(Rungkut Megah Raya, blok D no 16)
Minggu, tgl 8 September 2024, pk 09.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
Matius 7:15-23(4)
ciri-ciri nabi palsu(3)
Mat 7:15-23 - “(15) ‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. (18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. (19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. (21) Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.
4. Dasar ajarannya bukan Alkitab, atau bukan Alkitab saja.
Nabi asli harus mempunyai prinsip ‘SOLA SCRIPTURA’ [= hanya Kitab Suci]. Jadi, yang menjadi dasar kepercayaan / ajaran hanyalah Kitab Suci.
Yes 8:19-20 - “(19) Dan apabila orang berkata kepada kamu: ‘Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit,’ maka jawablah: ‘Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?’ (20) ‘Carilah pengajaran dan kesaksian!’ Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.”.
Yes 8:20 - “‘Carilah pengajaran dan kesaksian!’ Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.”.
KJV: “To the law and to the testimony: if they speak not according to this word, it is because there is no light in them.” [= Carilah hukum Taurat dan kesaksian: jika mereka tidak berbicara sesuai dengan firman ini, itu karena tidak ada cahaya di dalam mereka.].
RSV: “To the teaching and to the testimony! Surely for this word which they speak there is no dawn.” [= Carilah pengajaran dan kesaksian! Pasti untuk firman yang mereka sampaikan ini tidak ada cahaya fajar.].
NIV: “To the law and to the testimony! If they do not speak according to this word, they have no light of dawn.” [= Carilah hukum Taurat dan kesaksian! Jika mereka tidak berbicara sesuai dengan firman ini, mereka tidak memiliki cahaya fajar.].
NASB: “To the law and to the testimony! If they do not speak according to this word, it is because they have no dawn.” [= Carilah hukum Taurat dan kesaksian! Jika mereka tidak berbicara sesuai dengan firman ini, itu karena tidak ada cahaya fajar di dalam mereka.].
Barnes’ Notes (tentang Yes 8:20): “‘According to this word.’ According to what God has revealed. By this standard all their pretended revelations were to be tried. By this standard all doctrines are still to be tried.” [= ‘Menurut / sesuai dengan perkataan / firman ini’. Menurut / sesuai dengan apa yang Allah telah nyatakan. Dengan standard ini semua wahyu-wahyu palsu mereka harus diuji. Dengan standard ini semua ajaran harus diuji.].
Calvin (tentang Yes 8:20): “Hence we learn that everything which is added to the word must be condemned and rejected. It is the will of the Lord that we shall depend wholly on his word, and that our knowledge shall be confined within its limits; and therefore, if we lend our ears to others, we take a liberty which he has forbidden, and offer to him a gross insult. Everything that is introduced by men on their own authority will be nothing else than a corruption of the word; and consequently, if we wish to obey God, we must reject all other instructors.” [= Karena itu kita belajar bahwa segala sesuatu yang ditambahkan pada firman harus dikecam dan ditolak. Adalah kehendak Tuhan bahwa kita tergantung / bersandar sepenuhnya pada firmanNya, dan bahwa pengetahuan kita akan dibatasi di dalam batasan-batasannya; dan karena itu, jika kita mendengarkan pada yang lain-lain, kita mengambil kebebasan yang telah Ia larang, dan menawarkan / menyediakan kepadaNya suatu penghinaan total. Segala sesuatu yang diperkenalkan oleh manusia dengan otoritas mereka sendiri merupakan bukan lain dari pada suatu kerusakan dari firman; dan sebagai akibatnya / karena itu, jika kita ingin mentaati Allah, kita harus menolak semua pengajar-pengajar yang lain.].
Contoh: Paus beri ceramah di masjid!
E. J. Young (tentang Yes 8:20): “Light is found in the law of God, the written revelation, the Scriptures. Those who speak contrary to Scripture have no dawn. They remain yet in the darkness of deep night. Upon them the morning light has not broken, nor will it break until they turn as little children to the law and submit all their thinking and their opinions to it. Then will the early rays of morning light shine, and the full light of the sun break forth in their hearts. More than anything else today there is need that all our thinking be based upon and in conformity with the Holy Scriptures.” [= Terang ditemukan dalam hukum Taurat Allah, wahyu yang tertulis, Kitab Suci. Mereka yang berbicara bertentangan dengan Kitab Suci tidak mempunyai matahari terbit. Mereka masih tetap ada dalam kegelapan malam. Bagi mereka terang pagi tidak bersinar, juga itu tidak akan bersinar sampai mereka berbalik seperti anak-anak pada hukum Taurat dan menundukkan pemikiran mereka dan pandangan-pandangan mereka padanya. Maka cahaya dari terang pagi akan bersinar, dan terang yang penuh dari matahari keluar dalam hati mereka. Lebih dari apapun yang lain pada zaman ini ada kebutuhan bahwa semua pemikiran didasarkan pada dan dalam kesesuaian dengan Kitab Suci Kudus.].
2Tim 3:16-17 - “(16) Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (17) Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”.
2Tim 3:17 - “Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”.
KJV: “That the man of God may be perfect, throughly furnished unto all good works.” [= Supaya manusia kepunyaan Allah bisa sempurna, diperlengkapi sepenuhnya untuk semua perbuatan baik.].
Calvin (tentang 2Tim 3:17): “‘Perfect’ means here a blameless person, one in whom there is nothing defective; for he asserts absolutely, that the Scripture is sufficient for perfection. Accordingly, he who is not satisfied with Scripture desires to be wiser than is either proper or desirable.” [= ‘Sempurna di sini berarti seorang yang tak bercacat, orang dalam siapa disana tidak ada apapun yang cacat; karena ia menegaskan secara mutlak, bahwa Kitab Suci adalah cukup untuk kesempurnaan. Karena itu, ia yang tidak puas dengan Kitab Suci ingin untuk lebih bijaksana dari pada atau yang tepat atau berguna.].
Kis 17:11 -
“Orang-orang
Yahudi di kota itu lebih baik hatinya (lebih mulia) dari pada orang-orang
Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan
hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah
semuanya itu benar demikian.”.
Cara nabi palsu memperlakukan / menggunakan Alkitab:
a. Mengubah Alkitab.
(1) China mengubah Alkitab.
https://www.frc.org/op-eds/china-to-christians-were-rewriting-the-bible-and-youll-use-it-or-else
“When a Chinese Christian, Chen Yu, was caught boldly selling religious publications not authorized by the government, his punishment was a seven-year prison sentence and an approximately $30,000 USD fine, handed down by a court last month. Such steep punishment for promoting and adhering to a religion is all too common in China today. Faith is increasingly under attack in President Xi Jinping’s China. As religious expression becomes more dangerous there, people around the world should be speaking up in defense of China’s persecuted believers. In addition to Chen’s fine and imprisonment, the court ordered local police in the Zhejiang province to destroy 12,864 religious books from his online bookstore. Make no mistake - this is a regime that is deeply afraid of the growth of Christianity. The estimated 100 million Christians in China make the eradication of Christianity from China difficult. Chairman Mao tried and was unsuccessful. President Xi prefers a more subtle tactic than Mao’s, a campaign to ‘Sinicize’ religion to make it more compatible with the teachings of the Chinese Communist Party (CCP). One way China seeks to Sinicize Christianity is by re-writing the Bible. A complete communist translation has yet to be revealed.” [= Pada waktu seorang kristen cina, Chen Yu, ditangkap karena dengan berani menjual buku-buku cetakan agamawi tanpa izin dari pemerintah, hukumannya adalah tujuh tahun penjara dan suatu denda sekitar 30 ribu US$, diumumkan oleh suatu persidangan bulan yang lalu. Hukuman yang begitu extrim / berlebihan untuk tindakan mempromosikan dan kepercayaan pada suatu agama merupakan hal yang sangat umum di China sekarang ini. Iman berada di bawah serangan yang makin bertambah besar di China dari Presiden Xi Jinping. Karena tindakan menyatakan agama menjadi makin berbahaya di sana, orang-orang di seluruh dunia harus berbicara untuk membela orang-orang percaya yang dianiaya di China. Sebagai tambahan pada denda dan pemenjaraan Chen, sidang memerintahkan polisi lokal di propinsi Zhejiang untuk menghancurkan 12.864 buku-buku agamawi dari toko buku online-nya. Jangan salah / yakinlah - ini adalah suatu rezim yang sangat takut pada pertumbuhan dari kekristenan. Jumlah orang Kristen di China yang diperkirakan 100 juta membuat penghancuran total dari kekristenan dari China sukar. Ketua Mao telah mencoba dan gagal. Presiden Xi lebih memilih suatu taktik yang lebih licik / tidak kentara dari taktik Mao, suatu kampanye mencinakan agama untuk membuatnya lebih cocok dengan ajaran-ajaran dari Partai Komunis China (PKC). Salah satu cara yang diusahakan oleh China untuk mencinakan kekristenan adalah dengan menulis ulang Alkitab. Suatu terjemahan komunis masih akan dinyatakan / keluar nanti.].
“In the original biblical story in John 8, Jesus goes to the temple courts, where the teachers of the law and the Pharisees bring him a woman caught in adultery and ask Christ if she should be stoned. Jesus writes on the ground and then tells them, ‘Let anyone of you who is without sin be the first to throw a stone at her.’ After the woman’s accusers leave, Jesus tells her, ‘Go now and leave your life of sin.’ It’s a story of grace and mercy. The Chinese textbook, though, changes the ending, according to UCA News. The textbook says, "When the crowd disappeared, Jesus stoned the sinner to death saying, ‘I, too, am a sinner. But if the law could only be executed by men without blemish, the law would be dead.’"” [= Dalam cerita Alkitab yang asli dalam Yoh 8, Yesus pergi ke halaman Bait Suci, dimana guru-guru / pengajar-pengajar dari hukum Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepadaNya seorang perempuan yang tertangkap dalam perzinahan dan bertanya kepada Kristus apakah ia harus dirajam. Yesus menulis di tanah dan lalu memberitahu mereka, ‘Hendaklah siapapun dari kamu yang tanpa dosa menjadi yang pertama melemparkan batu kepadanya’. Setelah pendakwa-pendakwa perempuan itu pergi, Yesus memberitahunya, ‘Sekarang pergilah dan tinggalkanlah kehidupan berdosamu’. Itu adalah suatu cerita tentang kasih karunia dan belas kasihan. Tetapi, textbook / buku pedoman orang-orang cina mengubah bagian akhirnya, menurut UCA News. Buku pedoman itu berbunyi, "Pada waktu orang banyak itu pergi / hilang, Yesus merajam orang berdosa itu sampai mati sambil berkata, ‘Aku, juga, adalah seorang berdosa. Tetapi jika hukum hanya bisa dilaksanakan oleh orang-orang tanpa cacat, hukum itu akan mati’"].
Bagi saudara yang adalah orang kristen cina sama seperti saya, pada waktu China bertentangan dengan kekristenan / Alkitab, saudara harus membela yang mana??? Saya tidak sedetikpun berpikir dalam hal seperti ini. Saya mengutuk China! Saya mengutuk pemerintah komunisnya, bukan rakyatnya (kecuali rakyatnya yang juga mendukung komunis)!
(2) Saksi-Saksi Yehuwa mengubah Alkitab.
(a) Luk 23:43 - “Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’”.
Kita menganggap ‘Firdaus’ sebagai ‘surga’ (bdk. Luk 23:43 dengan Luk 23:46; juga 2Kor 12:2 dengan 2Kor 12:4).
Tetapi Saksi-Saksi Yehuwa menganggap bahwa ‘Firdaus’ ini menunjuk kepada ‘bumi yang akan disempurnakan’, dan karena itu belum ada pada zaman sekarang ini. Ini menyebabkan mereka ‘terpaksa’ mengubah terjemahan dari Luk 23:43.
Luk 23:43 - “Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’”.
TDB: “Dan ia mengatakan kepadanya, ‘Dengan sungguh-sungguh aku mengatakan kepadamu hari ini: Engkau akan bersamaku di Firdaus.’”.
Kalau menggunakan versi bahasa Inggris maka perubahannya hanya terletak pada perubahan letak dari satu koma.
RSV: “And he said to him, ‘Truly, I say to you, today you will be with me in Paradise.’” [= Dan Ia berkata kepadanya: ‘Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, hari ini engkau akan bersama Aku dalam Firdaus.’].
NWT: “And he said to him: ‘Truly I tell you today, You will be with me in Paradise.’” [= Dan Ia berkata kepadanya: ‘Sesungguhnya Aku berkata kepadamu hari ini, Engkau akan bersama Aku dalam Firdaus.’].
Saksi-Saksi Yehuwa: “Pengertian seseorang tentang Lukas 23:43 dipengaruhi oleh tanda baca yang digunakan oleh penerjemah. Dalam naskah-naskah Alkitab Yunani yang asli tidak ada tanda baca. The Encyclopedia Americana (1956, Jil. XXIII, h. 16) mengatakan: ‘Tidak ada usaha untuk memberi tanda-tanda baca, dan ini nyata dalam naskah-naskah dan tulisan-tulisan yang lebih tua dari orang-orang Yunani. Baru pada abad ke-9 M. tanda-tanda baca sedemikian digunakan. Apakah Lukas 23:43 harus berbunyi, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus,’ atau apakah seharusnya, ‘Aku berkata kepadamu sesungguhnya hari ini, juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus’ (NW)? Ajaran Kristus dan ayat-ayat lain dalam Alkitab harus menjadi dasar untuk menentukan ini, dan bukan koma yang dibubuhkan dalam naskah berabad-abad setelah Yesus mengucapkan kata-kata tersebut. The Emphasised Bible yang diterjemahkan oleh J. B. Rotherham setuju dengan tanda baca dalam New World Translation. Dalam sebuah catatan kaki mengenai Lukas 23:43, penerjemah Alkitab Jerman L. Reinhardt mengatakan: ‘Tanda baca yang sekarang digunakan (oleh kebanyakan penerjemah) dalam ayat ini tidak diragukan lagi adalah palsu dan bertentangan dengan seluruh jalan pikiran Kristus dan penjahat itu ... (Kristus) pasti tidak memaksudkan Firdaus sebagai suatu bagian dari wilayah orang-orang mati, melainkan sebaliknya, dipulihkannya suatu firdaus di bumi.’ Bilamana Yesus akan ‘datang sebagai Raja’ dan memenuhi maksud-tujuan Bapanya untuk menjadikan bumi ini suatu firdaus? Buku Wahyu, yang ditulis kira-kira 63 tahun setelah pernyataan-pernyataan yang dicatat di Lukas 23:42,43 diucapkan, menunjukkan bahwa kejadian ini masih akan terjadi di masa depan.”. - ‘Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab’, hal 128.
Catatan: Luk 23:43 (The Emphasised Bible): ‘And he said unto him - Verily, I say unto thee this day: With me, shalt thou be in Paradise.’ [= Dan Ia berkata kepadanya - Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu hari ini: Dengan Aku, engkau akan ada di Firdaus.]. - ‘The Emphasised Bible’ (Libronix).
Ada beberapa alasan yang secara kelewat jelas menunjukkan ke-tidak-mungkin-an terjemahan NWT / TDB ini.
· Ini adalah terjemahan yang tidak masuk akal.
Tidak pernah ada siapapun (baik dalam Alkitab maupun dalam kehidupan sehari-hari), yang mengatakan: ‘Aku berkata kepadamu hari ini’. Sudah tentu pada saat seseorang mengatakan sesuatu, ia mengatakannya hari ini / saat ini. Kalau bukan ‘hari ini’, lalu kapan? Kemarin? Besok pagi? Karena itu merupakan sesuatu yang sudah jelas, tidak ada orang berkata seperti itu.
· Selain kata-kataNya kepada penjahat yang bertobat dalam Luk 23:43 ini, Yesus mengucapkan kata-kata ‘Aku berkata kepadamu’ sebanyak 140 x, dengan perincian sebagai berikut:
Dalam Injil Matius, Yesus mengucapkan kata-kata ‘Aku berkata kepadamu’ 57 x, yaitu dalam Mat 5:18,20,22,26,28,32,34,39,44 6:2,5,16,25,29 8:10,11 10:15,23,42 11:9,11,22,24 12:6,31,36 13:17 16:11,28 17:20 18:3,10,13,18,19,22 19:9,23,24,28 21:21,31,43 23:36,39 24:2,34,47 25:12,40,45 26:13,21,29,34,64.
Dalam Injil Markus, Yesus mengucapkan kata-kata ‘Aku berkata kepadamu’ 16 x, yaitu dalam Mark 3:28 5:41 8:12 9:1,13,41 10:15,29 11:23,24 12:43 13:30 14:9,18,25,30.
Dalam Injil Lukas, Yesus mengucapkan kata-kata ‘Aku berkata kepadamu’ 38 x, yaitu dalam Luk 3:8 4:24,25 7:9,14,26,28,47 9:27 10:12 11:8,9,51 12:4,5,8,22,27,37,44,59 13:24,35 14:24 15:7,10 16:9 17:34 18:8,14,17,29 19:26,40 21:3,32 22:16,34.
Dalam Injil Yohanes, Yesus mengucapkan kata-kata ‘Aku berkata kepadamu’ itu 29 x, yaitu dalam Yoh 1:50,51 3:3,5,7,11 4:35 5:19,24,25 6:26,32,47,53 8:24,34,51,58 10:1,7 12:24 13:16,20,21,38 14:12 16:20,23 21:18.
Yesus tidak pernah mengatakan: ‘Aku berkata kepadamu hari ini’. Jadi kalau Luk 23:43 diterjemahkan seperti itu, itu merupakan terjemahan yang mengada-ada, dan secara sangat jelas menunjukkan kekurang-ajaran NWT / TDB dalam melakukan penterjemahan!
Disamping itu, selain Luk 23:43, kita masih bisa menggunakan 2Kor 12:4, yang menunjukkan bahwa pada jaman rasul Paulus, Firdaus itu sudah ada.
2Kor 12:4 - “Aku juga tahu tentang orang itu, - entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.”.
Catatan: yang dimaksud dengan ‘orang itu’ adalah diri Paulus sendiri.
(b) Yoh 6:45 - “Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepadaKu.”.
NWT/TDB mengubah ‘Allah’ menjadi ‘Jehovah’ / ‘Yehuwa’.
(c) Kis 7:59-60 - “(59) Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: ‘Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.’ (60) Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: ‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!’ Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.”.
Dalam text ini ada 2 x kata ‘Tuhan’, dan keduanya sama-sama berasal dari kata bahasa Yunani KURIE.
Kata yang pertama diterjemahkan ‘Lord’ oleh NWT dan ‘Tuan’ oleh TDB. Mereka tidak bisa menterjemahkan sebagai ‘Jehovah’, karena di situ kata itu diikuti oleh kata ‘Yesus’.
Tetapi lucunya kata ‘Tuhan’ yang kedua diterjemahkan oleh NWT sebagai ‘Jehovah’ [= Yehovah].
Apakah ini penterjemahan dengan memperhatikan kontext?
(d) Yoh 1:1 - “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”.
Yoh 1:1 (TDB): “Pada mulanya Firman itu ada, dan Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah suatu allah.”.
(e) 2Pet 1:1 - “Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”.
2Pet 1:1 (TDB): “Dari Simon Petrus, budak dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang memperoleh iman sebagai hak istimewa yang sama seperti yang kamu miliki, oleh karena keadilbenaran Allah kita dan Yesus Kristus, Juru Selamat itu:”.
Ini terjemahan kurang ajar, karena dalam bahasa Yunaninya kata ‘Juruselamat’ ada di depan kata ‘Yesus Kristus’. Dalam TDB dibalik, untuk memisahkan kata ‘Allah’ dan ‘Juruselamat’. Dengan terjemahan seperti ini sama sekali tak terlihat bahwa ayat ini menunjukkan Yesus sebagai Allah.
2Pet 1:1 (NWT): “the righteousness of our God and (the) Savior Jesus Christ:” [= kebenaran dari Allah kita dan (sang) Juruselamat Yesus Kristus:].
Ini juga kurang ajar, karena NWT menambahkan kata ‘the’ (sekalipun dalam Alkitab fisiknya diletakkan dalam tanda kurung) padahal dalam bahasa Yunaninya kata ‘Savior’ (= Juruselamat) sebetulnya tidak mempunyai definite article / kata sandang.
b. Menambahi atau mengurangi Alkitab.
(1) Katolik menambahi Alkitab dengan kitab-kitab Deuterokanonika, yang diselipkan di tengah-tengah kitab-kitab Perjanjian Lama mereka. Selain itu mereka menggunakan apa yang mereka sebut ‘tradisi’, yaitu keputusan-keputusan sidang-sidang gereja, kata-kata Paus, dan tulisan bapa-bapa gereja, yang semuanya bukan hanya mempunyai kesalahan-kesalahan tetapi juga saling bertentangan satu dengan yang lain, dan juga bertentangan dengan Alkitab.
(2) Mormon menambahi Alkitab dengan the book of Mormon.
(3) Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mempunyai nabiah, bernama Ellen G. White, yang mengaku mengalami banyak penglihatan, dan ia banyak mengajar berdasarkan penglihatan-penglihatan itu (John Gerstner, ‘The Theology of the Major Sects’, hal 22).
John Gerstner: “The Adventists accept the inspiration and authority of the Bible. But, unfortunately, they also virtually accept the inspiration and authority of Mrs. Ellen G. White.” [= Orang-orang Advent menerima pengilhaman dan otoritas dari Alkitab. Tetapi sayangnya / sialnya, mereka sebenarnya juga menerima pengilhaman dan otoritas dari Ny. Ellen G. White.] - ‘The Theology of the Major Sects’, hal 23.
(4) Banyak gereja-gereja Kharismatik yang secara praktis menambahi Alkitab dengan ‘Tuhan bicara’, pengalaman-pengalaman, Rhema, nubuat-nubuat, penglihatan-penglihatan, mimpi-mimpi, dan sebagainya.
(5) Yesaya Pariaji menggunakan kitab-kitab Yahudi dalam mengajar.
Yesaya Pariadji: “Saya diperintahkan untuk mempelajari kisah nabi-nabi besar yang menjadi sahabat-sahabat Allah, yang akrab dengan Allah. Dengan sendirinya untuk disampaikan kepada anda. Saya mempelajari bagaimana kisah nabi Henokh di angkat ke Sorga, melalui kitab-kitab lain, atau kitab-kitab Talmud bangsa Israel. Disebutkan, Allah memberi perintah untuk mengurapi Henokh dengan minyak urapan, sebelum menghadap tahta Allah. Nabi Yesaya di angkat ke Sorga sebelum dipanggil untuk melayani” - ‘Majalah Tiberias’, Edisi V / Tahun II, hal 10.
Yesaya Pariadji: “Saya banyak membaca buku tentang orang Yahudi seperti kitab Talmut. Disitu banyak kisah-kisah tak ditulis dalam Alkitab yang di dalamnya ditulis pengalaman Yesaya waktu diangkat ke sorga. Saya percaya bahwa Yesaya waktu diangkat ke Sorga pasti mempunyai banyak pengalaman karena waktu saya dulu diangkat ke Sorga, saya juga mempunyai banyak pengalaman. Saya dikhotbahi oleh Tuhan Yesus, saya diajari Perjamuan Kudus, saya diajari cara membaptis yang benar dan banyak lagi hal yang diajarkan Tuhan Yesus kepada saya. Maka diwaktu saya membaca kitab Talmut, Yesaya itu menulis lebih dari 90 pasal. Misalnya, di waktu Yesaya ketemu Henokh di Sorga kemudian bagaimana Henokh bercerita pada Yesaya bahwa dia waktu masuk pintu Sorga maka Allah yang Mahakuasa memanggil Michael kataNya: ‘Michael, Michael, urapi hambaKu Henokh baru boleh dia menghadap kepadaKu’. Jadi urapi dengan apa? Dengan minyak urapan. Jadi orang-orang Yahudi pada waktu itu percaya pada minyak urapan. ... Jadi bila dulu Henokh diurapi maka saya percaya kalau minyak urapan itu penuh kuasa. ... Maka saya mengutip dari kitab bangsa Yahudi yaitu Henokh diurapi Tuhan dengan minyak urapan itu baru dia bisa menghadap ke tahta Allah” - ‘Majalah Tiberias’, Edisi V / 2001, hal 14.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: “Henokh pernah bertanya kepada Tuhan, kalau orang mati itu rohnya mau kemana? Ternyata dia diperlihatkan alam roh dimana alam roh ada Sorga, ada Nerakanya, ada banyak Malaikat dan banyak setannya juga. Maka itu saya penasaran lagi, hingga saya cari bukunya Henokh dan puji Tuhan, saya mendapatkannya. Disitu dikatakan, bahwa Henokh diangkat oleh Tuhan bersama tubuhnya untuk diperlihatkan Sorga, neraka, malaikat, dan setan. Lalu dia bertanya juga pada Tuhan: ‘Tuhan kalau orang berdosa mati ditaruh di mana?’ Maka Henokh diperlihatkan Neraka dimana orang-orang berdosa dimasukkan ke Neraka dan diterkam oleh setan-setan” - ‘Majalah Tiberias’, Edisi V / 2001, hal 14.
Buku Henokh itu termasuk dalam Apocrypha, dan Talmut / Talmud itu adalah kitab Yahudi yang sesat!
(6) Yudaisme (agama Yahudi) membuang seluruh Perjanjian Baru, karena mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama.
(7) Kalau seorang pendeta menambahi Alkitab, biasanya ia juga mengurangi Alkitab (sekalipun tidak secara formil, tetapi secara praktis), yaitu bagian-bagian yang bertentangan dengan bagian yang ia tambahkan ke dalam Alkitab itu.
-bersambung-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali