord, to accompany Him out of the tomb, it
was fitting that ‘the Prince of Life’ ‘should be the First that should
rise from the dead’ (Acts 26:23; 1 Cor. 15:20,23; Col. 1:18; Rev. 1:5)”
(= ).
Jamieson, Fausset &
Brown: “‘And appeared unto many.’ - that there
might be undeniable evidence of their own resurrection first, and through it
of their Lord’s. Thus, while it was not deemed fitting that He Himself
should appear again in Jerusalem, except to the disciples, provision was made
that the fact of His resurrection should be left in no doubt. It must be
observed, however, that the resurrection of these sleeping saints was not like
those of the widow of Nain’s son, of Jairus’ daughter, of Lazarus, and of
the man who ‘revived and stood upon his feet,’ on his dead body touching
the bones of Elisha (2 Kin. 13:21) - which were mere temporary recallings of
the departed spirit to the mortal body, to be followed by a final departure of
it ‘until the trumpet shall sound.’ But this was a resurrection once for
all, to life everlasting; and so there is no room to doubt that they went to
glory with their Lord, as bright trophies of His victory over death” (=
).
Saya
akan mengutip ulang kata-kata dari Bible Knowledge Commentary
yang sudah saya kutip di atas.
Bible Knowledge Commentary:
“Many others, however, say that
since Christ is the firstfruits of the dead (1 Cor 15:23), their resurrection
did not occur till He was raised. In this view, the phrase ‘after Jesus’
resurrection’ goes with the words ‘were raised to life and came out of the
tombs.’ This is possible in the Greek” [= Tetapi banyak orang-orang lain
berkata bahwa karena Kristus adalah buah pertama / sulung dari orang mati (1Kor
15:23), kebangkitan-kebangkitan mereka tidak terjadi sampai Ia dibangkitkan. Dalam
pandangan ini, ungkapan ‘setelah kebangkitan Yesus’ dihubungkan dengan
kata-kata ‘dibangkitkan pada kehidupan dan keluar dari kuburan-kuburan’. Ini
memungkinkan dalam bahasa Yunani].
c)
Ada yang mengatakan bahwa orang-orang kudus yang bangkit ini merupakan
buah dari kepergian Kristus ke HADES / dunia orang mati, sehingga menyebabkan
orang-orang ini dibangkitkan. Tetapi pandangan ini jelas omong kosong, karena
antara kematian dan kebangkitanNya, Kristus tidak turun kemana-mana! TubuhNya
masuk ke kuburan, sedangkan roh / jiwa dari manusia Yesus naik ke surga sesuai
dengan kata-kataNya kepada penjahat yang bertobat (Luk 23:43) dan
kata-kataNya / doaNya kepada Bapa (Luk 23:46).
Lenski:
“Especially unacceptable to us is the supposition that this resurrection
of the saints is connected with Christ’s descent into hell. Some think that he
descended there at the time of his death and released the saints in hades (realm
of the dead); others say that he made this descent and effected this release at
the time of his resurrection” [= Khususnya tak bisa kita terima adalah
anggapan bahwa kebangkitan orang-orang kudus ini dihubungkan dengan turunnya
Kristus ke dalam neraka. Sebagian / beberapa orang berpikir bahwa Ia turun ke
sana pada saat kematianNya dan membebaskan orang-orang kudus di HADES (daerah /
tempat orang mati); yang lain mengatakan bahwa Ia melakukan penurunan ini dan
melakukan pembebasan pada saat kebangkitanNya] - hal 1129.
3) Ada
hal-hal yang jelas yang diajarkan oleh text ini!
a)
Matius menghubungkan kematian Kristus dengan kebangkitan Kristus.
Knox
Chamblin:
“If the ‘raising of the saints’ comes after Jesus’ resurrection,
why has Matthew recorded the event here rather than in ch. 28? Matthew
Placement affirms that there is the closest connection between Jesus’ death
and resurrection. Already - even before Jesus’ burial - Matthew speaks of a
time ‘after Jesus’ resurrection’ (v. 53). His very death assures that he
will be raised” [= Jika ‘pembangkitan orang-orang kudus’ terjadi
setelah kebangkitan Yesus, mengapa Matius mencatat peristiwa itu di sini
dan bukannya dalam pasal 28? Penempatan oleh Matius meneguhkan bahwa ada
hubungan yang paling dekat antara kematian dan kebangkitan Yesus. Di sini,
bahkan sebelum penguburan Yesus, Matius sudah berbicara tentang suatu waktu
‘setelah kebangkitan Yesus’ (ay 53). KematianNya memastikan bahwa Ia akan
dibangkitkan] - hal
253,254.
b)
Siapa orang-orang kudus ini?
Albert
Barnes mengatakan sesuatu yang menurut saya masuk akal, yaitu bahwa orang-orang
kudus yang bangkit itu, sekalipun tak bisa diketahui dengan pasti identitasnya,
tetapi mungkin sekali mereka adalah orang-orang kudus yang baru mati, dan
dikenal oleh orang-orang di Yerusalem, karena kalau mereka adalah orang-orang
kudus jaman kuno, maka mereka tak akan dikenali dan semua ini menjadi tidak ada
gunanya. Ia bahkan melanjutkan dengan mengatakan bahwa orang-orang kudus itu
mungkin adalah orang-orang yang merupakan teman-teman Kristus dalam hidupNya.
Barnes’
Notes: “The
graves were opened by this earthquake, but the dead in them did not rise until
after his resurrection. ‘And many bodies of the saints arose.’ Of course, it
is not known who these were, nor what became of them. It is probable that
they were persons who had recently died, and they appear to have been known in
Jerusalem; at least, had the ancient saints risen, they would not have been
known, and would not so soon have been credited as those who had recently died”
(= Kuburan-kuburan terbuka oleh gempa bumi ini, tetapi orang-orang mati di dalam
kuburan-kuburan itu tidak bangkit sampai setelah kebangkitanNya. ‘Dan banyak
tubuh dari orang-orang kudus bangkit’. Tentu tidak diketahui siapa mereka, dan
apa jadinya dengan mereka setelah itu. Adalah mungkin bahwa mereka adalah
orang-orang yang baru mati, dan mereka kelihatannya telah dikenal di Yerusalem;
setidaknya, seandainya orang-orang kudus kuno bangkit, mereka tak akan dikenali,
dan tidak akan mendapatkan pengakuan begitu cepat seperti mereka yang baru mati).
Barnes’
Notes: “There
is nothing said of the REASON why they were raised. It is not improbable to
suppose that it was, ... to convince the Jews that he was the Messiah. Perhaps
some who had been his open friends were raised up now as an attestation that he
in whom they had believed was the Christ” (= Tidak dikatakan apapun
tentang alasan mereka mereka
dibangkitkan. Bukannya tidak mungkin untuk menduga bahwa alasannya adalah, ...
untuk meyakinkan orang-orang Yahudi bahwa Ia adalah sang Mesias. Mungkin
beberapa yang telah menjadi teman-temanNya secara terbuka / terang-terangan,
dibangkitkan pada saat itu sebagai suatu penegasan / peneguhan bahwa Ia yang
mereka percayai adalah Kristus).
c)
Arti dari kebangkitan orang-orang kudus Perjanjian Lama ini.
Ini
menunjukkan bahwa:
1.
Pada saat kematianNya Kristus menang atas kematian.
Seperti judul buku John Owen, ‘The death of
death in the death of Christ’ (= Kematian dari kematian dalam kematian
Kristus).
John
Wesley: “God
hereby signifying, that Christ had conquered death, and would raise all his
saints in due season” (= Dengan ini
Allah menunjukkan bahwa Kristus telah mengalahkan kematian, dan akan
membangkitkan semua orang-orang kudusNya pada saatnya).
Word
Biblical Commentary: “Salvation
(resurrection) is thus brought into the closest causal connection with the death
of Jesus. The death of Jesus breaks the power of death itself”
[= Dengan demikian keselamatan (kebangkitan) dibawa ke dalam hubungan penyebab
yang terdekat dengan kematian Yesus. Kematian Yesus mematahkan kuasa dari
kematian itu sendiri].
Pulpit Commentary: “The
opening of the tombs. ... This showed that the power of death and the grave was
vanquished by the death and resurrection of Christ” (= Pembukaan dari
kuburan-kuburan. ... Ini menunjukkan bahwa kuasa dari kematian dan kuburan
ditaklukkan oleh kematian dan kebangkitan Kristus).
Pulpit Commentary: “He
triumphed over death in the ‘place of a skull’ - where the trophies of death
lay around. His Divinity was proved, for he imparted life to the bodies of the
sleeping saints” [= Ia menang atas kematian di ‘tempat tengkorak’ - di
mana piala dari kematian terletak. KeilahianNya dibuktikan, karena Ia memberikan
kehidupan kepada tubuh-tubuh dari orang-orang kudus yang tertidur].
2.
Manfaat kematian Kristus juga berlaku untuk orang-orang percaya yang
sudah mati sebelum Kristus mati.
The Biblical Illustrator (New Testament):
“‘Graves were opened,’
&c, Signifying that the dead in sin should be raised to a life of
righteousness; that Christ had won a victory over death; that the saints of
the early ages had an interest in the work of Christ; that there shall be a
general resurrection of the dead” (= ‘Kuburan-kuburan terbuka’, dst,
Menunjukkan bahwa orang-orang mati dalam dosa dibangkitkan pada suatu kehidupan
dari kebenaran; bahwa Kristus telah memenangkan suatu kemenangan atas kematian; bahwa
orang-orang kudus dari jaman-jaman awal mempunyai suatu kepentingan dalam
pekerjaan Kristus; bahwa di sana akan ada kebangkitan umum dari orang-orang
mati).
William Hendriksen: “This shows that the death of the
Saviour had - and still is having - significance for the entire universe”
(= Ini menunjukkan bahwa kematian dari sang Juruselamat dulu mempunyai, dan
tetap mempunyai, arti bagi seluruh alam semesta) - hal 975.
Matthew Henry: “we
may learn many good lessons from it. (1.) that even those who lived and died
before the death and resurrection of Christ, had saving benefit thereby, as well
as those who have lived since” [= kita bisa belajar banyak pelajaran yang
baik darinya. (1). bahwa bahkan mereka yang hidup dan mati sebelum kematian dan
kebangkitan Kristus, mendapatkan manfaat yang menyelamatkan olehnya, seperti
mereka yang telah hidup setelahnya].
Knox Chamblin: “Now that Jesus’ atoning sacrifice
has been offered, the OT saints (the ‘many holy people’ of v. 52) are
saved from the consequences of their sins and gain the right to resurrection
life. They depend on Jesus’ work as much as later believers (Rom. 3:25-26)”
[= Sekarang setelah korban yang menebus dari Kristus diberikan, orang-orang
kudus Perjanjian Lama (‘banyak orang-orang kudus’ dari ay 52) diselamatkan
dari konsekwensi-konsekwensi dari dosa-dosa mereka dan mendapatkan hak pada
kehidupan kebangkitan. Mereka bersandar pada pekerjaan Yesus sama banyaknya
seperti orang-orang percaya belakangan (Ro 3:25-26)] - hal
254.
3.
Kita nanti juga akan dibangkitkan, seperti orang-orang kudus ini.
Knox Chamblin: “More generally the promise for
believers is that by virtue of Christ’s victory over Sin and Death, those who
die in him shall at his Return be raised from the dead and be given bodies like
his own glorious body (Phil. 3:20-21; 1Cor 15). Mt 27:52-53 foreshadows that
great event” [= Secara lebih umum, janji untuk orang-orang percaya adalah
bahwa oleh kuasa yang efektif dari kemenangan Kristus atas Dosa dan Maut, mereka
yang mati dalam Dia pada kedatanganNya kembali akan dibangkitkan dari antara
orang mati dan diberikan tubuh-tubuh seperti tubuhNya yang mulia sendiri (Fil
3:20-21; 1Kor 15). Mat 27:52-53 membayangkan peristiwa besar itu] - hal
254.
William Hendriksen: “this sign, too, like those
described in verse 51,52a, is prophetic. It shows that Christ’s death
guarantees our glorious resurrection at Christ’s return” (= tanda ini,
juga, seperti tanda-tanda yang digambarkan dalam ayat 51,52a, mempunyai sifat
nubuatan. Itu menunjukkan bahwa kematian Kristus menjamin kebangkitan yang
mulia dari kita pada saat Kristus datang kembali) - hal 976.
Calvin:
“But here a question arises. Why
did God determine that only some should arise, since a participation in the
resurrection of Christ belongs equally to all believers? I reply: As the time
was not fully come when the whole body of the Church should be gathered to its
Head, he exhibited in a few persons an instance of the new life which all
ought to expect. ... But in order that the minds of believers might be
more quickly raised to hope, it was advantageous that the resurrection, which
was to be common to all of them, should be tasted by a few” [= Tetapi
di sini suatu pertanyaan muncul. Mengapa Allah menentukan bahwa hanya beberapa
orang bangkit, karena suatu partisipasi dalam kebangkitan Kristus merupakan hak
yang merata bagi semua orang percaya? Saya menjawab: Karena waktunya belum tiba
pada waktu seluruh tubuh dari Gereja dikumpulkan kepada Kepalanya, Ia
menunjukkan / memamerkan dalam sedikit orang suatu contoh dari kehidupan yang
baru yang seharusnya diharapkan oleh semua. ... Tetapi supaya pikiran
dari orang-orang percaya bisa dengan lebih cepat diangkat pada pengharapan,
merupakan sesuatu yang menguntungkan / berguna bahwa kebangkitan, yang
seharusnya bersifat umum bagi mereka semua, dirasakan / dicicipi oleh sedikit
orang].
4.
Kebangkitan orang-orang kudus ini memberikan bukti tentang kebangkitan
Kristus kepada orang-orang di Yerusalem yang tidak melihat Kristus yang bangkit.
Pulpit Commentary: “It
was a strong confirmation of the resurrection of Christ. For those who came
forth from the tombs after his resurrection ‘appeared to many’ to whom our
Lord himself did not appear” (= Itu merupakan suatu konfirmasi yang kuat
tentang kebangkitan Kristus. Karena mereka yang keluar dari kuburan-kuburan
setelah kebangkitanNya menampakkan diri kepada banyak orang kepada siapa Tuhan
sendiri tidak menampakkan diri).
-AMIN-
Bagi sdr yg telah
mendapat berkat dari artikel ini..mohon kiranya dapat membantu menyebarkan Pada
sdr2 kita yg lain, sehingga semakin banyak sdr kita yg juga bisa membaca artikel
ini dan mendapat berkat. Tuhan memberkati sdr.
Amin.
Joh 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali