Penginjilan Pribadi

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


PENOLAKAN TERHADAP INJIL

CARA MENGATASINYA

1)   Orang yang kita injili tidak mau percaya kepada Tuhan Yesus karena ada banyak orang kristen yang hidupnya jahat, dan bahkan lebih jahat dari dia.

Ia mungkin bahkan memberi contoh-contoh tentang orang kristen seperti itu, misalnya tetangganya, atau salah satu anggota keluarganya atau kenalannya. Dan mungkin sekali orang yang dijadikan contoh itu adalah orang sudah lama menjadi kristen, atau yang mempunyai kedudukan tinggi dalam gereja, seperti guru sekolah minggu, majelis atau bahkan penginjil / pendeta.

Dalam menjawab serangan / keberatan seperti ini ada 2 hal yang harus kita hindari:

a)   Membela orang kristen yang dianggap jahat itu (kecuali kalau kita betul-betul tahu bahwa apa yang dituduhkan itu tidak benar). Mengapa? Karena kalau saudara membela, itu akan menyebabkan saudara terlihat ‘tidak fair’ / tidak adil / tidak jujur, dan ini mungkin akan menyebabkan ia justru tidak mau mendengarkan Injil dari saudara.

b)   Ikut menjelek-jelekkan orang kristen itu.

Misalnya dengan berkata: ‘O ya, orang itu memang brengsek. Aku juga tahu hal itu. Bahkan apa yang kamu katakan tentang dia itu kurang lengkap. Dia itu .... dst’.

Ini akan menyebabkan kita tidak jadi memberitakan Injil tetapi lalu menggosip orang.

Catatan: ingat bahwa menjelek-jelekkan orang kristen di depan orang kafir, akan menyebabkan orang kafir itu makin sukar bertobat. Karena itu kalau selama ini saudara sering menceritakan kejelekan orang di gereja saudara di depan keluarga / teman yang belum kristen, bertobatlah! Ingat bahwa ‘kasih menutupi segala sesuatu’ (1Kor 13:7 bdk. Amsal 10:12b).

Jawaban yang bisa kita berikan:

1.   Ada orang kristen yang sungguh-sungguh dan ada orang kristen yang palsu (Mat 13:24-30). Mungkin sekali orang kristen yang hidupnya jahat itu hanyalah orang kristen KTP. Dan perlu juga kita beritahu bahwa orang yang sudah lama menjadi kristen, bahkan yang mempunyai kedudukan tinggi dalam gereja (seorang pendeta sekalipun) belum tentu merupakan orang kristen yang sejati. Bisa juga saudara memberi contoh Yudas Iskariot, yang sekalipun mempunyai jabatan rasul, yang merupakan jabatan tertinggi dalam gereja, tetap hanyalah orang kristen KTP.

2.   Orang kristen yang sungguh-sungguhpun tetap merupakan manusia yang berdosa, yang mudah sekali jatuh dalam dosa. Dan adalah mungkin bagi orang kristen sejati untuk jatuh ke dalam dosa yang hebat sekalipun. Daud saja bisa jatuh dalam perzinahan dan pembunuhan (2Sam 11). Karena itu kalau orang kristen jatuh ke dalam dosa, itu hal biasa yang bahkan tidak terhindarkan (bdk. 1Yoh 1:8,10). Justru untuk dosa-dosanya itu Kristus telah mati.

3.   Ia (orang yang kita injili) bertanggung jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah (Ro 14:12).

Kalau ada orang kristen lain (baik yang asli maupun palsu) yang berdosa / jahat, itu adalah urusan orang itu sendiri dengan Allah.

2)   Orang yang kita injili itu tidak mau percaya kepada Tuhan Yesus karena ada banyak orang yang lebih banyak dosanya dari dia.

Jawaban yang bisa kita berikan:

a)   Tuhan akan menuntut tanggung jawabmu terhadap dosa-dosamu sendiri, bukan dosa-dosa orang lain (Ro 14:12).

b)   Sekalipun dosamu sedikit, hukumannya tetap adalah maut / neraka (Ro 6:23 Wah 21:8).

3)   Orang itu tidak mau percaya kepada Tuhan Yesus karena merasa dirinya cukup baik.

Mungkin ia tidak secara explicit mengatakan bahwa dirinya memang cukup baik, tetapi ia mungkin berkata: ‘Tidak perlu menjadi kristen / percaya Tuhan Yesus, yang penting aku tidak menjahati orang’. Atau: ‘yang penting aku sudah berusaha berbuat baik’. Atau ‘yang penting aku banyak menolong orang’, dsb.

Jawaban yang bisa kita berikan:

a)   Kebaikan manusia itu kotor dihadapan Tuhan (Yes 64:6 Tit 1:15).

b)   Tuhan bukan menuntut supaya manusia itu baik, tetapi supaya manusia itu sempurna / suci (Mat 5:48).

c)   Kebaikan kita tidak bisa menyelamatkan kita (Gal 2:16). Kebaikan kita tidak bisa menutupi dosa-dosa kita.

d)   Tanpa iman, kita tidak mungkin berkenan kepada Allah (Ibr 11:6).

4)   Orang itu tidak mau percaya kepada Tuhan Yesus karena merasa dirinya terlalu jahat sehingga pasti Allah tidak mau menerima dia.

Jawaban yang bisa kita berikan:

a)   Tuhan Yesus memang datang ke dunia untuk mencari orang berdosa, bukan orang baik (Luk 5:31,32).

b)   Tuhan Yesus sudah berjanji untuk tidak menolak seorangpun yang datang kepadaNya (Yoh 6:37).

c)   Tuhan Yesus bisa / mau mengampuni dosa yang bagaimanapun besarnya / banyaknya, asal orang itu percaya kepadaNya (Yes 1:18).

5)   Orang yang kita injili tidak mau percaya kepada Tuhan Yesus karena ia merasa hatinya terlalu keras, tidak bisa diubah sehingga nanti pasti tidak bisa menjadi orang kristen yang baik.

Jawaban yang bisa kita berikan:

a)   Mengganti hati yang keras dengan hati yang taat adalah peker­jaan Tuhan (Yeh 36:26, 27).

b)   Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus pasti menerima Roh Kudus (Yoh 14:16 Ef 1:13 Gal 3:2,5 3:26 4:6), dan Roh Kudus ini akan membantunya mengubah hidupnya ke arah yang lebih baik (Gal 5:22-23).

6)   Orang itu tidak merasa perlu untuk percaya / ikut Tuhan Yesus. Yang penting ia tidak memusuhi Tuhan Yesus. Dengan kata lain, ia menganggap dirinya ‘netral’.

Jawaban yang bisa kita berikan:

a)   Kitab Suci hanya menggolongkan manusia menjadi dua golongan:

·        kawan atau lawan Tuhan Yesus (Mat 12:30). Kalau kamu adalah lawan dari Yesus maka ingatlah bahwa lawanmu itu nanti akan menjadi Hakim pada akhir jaman (Mat 25:31-46 Yoh 5:22,27).

·        anak Allah atau anak setan (1Yoh 3:7-10).

·        domba atau kambing (Mat 25:31-46).

·        dalam hidup atau dalam maut (Yoh 5:24).

Jadi, jelas bahwa daerah / golongan ‘netral’ itu tidak ada!

b)   Yesus adalah Allah sendiri. Tidak mau percaya / ikut Yesus sama dengan tidak mau percaya / ikut Allah (Yoh 1:1 14:1). Kalau tidak percaya Allah, bagaimana bisa masuk surga?

c)   Tidak percaya Yesus berarti tidak mempunyai Juruselamat / Penebus dosa. Lalu, siapa yang menebus dosanya?

7)   Orang itu tidak mau percaya Tuhan Yesus karena jalan kesela­matan seperti itu dianggapnya terlalu mudah.

Jawaban yang bisa kita berikan:

a)   Seseorang tidak mungkin menyelamatkan dirinya sendiri (Ro 3:20 Gal 2:16).

Illustrasi: monyet yang masuk ke dalam rawa tidak mungkin menyelamatkan dirinya sendiri.

b)   Manusia lain tidak mungkin menyelamatkan kita (Maz 49:8-9).

Psalm 49:7-8 (NIV): “No man can redeem the life of another, or give to God a ransom for him; the ransom for a life is costly, no payment is ever enough” (= tidak seorang manusiapun bisa menebus nyawa orang lain, atau memberikan kepada Allah tebusan untuk dia; tebusan untuk suatu nyawa sangat mahal, tidak ada pembayaran yang bisa mencukupi).

c)   Tuhan Yesus sudah menyelesaikan apa yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia (Yoh 19:30).

d)   Karena itulah untuk mendapatkan keselamatan menjadi mudah bagi kita. Bahkan itu adalah suatu anugrah / pemberian (Ef 2:8-9).

Illustrasi: Seorang penginjil memberitakan Injil kepada seorang pekerja tambang. Pada waktu pekerja tambang itu mendengar bahwa untuk bisa diselamatkan ia hanya perlu percaya kepada Yesus, ia berkata ‘Hanya percaya dan saya selamat? Kok gampang sekali?’. Penginjil itu lalu bertanya: ‘Dimana kamu bekerja?’. Pekerja tambang itu menjawab: ‘Puluhan atau bahkan ratusan meter di bawah permukaan tanah’. Penginjil itu bertanya lagi: ‘Wah, tentu sukar sekali bagi kamu untuk turun ke sana lalu naik lagi ke atas’. Pekerja itu menjawab: ‘Tidak sukar sama sekali. Karena perusahaan saya telah memasang sebuah lift, dan saya hanya tinggal masuk ke dalam lift itu dan lift itu akan membawa saya naik atau turun’. Lalu penginjil itu berkata: ‘Sama seperti perusahaanmu sudah bersusah payah memasang lift, sehingga sekarang bagi kamu tinggal gampangnya, demikian juga Kristus sudah bersusah payah, menderita dan mati di kayu salib untuk menyediakan keselamatan bagimu, sehingga sekarang bagi kamu tinggal gampangnya. Kamu hanya perlu masuk ke dalam Yesus / percaya kepada Yesus, dan Yesus akan mengangkat kamu ke surga!’

8)   Orang itu mau menunda untuk percaya / ikut Tuhan Yesus.

Jawaban yang bisa kita berikan:

a)   Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok (Yak 4:14 Amsal 27:1).

Kalau kita mati mendadak, kita tidak sempat bertobat. Tidak ada ‘second chance’ (= kesempatan kedua) untuk bertobat. Begitu kita mati kesempatan itu tertutup untuk selamanya. Kalau ia menggunakan 1Pet 3:18-20 1Pet 4:6 yang seakan-akan menunjukkan adanya ‘second chance’, maka tunjukkan Maz 88:12 dan Yes 38:18-19, yang jelas menunjukkan tidak adanya pemberitaan Injil di alam baka, dan katakan bahwa ayat-ayat dalam 1Petrus itu tidak boleh ditafsirkan bertentangan dengan ayat-ayat ini.

Illustrasi: Suatu hari ada seseorang yang bermimpi tentang adanya suatu konperensi setan. Konperensi itu dipimpin oleh Iblis sendiri dan bertujuan untuk mencari siasat yang jitu supaya manusia tidak percaya kepada Yesus dan binasa / masuk neraka. Lalu ada seorang setan yang mengusulkan: ‘Baiklah kita membujuk manusia supaya tidak percaya akan adanya Tuhan’. Iblis berkata: ‘Tidak. Manusia merasa dalam hatinya bahwa Tuhan itu ada. Siasat itu tidak akan berhasil’. Setan lain mengusulkan: ‘Baiklah kita mengatakan kepada manusia bahwa mereka itu terlalu jahat untuk bisa diampuni’. Iblis menolak usul itu dengan berkata: ‘Justru kalau manusia sadar bahwa dirinya jahat, itu akan membawa mereka kepada Tuhan. Usul itu masih kurang baik’. Akhirnya seorang setan berkata: ‘Baiklah kita mengatakan kepada manusia bahwa Tuhan itu ada, dan Tuhan itu mencintai mereka yang berdosa, dan bahwa Injil itu benar adanya’. Iblis menjawab: ‘Tetapi bagaimana hal itu bisa membinasakan mereka?’. Setan itu melanjutkan siasatnya: ‘Kita akan mengatakan kepada manusia bahwa sekalipun semua itu benar, dan mereka harus percaya, tetapi masih ada cukup waktu. Mereka tidak perlu percaya sekarang’. Iblis senang sekali dengan usul itu, dan memerintahkan supaya usul itu dilaksanakan.

Ini menyebabkan banyak orang yang pada waktu mendengar Injil, lalu menunda untuk datang kepada Yesus. Tetapi tiba-tiba mereka mendapat kecelakaan atau serangan jantung, yang membuat mereka mati secara mendadak, sehingga tidak ada kesempatan untuk bertobat. Akhirnya mereka terhilang selama-lamanya di dalam neraka, hanya karena mereka menunda untuk percaya kepada Yesus!

b)   Firman Tuhan berkata bahwa hari ini adalah hari penyelama­tan (2Kor 6:2).

c)   Allah tidak mau / tidak bisa dipermainkan (Gal 6:7).

Orang menunda pertobatan biasanya karena ia mau menikmati dosa dulu. Nanti kalau mau mati / hampir mati baru bertobat. Tetapi ini berarti memper­mainkan Tuhan.

d)   Tuhan tidak ingin kita mengeraskan hati kita, pada saat kita mendengar suaraNya (Ibr 3:7-8).

e)   Tuhan tidak terus menunggu pertobatan seseorang, seakan-akan setiap saat orang itu mau bertobat Tuhan pasti menerimanya (Yes 55:6, perhatikan kata ‘selama’).

9)   Orang itu menolak menjadi kristen karena ia berpendapat bahwa Allah itu kasih, sehingga orang yang tidak percayapun akan ke surga / tidak dihukum.

Jawaban yang bisa kita berikan:

a)   Allah memang adalah kasih, tetapi Ia juga suci, sehingga Ia tidak bisa bersatu dengan dosa (Yes 59:1,2).

b)   Allah memang adalah kasih, tetapi Ia juga adil, sehingga pasti akan menghukum manusia yang berdosa (Nahum 1:3).

c)   Allah berulang-ulang berkata bahwa Ia akan menghukum manusia yang berdosa. Kalau akhirnya, Ia tidak melakukan hal itu, maka Ia berdusta. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa Allah tidak mungkin berdusta (Ibr 6:18).

d)   Kitab Suci berulang-ulang berbicara tentang orang-orang yang masuk neraka (Luk 16:19-31 Mat 25:41,46 Wah 21:8).

10) Orang itu menolak karena ia berpendapat bahwa Allah itu kejam.

Mungkin ia mengatakan ini karena hidupnya penuh dengan penderitaan.

Jawaban yang bisa kita berikan:

a)   Penderitaan masuk ke dalam dunia karena dosa manusia sendiri (Kej 3:1-19).

b)   Sekalipun manusia berdosa, Allah tetap mengasihinya. Ini ditunjukkan oleh Allah melalui salib (Ro 5:8).

11) Orang itu percaya kepada Kristus, tetapi tidak mau pergi ke gereja, dibaptis dsb, karena ia takut diejek / dianiaya.

Jawaban yang bisa kita berikan:

a)   Orang tidak mau mengakui Kristus, juga tidak akan diakui oleh Kristus (Mat 10:32,33).

b)   Kita tidak boleh takut kepada manusia; kita harus takut kepada Allah (Mat 10:28).

c)   Orang penakut tercatat sebagai ranking 1 dalam daftar orang-orang yang masuk neraka (Wah 21:8).

d)   Tuhan Yesus sudah terlebih dulu menderita dan mati bagi kita; seka­rang kita juga harus mau menderita dan bahkan mati bagi Dia.

e)   Tuhan Yesus sendiri akan menyertai dan menolongnya, kalau ia dimusuhi manusia (Ibr 13:5 Maz 23 Mat 10:17-20).

12) Orang itu menolak jadi kristen karena ia pernah bersumpah untuk tidak menjadi orang kristen.

Jawaban yang bisa kita berikan:

a)   Melanggar sumpah adalah dosa, tetapi kalau ia percaya kepada Tuhan Yesus, dosa itu tetap akan diampuni. Sebaliknya kalau ia memegang sumpah itu, ia memang tidak berdosa dalam hal itu, tetapi ia mempunyai banyak dosa-dosa lain, yang akan membawanya ke neraka karena ia tidak mempunyai Juruselamat / Penebus dosa.

b)   Dalam Luk 16:27-31, orang kaya yang sudah ada dalam neraka itu ingin sekali keluarganya bertobat. Orang, kepada siapa dia telah bersumpah (kalau orang itu sudah mati), pasti juga ingin kamu bertobat / membatalkan sumpah.

13) Orang itu merasa tidak perlu mempersoalkan percaya atau tidak, karena Tuhan sudah menentukan orang yang akan masuk neraka / surga (predestinasi).

Jawaban yang bisa kita berikan:

Predestinasi memang ada (Ef 1:4-5,11 Ro 9:10-21), tetapi kita tidak tahu siapa yang ditentukan masuk surga dan siapa yang ditentukan masuk neraka. Kita tidak boleh hidup berda­sarkan kehendak / Rencana Allah yang tidak kita ketahui. Kita harus hidup berdasarkan kehendak Allah yang dinyatakan dalam Firman Tuhan / Kitab Suci (Ul 29:29). Dan dalam FirmanNya, Allah menghen­daki kita untuk percaya kepada Kristus (Kis 16:31 Yoh 14:1,11).

14) Orang itu menolak untuk percaya karena ia percaya adanya reinkarnasi.

Jawaban yang bisa diberikan:

a)   Reinkarnasi bertentangan dengan Ibr 9:27.

b)     Kalau reinkarnasi itu benar, mengapa manusia di dunia bisa makin lama makin banyak, padahal moral manusia semakin brengsek?

-AMIN-


Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali