Eksposisi Injil Matius

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


MATIUS 2:1-12

Dalam bagian ini ada 3 golongan orang dalam hal sikap / tanggapannya terhadap kelahiran / kedatangan Yesus.

I) Golongan Herodes.

A)  Keluarga Herodes.

Dalam Kitab Suci kita menjumpai banyak Herodes. Untuk bisa mengerti hubungan mereka, kita perlu mempelajari keluarga Herodes.

                                           Herodes yang Agung

             --------------------------------------------------------------------------------------

↓                                  ↓                      ↓                      ↓                      ↓

  Aristobulus                     Filipus I         Archelaus         Antipas           Filipus II

                        ↓                                  ↓

             -------------------                      

↓                      ↓                      ↓

     Herodias         Agripa I           Salome

                                   

             --------------------------------------

↓                      ↓                      ↓

      Bernike           Agripa II          Drusila

Keterangan:

·        Herodes yang Agung: Yesus lahir pada jamannya; ia yang membunuh bayi-bayi di Betlehem (Mat 2  Luk 1:5).

·        Aristobulus: tidak ada dalam Kitab Suci.

·        Herodias: mula-mula ia adalah istri Filipus I dan mendapat­kan anak Salome, lalu ia menjadi istri Antipas (Mat 14:3).

·        Agripa I: ia yang membunuh rasul Yakobus, memenjarakan Petrus dan akhirnya mati dimakan cacing-cacing (Kis 12:1-23).

·        Agripa II: pertemuannya dengan dengan rasul Paulus diceri­takan dalam Kis 25:13-27.

·        Bernike: diceritakan dalam Kis 25:13,23  Kis 26:30.

·        Drusila: diceritakan dalam Kis 24:24.

·        Filipus I: ia adalah suami pertama Herodias dan ayah Salome (Mat 14:3).

·        Salome:ia adalah anak Filipus I dan Herodias (Mat 14:3).

·        Arkhelaus: diceritakan dalam Mat 2:22.

·        Antipas: ia mengambil Herodias sebagai istrinya sehingga ia ditegur oleh Yohanes Pembaptis; ia juga yang membunuh Yohanes Pembaptis dan  ia juga yang mengirim Tuhan Yesus kembali kepada Pontius Pilatus (Mat 14:1  Mark 6:14  Luk 23:7-12).

·        Filipus II: diceritakan dalam Luk 3:1. Ia kawin dengan Salome.

B)  Diri Herodes (Herodes yang Agung).

Ia adalah orang Idumea dan sebetulnya ia adalah seorang raja yang hebat, tetapi ia sangat mudah curiga dan kejam luar biasa. Ia bahkan membunuh istrinya sendiri, ibu mertuanya dan 3 anak laki-lakinya karena curiga bahwa mereka mau merebut tahtanya. Sampai-sampai saat itu ada kata-kata dari kaisar yang berbunyi: ‘Lebih baik menjadi babinya Herodes dari pada menjadi anak laki-lakinya’. Mengapa? Karena Herodes yang ingin menyenangkan orang Yahudi memang tidak makan babi. Jadi kalau menjadi babinya aman. Tetapi menjadi anak laki-lakinya resikonya besar untuk dicurigai dan lalu dibunuh.

Catatan: dalam bahasa Yunani, kata ‘anak laki-laki’ adalah HUIOS, sedangkan kata ‘babi’ adalah HUOS, sehingga dalam bahasa Yunani kata-kata kaisar itu membentuk syair.

Bisakah saudara bayangkan bagaimana reaksinya ketika mendengar dari orang-orang Majus bahwa ada raja orang Yahudi yang baru dilahirkan?

Semua orang tahu akan kekejamannya dan karena itu ketika ia mendengar dari orang-orang Majus tentang raja yang baru lahir, dikatakan oleh Kitab Suci bahwa ‘terkejutlah ia beser­ta seluruh Yerusalem’ (ay 3). Kata ‘terkejut’ di sini salah terjemahan.

KJV/RSV/NASB: ‘was troubled’ (= terganggu).

NIV: ‘was disturbed’ (= terganggu).

Perhatikan bahwa ay 3 itu mengatakan bahwa bukan hanya Herodes saja yang merasa terganggu, tetapi juga seluruh Yerusalem. Mengapa? Karena seluruh Yerusalem, yang sudah mengenal watak Herodes, takut akan reaksi Herodes karena adanya Raja yang baru lahir itu.

C)  Sikapnya terhadap Firman Tuhan.

1)   Tidak percaya.

Ia pasti pernah mendengar tentang nubuat tentang Tuhan Yesus dalam Firman Tuhan, tetapi ia tidak percaya.

2)   Ia mau bertanya tentang Firman Tuhan / mau mendengar Firman Tuhan hanya karena ia ingin tahu sesuatu (ay 4), bukan karena cinta pada Firman Tuhan / senang mendengar Firman Tuhan.

Penerapan:

Ada banyak orang kristen yang mau mendengar Firman Tuhan hanya karena rasa ingin tahu terhadap hal-hal tertentu. Cirinya: mereka suka pilih-pilih topik! Apakah saudara juga adalah orang seperti itu? Kalau ya, sebetulnya saudara tidak terlalu berbeda dengan Herodes. Bertobatlah dan belajarlah seluruh Firman Tuhan, yang bersifat topik maupun yang bersifat exposisi (seperti buku ini), yang bersifat praktis maupun yang teoritis / doktrinal.

3)   Tidak taat pada Firman Tuhan.

Dustanya dalam ay 8, dan lebih-lebih keinginannya untuk membunuh Raja yang baru lahir itu (ay 13b), dan pembunuhannya terhadap bayi-bayi di Betlehem (ay 16), menunjukkan bahwa ia tidak taat pada Firman Tuhan.

D)  Sikapnya terhadap Tuhan Yesus.

Ia menganggap kehadiran Tuhan Yesus ‘mengganggu’ kehidupannya / kedudukannya sehingga ia menentang Tuhan Yesus dan ingin membunuhNya. Perlu diketahui bahwa orang yang memusuhi Yesus belum tentu memusuhi gereja. Herodes membangun Bait Allah, tetapi ia memusuhi Yesus. Jadi bisa saja saudara pro pada gereja / kekristenan (simpatisan kristen), tetapi saudara memusuhi Yesus!

Yesus datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Herodes salah sangka terhadap maksud baik Yesus itu, dan ia justru memusuhi Yesus!

Penerapan:

Apakah saudara adalah orang yang menolak Tuhan Yesus karena saudara merasa bahwa Tuhan Yesus ‘mengganggu’ hidup saudara? Ada bermacam-macam cara melalui mana saudara bisa merasakan Yesus sebagai gangguan, seperti:

·        Mungkin agama saudara bertentangan dengan Yesus, dan karena itu saudara menganggap Yesus sebagai gangguan.

·        Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu kenikmatan hidup saudara karena Yesus melarang saudara berzinah.

·        Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu acara piknik saudara pada hari Minggu karena Ia menyuruh saudara untuk berbakti di gereja.

·        Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu pekerjaan saudara karena Ia melarang saudara berdusta dan menyuruh saudara untuk hidup jujur.

·        Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu pelajaran sekolah saudara karena ia melarang saudara tidak jujur pada waktu ulangan / ujian.

·        Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu saudara dalam per­soalan pacaran karena Ia melarang saudara berpacaran dengan orang yang tidak seiman.

·        Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu kehidupan keluarga saudara karena keluarga saudara selalu aktirf di gereja sehingga menyebabkan saudara kesepian.

Kalau hal-hal seperti ini menyebabkan saudara lalu menolak Yesus, saudara tidak berbeda dengan Herodes!

Kalau saudara adalah orang seperti Herodes, ingatlah bahwa Yesus datang ke dalam dunia dengan maksud baik, yaitu untuk menyelamatkan dunia dari dosa. Kalau saudara terus membiarkan diri saudara salah paham tentang hal ini, dan terus memusuhi Yesus, maka akhirnya saudara tidak akan diselamatkan, dan saudara akan mengalami hukuman kekal karena dosa-dosa saudara! Karena itu bertobatlah dan datanglah kepada Yesus, dan terimalah Dia sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara!

Illustrasi: Ada seorang petani yang mempunyai seekor anjing yang setia. Suatu hari petani itu mempunyai anak, dan pada waktu ia pergi ke sawah untuk bertani, ia meninggalkan bayinya dalam kamar beserta anjingnya. Pada waktu ia pulang dari sawah, anjingnya menyambutnya dengan mulut berlumuran darah. Ia kaget sekali dan menduga bahwa anjing itu telah membunuh bayinya. Ia marah sekali dan lalu memukuli anjing itu sampai mati. Tetapi pada waktu ia masuk ke kamar, ternyata bayi itu ada dalam keadaan sehat, dan di dekatnya ada bangkai seekor ular. Jadi anjing itu membela bayi itu dengan bertarung dengan ular itu dan membunuhnya. Anjing itu melakukan sesuatu yang sangat baik dan mulia, tetapi karena salah sangka, petani itu justru membunuhnya.

Ada banyak orang memusuhi Yesus karena salah sangka seperti ini! Yesus datang ke dalam dunia dengan maksud yang baik / mulia, yaitu untuk mati disalib bagi dosa dunia. Tetapi banyak orang salah sangka dan menganggap Yesus sebagai gangguan.

II) Golongan Imam dan ahli Taurat.

Mereka adalah rohaniwan / tokoh agama, dan mereka adalah orang-orang yang melayani Tuhan, mengerti dan bahkan hafal Firman Tuhan (ay 4-6). Mereka mau dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Firman Tuhan, dan mereka mengutip Mikha 5:1 untuk menjawab pertanyaan Herodes / orang-orang Majus (ay 4-6). Ada perbedaan antara Mikha 5:1 dengan Mat 2:5-6:

Mikha 5:1                                     Matius 2:5-6

- Efrata.                                        - Yudea.

- Yang terkecil.                             - Bukan yang terkecil.

Penjelasan:

a)   Mikha mengatakan ‘Betlehem Efrata’ untuk membedakan kota itu dengan Betlehem yang ada di Zebulun. Matius mengatakan ‘Betlehem di tanah Yudea’; sekalipun kata-katanya lain, tapi artinya sama.

b)   Matius mengganti ‘yang terkecil’ dengan ‘bukan yang terke­cil’ untuk menunjukkan bahwa karena kasih karunia Allah yang sudah menjadikan kota itu sebagai kota kelahiran Yesus, maka ‘yang terkecil’ berubah menjadi ‘bukan yang terkecil’.

Tetapi imam-imam dan ahli-ahli Taurat yang tahu banyak tentang Firman Tuhan / Mesias ini, tidak mau pergi ke Betlehem untuk mencari Mesias. Mereka acuh tak acuh terhadap diri Tuhan Yesus sendiri.

Penerapan:

Banyak orang Kristen yang mempunyai jabatan tinggi dalam gereja / sudah melayani Tuhan, mengerti banyak tentang Firman Tuhan, tetapi tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan, dan tidak pernah ‘datang’ kepada Yesus. Mereka punya interest terhadap segala sesuatu dalam gereja (pendetanya, aliran gerejanya, aktivitasnya, jemaatnya, dsb) tetapi mereka acuh tak acuh terhadap diri Yesus sendiri.

Illustrasi: Sikap imam-imam dan ahli-ahli Taurat ini sama gilanya dengan pemuda yang datang ke rumah seorang gadis secara rajin, mempunyai dan menjalin hubungan yang baik dengan keluarga gadis itu, mempelajari dan mengerti banyak tentang gadis itu, mau melayani gadis itu, tetapi terhadap diri gadis itu sendiri ia acuh tak acuh / tak ada hubungan.

Kalau sauda­ra adalah orang kristen yang seperti ini, jangan pernah harap bahwa kekristenan yang kosong seperti itu bisa menyelamatkan saudara! Bdk. Mat 7:21-23!

Yang paling utama dalam kekristenan adalah hubungan pribadi / pengenalan terhadap Yesusnya!

III) Golongan orang-orang Majus.

1)   Ada hal-hal yang tidak kita ketahui tentang orang-orang Majus ini:

a)   Tidak diketahui dengan jelas dari mana datangnya orang-orang Majus ini. Kitab Suci hanya mengatakan bahwa mereka datang ‘dari Timur’.

b)   Juga tidak diketahui berapa jumlah orang-orang Majus ini.

Kitab Suci tidak pernah mengatakan bahwa mereka berjumlah 3 orang! Persembahan mereka yang 3 macam, yaitu emas, kemenyan dan mur, tidak membuktikan bahwa mereka ada 3 orang! Ini perlu dicamkan kalau mau membuat drama Natal!

2)   Orang-orang Majus ini kontras sekali dengan gembala-gembala yang datang pada waktu kelahiran Yesus (Luk 2:8-dst).

Orang-orang Majus:                                      Para gembala:

- bukan orang Yahudi.                                   - orang Yahudi.

- kaya (mereka memberi emas!).               - miskin.

- berpendidikan.                                            - tidak berpendidikan.

Ini menunjukkan 2 hal:

a)   Bahwa Injil diberitakan kepada gembala maupun orang Majus, menunjukkan bahwa Injil harus diberitakan kepada semua golongan (bangsa apapun, tingkat ekonomi dan pen­didikan yang bagai-manapun).

Renungkan: adakah golongan yang saudara anak tirikan dalam pemberitaan Injil? Bangsa / suku bangsa tertentu? Golongan yang miskin? Golongan yang tidak berpendidikan?

b)   Orang dari golongan apapun boleh datang kepada Kristus.

Bandingkan dengan Yoh 6:37b yang berbunyi: “barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang”.

3)   Mereka mendapat petunjuk ‘bintang’ (ay 2,9,10).

Apakah ini berarti bahwa orang Kristen boleh percaya / main-main dengan Astrology? Dalam mempersoalkan hal ini, perlu diingat bahwa Astrology berbeda dengan Astronomy.

a)   Astronomy berasal dari 2 kata bahasa Yunani yaitu ASTRON (= bintang) + NOMOS (= hukum). Ini menunjuk pada ilmu perbintangan, dan ini tentu tidak dilarang dalam kekristenan.

b)   Astrology berasal dari 2 kata bahasa Yunani juga, yaitu ASTRON (= bintang) + LOGOS (= kata, ucapan, ajaran). Ini menunjuk pada ramalan yang didasarkan atas posisi bin­tang, atau yang lazim kita kenal dengan nama Horoscope. Ini secara explicit dilarang dalam Kitab Suci / kekristenan.

Bandingkan dengan Yes 47:13-15 yang berbunyi sebagai berikut:

“Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan  engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberi-tahukan apa yang akan terjadi atasmu! Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang! Demikianlah faedahnya bagimu dari tukang-tukang jampi itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; masing-masing mereka terhuyung-huyung ke segala jurusan, tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau”.

Sekarang, kalau Astrology itu memang dilarang, lalu bagai­mana mungkin Tuhan memberi petunjuk kepada orang-orang Majus itu dengan menggunakan sebuah bintang? Calvin menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa ‘bintang’ itu bukanlah bintang biasa, karena ay 9 menunjukkan bahwa ‘bintang’ itu mempunyai ‘kelakuan’ yang tidak seperti bintang-bintang yang lain.

Ay 9: “Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.

Dimana ada bintang yang mempunyai ‘kelakuan’ seperti itu? Jadi ini pasti bukan bintang biasa, tetapi ini adalah suatu mujijat yang merupakan alat Tuhan untuk memberi petunjuk kepada orang-orang Majus. Karena itu jelaslah bahwa hal ini tidak boleh dijadikan sebagai dasar untuk membenarkan Astrology / Horoscope!

4)   Mereka tidak mengerti Firman Tuhan (sehingga harus berta­nya-tanya kepada Herodes); mereka hanya mendapat petunjuk ‘bintang’, tetapi mereka lalu mencari Yesus, rela berkorban dalam menempuh jarak jauh, sehingga akhirnya menemukan Yesus.

Alangkah kontrasnya golongan ini dengan golongan imam-imam dan ahli-ahli Taurat, yang sekalipun mengerti banyak ten­tang Firman Tuhan, tetapi acuh tak acuh terhadap Yesus sendiri.

Penerapan:

·        sekalipun saudara tidak terlalu mengerti Firman Tuhan, dan sekalipun saudara adalah orang yang bodoh, kalau saudara mempunyai hati yang betul-betul mencari Tuhan dan kebenaran, Tuhan pasti akan menunjukkan jalan yang benar kepada saudara!

·        sekalipun saudara tidak tahu terlalu banyak tentang kekristenan, asal saudara tahu bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, yang lalu mati di salib untuk dosa saudara, maka tanggapilah hal itu dengan datang kepada Yesus!

5)   Mereka menyembah Yesus (ay 2,11).

a)   Perhatikan bahwa mereka bukan menyembah Maria, dan bukan juga Yesus dan Maria, tetapi hanya Yesus saja! Perhatikan komentar dari C. H. Spurgeon tentang bagian ini:

The old Reformers used to say, “Here is a bone that sticks in the throat of the Romanists, and they can neither get it up nor down, for it does not say, ‘They saw Mary and the young child’, the young child is put first, they came to see him; and it does not say that ‘they fell down and worshipped them’” If ever there was an opportunity  for Mariolatry, surely this was the one, when the child  was as yet newly-born, and depended so  much upon his mother. Why did not the magi say “Ave Maria!” and commence at once their Mariolatry? Ay, but these were wise men; they were not priests from Rome, else might they have done it [= Tokoh-tokoh Reformasi kuno sering berkata: “Ini adalah tulang yang menyangkut di tenggorokan orang Roma (Katolik), dan mereka tidak dapat mengeluarkannya ataupun menelannya, karena ayat itu tidak berkata: ‘Mereka melihat Maria dan bayi itu’, bayi itu disebut lebih dulu, mereka datang untuk melihat dia; dan ayat itu tidak berkata bahwa ‘mereka tersungkur dan menyembah mereka’”. Kalau ada kesempatan untuk melakukan penyembahan terhadap Maria, maka sebetulnya inilah kesempatannya, dimana bayi itu baru dilahirkan, dan sangat bergantung kepada ibuNya. Mengapa orang-orang Majus itu tidak berkata ‘Salam Maria!’ dan lang­sung memulai penyembahan terhadap Maria? Ah, tetapi mereka ini adalah orang-orang yang bijaksana; mereka bukan pastor-pastor dari Roma, karena kalau demikian mereka mungkin sudah melakukannya] - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’ , vol 3, hal 34.

Catatan: Perlu saudara ketahui bahwa dalam terjemahan KJV kata-kata ‘orang-orang majus’ dalam Mat 2:1 diterjemahkan ‘wise men’ (= orang-orang yang bijaksana).

b)   Mereka menyembah Yesus sekalipun mereka melihat:

·        Seorang bayi yang lemah dan tidak berdaya.

Betul-betul membutuhkan iman yang luar biasa untuk mau menyembah seorang bayi seperti itu!

·        Orang tua Yesus miskin, bukan bangsawan / raja, dan bayi itu ada di dalam sebuah rumah (ay 11), bukan istana.

*        Keadaan Yusuf dan Maria yang miskin dan tak punya kedudukan apa-apa, dan tempat sederhana yang menjadi tempat tinggal bayi itu, ternyata tidak menjadi halangan bagi orang-orang Majus itu untuk percaya bahwa bayi miskin itu adalah Raja! Ini lagi-lagi menunjukkan iman yang luar biasa!

*        Bahwa di sini dikatakan kalau bayi itu ada di dalam sebuah rumah, juga menunjukkan bahwa orang-orang Majus ini tidak pernah bertemu dengan para gembala, karena para gembala mengunjungi Yesus pada waktu Yesus masih ada di tempat hewan.

Lagi-lagi ini merupakan sesuatu yang harus dicamkan pada waktu mengadakan drama Natal: jangan mempertemukan orang-orang Majus dengan para gembala di kandang Yesus!

Penampilan lahiriah Yesus ini sesuai dengan nubuat dalam Yes 53:2b, tetapi mereka toh mau menyembahNya (bdk. Mat 13:53-56 yang menunjukkan bahwa banyak orang tidak percaya kepada Yesus karena  melihat penampilan lahiriahNya).

Penerapan:

Jangan menilai agama, buku (warnanya, bentuknya, cetakannya), gereja (besarnya dan indahnya gedungnya), pendeta (gelarnya, gagahnya), orang kristen, berdasarkan penampilan lahiriahnya! Ingat bahwa penampilan lahiriah seringkali menipu!

6)   Mereka memberi persembahan yaitu: emas, kemenyan, mur (ay 11).

Origen (dan banyak penafsir lain) menganggap emas sebagai persembahan untuk seorang raja, kemenyan sebagai persembahan untuk Allah, dan mur sebagai persembahan untuk manusia.

William Barclay (dan banyak penafsir lain) menganggap emas sebagai persembahan untuk seorang raja, kemenyan sebagai persembahan untuk seorang imam, dan mur sebagai persembahan untuk orang mati (bdk. Yoh 19:39).

Tetapi Calvin tidak menyetujui tafsiran-tafsiran seperti ini, dan menganggap bahwa tafsiran-tafsiran ini tidak mempunyai dasar. Calvin hanya menganggap bahwa orang-orang Majus ini tentu memberikan barang-barang terbaik dari negeri mereka, sama seperti Yakub memberikan persembahan kepada penguasa Mesir barang-barang terbaik di Kanaan (Kej 43:11).

7)   Mereka taat kepada wahyu yang Tuhan berikan.

Mula-mula Tuhan memberi petunjuk melalui ‘bintang’ (ay 2). Setelah ini mereka taati, lalu Tuhan memberi petunjuk melalui Firman Tuhan yang diberikan oleh imam-imam dan ahli-ahli Taurat (ay 5-6). Setelah mereka mentaati petunjuk ini, lalu Tuhan memberi petunjuk dengan bintang lagi (ay 9-10). Setelah mereka mentaatinya lagi, maka Tuhan memberi petunjuk melalui mimpi (ay 12), dan mereka juga mentaati­nya.

Penerapan:

Kalau saudara mendengar / belajar Firman Tuhan dan lalu mentaatinya, maka Tuhan akan memberi tambahan pengetahuan tentang Firman Tuhan. Tetapi sebaliknya, kalau saudara belajar Firman Tuhan dan lalu mengabaikannya, maka lambat atau cepat Tuhan akan berhenti mengajarkan kebenaran kepada saudara. Karena itu, jadilah pelaku Firman (Yak 1:22).

Kesimpulan:

Ada 3 golongan manusia dengan sikapnya yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yesus. Yang mana menjadi sikap saudara?


-AMIN-


Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali