oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
Ay 22-23:
Yesus menyuruh orang banyak pulang dan menyuruh murid-muridNya menyeberang.
Mengapa? Supaya Ia bisa berdoa seorang diri. Ada beberapa hal yang bisa kita
pelajari dari bagian ini:
1)
Sekalipun pelayanan merupakan sesuatu yang penting, tetapi itu tidak boleh kita
lakukan sedemikian rupa sehingga kita tidak mempunyai waktu pribadi dengan Tuhan
(bdk. Luk 10:38-42). Ingat bahwa sekalipun kita adalah ‘hamba’ dan karena
itu kita harus melayani Tuhan, tetapi kita juga adalah ‘anak’ sehingga Tuhan
ingin kita menyediakan waktu untuk bersekutu dengan Dia!
Penerapan:
Apakah
saudara mempunyai waktu yang teratur untuk saat teduh?
2)
Yesus berdoa seorang diri.
Sekalipun Kitab Suci memang mengajarkan bahwa persekutuan doa
adalah sesuatu yang penting, bahkan mempunyai kuasa yang lebih besar dibanding
dengan doa pribadi, tetapi bagaimanapun, doa pribadi juga adalah sesuatu yang
penting. Ingatlah bahwa hubungan Tuhan dengan kita sering digambarkan sebagai
mempelai laki-laki dan mempelai wanita atau 2 orang yang sedang pacaran! Jelas
hal itu menunjukkan bahwa Tuhan menghendaki kita sendirian dengan Dia pada
saat-saat tertentu!
3)
Yesus berdoa di bukit. Ini tak berarti bahwa kita harus mempunyai ‘bukit
doa’ dan juga tak berarti kita harus berdoa di bukit! Yang ditekankan hanyalah
bahwa Yesus berdoa seorang diri ditempat yang sunyi.
Penerapan:
Apakah
saudara mempunyai tempat yang sunyi untuk berdoa?
Ay
28 memungkinkan 2 penafsiran yang berbeda:
a)
Hendriksen: Petrus percaya bahwa ia juga bisa berjalan di atas air asal Tuhan
mengijinkan. Jadi, kata-kata Petrus adalah kata-kata yang keluar dari iman.
b)
Barclay: Petrus mengucapkan ini karena impulse dalam hatinya saja. Ia tak tahu
apa yang ia katakan. Petrus memang sering berlaku / berkata seperti itu, seperti
misalnya dalam Mark 9:5-6 Mat 26:33,35 Mat 26:51.
Seseorang mengatakan: “a
great deal of Christian failure is due to acting upon an emotional moment
without counting the cost” (= ).
Bdk. Luk 14:28-32.
Ay
30: kata ‘rasa’ seharusnya adalah ‘lihat’.
NIV: ‘when
he saw the wind ...’ (= pada saat ia melihat angin ...).
Mata
Petrus diarahkan kepada kesukaran dan karena itu ia hampir tenggelam.
Bandingkan
dengan 2Taw 20 dimana Yosafat juga menghadapi problem, tetapi matanya diarahkan
kepada Tuhan sehingga ia menang.
Penerapan:
Belajarlah untuk
mengarahkan mata kepada Tuhan dan bukan kepada kesukaran / problem.
Tak ada hal yang
terlalu penting untuk dibahas, karena bagian seperti ini sudah banyak dibahas
dalam bagian-bagian sebelumnya.
Serangan dari
orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat (ay 1-2 bdk. Mark 7:2-5).
Kata ‘adat
istiadat’ seharusnya adalah ‘tradisi’.
1)
Tradisi adalah sesuatu yang tidak ada dalam Kitab Suci tetapi dianggap mengikat.
Biasanya tradisi diturunkan dari generasi ke generasi melalui mulut.
2)
Kesalahan tradisi:
a)
Ada yang bertentangan dengan Firman Tuhan (bdk. ay 3-6).
b)
Ada yang tak bertentangan dengan Firman Tuhan tetapi tetap salah karena
diharuskan secara mutlak. Ini sama dengan menambahi Firman Tuhan.
3)
Pelanggaran tradisi yang dimaksud oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat:
a)
Tidak membasuh tangan, makan dengan tangan yang najis (bukan kotor tetapi najis!
bdk. Mark 7:2,5 Mat 15:11).
b)
Dalam hukum Taurat memang ada peraturan-peraturan tentang pembasuhan seperti Kel
19:10 Kel 30:17-21 Im 11:25,28,32 Im 15:11 Im 16:26,28
Bil 19:7,8,19 Ul 21:6. Tetapi tidak pernah ada peraturan yang mengatakan
bahwa makan tanpa cuci tangan membuat seseorang menjadi najis. Jadi, jelas bahwa
mereka menambahi Kitab Suci / Firman Tuhan.
4)
Contoh-contoh tradisi jaman ini:
Jawaban Yesus
(ay 3-11).
1)
Ay 3 bdk. Mark 7:9.
Yesus menyerang mereka dengan mengatakan bahwa mereka meniadakan
Firman Tuhan demi tradisi. Ini memang sering terjadi dengan orang-orang yang
menekankan tradisi. Mereka menekankan hal-hal yang remeh / tak penting, tetapi
lalu mengabaikan hal-hal yang penting.
Yesus memberi contoh dalam ay 4-6:
Renungkan: apakah saudara sering menekankan tradisi tetapi
mengabaikan Kitab Suci / Firman Tuhan?
2)
Ay 7-9 bdk. Yes 29:13.
a)
Ini tidak berarti bahwa bagian ini betul-betul adalah penggenapan nubuat /
ramalan Yesaya. Artinya hanyalah: kata-kata Yesaya tetap relevan untuk jaman
itu. Firman Tuhan memang selalu relevan.
b)
Yesus memberi 2 ciri dari ‘agama’.
· ay
8: lahiriah tok!
Penerapan:
Periksalah hati saudara? Apakah saudara dekat dengan Tuhan / cinta
kepada Tuhan?
· ay
9: ajaran manusia!
Penerapan:
Di dalam gerejapun banyak ajaran manusia. Karena itu hati-hati pada
waktu mendengar khotbah, khususnya kalau khotbah itu tidak mempunyai dasar Kitab
Suci yang benar.
3)
Ay 10-11.
Jelas bahwa Ia menekankan pengertian.
Pembicaraan
Yesus dengan murid-muridNya (ay 12-20):
Ay 12: kata-kata
Yesus = ‘batu sandungan’.
NIV: ‘Do
you know the Pharisees were offended when they heard this?’ (= ).
Jadi,
orang-orang Farisi tersinggung / marah mendengar kata-kata Yesus. Ada beberapa
hal yang bisa kita pelajari:
· Firman
Tuhan sering membuat orang menjadi marah. Karena itu perhatikan Yak 1:19-21!
· Kebenaran
sering menyakitkan bagi orang-orang yang tidak tunduk kepada Firman Tuhan!
· Orang
yang marah pada waktu mendengar Firman Tuhan bisa termasuk:
* orang
yang lemah. Ia marah karena kurang mengerti, tetapi nanti ia bertobat.
* orang-orang
non pilihan (reprobate). Yang ini tidak akan bertobat.
· Dalam
memberitakan Firman Tuhan, kita tidak bisa menyenangkan semua orang.
Calvin: “If
we determined to satisfy all obstinate people, we must bury Christ, who is the
stone of offence (bdk.. 1Pet 2:8)” [=
Jika kita memutuskan untuk memuaskan semua orang yang tegar tengkuk, kita harus
mengubur Kristus, yang adalah batu sandungan (bdk. 1Pet 2:8)].
· Murid-murid
menegur Yesus karena membuat marah orang-orang Farisi!
Memang kalau Firman Tuhan ditolak, orang sering menyalahkan
pengkhotbahnya!
Jawaban Yesus:
Ay 13:
‘tanaman’. Ada 2 kemungkinan arti:
a)
‘Tanaman’ = tradisi orang-orang Farisi.
b)
Calvin: ‘tanaman’ = diri orang-orang Farisi. Saya setuju dengan Calvin.
Jadi,
orang-orang Farisi itu menolak karena mereka memang bukan orang-orang pilihan.
Jelas bahwa yang salah bukan Yesus / pengkhotbahnya, tetapi pendengarnya!
Ay 14a:
biarkanlah mereka itu.
Artinya: jangan
terlalu merasa sedih, kecewa, merasa bersalah, karena penolakan mereka. Tidak
perlu menghibur mereka, apalagi minta maaf kepada mereka.
Jelas bahwa
Yesus tidak menganggap diriNya salah. Dalam Kitab Suci tidak pernah ada nabi /
rasul / pengkhotbah yang disalahkan pada waktu Firman Tuhan yang ia beritakan
ditolak!
Ay 14b:
‘lubang’ mungkin menunjuk kepada neraka.
Banyak orang
berkata bahwa orang yang tersesat karena ia menerima ajaran sesat, tidak bisa
disalahkan. Ini nonsense! Kalau ia memang tidak salah, ia tidak ikut masuk
lubang!
Kita semua
mempunyai tanggung jawab untuk mencari pembimbing yang tidak buta!
Cara mengecheck:
kalau saudara tidak maju dalam pengertian Firman Tuhan setelah beberapa waktu,
padahal saudara betul-betul rindu Firman Tuhan dan rajin dalam mendengarkan
ajarannya, maka dia adalah orang buta! Jangan ikuti dia!
Ay 15: Petrus
menanyakan artinya. Dalam Mark 7:17 yang bertanya adalah murid-murid. Apakah
kedua bagian ini kontradiksi / bertentangan?
Pengharmonisan:
yang bertanya adalah semua murid, tetapi Petrus adalah jurubicaranya.
· ‘perumpamaan’
artinya berbeda dengan biasanya. Di sini artinya adalah kata-kata sukar dan ini
menunjuk kepada ay 11.
· ay
11 itu gampang, tetapi toh mereka anggap sukar dan mereka tidak mengerti.
Ini menunjukkan bahwa manusia memang sukar mengerti Firman Tuhan.
Karena itu kita harus banyak berdoa supaya bisa mengerti!
· murid-murid
tidak mengerti, tetapi ingin mengerti. Ini merupakan sesuatu yang bagus.
Kalau saudara tidak mengerti, apakah saudara ingin mengerti dan
bertanya atau saudara bersikap acuh tak acuh saja?
Ay 16-20: Ini
jawaban Yesus (bdk. Mark 7:19b).
· ay
17,20 = arti dari ay 11a.
· ay
18-19 = arti dari ay 11b.
Karena
itu kita harus berhati-hati dengan hati kita (Amsal 4:23).
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali