(Rungkut Megah Raya, blok D no 16)
Minggu, tgl 6 Oktober 2024, pk 09.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
Matius 7:15-23(8)
nasib akhir
nabi-nabi palsu(3)
Mat 7:15-23 - “(15) ‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. (18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. (19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. (21) Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.
3) Nabi-nabi palsu masuk neraka.
Ay 22-23: “(22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.
a) Ay 22-23 ini mirip dengan Luk 13:26-27.
Luk 13:26-27 - “(26) Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapanMu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. (27) Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapanKu, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!”.
Barnes’ Notes: “‘We have eaten ...’ ... To have eaten with one is evidence of acquaintanceship or friendship. So the sinner may allege that he was a professed follower of Jesus, and had some evidence that Jesus was his friend.” [= ‘Kami telah makan ...’. Telah makan dengan seseorang adalah bukti dari hubungan atau persahabatan. Jadi orang berdosa itu bisa menyatakan bahwa ia adalah seorang yang mengaku sebagai pengikut Yesus, dan mempunyai beberapa bukti bahwa Yesus adalah sahabatnya.].
Barnes’ Notes: “‘Thou hast taught.’ Thou didst favor us, as though thou didst love us. Thou didst not turn away from us, and we did not drive thee away. All this is alleged as proof of friendship.” [= ‘Engkau telah mengajar’. Engkau telah melakukan kebaikan kepada kami, seakan-akan Engkau mengasihi kami. Engkau tidak menolak kami, dan kami tidak mengusir Engkau. Semua ini dinyatakan sebagai bukti dari persahabatan.].
Barnes’ Notes: “It shows us: 1. On how slight evidence people will suppose themselves ready to die. How slender is the preparation which even many professed friends of Jesus have for death! How easily they are satisfied about their own piety! A profession of religion, attendance on the preaching of the word or at the sacraments, or a decent external life, is all they have and all they seek. With this they go quietly on to eternity - go to disappointment, wretchedness, and woe! 2. None of these things will avail in the day of judgment. It will be only true love to God, a real change of heart, and a life of piety, that can save the soul from death. And oh! how important it is that all should search themselves and see what is the real foundation of their hope that they shall enter into heaven!” [= Ini menunjukkan kita: 1. Betapa pada sedikit bukti orang-orang menganggap diri mereka sendiri siap untuk mati. Betapa kecil / tipis persiapan yang bahkan banyak pengaku sahabat-sahabat Yesus punyai untuk kematian! Betapa dengan mudah mereka puas tentang kesalehan mereka sendiri! Suatu pengakuan agama, kehadiran pada pemberitaan firman atau pada sakramen-sakramen, atau suatu kehidupan lahiriah yang sopan / baik, adalah semua yang mereka punyai dan semua yang mereka usahakan. Bersama ini mereka terus pergi dengan tenang pada kekekalan - pergi pada kekecewaan, keadaan yang sangat buruk, dan kesialan / kesedihan! 2. Tidak ada dari hal-hal ini akan berguna / menolong pada hari penghakiman. Hanyalah kasih yang sungguh-sungguh kepada Allah, suatu perubahan hati yang sungguh-sungguh, dan suatu kehidupan yang saleh, yang bisa menyelamatkan jiwa dari kebinasaan. Dan oh! betapa penting bahwa semua orang menyelidiki diri mereka sendiri dan melihat apa dasar yang sebenarnya dari pengharapan mereka bahwa mereka akan masuk ke surga!].
J. C. Ryle: “They will even plead earnestly, that ‘they have eaten and drunk in Christ’s presence, and that he has taught in their streets.’ - But their plea will be unavailing. They will receive the solemn answer, ‘I know you not whence ye are; depart from me all ye workers of iniquity.’ Religious profession, and formal knowledge of Christ will save none who have served sin and the world.” [= Mereka bahkan akan memohon dengan sungguh-sungguh, bahwa ‘mereka telah makan dan minum pada kehadiran Kristus, dan bahwa Ia telah mengajar di jalan-jalan mereka’. - Tetapi permohonan mereka akan tidak berguna. Mereka akan menerima jawaban yang khidmat / serius, ‘Aku tidak tahu dari mana kamu datang; enyahlah dari padaKu kamu semua pembuat kejahatan’. Pengakuan agamawi, dan pengakuan formil tentang Kristus tidak akan menyelamatkan siapapun yang telah melayani dosa dan dunia.] - ‘Expository Thoughts on the Gospels: Luke vol II’ (Libronix).
J. C. Ryle: “There is something peculiarly striking in our Lord’s language in this prophecy. It reveals to us the awful fact, that men may see what is right when it is too late for them to be saved. There is a time coming when many will repent too late, and believe too late, - sorrow for sin too late, and begin to pray too late, - be anxious about salvation too late, and long for heaven too late. Myriads shall wake up in another world, and be convinced of truths which on earth they refused to believe. Earth is the only place in God’s creation where there is any infidelity. Hell itself is nothing but truth known too late.” [= Disana ada sesuatu yang menarik perhatian secara khusus dalam kata-kata Tuhan kita dalam nubuat ini. Itu menyatakan kepada kita fakta yang sangat buruk / mengerikan, bahwa orang-orang bisa melihat apa yang benar pada waktu sudah terlambat bagi mereka untuk diselamatkan. Disana ada suatu saat yang mendatang pada waktu banyak orang akan terlambat bertobat, dan terlambat percaya, - terlambat menyesali dosa, dan terlambat untuk mulai berdoa, - terlambat menguatirkan / sangat menginginkan keselamatan, dan terlambat untuk menginginkan / merindukan surga. Sejumlah orang yang sangat banyak akan bangun di dunia yang lain, dan diyakinkan tentang kebenaran-kebenaran yang di bumi mereka tolak untuk percaya. Bumi adalah satu-satunya tempat dalam ciptaan Allah dimana ada ketidaksetiaan / kekurangan kepercayaan agamawi. Neraka sendiri bukan lain dari pada kebenaran yang terlambat untuk diketahui.] - ‘Expository Thoughts on the Gospels: Luke vol II’ (Libronix).
J. C. Ryle: “The recollection of this passage should help us to set a right estimate on things around us. Money, and pleasure, and rank, and greatness, occupy the first place now in the world. Praying, and believing, and holy living, and acquaintance with Christ, are despised, and ridiculed, and held very cheap. But there is a change coming one day! The last shall be first, and the first last. For that change let us be prepared.” [= Ingatan tentang text ini harus menolong kita untuk menetapkan suatu penilaian yang benar tentang hal-hal di sekitar kita. Uang, dan kesenangan, dan kedudukan / pangkat, dan kebesaran, menempati tempat pertama dalam dunia sekarang ini. Berdoa, dan percaya, dan hidup kudus, dan pengenalan terhadap Kristus, diremehkan, dan diejek, dan dianggap sangat murah / tak berharga. Tetapi suatu perubahan sedang mendatang suatu hari! Yang terakhir akan menjadi yang pertama, dan yang pertama akan menjadi yang terakhir. Hendaklah kita siap untuk perubahan itu!] - ‘Expository Thoughts on the Gospels: Luke vol II’ (Libronix).
b) Pengakuan Kristus vs pengakuan mereka.
Calvin: “‘And then will I confess to them.’ By using the word ὁμολογήσω, ‘I will confess,’ Christ appears to allude to the vain boasting, by which hypocrites now vaunt themselves. ‘They indeed have confessed me with the tongue, and imagine that they have fully discharged their duty. The confession of my name is now heard aloud from their tongue. But I too will confess on the opposite side, that their profession is deceitful and false.’ And what is contained in Christ’s confession? That he never reckoned them among his own people, even at the time when they boasted that they were the pillars of the church.” [= ‘Dan lalu Aku akan menyatakan / mengakui kepada mereka’. Dengan menggunakan kata HOMOLOGESO, ‘Aku akan menyatakan / mengakui’, Kristus kelihatannya membuat referensi tidak langsung pada pembanggaan / kesombongan yang sia-sia, dengan mana orang-orang munafik sekarang memegahkan diri mereka sendiri. ‘Mereka memang telah mengakui Aku dengan lidah, dan membayangkan bahwa mereka telah melaksanakan sepenuhnya kewajiban mereka. Pengakuan tentang namaKu sekarang didengar dengan keras dari lidah mereka. Tetapi Aku juga akan mengakui / menyatakan pada sisi sebaliknya, bahwa pengakuan mereka itu bersifat menipu dan palsu’. Dan apa yang terkandung dalam pengakuan / pernyataan Kristus? Bahwa Ia tidak pernah menganggap mereka termasuk di antara umatNya sendiri, bahkan pada saat mereka membanggakan bahwa mereka adalah pilar-pilar dari gereja.].
Calvin: “he declares that they were disowned by the Lord, though by a vain show they captivated the eyes of men. He then exhorts all those who wish to be reckoned among the disciples of Christ, to withdraw early from iniquity, that Christ may not drive them from his presence, when he shall ‘separate the sheep from the goats,’ (Matthew 25:33.)” [= Ia menyatakan bahwa mereka tidak diakui oleh Tuhan, sekalipun oleh suatu pameran yang sia-sia mereka menarik mata / pandangan manusia. Ia lalu menasehati semua mereka yang ingin untuk diakui di antara murid-murid Kristus, untuk cepat meninggalkan kejahatan, supaya Kristus tidak mengusir mereka dari hadiratNya, pada waktu Ia akan ‘memisahkan domba dari kambing’, (Mat 25:33).].
Mat 25:33 - “dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kananNya dan kambing-kambing di sebelah kiriNya.”.
C. H. Spurgeon: “Three times over the person is described as doing all ‘in thy name’; and yet the Lord, whose name he used so freely, so boldly, knew nothing of him, and would not suffer him to remain in his company. The Lord cannot endure the presence of those who call him ‘Lord, Lord’, and then work iniquity. They professed to him that they knew him; but he will ‘profess unto them, I never knew you.’” [= Tiga kali orang itu digambarkan sebagai melakukan semua hal ‘dalam namaMu’; tetapi Tuhan, yang namaNya ia gunakan dengan begitu bebas, dengan begitu berani, tidak mengenal apapun tentang dia, dan tidak mau / akan membiarkan dia untuk tinggal dalam kumpulanNya. Tuhan tidak bisa tahan dengan kehadiran dari mereka yang menyebutNya ‘Tuhan, Tuhan’, dan lalu melakukan kejahatan. Mereka mengaku kepadaNya bahwa mereka mengenal Dia; tetapi Ia akan ‘menyatakan secara terbuka kepada mereka, Aku tidak pernah mengenal kamu’.] - ‘Commentary on Matthew’, hal 80 (AGES).
c) Dari ay 22-23 ini jelas terlihat bahwa nabi-nabi palsu ini masuk neraka tidak peduli protes atau dalih apapun yang mereka berikan.
Bdk. ay 19: “Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.”.
Pulpit Commentary: “‘Every tree that bringeth not forth good fruit is hewn down, and cast into the fire.’ A parenthesis expressing the terrible fate of those the general product ... of whose life is not good.” [= ‘Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, ditebang dan dibuang ke dalam api’. Suatu interupsi / komentar yang menyimpang yang menyatakan nasib yang mengerikan dari mereka yang hasil umum ... dari kehidupannya tidak baik.].
Calvin: “‘Depart from me.’ He orders those persons to go out from his presence, who had stolen, under a false title, an unjust and temporary possession of his house. From this passage in our Lord’s discourse Paul seems to have taken what he says to Timothy, ‘The Lord knoweth who are his: and, let every one who calleth on the name of Christ depart from iniquity,’ (2 Timothy 2:19.)” [= ‘Enyahlah dari padaKu’. Ia memerintahkan orang-orang itu enyah / keluar dari hadiratNya, yang telah mencuri, di bawah suatu gelar yang palsu, suatu kepemilikan yang tidak benar dan sementara dari rumahNya. Dari text dalam percakapan Tuhan kita Paulus kelihatannya telah mengambil apa yang ia katakan kepada Timotius, ‘Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya: dan, hendaklah setiap orang yang menyebut nama Kristus meninggalkan kejahatan’, (2Tim 2:19).].
Kalau nabi-nabi palsu itu tidak masuk surga, tetapi masuk neraka, maka demikian juga dengan para pengikutnya. Jadi, pastikanlah bahwa saudara tidak mengikuti nabi-nabi palsu itu!
d) Pengakuan nabi-nabi palsu itu vs realitanya.
Pengakuan mereka, mereka adalah nabi (ay 15), dan mereka melakukan banyak hal yang hebat-hebat dalam nama Yesus (ay 22), tetapi realitanya adalah bahwa ‘buah mereka tidak baik’ (ay 16-20), dan mereka dinyatakan oleh Kristus sebagai ‘pembuat kejahatan’ (ay 23).
Ay 23: “Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.
Lenski (tentang ay 23): “The present participle ἐργαζόμενοι indicates constant character: ‘they who always work,’ etc.” [= Present participle ἐργαζόμενοι (ERGAZOMENOI) menunjukkan karakter yang terus menerus: ‘mereka yang selalu mengerjakan / melakukan’, dst.].
Matthew Henry: “He shows, by a plain remonstrance, that an outward profession of religion, however remarkable, will not bring us to heaven, unless there be a correspondent conversation, v. 21-23.” [= Ia menunjukkan, dengan suatu protes yang jelas, bahwa suatu pengakuan agama lahiriah, bagaimanapun hebatnya, tidak akan membawa kita ke surga, kecuali di sana ada tingkah laku yang sesuai, ay 21-23.].
e) Banyak orang secara bodoh menggunakan bagian ini (ay 21-23) untuk mengatakan bahwa orang Kristen bisa kehilangan keselamatan.
Tanggapan saya:
Ay 21-23 tidak mengajarkan bahwa keselamatan bisa hilang!
Ada 3 alasan:
1. Kontext (ay 15-23) berbicara tentang nabi palsu, yang digambarkan sebagai serigala, yang menyamar sebagai domba!
2. Orang-orang itu dikatakan sebagai ‘pembuat kejahatan’ (ay 23).
Jadi, iman mereka tidak dibuktikan dengan perbuatan baik, dan karena itu iman mereka mati / tidak ada (bdk. Yak 2:17,26). Jadi, mereka hanya orang Kristen KTP. Ini cocok dengan gambaran ‘serigala yang memakai pakaian domba’ (ay 15), yang menunjukkan bahwa mereka bukan domba yang sejati. Karena mereka cuma Kristen KTP, jelas bahwa mereka bukan kehilangan keselamatan, tetapi mereka memang tidak pernah selamat!
3. Dalam ay 23 Yesus berkata: ‘Aku tidak pernah mengenal kamu!’.
Barnes’ Notes: “‘I never knew you.’ That is, I never approved of your conduct; never loved you; never regarded you as my friends. See Ps 1:6; 2 Tim 2:19; 1 Cor 8:3. This proves that, with all their pretensions, they had never been true followers of Christ. Jesus will not then say to false prophets and false professors of religion that he had once known them and then rejected them; that they had been once Christians and then had fallen away; that they had been pardoned and then had apostatized but that he had never known them - THEY HAD NEVER BEEN TRUE CHRISTIANS. ... I do not know of a more decided proof that Christians do not fall from grace than this text. It settles the question; and proves that whatever else such people had, they never had any true religion. See 1 John 2:19.” [= ‘Aku tidak pernah mengenal kamu’. Artinya, Aku tidak pernah menyetujui / merestui tingkah lakumu, tidak pernah mengasihimu; tidak pernah menganggap kamu sebagai sahabat-sahabatKu. Lihat Maz 1:6; 2Tim 2:19; 1Kor 8:3. Ini membuktikan bahwa, dengan semua kepura-puraan mereka, mereka tidak pernah merupakan pengikut-pengikut sejati dari Kristus. Maka Yesus tidak berkata kepada nabi-nabi palsu dan pengaku-pengaku agama yang palsu bahwa Ia pernah mengenal mereka dan lalu menolak mereka; bahwa mereka pernah menjadi orang-orang Kristen dan lalu murtad; bahwa mereka telah diampuni dan lalu tersesat / murtad, tetapi bahwa Ia tidak pernah mengenal mereka - MEREKA TIDAK PERNAH MENJADI ORANG-ORANG KRISTEN YANG SEJATI. ... Saya tidak tahu tentang suatu bukti yang lebih pasti, bahwa orang-orang Kristen tidak tersesat / murtad, dari pada text ini. Itu membereskan pertanyaan / persoalan itu; dan membuktikan bahwa apapun yang lain yang dipunyai orang-orang seperti itu, mereka tidak pernah mempunyai agama yang benar apapun. Lihat 1Yoh 2:19.].
1Yoh 2:19 - “Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.”.
Seandainya mereka pernah betul-betul percaya dan diselamatkan, maka pasti Yesus pernah mengenal mereka! Bandingkan dengan ayat-ayat ini:
1. Yoh 10:27 - “Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,”.
2. 2Tim 2:19a - “Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: ‘Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya’”.
Maka seharusnya Yesus berkata: ‘Dulu Aku kenal kamu, sekarang tidak!’. Tetapi bukan itu yang Yesus katakan. Ia berkata ‘Aku tidak pernah mengenal kamu’.
Lenski: “The Lord knew all about these false prophets and their doings but he never knew that they bore any relation to him.” [= Tuhan tahu semua tentang nabi-nabi palsu dan tindakan-tindakan mereka tetapi Ia tidak pernah tahu bahwa mereka mempunyai hubungan apapun dengan Dia.].
f) Kristus hanya mengundang orang datang kepadaNya selama orang hidup di dunia ini. Setelah seseorang mati, atau pada penghakiman akhir zaman / kedatangan Kristus yang keduakalinya, tidak ada lagi undangan untuk datang kepadaNya! Yang ada adalah pengusiran dari hadiratNya!
Matthew Henry: “They that would not ‘come to’ him to be saved, must ‘depart from’ him to be damned.” [= Mereka yang tidak mau ‘datang kepada’ Dia untuk diselamatkan, harus ‘pergi / enyah dari’ Dia untuk dihukum di neraka.].
Pulpit Commentary (tentang Mat 25:1-13): “Those who refused to accept the invitation to ‘come’ will have to obey the order to ‘go’” [= Mereka yang menolak untuk menerima undangan untuk ‘datang’ akan harus mentaati perintah untuk ‘pergi / enyah’] - hal 507.
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali