Khotbah Natal
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
1)
Ay 15 ini menunjukkan bahwa orang berdosa membutuhkan keselamatan, dan
kalau tidak mendapatkannya, mereka akan terhilang / masuk ke neraka
selama-lamanya!
Disamping itu,
secara tidak langsung 1Tim 1:15 ini menunjukkan bahwa kalau Yesus tidak
datang ke dunia pada Natal yang pertama itu, maka umat manusia tidak akan bisa
selamat.
Kalau memang
sudah ada atau akan ada jalan keselamatan yang lain, apa perlunya Yesus datang
ke dalam dunia, menderita dan mati disalib untuk menebus dosa? Hanya untuk
memberikan tambahan jalan satu lagi padahal sudah ada banyak jalan? Itu bodoh
dan konyol. Yang benar adalah: karena tidak ada jalan untuk selamat, maka Yesus
datang ke dalam dunia dan mati disalib untuk menebus dosa, supaya tersedia
satu-satunya jalan keselamatan bagi manusia!
Penerapan:
· jangan
mencari jalan keselamatan di luar Kristus. Kalau mau selamat, datanglah dan
percayalah kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan.
· banyaklah
dan tekunlah dalam memberitakan Injil, bahkan dalam gereja (ingat akan lalang
di antara gandum!), karena tanpa ini manusia akan masuk ke neraka.
2)
Hendriksen mengatakan bahwa dalam kata-kata ‘datang ke dunia’ mencakup bukan
hanya inkarnasi, tetapi juga penderitaan dan kematian.
3)
Kristus datang untuk menyelamatkan orang berdosa, bukan orang baik (bdk. Mat
9:9-13).
Sebetulnya,
ditinjau dari standard Allah, yaitu Kitab Suci, tidak ada orang baik (Ro
3:10-12,23). Tetapi ada banyak orang, yang sekalipun berdosa, tetapi tidak
merasakan dosa-dosanya. Orang seperti ini tidak bisa diselamatkan (bdk. Luk
18:9-14 Yoh 9:39-41).
Thomas
Carlyle: “The deadliest sins were
the consciousness of no sin” (= Dosa yang paling mematikan adalah
ketidaksadaran akan adanya dosa) - ‘The Encyclopedia of Religious
Quotations’, hal 605.
Martin
Luther: “The recognition of sin is
the beginning of salvation” (= Pengenalan akan dosa adalah permulaan /
awal keselamatan) - ‘The Encyclopedia of Religious Quotations’,
hal 607.
4)
Kata-kata ‘menyelamatkan orang berdosa’ (bdk. Mat 1:21) mencakup
penebusan dan pengampunan dosa, dan juga pembebasan dari perbudakan dosa (Ro
7:24-25 Gal 5:1 Yoh 8:34-36 1Pet 2:24).
1)
Kejahatan / dosa-dosa Paulus.
Kata
‘penghujat’ (ay 13a) menunjukkan bahwa ia dulunya mengucapkan kata-kata
yang menghina Kristus; sedangkan ‘penganiaya’ dan ‘orang ganas’ (ay 13a)
menunjukkan bahwa ia dahulu adalah seorang penganiaya dan bahkan pembunuh orang
kristen (bdk. Kis 7:58 8:1a 9:1-2,5,13-14 22:3-5 26:4-12
Fil 3:6).
2)
Sekalipun Paulus jahat, ia tidak sampai menghujat Roh Kudus.
Kata-kata ‘semuanya
itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman’ dalam ay 13b
menunjukkan bahwa sekalipun Paulus menganiaya dan menghujat, tetapi ia tidak
sampai menghujat Roh Kudus (bdk. Mat 12:31-32), karena ia melakukan semua
itu tanpa pengetahuan, atau di luar iman.
William
Hendriksen: “so great was his sin
that, had it not been done in ignorance, it would have been unpardonable”
(= begitu besar dosanya sehingga andaikata itu tidak dilakukan dalam
ketidak-tahuan, itu menjadi dosa yang tidak bisa diampuni) - hal 82.
Bandingkan
kata-kata ‘tanpa pengetahuan’ ini dengan:
· Luk
23:34 - “Yesus berkata: ‘Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak
tahu apa yang mereka perbuat’.”.
· Kis
3:17 - “Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian
karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu”.
Dalam kasus
Paulus ini, ketika ia melakukan penganiayaan, ia mengira bahwa ia sedang
melayani Tuhan (Kis 26:9-10 bdk. Yoh 16:2).
3)
Paulus mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling berdosa.
Ay 15b: ‘dan
di antara mereka akulah yang paling berdosa’.
William
Hendriksen: “This final clause has
caused a wider variety of interpretation than almost any other in Paul’s
writings” (= Anak kalimat terakhir ini telah menyebabkan perbedaan
penafsiran yang lebih lebar dari pada hampir semua hal lain dalam tulisan
Paulus) - hal 79.
Macam-macam
penafsiran tentang bagian ini:
a)
Paulus terlalu keras kepada dirinya sendiri. Ia menganggap dirinya adalah orang
yang paling berdosa, padahal sebetulnya tidak demikian. Tetapi pandangan ini
bertentangan dengan ‘infallibility of the Scripture’ (=
Ketidakbersalahan Kitab Suci).
b)
Aku termasuk dalam grup orang yang paling berdosa. Bdk. Kis 28:17
dimana kata ‘terkemuka’ di sana menggunakan kata Yunani yang sama.
c)
Kata-kata Paulus di sini merupakan suatu Hyperbole. Bandingkan dengan 2Raja
17:10 yang juga merupakan suatu Hyperbole.
d)
William Hendriksen: “he must have meant, ‘Of all sinners
whom Christ Jesus came into the world to save, I am the greatest’”
(= ia pasti memaksudkan: ‘Dari semua orang berdosa untuk siapa Kristus
Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan, aku adalah yang terbesar) -
hal 80.
Penafsiran ini
sesuai dengan kata-kata ‘dan di antara mereka’ dalam ay 15b, karena
kata ‘mereka’ menunjuk pada orang-orang yang diselamatkan oleh
Kristus.
Adam Clarke
menambahkan bahwa Paulus adalah yang paling berdosa di antara orang yang
diselamatkan oleh Kristus sampai pada saat itu.
Catatan:
dalam bagian ini Paulus menggunakan ‘present tense’ (bentuk
sekarang). Ini tidak berarti bahwa pada saat itu, setelah menjadi rasul sekian
lama, ia tetap lebih berdosa dari orang kristen yang lain. Ia menggunakan ‘present
tense’ (= bentuk sekarang) karena ia meninjau seluruh kehidupannya sampai
pada saat itu.
4)
Sekalipun Paulus begitu jahat ia tetap diselamatkan (ay 13b,15,16a).
William
Hendriksen: “Surely, had this grace
not been sovereign, unconditional, it would never have found him!” (=
Jelas bahwa andaikata kasih karunia ini bukannya berdaulat dan tak bersyarat,
itu tidak akan pernah menemukan dia!) - hal 74.
Ay 16
menunjukkan bahwa Paulus telah menjadi contoh bahwa orang yang sangat berdosapun
bisa diselamatkan asal mau datang kepada Yesus.
Calvin:
“when he, who had been a fierce and savage beast, was changed into a
Pastor, Christ gave a remarkable display of his grace, from which all might be
led to entertain a firm belief that no sinner, how heinous and aggravated soever
might have been his transgression, had the gate of salvation shut against him”
(= ketika ia, yang dahulunya adalah binatang yang galak dan buas, diubah menjadi
seorang Pendeta / Gembala, Kristus memberikan pertunjukan yang luar biasa
tentang kasih karuniaNya, dari mana semua bisa dibimbing untuk mempunyai
kepercayaan yang teguh bahwa tidak ada orang berdosa, bagaimanapun mengerikan
dan buruknya pelanggarannya, mendapati bahwa pintu gerbang keselamatan telah
tertutup baginya) - hal 38-39. bdk. ay 16.
Calvin:
“Our mind is always impelled to look at our worthiness; and as soon as
our unworthiness is seen, our confidence sinks. Accordingly, the more any one is
oppressed by his sins, let him the more courageously betake himself to Christ,
relying on this doctrine, that he came to bring salvation not to the righteous,
but to ‘sinners’” (= Pikiran kita selalu terdorong untuk melihat pada
kelayakan kita; dan begitu ketidak-layakan kita terlihat, keyakinan kita
tenggelam. Karena itu, makin seseorang tertekan / tertindas oleh dosa-dosanya,
biarlah ia dengan makin berani membawa dirinya sendiri kepada Kristus, bersandar
pada doktrin / ajaran ini, bahwa Ia datang untuk membawa keselamatan bukan bagi
orang benar tetapi bagi ‘orang-orang berdosa’) - hal 39.
Martin
Luther: “Be a sinner and sin
mightily, but more mightily believe and rejoice in Christ” (= Jadilah
orang berdosa, dan berdosalah dengan hebat, tetapi percayalah kepada Kristus dan
bersukacitalah dalam Kristus dengan lebih hebat) - ‘The
Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 607.
Catatan:
kata-kata ini tentu tak boleh diartikan bahwa Luther menyuruh kita sengaja
berbuat dosa. Kalau diartikan demikian akan bertentangan dengan Ro 6:1-2.
Maksudnya adalah: sekalipun kita adalah orang yang sangat berdosa, iman kepada
Kristus bisa mengatasi semua itu, dan karenanya kita harus tetap bersukacita.
Penerapan:
apakah saudara menyedari bahwa diri saudara sangat berdosa? Jangan menganggap
bahwa itu merupakan keadaan tanpa harapan. Kalau orang seperti Paulus bisa
diselamatkan, maka saudara juga bisa, asal saudara mau datang kepada Yesus.
Maukah saudara datang kepada Yesus?
Seseorang
mengatakan: “Christmas began in the heart of God. It is complete only
when it reaches the heart of man” (= Natal dimulai dalam hati Allah. Natal
lengkap hanya pada saat Natal mencapai hati manusia) - ‘The
Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 113.
Paulus yang
sudah diselamatkan ternyata berubah! Dari mana kita melihat hal itu?
1)
Sekarang ada iman dan kasih (ay 14b).
Kata ‘iman’
dalam ay 14 bertentangan dengan ‘ketidaktahuan’ dan ‘diluar iman’ dalam
ay 13, dan kata ‘kasih’ dalam ay 14 bertentangan dengan kata
‘penganiaya’ dan ‘seorang ganas’ dalam ay 13.
2)
Juga dari ay 12 terlihat bahwa Paulus melayani Tuhan (bdk. Gal 1:23)
dan ia bahkan bersyukur karena pelayanan yang dipercayakan kepadanya!
Penerapan:
Maukah saudara
merayakan Natal tahun ini dengan berjanji untuk melakukan pelayanan bagi Tuhan?
Salah satu
pelayanan yang sering ia lakukan adalah melakukan sharing seperti yang ia
lakukan dalam ay 12-16 ini, dan juga dalam Kis 22 Kis 26 Gal 1-2
Fil 3.
H. A.
Ironside: “There are many people
who profess to be Christians who do not have any conversion story to tell. Of
course I recognize the fact that some came to Christ early in life, as mere
children; and they have but a hazy recollection, if any remembrance at all, of
what took place at the time. We are not to discount their conversions because
they cannot give a clear account of them. ... If people have passed through the
years of childhood and come up to youth or maturity without accepting Christ,
and then at last are convicted by the Spirit of God of sin, righteousness, and
judgment, and they turn to the Lord and trust Him as Saviour, they ought to have
a definite story of conversion to tell” (= Ada banyak orang yang mengaku
sebagai orang Kristen yang tidak mempunyai cerita pertobatan untuk diceritakan.
Tentu saya mengakui fakta bahwa sebagian orang datang kepada Kristus pada masa
kecil, sebagai anak-anak; dan mereka hanya mempunyai ingatan yang kabur / tak
jelas, atau tidak ada sama sekali, tentang apa yang terjadi pada saat itu. Kita
tidak boleh mengabaikan pertobatan mereka karena mereka tidak bisa memberikan
cerita yang jelas tentang hal itu. ... Jika seseorang melewati masa kanak-kanak
dan menjadi remaja atau dewasa tanpa menerima Kristus, dan lalu akhirnya
diyakinkan oleh Roh Allah tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman, dan ia
berbalik kepada Tuhan dan mempercayaiNya sebagai Juruselamat, mereka harus
mempunyai cerita pertobatan yang pasti / tertentu untuk diceritakan) - hal
32,33.
Karena itu
cobalah untuk sharing dalam kebaktian tutup tahun 31 Desember 1999 nanti!
3)
Dalam ay 17 Paulus memuji Tuhan.
Pada umumnya
orang kristen terlalu banyak meminta dan bersungut-sungut, tetapi kurang dalam
memuji Tuhan, padahal sudah mendapatkan keselamatan. Marilah kita lebih banyak
merenungkan keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita, dan juga ketidak-layakan
kita untuk diselamatkan, supaya kita bisa lebih banyak bersyukur dan memuji
Tuhan.
Kalau saudara adalah orang yang
belum diselamatkan, datanglah kepada Tuhan Yesus saat ini juga. Kalau saudara
sudah diselamatkan, berubahlah, atau makin berubahlah, supaya hidup dan
pelayanan saudara bisa lebih menyenangkan dan lebih memuliakan Tuhan.
-AMIN-
e-mail us at [email protected]