Eksposisi Injil Matius

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


MATIUS 27:57-66

Ay 57-61:

1)   Kata-kata ‘mayat Yesus’ (ay 58) dan seluruh proses penguburanNya (ay 59-60) menunjukkan bahwa Yesus betul-betul sudah mati. Banding­kan juga dengan Mark 15:44-45 dan Yoh 19:31-37 yang menunjukkan secara jelas bahwa Yesus memang sudah mati.

Ini penting supaya orang tidak menganggap bahwa pada hari yang ke 3 nanti Yesus hanya sekedar sembuh dari luka-lukaNya, ataupun bangun dari pingsanNya, tetapi betul-betul bangkit dari antara orang mati!

Calvin: “Christ should be buried, that it might be more fully attested that he suffered real death on our account” (= ) - hal 330.

2)   Dalam tradisi Romawi, orang yang sudah mati disalibkan dibiarkan saja pada kayu salib, sampai membusuk atau dimakan burung / binatang buas. Tetapi orang Yahudi mempunyai peraturan dalam Taurat mereka yaitu dalam Ul 21:22-23 yang mengharuskan untuk menguburkan mayat seperti itu pada hari itu juga. Jadi, yang dilakukan oleh Yusuf dari Arimatea ini adalah suatu ketaatan terhadap firman Tuhan!

Tentang penguburan ini, Calvin juga memberikan komentar sebagai berikut:

“Christ should be buried, that it might be more fully attested that he suffered real death on our account. But yet it ought to be regarded as the principal design, that in this manner the cursing, which he had endured for a short time, began to be removed; for his body was not thrown into a ditch in the ordinary way, but honourably laid in a hewn sepulchre” [= Kristus harus dikuburkan, supaya itu bisa membuktikan secara lebih penuh bahwa Ia mengalami kematian yang sungguh-sungguh karena kita. Tetapi harus dianggap sebagai tujuan utama, bahwa dengan cara ini kutuk, yang Ia alami untuk waktu yang singkat, mulai disingkirkan; karena tubuhNya tidak dibuang di got (?) dengan cara biasa, tetapi dengan hormat diletakkan di suatu kuburan galian] - hal 330.

3)   Ay 57: ‘menjelang malam’.

Lit: ‘Now evening having come’ (= sekarang setelah malam datang).

Mark 15:42: ‘hari mulai malam’.

William Hendriksen mengatakan bahwa dalam tradisi kuno Yahudi ada 2 ‘evening / malam’:

·        malam yang pertama dimulai pukul 3 siang.

·        malam yang kedua dimulai pukul 6 sore.

Jelas bahwa yang dimaksud ‘malam’ dalam ay 57 ini adalah malam yang pertama, karena kalau tidak maka Yusuf akan dianggap melanggar peraturan Sabat.

4)   Yusuf adalah ‘murid Yesus’ (ay 57b  bdk. Mark 15:43  Luk 23:50).

Tetapi Yoh 19:38 mengatakan bahwa sebelum Yesus mati ia mengikut Yesus dengan sembunyi-sembunyi. Mengapa? Karena takut dimusuhi / dikucilkan oleh orang-orang Yahudi yang anti Yesus (Yoh 7:13  9:22).

Tetapi sekarang, justru setelah Yesus mati, ia menghadap Pontius Pilatus untuk meminta mayat Yesus (ay 58). Kata-kata ‘memberanikan diri’ dalam Mark 15:43 menunjukkan bahwa saat itu ia tetap merasa takut, tetapi ia berhasil mengatasi rasa takut itu!

Dalam Yoh 19:39 diceritakan tentang orang lain yaitu Nikodemus, yang dulunya datang pada waktu malam kepada Yesus (bdk. Yoh 3:2), tentu juga karena takut kelihatan banyak orang. Tetapi, sama seperti Yusuf dari Arimatea, sekarang Nikodemus berhasil mengalahkan rasa takut­nya, sehingga ia lalu membantu Yusuf dengan mengurapi / memberi rempah-rempah pada mayat Yesus.

Cus D'Amato (pelatih dari Mike Tyson) mengatakan:

“Heroes and cowards feel exactly the same fear. Heroes just react to fear differently” (= pahlawan dan pengecut merasakan rasa takut yang persis sama. Hanya saja pahlawan bereaksi secara berbeda terhadap rasa takut).

Penerapan:

Kalau saudara mempunyai rasa takut dalam memberitakan Injil, sharing, melayani Tuhan, berdoa di depan umum dsb; maka itu merupakan sesuatu yang normal. Tetapi persoalannya, apakah saudara membiarkan diri saudara terus dikalahkan oleh rasa takut itu? Atau, maukah saudara meniru Yusuf dan Nikodemus yang berhasil mengalahkan rasa takut mereka?

5)   Yusuf dari Arimatea adalah:

·        orang kaya (ay 57).

·        orang berkedudukan tinggi (Mark 15:43).

Tetapi ia mau:

¨      mengorbankan uangnya (bdk. Mark 15:46 - membeli kain lenan).

¨      mengorbankan kuburannya (ay 60).

¨      melakukan pekerjaan yang rendah dan najis yaitu menurunkan mayat, mengapaninya, memberinya rempah-rempah dan menguburkannya (ay 59- 60).

¨      melakukan tindakan yang beresiko tinggi demi menghormati / memu­liakan Tuhan.

Dari semua ini Calvin mengatakan bahwa orang kaya / berkedudukan tinggi harus menggunakan kekayaan / kedudukannya untuk meninggikan Kristus. Kalau mereka justru menggunakan kekayaan / kedudukannya yang tinggi sebagai alasan untuk tidak melayani / meninggikan Tuhan, maka:

*        mereka melakukan tindakan kriminil dobel.

*        mereka menyalahgunakan kekayaan dan kedudukan tersebut.

6)   Yusuf dan Nikodemus mengambil mayat Yesus, mengapaniNya dan memberi­Nya rempah-rempah (bdk. Yoh 19:39-40).

Calvin mengatakan: kalau Yusuf dan Nikodemus bisa begitu menghormati Kristus pada saat Kristus tergantung di atas kayu salib, terkutuklah kemalasan kita kalau sekarang, setelah Kristus bangkit dari orang mati, kita tidak mempunyai semangat yang sedikitnya sama untuk memuliakan Kristus.

7)   Penguburan / kubur Yesus:

a)   ‘Kuburnya yang baru’ (ay 60  bdk. Luk 23:53b  Yoh 19:41b).

Ini sengaja diceritakan untuk membuang kemungkinan bahwa yang bangkit pada hari yang ke 3 nanti adalah mayat orang lain (bandingkan dengan cerita dalam 2Raja-raja 13:21).

b)   Kubur itu digali di dalam bukit batu (ay 60).

Jadi kuburan itu tidak tembus kemana-mana, dan pintunya hanya satu, dan pintu yang satu ini ditutup dengan batu besar (ay 60), dan bahkan nantinya disegel dan dijaga tentara (ay 62-66).

Ini tidak memungkinkan mayat Yesus itu dicuri melalui jalan apapun juga!

c)   Penguburan Yesus di kuburan Yusuf yang adalah orang kaya itu, oleh banyak penafsir dianggap sebagai penggenapan nubuat dalam Yes 53:9 (NIV/KJV) yang berbunyi ‘with the rich in his death’ (= dengan orang kaya dalam kematiannya).

Catatan: Calvin tidak setuju dengan ini, dan mengatakan bahwa ‘orang kaya’ berarti orang jahat / kejam (seperti terjemahan Kitab Suci Indonesia). Dan ‘kubur’ dalam Yes 53:9 menurut Calvin harus diar­tikan ‘mati’. Jadi Calvin beranggapan bahwa Yes 53:9 ini digenapi bukan pada saat penguburan Kristus, tetapi pada saat kematian Kristus.

Saya condong pada penafsiran Calvin.

d)   Pulpit mengutip kata-kata Wordsworth sebagai berikut:

“One Joseph was appointed by God to be guardian of Christ’s body in the virgin womb, and another Joseph was the guardian of his body in the virgin tomb, and each Joseph is called a ‘just man’ in Holy Scripture” [= satu Yusuf ditetapkan oleh Allah sebagai penjaga tubuh Kristus dalam kandungan perawan, dan Yusuf yang lain adalah penjaga tubuhNya dalam kuburan yang perawan (kuburan yang baru), dan setiap Yusuf itu disebut ‘orang benar’ dalam Kitab Suci].

8)   Ay 61:

a)   Kedua Maria ini mengawasi dengan tujuan supaya mereka bisa memberikan rempah-rempah lagi (bdk. Luk 23:55-56a).

b)   Ay 55-56,61 (bdk. Mat 28:1) menunjukkan kesetiaan perempuan-perempuan itu.

Pulpit Commentary: “Last at the cross, first at the grave” (= terakhir di salib, pertama di kubur).

Ay 62-66:

1)   ‘Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan’ (ay 62a).

Ini menunjuk pada hari Sabtu / Sabat.

Tokoh-tokoh Yahudi itu berulang-ulang menentang Kristus dalam per­soalan istirahat pada hari Sabat (bdk. Mat 12:1-8,9-14  Yoh 9:13-16).

Tetapi sekarang, mereka sendiri melanggar peraturan Sabat dengan mempekerjakan tentara untuk menjaga kubur Kristus (bdk. Kel 20:10).

Penerapan:

Seringkah saudara bekerja / mempekerjakan orang pada hari Minggu? Apakah saudara memberikan Sabat / istirahat kepada pegawai / pembantu saudara? Ingat bahwa merekapun adalah manusia yang membutuhkan istirahat!

2)   Mereka menyebut Kristus dengan sebutan ‘si penyesat’ (ay 63  bdk. ay 64 - penyesatan). Bandingkan dengan Wah 12:9 dimana sebutan itu dipakai untuk menunjuk kepada setan / Iblis.

a)   Padahal mereka menyebut Pontius Pilatus dengan sebutan ‘tuan’ / Sir / KURIOS!

Penerapan:

Jangan merasa heran kalau orang yang seharusnya dihor­mati malah direndahkan, dan orang yang seharusnya direndahkan malah ditinggikan. Tetapi pengadilan pada akhir jaman akan melu­ruskan semua ini!

b)   Banyaknya mujijat / tanda yang terjadi pada saat Yesus mati menya­darkan kepala pasukan, tentara Romawi, dan orang-orang yang berkerumun (ay 54  Mark 15:39  Luk 23:47-48). Tetapi tokoh-tokoh Yahudi ini tetap mengeraskan hati dan sengaja membutakan diri dengan menyebut Yesus dengan sebutan ‘si penyesat’.

Hal yang serupa juga terjadi pada saat Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan setan yang menyebabkannya buta dan bisu. Pada saat Yesus berhasil menyembuhkan orang itu, maka orang banyak mulai menduga bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Daud, tetapi orang-orang Farisi menganggap bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelze­bul, penghulu setan (Mat 12:22-24).

Mengapa hal seperti ini bisa terjadi? Jelas karena mereka memang sengaja membutakan diri mereka sendiri!

 

Penerapan:

Bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga diajar­kan dengan begitu jelas dalam Kitab Suci (Yoh 14:6  Kis 4:12  1Yoh 5:11-12), sehingga orang awampun bisa mengerti. Tetapi ada ‘pende­ta / hamba Tuhan’ yang tetap tidak mempercayainya. Mengapa? Karena mereka membutakan diri terhadap kebenaran yang begitu menyolok! Janganlah saudara meniru mereka!

c)   Mereka menyebut Yesus dan murid-muridNya sebagai ‘sesat’, padahal mereka sendiri yang sesat (ingat bahwa mayoritas imam termasuk golongan Saduki yang tidak percaya pada malaikat, roh, kebangkitan orang mati dsb).

Ini mengingatkan kita bahwa nabi palsu bisa menunjuk pada orang lain, baik orang itu adalah nabi asli maupun palsu, dan mencapnya sebagai sesat.

Misalnya:

·        ada orang / pendeta yang mencap orang kharismatik sebagai sesat, padahal ia adalah orang protestan yang liberal!

·        sebaliknya, ada orang / pendeta yang mencap protestan sebagai sesat, padahal ia adalah orang Kharismatik yang extrim!

3)   Tokoh-tokoh Yahudi minta supaya kubur Yesus dijaga. Mengapa?

a)   Menurut mereka: supaya mayat Yesus tidak dicuri oleh murid-murid­Nya dan lalu mengaku bahwa Yesus sudah bangkit (ay 64).

Karena mereka sering berdusta dan menipu orang lain, maka mereka juga selalu curiga bahwa orang lain akan mendustai dan menipu mereka.

William Hendriksen: “Ill doers are ill deemers” (= orang yang perbuatannya jahat, akan mem-punyai anggapan yang jahat).

b)   Mungkin alasan sebenarnya adalah: mereka mau mencegah kebangkitan Yesus.

Kesimpulannya: yang mereka lakukan ini tujuannya adalah: atau mence­gah terjadinya penipuan tentang kebangkitan, atau mencegah kebangkitan itu sendiri.

Tetapi akhirnya apa yang mereka lakukan ini (menjaga kubur Yesus), justru menjadi bukti dan saksi yang kuat tentang kebangkitan Yesus! Ini menunjukkan bahwa orang yang menentang Allah dan kebenaranNya, pasti akan kalah!

-AMIN-


Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali