Eksposisi
Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
Dalam bagian ini
ada 3 golongan orang dalam hal sikap / tanggapannya terhadap kelahiran /
kedatangan Yesus.
A) Keluarga Herodes.
Dalam Kitab Suci kita menjumpai banyak Herodes. Untuk bisa mengerti
hubungan mereka, kita perlu mempelajari keluarga Herodes.
Herodes yang Agung
↓
--------------------------------------------------------------------------------------
↓
↓
↓
↓
↓
Aristobulus
Filipus I Archelaus
Antipas Filipus II
↓
↓
-------------------
↓
↓
↓
↓
Herodias
Agripa I Salome
↓
--------------------------------------
↓
↓
↓
Bernike
Agripa II Drusila
Keterangan:
· Herodes
yang Agung: Yesus lahir pada jamannya; ia yang membunuh bayi-bayi di Betlehem
(Mat 2 Luk 1:5).
· Aristobulus:
tidak ada dalam Kitab Suci.
· Herodias:
mula-mula ia adalah istri Filipus I dan mendapatkan anak Salome, lalu ia
menjadi istri Antipas (Mat 14:3).
· Agripa I:
ia yang membunuh rasul Yakobus, memenjarakan Petrus dan akhirnya mati dimakan
cacing-cacing (Kis 12:1-23).
· Agripa II:
pertemuannya dengan dengan rasul Paulus diceritakan dalam Kis 25:13-27.
· Bernike:
diceritakan dalam Kis 25:13,23 Kis 26:30.
· Drusila:
diceritakan dalam Kis 24:24.
· Filipus I:
ia adalah suami pertama Herodias dan ayah Salome (Mat 14:3).
· Salome:ia
adalah anak Filipus I dan Herodias (Mat 14:3).
· Arkhelaus:
diceritakan dalam Mat 2:22.
· Antipas:
ia mengambil Herodias sebagai istrinya sehingga ia ditegur oleh Yohanes
Pembaptis; ia juga yang membunuh Yohanes Pembaptis dan ia juga yang
mengirim Tuhan Yesus kembali kepada Pontius Pilatus (Mat 14:1 Mark 6:14
Luk 23:7-12).
· Filipus II:
diceritakan dalam Luk 3:1. Ia kawin dengan Salome.
B) Diri Herodes (Herodes yang Agung).
Ia adalah orang Idumea dan sebetulnya ia adalah seorang raja yang
hebat, tetapi ia sangat mudah curiga dan kejam luar biasa. Ia bahkan membunuh
istrinya sendiri, ibu mertuanya dan 3 anak laki-lakinya karena curiga bahwa
mereka mau merebut tahtanya. Sampai-sampai saat itu ada kata-kata dari kaisar
yang berbunyi: ‘Lebih baik menjadi babinya Herodes dari pada menjadi anak
laki-lakinya’. Mengapa? Karena Herodes yang ingin menyenangkan orang Yahudi
memang tidak makan babi. Jadi kalau menjadi babinya aman. Tetapi menjadi anak
laki-lakinya resikonya besar untuk dicurigai dan lalu dibunuh.
Catatan:
dalam bahasa Yunani, kata ‘anak laki-laki’ adalah HUIOS, sedangkan kata
‘babi’ adalah HUOS, sehingga dalam bahasa Yunani kata-kata kaisar itu
membentuk syair.
Bisakah saudara bayangkan bagaimana reaksinya ketika mendengar dari
orang-orang Majus bahwa ada raja orang Yahudi yang baru dilahirkan?
Semua orang tahu akan kekejamannya dan karena itu ketika ia
mendengar dari orang-orang Majus tentang raja yang baru lahir, dikatakan oleh
Kitab Suci bahwa ‘terkejutlah ia beserta
seluruh Yerusalem’ (ay 3).
Kata ‘terkejut’
di sini salah terjemahan.
KJV/RSV/NASB: ‘was troubled’ (= terganggu).
NIV: ‘was disturbed’ (= terganggu).
Perhatikan bahwa ay 3 itu mengatakan bahwa bukan hanya Herodes saja
yang merasa terganggu, tetapi juga seluruh Yerusalem. Mengapa? Karena seluruh
Yerusalem, yang sudah mengenal watak Herodes, takut akan reaksi Herodes karena
adanya Raja yang baru lahir itu.
C) Sikapnya terhadap Firman Tuhan.
1)
Tidak percaya.
Ia pasti pernah mendengar tentang nubuat tentang Tuhan Yesus dalam
Firman Tuhan, tetapi ia tidak percaya.
2)
Ia mau bertanya tentang Firman Tuhan / mau mendengar Firman Tuhan hanya karena
ia ingin tahu sesuatu (ay 4), bukan karena cinta pada Firman Tuhan / senang
mendengar Firman Tuhan.
Penerapan:
Ada banyak orang kristen yang mau mendengar Firman Tuhan hanya
karena rasa ingin tahu terhadap hal-hal tertentu. Cirinya: mereka suka
pilih-pilih topik! Apakah saudara juga adalah orang seperti itu? Kalau ya,
sebetulnya saudara tidak terlalu berbeda dengan Herodes. Bertobatlah dan
belajarlah seluruh Firman Tuhan, yang bersifat topik maupun yang bersifat
exposisi (seperti buku ini), yang bersifat praktis maupun yang teoritis /
doktrinal.
3)
Tidak taat pada Firman Tuhan.
Dustanya dalam ay 8, dan lebih-lebih keinginannya untuk
membunuh Raja yang baru lahir itu (ay 13b), dan pembunuhannya terhadap
bayi-bayi di Betlehem (ay 16), menunjukkan bahwa ia tidak taat pada Firman
Tuhan.
D) Sikapnya terhadap Tuhan Yesus.
Ia menganggap kehadiran Tuhan Yesus ‘mengganggu’ kehidupannya /
kedudukannya sehingga ia menentang Tuhan Yesus dan ingin membunuhNya. Perlu
diketahui bahwa orang yang memusuhi Yesus belum tentu memusuhi gereja. Herodes
membangun Bait Allah, tetapi ia memusuhi Yesus. Jadi bisa saja saudara pro pada
gereja / kekristenan (simpatisan kristen), tetapi saudara memusuhi Yesus!
Yesus datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan umat manusia,
tetapi Herodes salah sangka terhadap maksud baik Yesus itu, dan ia justru
memusuhi Yesus!
Penerapan:
Apakah saudara adalah orang yang menolak Tuhan Yesus karena saudara
merasa bahwa Tuhan Yesus ‘mengganggu’ hidup saudara? Ada bermacam-macam cara
melalui mana saudara bisa merasakan Yesus sebagai gangguan, seperti:
· Mungkin
agama saudara bertentangan dengan Yesus, dan karena itu saudara menganggap Yesus
sebagai gangguan.
· Mungkin
saudara merasa Yesus mengganggu kenikmatan hidup saudara karena Yesus melarang
saudara berzinah.
· Mungkin
saudara merasa Yesus mengganggu acara piknik saudara pada hari Minggu karena Ia
menyuruh saudara untuk berbakti di gereja.
· Mungkin
saudara merasa Yesus mengganggu pekerjaan saudara karena Ia melarang saudara
berdusta dan menyuruh saudara untuk hidup jujur.
· Mungkin
saudara merasa Yesus mengganggu pelajaran sekolah saudara karena ia melarang
saudara tidak jujur pada waktu ulangan / ujian.
· Mungkin
saudara merasa Yesus mengganggu saudara dalam persoalan pacaran karena Ia
melarang saudara berpacaran dengan orang yang tidak seiman.
· Mungkin
saudara merasa Yesus mengganggu kehidupan keluarga saudara karena keluarga
saudara selalu aktirf di gereja sehingga menyebabkan saudara kesepian.
Kalau hal-hal seperti ini menyebabkan saudara lalu menolak Yesus,
saudara tidak berbeda dengan Herodes!
Kalau saudara adalah orang seperti Herodes, ingatlah bahwa Yesus
datang ke dalam dunia dengan maksud baik, yaitu untuk menyelamatkan dunia dari
dosa. Kalau saudara terus membiarkan diri saudara salah paham tentang hal ini,
dan terus memusuhi Yesus, maka akhirnya saudara tidak akan diselamatkan, dan
saudara akan mengalami hukuman kekal karena dosa-dosa saudara! Karena itu
bertobatlah dan datanglah kepada Yesus, dan terimalah Dia sebagai Juruselamat
dan Tuhan saudara!
Illustrasi:
Ada seorang petani yang mempunyai seekor anjing yang setia. Suatu hari petani
itu mempunyai anak, dan pada waktu ia pergi ke sawah untuk bertani, ia
meninggalkan bayinya dalam kamar beserta anjingnya. Pada waktu ia pulang dari
sawah, anjingnya menyambutnya dengan mulut berlumuran darah. Ia kaget sekali dan
menduga bahwa anjing itu telah membunuh bayinya. Ia marah sekali dan lalu
memukuli anjing itu sampai mati. Tetapi pada waktu ia masuk ke kamar, ternyata
bayi itu ada dalam keadaan sehat, dan di dekatnya ada bangkai seekor ular. Jadi
anjing itu membela bayi itu dengan bertarung dengan ular itu dan membunuhnya.
Anjing itu melakukan sesuatu yang sangat baik dan mulia, tetapi karena salah
sangka, petani itu justru membunuhnya.
Ada banyak orang memusuhi Yesus karena salah sangka seperti ini!
Yesus datang ke dalam dunia dengan maksud yang baik / mulia, yaitu untuk mati
disalib bagi dosa dunia. Tetapi banyak orang salah sangka dan menganggap Yesus
sebagai gangguan.
Mereka adalah rohaniwan / tokoh agama, dan mereka adalah
orang-orang yang melayani Tuhan, mengerti dan bahkan hafal Firman Tuhan (ay 4-6).
Mereka mau dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Firman Tuhan, dan
mereka mengutip Mikha 5:1 untuk menjawab pertanyaan Herodes / orang-orang
Majus (ay 4-6). Ada perbedaan antara Mikha 5:1 dengan Mat 2:5-6:
Mikha 5:1
Matius 2:5-6
- Efrata.
- Yudea.
- Yang terkecil.
- Bukan yang terkecil.
Penjelasan:
a)
Mikha mengatakan ‘Betlehem Efrata’ untuk membedakan kota itu dengan Betlehem yang ada di Zebulun.
Matius mengatakan ‘Betlehem di tanah
Yudea’; sekalipun
kata-katanya lain, tapi artinya sama.
b)
Matius mengganti ‘yang terkecil’ dengan ‘bukan yang terkecil’
untuk menunjukkan bahwa karena kasih karunia Allah yang sudah menjadikan kota
itu sebagai kota kelahiran Yesus, maka ‘yang
terkecil’ berubah
menjadi ‘bukan yang terkecil’.
Tetapi imam-imam dan ahli-ahli Taurat yang tahu banyak tentang
Firman Tuhan / Mesias ini, tidak mau pergi ke Betlehem untuk mencari Mesias.
Mereka acuh tak acuh terhadap diri Tuhan Yesus sendiri.
Penerapan:
Banyak orang Kristen yang mempunyai jabatan tinggi dalam gereja /
sudah melayani Tuhan, mengerti banyak tentang Firman Tuhan, tetapi tidak
mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan, dan tidak pernah ‘datang’ kepada
Yesus. Mereka punya interest terhadap segala sesuatu dalam gereja (pendetanya,
aliran gerejanya, aktivitasnya, jemaatnya, dsb) tetapi mereka acuh tak acuh
terhadap diri Yesus sendiri.
Illustrasi:
Sikap imam-imam dan ahli-ahli Taurat ini sama gilanya dengan pemuda yang datang
ke rumah seorang gadis secara rajin, mempunyai dan menjalin hubungan yang baik
dengan keluarga gadis itu, mempelajari dan mengerti banyak tentang gadis itu,
mau melayani gadis itu, tetapi terhadap diri gadis itu sendiri ia acuh tak acuh
/ tak ada hubungan.
Kalau saudara adalah orang kristen yang seperti ini, jangan
pernah harap bahwa kekristenan yang kosong seperti itu bisa menyelamatkan
saudara! Bdk. Mat 7:21-23!
Yang paling utama dalam kekristenan adalah hubungan pribadi /
pengenalan terhadap Yesusnya!
1)
Ada hal-hal yang tidak kita ketahui tentang orang-orang Majus ini:
a)
Tidak diketahui dengan jelas dari mana datangnya orang-orang Majus ini. Kitab
Suci hanya mengatakan bahwa mereka datang ‘dari
Timur’.
b)
Juga tidak diketahui berapa jumlah orang-orang Majus ini.
Kitab Suci tidak pernah mengatakan bahwa mereka berjumlah 3 orang!
Persembahan mereka yang 3 macam, yaitu emas, kemenyan dan mur, tidak membuktikan
bahwa mereka ada 3 orang! Ini perlu dicamkan kalau mau membuat drama Natal!
2)
Orang-orang Majus ini kontras sekali dengan gembala-gembala yang datang pada
waktu kelahiran Yesus (Luk 2:8-dst).
Orang-orang Majus:
Para gembala:
- bukan orang Yahudi.
- orang Yahudi.
- kaya (mereka memberi emas!).
- miskin.
- berpendidikan.
- tidak berpendidikan.
Ini menunjukkan 2 hal:
a)
Bahwa Injil diberitakan kepada gembala maupun orang Majus, menunjukkan bahwa
Injil harus diberitakan kepada semua golongan (bangsa apapun, tingkat ekonomi
dan pendidikan yang bagai-manapun).
Renungkan:
adakah golongan yang saudara anak tirikan dalam pemberitaan Injil? Bangsa / suku
bangsa tertentu? Golongan yang miskin? Golongan yang tidak berpendidikan?
b)
Orang dari golongan apapun boleh datang kepada Kristus.
Bandingkan dengan Yoh 6:37b yang berbunyi: “barangsiapa
datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang”.
3) Mereka mendapat petunjuk ‘bintang’ (ay 2,9,10).
Apakah ini berarti bahwa orang Kristen boleh percaya / main-main
dengan Astrology? Dalam mempersoalkan hal ini, perlu diingat bahwa Astrology
berbeda dengan Astronomy.
a)
Astronomy berasal dari 2 kata bahasa Yunani yaitu ASTRON (= bintang) + NOMOS (=
hukum). Ini menunjuk pada ilmu perbintangan, dan ini tentu tidak dilarang dalam
kekristenan.
b)
Astrology berasal dari 2 kata bahasa Yunani juga, yaitu ASTRON (= bintang) +
LOGOS (= kata, ucapan, ajaran). Ini menunjuk pada ramalan yang didasarkan atas
posisi bintang, atau yang lazim kita kenal dengan nama Horoscope. Ini secara
explicit dilarang dalam Kitab Suci / kekristenan.
Bandingkan
dengan Yes 47:13-15 yang berbunyi sebagai berikut:
“Engkau
telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan
engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik
bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberi-tahukan apa yang akan
terjadi atasmu! Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka
tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api
untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang! Demikianlah faedahnya bagimu
dari tukang-tukang jampi itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu;
masing-masing mereka terhuyung-huyung ke segala jurusan, tidak ada yang dapat
menyelamatkan engkau”.
Sekarang, kalau Astrology itu memang dilarang, lalu bagaimana
mungkin Tuhan memberi petunjuk kepada orang-orang Majus itu dengan menggunakan
sebuah bintang? Calvin menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa
‘bintang’ itu bukanlah bintang biasa, karena ay 9 menunjukkan bahwa
‘bintang’ itu mempunyai ‘kelakuan’ yang tidak seperti bintang-bintang
yang lain.
Ay 9: “Setelah mendengar
kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka
lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di
mana Anak itu berada”.
Dimana ada bintang yang mempunyai ‘kelakuan’ seperti itu? Jadi
ini pasti bukan bintang biasa, tetapi ini adalah suatu mujijat yang
merupakan alat Tuhan untuk memberi petunjuk kepada orang-orang Majus. Karena itu
jelaslah bahwa hal ini tidak boleh dijadikan sebagai dasar untuk membenarkan
Astrology / Horoscope!
4)
Mereka tidak mengerti Firman Tuhan (sehingga harus bertanya-tanya kepada
Herodes); mereka hanya mendapat petunjuk ‘bintang’, tetapi mereka lalu
mencari Yesus, rela berkorban dalam menempuh jarak jauh, sehingga akhirnya
menemukan Yesus.
Alangkah kontrasnya golongan ini dengan golongan imam-imam dan
ahli-ahli Taurat, yang sekalipun mengerti banyak tentang Firman Tuhan, tetapi
acuh tak acuh terhadap Yesus sendiri.
Penerapan:
· sekalipun
saudara tidak terlalu mengerti Firman Tuhan, dan sekalipun saudara adalah orang
yang bodoh, kalau saudara mempunyai hati yang betul-betul mencari Tuhan dan
kebenaran, Tuhan pasti akan menunjukkan jalan yang benar kepada saudara!
· sekalipun
saudara tidak tahu terlalu banyak tentang kekristenan, asal saudara tahu bahwa
Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, yang lalu mati di salib untuk dosa
saudara, maka tanggapilah hal itu dengan datang kepada Yesus!
5) Mereka menyembah Yesus (ay 2,11).
a)
Perhatikan bahwa mereka bukan menyembah Maria, dan bukan juga Yesus dan Maria,
tetapi hanya Yesus saja! Perhatikan komentar dari C. H. Spurgeon tentang bagian
ini:
The old
Reformers used to say, “Here is a bone that sticks in the throat of the
Romanists, and they can neither get it up nor down, for it does not say, ‘They
saw Mary and the young child’, the young child is put first, they came to see
him; and it does not say that ‘they fell down and worshipped them’” If
ever there was an opportunity for Mariolatry, surely this was the one,
when the child was as yet newly-born, and depended so much upon his
mother. Why did not the magi say “Ave Maria!” and commence at once their
Mariolatry? Ay, but these were wise men; they were not priests from Rome,
else might they have done it [= Tokoh-tokoh
Reformasi kuno sering berkata: “Ini adalah tulang yang menyangkut di
tenggorokan orang Roma (Katolik), dan mereka tidak dapat mengeluarkannya ataupun
menelannya, karena ayat itu tidak berkata: ‘Mereka melihat Maria dan bayi
itu’, bayi itu disebut lebih dulu, mereka datang untuk melihat dia; dan ayat
itu tidak berkata bahwa ‘mereka tersungkur dan menyembah mereka’”. Kalau
ada kesempatan untuk melakukan penyembahan terhadap Maria, maka sebetulnya
inilah kesempatannya, dimana bayi itu baru dilahirkan, dan sangat bergantung
kepada ibuNya. Mengapa orang-orang Majus itu tidak berkata ‘Salam Maria!’
dan langsung memulai penyembahan terhadap Maria? Ah, tetapi mereka ini adalah orang-orang
yang bijaksana; mereka bukan pastor-pastor dari Roma, karena kalau demikian
mereka mungkin sudah melakukannya] - ‘Spurgeon’s
Expository Encyclopedia’ , vol 3, hal 34.
Catatan:
Perlu saudara ketahui bahwa dalam terjemahan KJV kata-kata ‘orang-orang
majus’ dalam Mat 2:1 diterjemahkan ‘wise men’ (=
orang-orang yang bijaksana).
b)
Mereka menyembah Yesus sekalipun mereka melihat:
· Seorang
bayi yang lemah dan tidak berdaya.
Betul-betul membutuhkan iman yang luar biasa untuk mau menyembah
seorang bayi seperti itu!
· Orang
tua Yesus miskin, bukan bangsawan / raja, dan bayi itu ada di dalam sebuah rumah
(ay 11), bukan istana.
* Keadaan
Yusuf dan Maria yang miskin dan tak punya kedudukan apa-apa, dan tempat
sederhana yang menjadi tempat tinggal bayi itu, ternyata tidak menjadi halangan
bagi orang-orang Majus itu untuk percaya bahwa bayi miskin itu adalah Raja! Ini
lagi-lagi menunjukkan iman yang luar biasa!
* Bahwa
di sini dikatakan kalau bayi itu ada di dalam sebuah rumah, juga menunjukkan
bahwa orang-orang Majus ini tidak pernah bertemu dengan para gembala, karena
para gembala mengunjungi Yesus pada waktu Yesus masih ada di tempat hewan.
Lagi-lagi ini merupakan sesuatu yang harus dicamkan pada waktu
mengadakan drama Natal: jangan mempertemukan orang-orang Majus dengan para
gembala di kandang Yesus!
Penampilan lahiriah Yesus ini sesuai dengan nubuat dalam Yes 53:2b,
tetapi mereka toh mau menyembahNya (bdk. Mat 13:53-56 yang menunjukkan
bahwa banyak orang tidak percaya kepada Yesus karena melihat penampilan
lahiriahNya).
Penerapan:
Jangan menilai agama, buku (warnanya, bentuknya, cetakannya),
gereja (besarnya dan indahnya gedungnya), pendeta (gelarnya, gagahnya), orang
kristen, berdasarkan penampilan lahiriahnya! Ingat bahwa penampilan lahiriah
seringkali menipu!
6) Mereka memberi persembahan yaitu: emas, kemenyan,
mur (ay 11).
Origen (dan banyak penafsir lain) menganggap emas sebagai
persembahan untuk seorang raja, kemenyan sebagai persembahan untuk Allah, dan
mur sebagai persembahan untuk manusia.
William Barclay (dan banyak penafsir lain) menganggap emas sebagai
persembahan untuk seorang raja, kemenyan sebagai persembahan untuk seorang imam,
dan mur sebagai persembahan untuk orang mati (bdk. Yoh 19:39).
Tetapi Calvin tidak menyetujui tafsiran-tafsiran seperti ini, dan
menganggap bahwa tafsiran-tafsiran ini tidak mempunyai dasar. Calvin hanya
menganggap bahwa orang-orang Majus ini tentu memberikan barang-barang terbaik
dari negeri mereka, sama seperti Yakub memberikan persembahan kepada penguasa
Mesir barang-barang terbaik di Kanaan (Kej 43:11).
7) Mereka taat kepada wahyu yang Tuhan berikan.
Mula-mula Tuhan memberi petunjuk melalui ‘bintang’ (ay 2).
Setelah ini mereka taati, lalu Tuhan memberi petunjuk melalui Firman Tuhan yang
diberikan oleh imam-imam dan ahli-ahli Taurat (ay 5-6). Setelah mereka
mentaati petunjuk ini, lalu Tuhan memberi petunjuk dengan bintang lagi (ay 9-10).
Setelah mereka mentaatinya lagi, maka Tuhan memberi petunjuk melalui mimpi (ay 12),
dan mereka juga mentaatinya.
Penerapan:
Kalau saudara mendengar / belajar Firman Tuhan dan lalu
mentaatinya, maka Tuhan akan memberi tambahan pengetahuan tentang Firman Tuhan.
Tetapi sebaliknya, kalau saudara belajar Firman Tuhan dan lalu mengabaikannya,
maka lambat atau cepat Tuhan akan berhenti mengajarkan kebenaran kepada saudara.
Karena itu, jadilah pelaku Firman (Yak 1:22).
Ada 3 golongan
manusia dengan sikapnya yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yesus. Yang mana
menjadi sikap saudara?
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali