Kebaktian

hari pentakosta

G. K. R. I. ‘GOLGOTA’

(Rungkut Megah Raya Blok D No 16)

Minggu, tgl 8 Juni 2014, pk 8.00

Pdt. Budi Asali, M. Div.

(HP: 7064-1331 / 6050-1331)

[email protected]

 

kepribadian Roh Kudus

 

Bukti-bukti kepribadian Roh Kudus.

 

1)   Untuk Roh Kudus digunakan kata ganti orang.

Kis 13:2 - “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’”.

Di sini digunakan kata ganti orang ‘Ku’ / ‘Aku’ untuk Roh Kudus, dan ini menunjukkan bahwa Ia adalah seorang pribadi.

 

Charles Hodge: The first argument for the personality of the Holy Spirit is derived from the use of the personal pronouns in relation to Him. A person is that which, when speaking, says ‘I;’ when addressed, is called ‘thou;’ and when spoken of, is called ‘he,’ or ‘him.’ ... Thus in Acts 13:2, ‘The Holy Ghost said, Separate me Barnabas and Saul, for the work whereunto I have called them.’ (= Argumentasi yang pertama untuk kepribadian dari Roh Kudus didapatkan dari penggunaan kata-kata ganti orang dalam hubungan dengan Dia. Seorang pribadi adalah ia yang, pada waktu berbicara, berkata ‘aku’; pada waktu diajak bicara disebut ‘kamu / engkau’; dan pada waktu dibicarakan, disebut ‘ia’ atau ‘nya’. ... Karena itu dalam Kis 13:2, ‘berkatalah Roh Kudus: Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’.) - ‘The Holy Spirit’ , hal 4-5, CD AGES.

 

Ibr 10:15-17 - “(15) Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita, (16) sebab setelah Ia berfirman: ‘Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,’ Ia berfirman pula: ‘Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, (17) dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.’”.

KJV: ‘(15) Whereof the Holy Ghost also is a witness to us: for after that he had said before, (16) This is the covenant that I will make with them after those days, saith the Lord, I will put my laws into their hearts, and in their minds will I write them; (17) And their sins and iniquities will I remember no more’ [= (15) Tentang apa Roh Kudus juga adalah seorang saksi kepada kita: karena setelah Ia mengatakan sebelumnya: (16) Ini adalah perjanjian yang akan Kubuat dengan mereka setelah hari-hari ini, kata Tuhan, Aku akan meletakkan hukum-hukumKu ke dalam hati mereka, dan dalam pikiran mereka akan Kutuliskan mereka; (17) Dan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan mereka tidak akan Kuingat lagi].

Dalam text ini, juga terlihat digunakannya kata ganti orang ‘Aku’ dan ‘Ku’ untuk Roh Kudus.

 

2)   Untuk Roh Kudus digunakan kata dengan jenis kelamin laki-laki.

 

Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: Yesus menyebut roh kudus sebagai ‘seorang Penolong’, dan ia berkata bahwa roh ini akan mengajar, membimbing dan berbicara (Yohanes 14:16,26; 16:13). Kata Yunani yang ia gunakan untuk penolong (parakletos) adalah kata yang berjenis laki-laki atau maskulin. Jadi ketika Yesus menyatakan apa yang akan dilakukan penolong itu, ia menggunakan kata ganti nama pribadi laki-laki (Yohanes 16:7,8). Sebaliknya, bila kata Yunani yang berjenis netral untuk roh (pneuma) digunakan, kata ganti yang netral ‘it’ dalam bahasa Inggris itulah yang digunakan. Kebanyakan penerjemah yang menganut Tritunggal menyembunyikan fakta ini, seperti diakui oleh New American Bible Katolik berke­naan Yohanes 14:17: “Kata Yunani untuk ‘Roh’ ialah berjenis netral, dan walaupun kita menggunakan kata ganti nama pribadi dalam bahasa Inggris (‘he’, ‘his’, ‘him’), kebanyakan MSS (manuskrip) Yunani menggunakan kata (bahasa Inggris) ‘it’”. Jadi bila Alkitab menggunakan kata ganti nama pribadi berjenis laki-laki sehubungan dengan parakletos dalam Yohanes 16:7,8, hal ini sesuai dengan peraturan tatabahasa, bukan menyatakan suatu dok­trin - ‘Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?’, hal 22.

 

Ada 2 hal yang ingin saya berikan / nyatakan di sini:

 

a)   Perlu saudara ketahui bahwa dalam bahasa Yunani semua kata benda mempunyai jenis kelamin; ada yang masculine / laki-laki, feminine / perempuan atau neuter / netral.

Kata ‘Roh’ dalam bahasa Yunani adalah PNEUMA, dan kata ini mempunyai jenis kelamin netral, dan karena itu sering digunakan kata ganti bentuk netral (Inggris ‘it’).

 

b)   Sekalipun untuk kata PNEUMA, yang berjenis kelamin netral sering digunakan kata ganti bentuk netral, tetapi kadang-kadang tetap digunakan kata bentuk laki-laki.

 

1Yoh 4:4 - “Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.”.

Lit: ‘because greater is the one in you than the one in the world’ (= karena lebih besar yang di dalam kamu dari pada yang di dalam dunia).

Kata yang diterjemahkan ‘the one’ adalah HO, suatu definite article / kata sandang tertentu yang mempunyai jenis kelamin laki-laki, padahal ini jelas menunjuk kepada Roh Allah / Roh Kudus.

 

3)   Sebutan Parakletos yang lain’ yang digunakan terhadap Roh Kudus (Yoh 14:16), menunjukkan bahwa Ia adalah seorang pribadi.

 

Dalam Yoh 14:16, Yoh 14:26, Yoh 15:26, dan Yoh 16:7, Roh Kudus disebut sebagai ‘Penolong / Penghibur’. Dalam bahasa Yunani, semua ayat ini menggunakan istilah yang sama yaitu PARAKLETOS.

 

Perlu juga diketahui bahwa istilah PARAKLETOS ini juga digunakan terhadap Yesus Kristus dalam 1Yoh 2:1 (Kitab Suci Indonesia menterjemahkan ‘Pengantara’). Lalu Yoh 14:16 menyebut Roh Kudus sebagai ‘PARAKLETOS (= Penolong) yang lain.

 

Ada 2 kata bahasa Yunani yang berarti ‘yang lain (= another)’, yaitu ALLOS dan HETEROS. Tetapi kedua kata ini ada bedanya.

W. E. Vine: “ALLOS ... denotes another of the same sort; HETEROS ... denotes another of a different sort” (= ALLOS ... menunjuk pada ‘yang lain’ dari jenis yang sama; HETEROS ... menunjuk pada ‘yang lain’ dari jenis yang berbeda) - ‘An Expository Dictionary of New Testament Words’, hal 52.

 

Illustrasi: Saya mempunyai satu gelas Aqua. Kalau saya mengingin­kan satu gelas Aqua ‘yang lain’, yang sama dengan yang ada pada saya ini, maka saya akan menggunakan ALLOS. Tetapi kalau saya menghendaki minuman ‘yang lain’, misalnya Coca Cola, maka saya harus menggunakan HETEROS, bukan ALLOS.

 

Kata Yunani yang diterjemahkan ‘yang lain’ dalam Yoh 14:16 bukan­lah HETEROS, tetapi ALLOS. Andaikata yang digunakan adalah HETER­OS, maka itu akan menunjukkan adanya perbedaan sifat antara Yesus dan Roh Kudus, sehingga bisa saja Yesus adalah Allah dan merupa­kan seorang yang berpribadi, sedangkan Roh Kudus bukan. Atau bahwa Yesus itu mahakuasa, sedangkan Roh Kudus tidak. Tetapi karena kata Yunani yang digunakan adalah ALLOS, ini menunjukkan bahwa Roh Kudus, sekalipun adalah PARAKLETOS ‘yang lain’ dari pada Yesus, tetapi mempunyai sifat-sifat yang sama dengan Yesus.

 

Karena itu dalam komentarnya tentang ayat ini William Hendriksen, seorang penafsir Reformed, mengatakan: “He is another Helper, not a different Helper. The word ‘another’ indicates one like myself, who will take my place, do my work. Hence, if Jesus is a person, the Holy Spirit must also be a person” (= Ia adalah ‘Penolong yang lain’, bukan ‘Penolong yang berbeda’. Kata ‘yang lain’ menunjukkan seseorang seperti Aku sendiri, yang akan mengambil tempatKu, melakukan pekerjaanKu. Jadi, jika Yesus adalah seorang pribadi, Roh Kudus harus juga adalah seorang pribadi) - hal 275.

 

William Hendriksen bahkan melanjutkan dengan berkata: “For the same reason, if Jesus is divine, the Spirit, too, must be divine” (= Dengan alasan yang sama, jika Yesus bersifat ilahi / adalah Allah, Roh juga harus bersifat ilahi / adalah Allah) - hal 275.

 

4)         Roh Kudus mempunyai ciri-ciri seorang pribadi, yaitu adanya:

 

a)   Pikiran.

Yoh 14:26 - “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”.

Jadi ayat ini mengatakan bahwa fungsi Roh Kudus adalah mengajar dan mengingatkan orang percaya akan Firman Tuhan. Bahwa Roh Kudus itu bisa mengajar / mengingatkan, menunjukkan bahwa Ia mempunyai pikiran.

 

Ro 8:27 - “Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.”.

Ini salah terjemahan.

KJV/RSV/NIV/NASB: ‘the mind of the Spirit’ (= pikiran dari Roh).

NWT/TDB: “the meaning of the spirit” (= maksud roh).

Kata Yunani yang dipakai adalah PHRONEMA, yang artinya memang adalah ‘way of thinking’ (= cara berpikir) atau ‘mind’ (= pikiran).

 

b)   Perasaan.

Ef 4:30 - “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.”.

Yes 63:10 - “Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh KudusNya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka.”.

Kedua ayat ini mengatakan bahwa kita tidak boleh mendukakan / menyedihkan Roh Kudus, dan itu menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai perasaan.

 

Juga dalam Ro 15:30 - “Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku,”.

KJV/RSV/NIV/NASB: ‘the love of the Spirit’ (= kasih dari Roh).

Roh Kudus tidak mungkin mempunyai kasih, kalau Ia adalah sesuatu / suatu tenaga, bukan seseorang.

 

c)   Kehendak.

1Kor 12:11 - “Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya.”.

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai kehendak.

 

5)         Kitab Suci juga menyatakan bahwa:

 

a)   Roh Kudus melakukan hal-hal yang dilakukan oleh seorang pribadi, seperti:

1.         Mengajar dan mengingatkan.

Neh 9:20a - “Dan Engkau memberikan kepada mereka RohMu yang baik untuk mengajar mereka.”.

Luk 12:12 - “Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.’”.

Yoh 14:26 - “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”.

2.         Bersaksi.

Yoh 15:26 - “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.”.

Ro 8:16 - Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.”.

3.         Menginsafkan.

Yoh 16:8 - “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;”.

4.         Membantu dan berdoa.

Ro 8:26 - “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”.

5.         Memimpin.

Ro 8:14 - “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.”.

6.         Berkata dan memerintah.

Kis 8:29 - “Lalu kata Roh kepada Filipus: ‘Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!’”.

Kis 13:2 - “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’”.

7.         Melarang.

Kis 16:6-7 - “(6) Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. (7) Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.”.

8.         Memutuskan.

Kis 15:28 - “Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:”.

9.         Berbicara / berkata.

2Sam 23:2 - Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firmanNya ada di lidahku;”.

1Tim 4:1 - “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan”.

Wah 2:7a - “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat:”. Bdk. Wah 2:7a,11,17,29  Wah 3:6,13,22.

10.       Berseru.

Gal 4:6 - “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’”.

11.       Mendorong orang untuk berbicara.

Kis 6:10 - “tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.”.

2Pet 1:21 - “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.”.

12.       Menuntun.

Maz 143:10 - “Ajarlah aku melakukan kehendakMu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya RohMu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!”.

13.       Menetapkan orang-orang menjadi penilik / gembala gereja.

Kis 20:28 - “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah AnakNya sendiri.”.

14.       Bernubuat / meramal.

Kis 1:16 - “‘Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.”.

Kis 1:16 (NASB): Brethren, the Scripture had to be fulfilled, which the Holy Spirit foretold by the mouth of David concerning Judas, who became a guide to those who arrested Jesus (= Saudara-saudara, Kitab Suci harus digenapi, yang diramalkan Roh Kudus oleh mulut Daud mengenai Yudas, yang menjadi seorang pembimbing bagi mereka yang menangkap Yesus).

Kis 11:27-28 - “(27) Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia. (28) Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.”.

Kata ‘kuasa’ yang saya coret itu seharusnya tidak ada.

Kis 21:10-11 - “(10) Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus. (11) Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: ‘Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain.’”.

15.       Memberikan sukacita dalam diri orang-orang percaya.

1Tes 1:6b - “dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,”.

1Tes 1:6b (Literal): ‘with joy of the Holy Spirit’ (= dengan sukacita dari Roh Kudus).

Kalau Roh Kudus hanya suatu kuasa / tenaga aktif, bukan seorang Pribadi, bagaimana Ia bisa mempunyai / memberikan sukacita?

16.       Menghidupkan tubuh kita yang fana.

Ro 8:11 - “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya, yang diam di dalam kamu.”.

17.       Menyelidiki, tahu apa yang ada dalam diri Allah.

1Kor 2:10-11 - “(10) Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. (11) Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.”.

18.       Menguduskan / menyucikan.

Ro 15:16 - “yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepadaNya, yang disucikan oleh Roh Kudus.”.

2Tes 2:13 - “Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.”.

1Pet 1:2 - “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darahNya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.”.

 

Hal-hal seperti ini hanya bisa dilakukan oleh ‘seseorang yang berpribadi’, bukan oleh ‘sesuatu yang tidak berpribadi’!

Herbert Lockyer: “In all, some 160 passages in the Old and New Testaments touch upon the actions of the Spirit. To deny personality to Him is to make these references meaningless and absurd” (= Secara keseluruhan, sekitar 160 text dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menyinggung tindakan-tindakan dari Roh. Menyangkal kepribadian bagi Dia sama dengan membuat ayat-ayat referensi ini tak mempunyai arti dan menggelikan) - ‘The Holy Spirit of God’, hal 31.

 

b)   Ada hal-hal yang bisa dilakukan terhadap Roh Kudus, yang hanya bisa dilakukan terhadap seorang pribadi, seperti:

1.         Mendukakan.

Yes 63:10 - “Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh KudusNya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka”.

Ef 4:30 - “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan”.

2.         Menentang.

Kis 7:51 - “Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu”.

3.         Menghujat.

Mat 12:31-32 - “(31) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. (32) Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak”.

4.         Menghina.

Ibr 10:29 - “Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?”.

5.         Mendustai dan mencobai.

Kis 5:3,9 - “(3) Tetapi Petrus berkata: ‘Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? ... (9) Kata Petrus: ‘Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.’”.

 

6)   Mat 28:19 - “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.

 

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a)   Penyejajaran ‘Roh Kudus’ dengan ‘Bapa dan Anak’, yang keduanya adalah pribadi.

b)   Kata ‘nama’, yang tidak memungkinkan diberikan kepada Roh Kudus, seandainya Ia bukan seseorang yang berpribadi.

Jadi, kedua hal ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah pribadi.

 

Charles Hodge: We are baptized not only in the name of the Father and of the Son, but also of the Holy Ghost. The very association of the Spirit in such a connection, with the Father and the Son, as they are admitted to be distinct persons, proves that the Spirit also is a person. Besides the use of the word EIS TO ONOMA, ‘unto the name,’ admits of no other explanation. By baptism we profess to acknowledge the Spirit as we acknowledge the Father and the Son, and we bind ourselves to the one as well as to the others [= Kita dibaptis bukan hanya dalam nama dari Bapa dan dari Anak, tetapi juga dari Roh Kudus. Perkumpulan / persatuan dari Roh dalam hubungan seperti itu, dengan Bapa dan Anak, karena Mereka diakui sebagai pribadi-pribadi yang nyata  / berbeda (distinct), membuktikan bahwa Roh juga adalah seorang pribadi. Disamping itu, penggunaan kata EIS TO ONOMA, ‘dalam nama’, tidak memungkinkan penjelasan yang lain. Dengan Baptisan kita mengaku untuk mengakui Roh seperti kita mengakui Bapa dan Anak, dan kita mengikat diri kita sendiri kepada yang satu seperti kepada yang lain] - ‘Systematic Theology’, vol I, hal 525.

 

7)   2Kor 13:13 - “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”.

Ayat ini mengatakan adanya ‘persekutuan dengan Roh Kudus’ dan ini tidak mungkin kalau Roh Kudus bukan seorang pribadi.

 

Barnes’ Notes: “if the ‘Holy Spirit’ be merely an influence of God or an attribute of God, how strange to pray that the ‘love of God’ and the participation or fellowship of an ‘influence of God,’ or an ‘attribute of God’ might be with them!” (= jika ‘Roh Kudus’ adalah semata-mata ‘suatu pengaruh dari Allah’ atau ‘suatu sifat dari Allah’, alangkah anehnya untuk berdoa supaya ‘kasih Allah’ dan partisipasi atau persekutuan dari suatu ‘pengaruh Allah’, atau suatu ‘sifat Allah’ boleh menyertai mereka!).

 

Dari begitu banyaknya hal-hal ini, yang secara jelas menggambarkan Roh Kudus sebagai seorang Pribadi, betul-betul tidak bisa dimengerti bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa bisa mengatakan: “... penggunaan umum dari kata ‘roh kudus’ dalam Alkitab dengan cara yang tidak menunjukkannya sebagai suatu pribadi, ...” - ‘Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?’, hal 22.

 

Tanggapan Saksi Yehuwa:

 

Terhadap banyaknya hal-hal yang menunjukkan Roh Kudus sebagai seorang Pribadi ini, Saksi-Saksi Yehuwa menjawab dengan berkata bahwa penggambaran Roh Kudus sebagai person / pribadi dalam Kitab Suci hanyalah suatu personifikasi, dan itu tidak menunjukkan Roh Kudus sebagai seorang person / pribadi.

 

Mereka mengutip kata-kata dari seorang yang mereka sebut seorang teolog Katolik yang bernama Edmund Fortman dalam bukunya yang berjudul ‘The Triune God’ sebagai berikut: “Walaupun roh ini sering dipersonifikasikan, tampak jelas sekali bahwa para penulis kitab-kitab suci (dari Kitab-Kitab Ibrani) tidak pernah menganggap atau menyatakan bahwa roh ini adalah suatu pribadi tersendiri” - ‘Haruskah anda percaya kepada Tritung­gal?’, hal 21.

 

Mereka menambahkan lagi bahwa dalam Kitab Suci ada banyak hal-hal lain yang dipersonifikasikan / digambarkan sebagai pribadi, seperti:

1)         Hikmat, yang dalam Luk 7:35 dikatakan mempunyai anak.

Untuk ini perhatikan Luk 7:35 versi NIV: “But wisdom is proved right by all her children (= Tetapi hikmat dibuktikan benar oleh semua anak-anaknya).

2)         Dosa / kematian dikatakan berkuasa.

Misalnya:

a)   Kej 4:7 - “Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.’”.

b)   Ro 5:14,21 - “(14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. ... (21) supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”.

 

Ini tidak menunjukkan bahwa hikmat, dosa dan kematian adalah pribadi-pribadi. Jadi, bahwa Kitab Suci mempersonifikasikan Roh Kudus, itu tidak berarti bahwa Roh Kudus adalah seorang pribadi.

 

Tanggapan saya:

 

Dalam Kitab Suci memang ada personifikasi, dimana sesuatu yang sebetulnya bukan person / pribadi tetapi digambarkan sebagai person / pribadi. Kalau Kitab Suci di tempat tertentu mempersonifikasikan sesuatu, maka dalam bagian-bagian lain dalam Kitab Suci tidak selalu hal itu dipersonifikasikan. Tetapi Roh Kudus selalu / secara terus menerus digam­barkan sebagai seorang person / pribadi. Ini menunjukkan bahwa hal itu bukanlah suatu personifikasi, tetapi merupakan penggambaran yang sebenarnya. Dan ini menunjuk­kan bahwa Roh Kudus betul-betul adalah person / pribadi.

 

-AMIN-

 

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali