Eksposisi
Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1)
Sebutan ‘Anak Daud’ (ay 27) berarti mereka menganggap / mengakui Yesus
sebagai Mesias (Mat 1:1 Luk 1:32 Mat 21:9,14-16 Mat 22:41-45).
2)
Mula-mula doa / permintaan 2 orang itu ‘tak di gubris’ oleh Yesus. Hal
seperti ini sering terjadi (bdk. Mat 15:22-23 Yoh 11:3-6). Mungkin Yesus
ingin menguji iman / ketekunan mereka. Karena itu kalau saudara mengalami hal
seperti itu, dimana doa saudara seakan-akan tidak dipedulikan oleh Tuhan, jangan
putus asa dalam berdoa! Doa dari 2 orang buta itu akhirnya dikabulkan!
3)
Dalam ay 28-29 Yesus menanyakan iman mereka dan lalu berkata: ‘Jadilah
kepadamu menurut imanmu’. Hal seperti ini sering terjadi, dan bahkan dalam Mat 13:58,
karena tidak ada iman,Yesus tidak melakukan banyak mujijat!
Tetapi bagaimanapun hal ini tidak selalu berlaku! Perhatikan dua
hal ini:
a)
Yesus tidak selalu menanyakan iman. Dalam Mat 9:32-33 Ia tidak menanyakan iman
mereka.
b)
Yesus sering menyembuhkan orang yang tidak beriman. Misalnya orang yang
kerasukan setan dalam Mat 8:28 tetap disembuhkan padahal tak beriman.
Sekarang banyak orang kristen atau hamba Tuhan yang kalau mendoakan
orang sakit dan tidak berhasil, lalu menyalahkan si sakit dan menuduhnya ‘tak
beriman’ atau ‘belum bertobat dari dosa-dosa tertentu’. Ini adalah sesuatu
yang Alkitabiah! Bahkan dalam Mat 17:14-20. Pada waktu murid-murid tidak bisa
menyembuhkan orang yang kerasukan setan, Yesus menegur / menyalahkan
murid-muridNya, bukan orang yang kerasukan itu! (Tetapi awas, ini juga bukan
sesuatu yang berlaku umum! Kalau tidak sembuh, tidak mesti itu adalah kesalahan
dari orang yang mendoakan! Semua tergantung kehendak Tuhan).
4) Dua orang buta itu begitu dapat berkat, langsung
tidak taat (ay 30-31).
Penerapan:
Orang yang mula-mula aktif dalam gereja, setelah mendapat berkat
(pekerjaan, mobil, pacar), lalu mulai meninggalkan Tuhan.
Motivasi 2 orang buta itu mungkin baik, tetapi motivasi yang baik
tak bisa mengubah tindakan yang salah menjadi benar!
5)
Ay 32: orang ini bisu karena kerasukan setan (bdk. Mat 12:22 Mat
17:14-18). Sekalipun hal seperti itu sering terjadi, itu tidak berarti bahwa
semua penyakit disebabkan karena kerasukan setan. Dasarnya:
a)
Kitab Suci membedakan antara ‘orang sakit’ dan ‘orang kerasukan setan’
(Mat 4:24 Mat 8:16 Mat 10:8).
b)
Yesus maupun rasul-rasul tidak selalu menengking setan kalau mau menyembuhkan
orang sakit (bdk. Mat 9:28-30 Kis 3:6-7 Kis 9:33-35).
Banyak orang protestan yang tak percaya adanya orang yang kerasukan
setan. Ini tolol dan tak Alkitabiah! Tetapi banyak orang Kharismatik /
Pentakosta yang jatuh kepada extrim yang lain; mereka menganggap orang sakit
pasti kerasukan setan sehingga mereka selalu menengking setan kalau mereka
mengahadapi orang sakit. Ini juga salah!
6)
Kesembuhan orang buta / bisu adalah tanda Mesias (Yes 35:5,6 Mat 12:22-23
Mat 11:2-6).
7)
Terhadap tindakan Yesus itu ada:
a)
pujian (ay 33b).
b)
kutukan / hujatan (ay 34).
· orang
memang bisa mengusir setan dengan kuasa setan. Misalnya dukun.
· tetapi
tuduhan itu tak cocok bagi Yesus yang selalu hidup suci.
· orang-orang
Farisi ini tidak buta secara jasmani seperti 2 orang dalam ay 27, tetapi mereka
buta rohani.
· orang-orang
Farisi itu tidak dirasuk oleh setan seoerti orang dalam ay 32, tetapi mereka
dikuasai oleh setan.
Kalau kita ikut Yesus, maka dalam segala tindakan ketaatan yang
kita lakukan, 2 tanggapan seperti itu bisa kita alami! Jangan sombong waktu
dipuji dan jangan berhenti mentaati Tuhan waktu dikutuk!
1) Ay 35: Yesus berkeliling untuk memberitakan Injil.
Ini sesuai dengan rerintahnya dalam Mat 28:19: ‘Pergilah...’.
Apakah saudara pergi mencari orang yang akan saudara injili, atau
saudara hanya menunggu orang kafir datang pada saudara baru saudara injili?
Belajar Firman Tuhan adalah saat yang baik, tetapi kalu saudara
terus belajar Firman Tuhan (ikut Kebaktian, Bible Study / Pemahaman Alkitab,
STRIS, Seminar, Retreat, dsb) sehingga saudara tidak mempunyai waktu untuk pergi
memberitakan injil, maka saudara telah menjadi orang kristen yang tidak
seimbang!
2)
Ay 35 Yesus melayani dalam rumah ibadat. Baik Yesus maupun rasul-rasul
menekankan sekali pelayanan dalam bait Allah ataupun dalam rumah-rumah ibadat
(synagogue). Orang Kristen dalam pelayanan haruslah berpusatkan pada gereja!
3)
Ay 35 Yesus memberitakan Injil dan berbuat baik (menyembuhkan orang sakit). dua
hal ini kedua-duanya penting.
· Berbuat
baik tanpa memberitakan Injil tidak menyelamatkan orang.
· Memberitakan
Injil tanpa berbuat baik bisa menjadi batu sanbungan.
4) Ay 36 menunjukkan kondisi rohani jaman itu.
a)
‘lelah’.
KJV: ‘fainted’ (=). Ini karena perbedaan manuscript.
RSV/NIV: ‘were harassed’ (= kuatir, tersiksa, bingung).
NASB: ‘were distressed’ (= menderita, susah).
b)
‘terlantar’.
KJV: ‘were scattered abroad’ (= tersebar).
RSV/NIV: ‘helpless’ (= tak berdaya).
NASB: ‘downcast’ (= sedih / putus asa).
Kata Yunaninya menunjuk kepada orang yang mabuk / terluka yang
dibiarkan begitu saja tergeletak di tanah. Jadi, orang itu membutuhkan
pertolongan, tetapi tidak ditolong.
c)
‘Seperti domba tak bergembala’ (bdk. Yeh 34).
Saat itu ada tokoh-tokoh agama (ahli Taurat, imam-imam, dsb) tetapi
toh Yesus berkata bahwa mereka seperti domba yang tak bergembala. Ini seperti
keadaan jaman ini. Banyak pendeta yang tidak menggembalakan jemaatnya, misalnya
dengan cara:
· mengajar
Firman Tuhan asal-asalan, sehingga jemaatnya tidak mengerti Firman Tuhan
sekalipun sudah bertahun-tahun pergi ke gereja itu dengan rajin.
· tidak
menjaga jemaatnya dari ajaran sesat.
5) Ay 36: Yesus berbelas kasihan melihat kondisi rohani
mereka.
Kita sering hanya berbelas kasihan melihat kondisi jasmani dari
orang-orang di sekitar kita. Marilah kita lebih memperhatikan kondisi rohani!
6) Ay 37-38.
Ada banyak pelayanan / pekerjaan, tetapi hanya sedikit pekerja /
pelayan. Cara mengatasinya? Dengan berdoa meminta Tuhan memberi pekerja /
pelayan. Marilah kita berdoa supaya Tuhan mengirim lebih banyak pekerja
(pendeta, penginjil, guru Sekolah Minggu, guru agama, dosen theologia, pengurus
/ majelis, penginjil pribadi, dan sebagainya. Tetapi maukah saudara kalau
sendiri diutus oleh Tuhan untuk menjadi pendeta, penginjil, guru Sekolah Minggu
dan sebagainya? Tidak cukup hanya berdoa untuk meminta pekerja. Saudara sendiri
harus mau bekerja / melayani sesuai dengan kemampuan / karunia yang Tuhan
berikan kepada saudara.
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali