(Rungkut Megah Raya Blok D No 16)
Rabu, tgl 9 Oktober 2019, pk 19.00
Pdt.
Budi Asali, M. Div.
PELAJARAN V
THE EXALTATION OF CHRIST
(PEMULIAAN KRISTUS)
Ada
4 tahap pemuliaan Kristus:
I) Kebangkitan.
A)Hal-hal
yang terjadi pada saat kebangkitan.
1)
Tubuh dan jiwa Kristus bersatu kembali dan Kristus hidup kembali.
Tetapi
bukan hanya itu yang terjadi, karena kalau hanya itu yang terjadi, maka dalam
Kis 26:23 1Kor 15:20,23
Kol 1:18 Wah 1:5 Yesus tidak bisa dikatakan sebagai yang
sulung / yang pertama bangkit dari antara
orang mati, karena ada banyak orang yang pernah dibangkitkan sebelum
kebangkitan Kristus, yaitu:
a)
Anak janda di Sarfat yang dibangkitkan oleh Elia (1Raja 17:17-24).
b)
Anak perempuan Sunem yang dibangkitkan oleh Elisa (2Raja 4:18-37).
c)
Mayat yang terkena tulang Elisa (2Raja 13:21).
d)
Anak Yairus yang dibangkitkan oleh Yesus (Mark 5:21-43).
e)
Anak janda di Nain yang dibangkitkan oleh Yesus (Luk 7:11-17).
f)
Lazarus yang dibangkitkan oleh Yesus (Yoh 11:1-44).
g)
Mayat-mayat orang kudus yang bangkit pada waktu Yesus mati (Mat
27:52-53).
Kis 26:23
- “yaitu,
bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang
pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan
memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain.’”.
1Kor 15:20,23
- “(20)
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang
telah meninggal. ... (23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus
sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang
menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya.”.
Kol 1:18
- “Ialah
kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung,
yang pertama bangkit dari antara orang mati,
sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.”.
Wah 1:5
- “dan dari
Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama
bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini.
Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh
darahNya -”.
2)
Terjadi perubahan pada tubuh Kristus dimana Ia diangkat ke suatu posisi
yang lebih tinggi. Dengan demikian ada perbedaan kwalitet antara tubuh Yesus
sebelum dan sesudah kebangkitan.
Perhatikan
ayat-ayat di bawah ini:
a)
Luk 24:16 Yoh 20:14,15
Yoh 21:4 menunjukkan bahwa setelah kebangkitanNya Yesus sering tidak
dikenali.
Luk 24:16
- “Tetapi ada
sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka
tidak dapat mengenal Dia.”.
Yoh 20:14,15
- “(14)
Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di
situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
(15) Kata Yesus kepadanya: ‘Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau
cari?’ Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata
kepadaNya: ‘Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di
mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambilNya.’”.
Yoh 21:4
- “Ketika
hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi
murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.”.
b)
Mark 16:12 mengatakan bahwa setelah kebangkitanNya, Yesus
menampakkan diri ‘dalam rupa yang lain’.
Mark
16:12 - “Sesudah
itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain
kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.”.
Catatan:
perlu diingat bahwa ayat ini termasuk dalam Mark 16:9-20, yang merupakan
bagian Alkitab yang diperdebatkan keasliannya.
c)
Luk 24:31,36 dan Yoh 20:19,26 menunjukkan bahwa setelah
kebangkitanNya Yesus bisa muncul dan lenyap dengan tiba-tiba.
Luk 24:31,36
- “(31)
Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia
lenyap dari tengah-tengah mereka. ... (36) Dan sementara mereka
bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata
kepada mereka: ‘Damai sejahtera bagi kamu!’”.
Yoh 20:19,26
- “(19)
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid
Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang
terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada
waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan
berkata: ‘Damai sejahtera bagi kamu!’ ... (26) Delapan hari kemudian
murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan
mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang
dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: ‘Damai
sejahtera bagi kamu!’”.
d)
1Kor 15:35-44 menunjukkan perbedaan kwalitet antara tubuh sekarang
dan tubuh kemuliaan.
1Kor 15:35-44
- “(35)
Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: ‘Bagaimanakah orang mati dibangkitkan?
Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?’ (36) Hai orang bodoh! Apa
yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati
dahulu. (37) Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh,
tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. (38)
Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendakiNya: Ia
memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. (39) Bukan semua daging sama:
daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung,
lain dari pada daging ikan. (40) Ada tubuh sorgawi
dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan
tubuh duniawi. (41) Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan
bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan
kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain. (42)
Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan
dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. (43) Ditaburkan
dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan
dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. (44) Yang
ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika
ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.”.
e)
Fil 3:21 menunjukkan bahwa Yesus mempunyai ‘tubuh yang mulia’.
Fil
3:21 - “yang akan
mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya
yang mulia, menurut kuasaNya yang dapat menaklukkan segala sesuatu
kepada diriNya.”.
Semua
orang lain yang bangkit sebelum kedatangan Kristus yang keduakalinya, hanya
mengalami penyatuan kembali tubuh dengan jiwanya, tetapi tidak mengalami
perubahan tubuh menjadi tubuh kebangkitan. Karena itu, Kristus bisa disebut
‘yang sulung’ / ‘yang pertama’ bangkit dari antara orang mati.
B)Arti
kebangkitan Kristus.
1)
Musuh (Iblis dan maut) sudah dikalahkan (Kej 3:15
1Kor 15:57).
Kej
3:15 - “Aku akan
mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu,
dan engkau akan meremukkan tumitnya.’”.
1Kor 15:57
- “Tetapi
syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita.”.
Catatan:
baca kontext dari ayat ini.
a)
Baik Iblis maupun maut sebetulnya sudah dikalahkan pada waktu Yesus
bangkit dari antara orang mati. Tetapi sekarang Iblis dan maut masih diberi
kesempatan untuk menakut-nakuti / menggoda manusia. Pada kedatangan Kristus
yang kedua, barulah maut dihancurkan selama-lamanya (1Kor 15:53-55
Wah 21:4) dan Iblis dibuang ke dalam neraka (2Tes 2:8 Wah 20:10), sehingga tidak lagi bisa menggoda kita. Ini
adalah sesuatu yang sudah pasti akan terjadi, dan hal ini bahkan diketahui dan
diakui oleh setan sendiri (Mat 8:29).
1Kor 15:53-55
- “(53)
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang
dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. (54) Dan sesudah yang
dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini
mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah
firman Tuhan yang tertulis: ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan. (55) Hai
maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?’”.
Wah 21:4
- “Dan Ia
akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut
tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap
tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.’”.
2Tes 2:8
- “pada waktu
itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan
Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulutNya dan akan memusnahkannya, kalau Ia
datang kembali.”.
Wah 20:10
- “dan Iblis,
yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang,
yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai
selama-lamanya.”.
Mat 8:29
- “Dan mereka
itupun berteriak, katanya: ‘Apa urusanMu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah
Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?’”.
b)
Karena itu orang kristen tidak boleh takut kepada setan maupun kepada
kematian. Bagi orang kristen kematian bukan lagi hukuman dosa, tetapi merupakan
pintu gerbang menuju surga.
2)
Hutang dosa telah dibayar lunas dan pembayarannya telah diterima oleh
Allah.
a)
Yesus membayar hutang dosa kepada Allah, bukan kepada setan!
Ini
perlu ditekankan karena adanya ajaran yang mengatakan bahwa pada waktu manusia
jatuh ke dalam dosa, manusia menjadi milik setan. Karena itu Yesus mati untuk
membayar kepada setan supaya bisa mendapatkan manusia kembali.
Ini
adalah ajaran yang salah / sesat, karena pada waktu manusia berbuat dosa,
manusia berbuat dosa kepada Allah, bukan kepada setan. Karena itu pembayaran
hutang dosa jelas harus ditujukan kepada Allah. Setan sama sekali tidak berhak
menerima pembayaran hutang dosa itu!
b)
Kalau pembayaran itu tidak diterima oleh Allah, atau kalau hutang dosa
itu belum lunas, maka Yesus harus tetap ada di dalam kematian yang merupakan
upah dosa (Ro 6:23). Bahwa Ia bisa bangkit, menunjukkan bahwa pembayaran
hutang itu telah diterima oleh Allah, dan hutang dosa manusia (elect
/ orang pilihan) sudah betul-betul lunas. Karena itu, fakta
bahwa Yesus sudah bangkit dari antara orang mati menjamin keselamatan kita!
3)
Menunjukkan apa yang akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada
Kristus. Kebangkitan Kristus merupakan pola yang
akan diikuti oleh orang yang percaya kepadaNya (Ro 6:4,5,8
1Kor 6:14 1Kor 15:20-23
2Kor 4:14 Fil 3:21
Kol 2:12).
Ro 6:4,5,8
- “(4)
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan
hidup dalam hidup yang baru. (5) Sebab jika kita telah menjadi satu
dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga
akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya. ... (8)
Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita
akan hidup juga dengan Dia.”.
1Kor 6:14
- “Allah,
yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasaNya.”.
1Kor
15:20-23 - “(20)
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang
telah meninggal. (21) Sebab sama seperti maut datang karena satu
orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati
datang karena satu orang manusia. (22) Karena sama seperti semua
orang mati dalam (persekutuan dengan) Adam, demikian pula semua
orang akan dihidupkan kembali dalam (persekutuan
dengan) Kristus. (23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus
sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu
kedatanganNya.”.
2Kor 4:14
- “Karena
kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan
membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan
menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diriNya.”.
Fil
3:21 - “yang
akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang
mulia, menurut kuasaNya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada
diriNya.”.
Kol 2:12
- “karena
dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di
dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada
kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari
orang mati.”.
4)
Menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Allah (Ro 1:4).
Ro 1:4
- “dan
menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitanNya
dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa,
Yesus Kristus Tuhan kita.”.
C)Yang
membangkitkan Kristus.
1)
Allah Bapa (Gal 1:1).
Gal
1:1 - “Dari
Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia,
melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,”.
2)
Kristus sendiri (Yoh 2:19-21 Yoh
10:18 Yoh 11:25).
Yoh 2:19-21
- “(19)
Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku
akan mendirikannya kembali.’ (20)
Lalu kata orang Yahudi kepadaNya: ‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan
Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’ (21) Tetapi yang
dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri.”.
Perhatikan
kata-kata ‘Aku akan’
yang saya cetak dengan huruf besar itu!
Yoh 10:18
- “Tidak
seorangpun mengambilnya dari padaKu, melainkan Aku memberikannya menurut
kehendakKu sendiri. Aku berkuasa
memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.
Inilah tugas yang Kuterima dari BapaKu.’”.
Yoh 11:25
- “Jawab
Yesus: ‘Akulah kebangkitan dan hidup;
barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,”.
Ayat-ayat
tertentu mengatakan ‘Kristus bangkit’ menggunakan kata kerja aktif.
Ro 14:9
- “Sebab
untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali,
supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang
hidup.”.
Kata
Yunani yang diterjemahkan ‘hidup
kembali’ adalah EZESEN (yang berasal dari kata Yunani ZAO), suatu kata kerja aktif!
Kis
10:41 - “bukan
kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk
oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia,
setelah Ia bangkit dari antara orang mati.”.
Kata
Yunani yang diterjemahkan ‘bangkit’
berasal dari kata Yunani ANASTENAI, yang lagi-lagi merupakan kata kerja aktif.
1Tes
4:14 - “Karena
jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan
telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah
meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.”.
Kata
Yunani yang diterjemahkan ‘bangkit’
adalah ANESTE, lagi-lagi merupakan kata kerja aktif.
3)
Roh Kudus (Ro 8:11).
Ro
8:11 - “Dan jika Roh
Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di
dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang
mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh
RohNya, yang diam di dalam kamu.”.
John
Murray (tentang Ro 8:11): “He that ‘raised up Jesus from the dead’ is without
question the Father”
[= Ia yang ‘membangkitkan Yesus dari antara orang mati’ tak diragukan adalah
sang Bapa] - ‘The Epistle to the Romans’ (NICNT), hal 291.
Catatan:
kata ‘Roh’
memang tidak mungkin merupakan subyek dari kata ‘membangkitkan’
karena kata ‘Roh’
berjenis kelamin netral (neuter), sedangkan kata ‘membangkitkan’
berjenis kelamin laki-laki (masculine).
John
Murray (tentang Ro 8:11): “The text followed by the version expressly indicates that
the Holy Spirit will be active in the resurrection - ‘through his Spirit that
dwelleth in you’. Though the Father is the specific agent in the resurrection
of believers as in that of Christ, this does not exclude the agency of the Holy
Spirit. The persons of the Godhead are co-active in the acts of redemption and
will be also in the consummating act. If we follow this textual variant, there
is the further implication that the Holy Spirit was also active in the
resurrection of Christ from the dead. The Father’s raising up of Christ is
represented in this text as the guarantee that believers will be raised up, too.
There is also the suggestion that the pattern provided by the resurrection of
Christ is followed in the resurrection of believers (cf. Eph. 1:17ff.). Hence if the Holy Spirit is active in the
resurrection of believers, it would follow that he was also active in the
resurrection of Christ. For the latter supplies the basis and the pattern for
the former.”
[= Text yang diikuti oleh versi ini secara explicit
menunjukkan bahwa Roh Kudus akan aktif dalam kebangkitan - ‘melalui RohNya
yang tinggal / diam di dalam kamu’. Sekalipun Bapa adalah agen spesifik dalam
kebangkitan orang-orang percaya seperti dalam kebangkitan Kristus, ini tidak
mengeluarkan keagenan dari Roh Kudus. Pribadi-pribadi dari Allah bersama-sama
aktif dalam tindakan-tindakan penebusan dan juga demikian dalam tindakan yang
menyelesaikan / terakhir. Jika kita mengikuti perbedaan text ini, di sana ada
petunjuk implicit yang lebih jauh bahwa Roh Kudus juga aktif dalam kebangkitan
Kristus dari orang mati. Pembangkitan Kristus oleh Bapa digambarkan dalam text
ini sebagai jaminan bahwa orang-orang percaya akan dibangkitkan juga. Disana
juga ada suatu petunjuk bahwa pola yang disediakan oleh kebangkitan Kristus
diikuti dalam kebangkitan orang-orang percaya (bdk. Ef 1:17-dst). Jadi,
jika Roh Kudus aktif dalam kebangkitan orang-orang percaya, akibatnya Ia juga
aktif dalam kebangkitan Kristus. Karena yang belakangan menyuplai dasar dan pola
dari yang lebih dulu.] - ‘The Epistle to the Romans’ (NICNT),
hal 292.
Kesimpulan:
kebangkitan Kristus adalah pekerjaan dari Allah Tritunggal.
D)Penyangkalan
terhadap kebangkitan Yesus.
1)
Yesus sebetulnya tidak bangkit, tetapi mayatNya dicuri oleh
murid-muridNya (Mat 28:11-15).
Mat
28:11-15 - “(11)
Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota
dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. (12) Dan
sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan
sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu (13) dan berkata: ‘Kamu
harus mengatakan, bahwa murid-muridNya datang malam-malam dan mencuriNya ketika
kamu sedang tidur. (14) Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali
negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan
apa-apa.’ (15) Mereka menerima uang itu dan berbuat
seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan
ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.”.
Pandangan
ini tidak masuk akal, sebab:
a)
Adanya batu besar yang menutup kubur, meterai, dan penjagaan yang ketat
(Mat 27:62-66).
Mat
27:62-66 - “(62)
Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan
orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, (63) dan mereka berkata:
‘Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidupNya berkata: Sesudah
tiga hari Aku akan bangkit. (64) Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur
itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-muridNya mungkin datang untuk
mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang
mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada
yang pertama.’ (65) Kata Pilatus kepada mereka: ‘Ini penjaga-penjaga bagimu,
pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya.’ (66) Maka pergilah mereka dan
dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.”.
Perlu
diingat bahwa pada jaman itu penjaga yang lalai dalam tugasnya menghadapi
hukuman mati (bdk. Kis 12:19 Kis 16:27).
Kis 12:19
- “Herodes
menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu
Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka.
Kemudian ia berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ.”.
Kis 16:27
- “Ketika
kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara
terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh
diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.”.
Karena
itu tidak mungkin para penjaga kubur Yesus itu lalai dalam menjaga kubur
sehingga mayat Yesus bisa dicuri.
b)
Kain kapan tetap ada dalam kuburan (Yoh 20:5-7).
Yoh
20:5-7 - “(5) Ia
menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak
di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. (6) Maka datanglah
Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain
kapan terletak di tanah, (7) sedang kain
peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu,
tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.”.
Kalau
murid-murid mencuri mayat Tuhan Yesus, pasti mereka tidak akan berlama-lama di
dalam kubur. Mereka pasti tidak akan membuka kain kapan itu di dalam kuburan,
tetapi akan membawa mayat Yesus beserta kain kapannya.
c)
Selama 40 hari, berulang-ulang Yesus menampakkan diri.
d)
Murid-murid mati syahid untuk Yesus.
Kalau
murid-murid mencuri mayat Yesus, mereka pasti tahu bahwa Yesus adalah seorang
pendusta, dan tidak mungkin mereka mau mati untuk seorang pendusta.
e)
Kalau memang ada pencuri yang mencuri mayat Yesus pada waktu
penjaga-penjaga sedang tertidur, dari mana para penjaga itu tahu bahwa yang
mencuri adalah murid-murid Yesus? Dan kalaupun dari penyelidikan mereka akhirnya
bisa tahu hal itu, mengapa mereka tidak berusaha menangkap murid-murid Yesus
untuk mendapatkan mayat Yesus kembali?
2)
Yesus tidak bangkit, tapi mayatNya dicuri oleh tentara Romawi / para
pemimpin agama.
Pandangan
ini juga tidak masuk akal, sebab:
a)
Pada saat murid-murid mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit, pencuri
mayat itu dengan mudah bisa menunjukkan mayat Yesus, dan membuktikan bahwa Yesus
tidak bangkit. Tetapi ternyata hal ini tidak pernah mereka lakukan.
b)
Selama 40 hari, berulang-ulang Yesus menampakkan diri.
3)
Yesus tidak bangkit, tetapi sadar dari pingsanNya.
Pandangan
ini juga tidak masuk akal, sebab:
a)
Yesus mengalami luka-luka berat, baik karena pencambukan, penyaliban,
maupun penusukan tombak.
b)
Yesus ada dalam kubur seorang diri, tanpa makanan, minuman, obat-obatan,
dan tidak ada dokter atau perawat
yang menolongNya. Dalam situasi seperti ini, bagaimana mungkin Yesus justru
menjadi ‘sembuh’ setelah hari yang ke tiga?
4)
Yesus tidak bangkit, tetapi keluar dari persembunyianNya, sedangkan yang
mati disalib adalah orang lain.
Pandangan
ini juga tidak masuk akal, sebab:
a)
Orang-orang yang membenci Yesus tidak mungkin keliru menyalibkan orang
lain, karena orang yang benci pada seseorang pasti mengingat wajah musuhnya.
b)
Murid-murid yang mencintai Yesus juga tidak mungkin keliru mengenali Guru
mereka, sehingga mereka menjadi
takut setelah Yesus mati.
c)
Waktu Yesus ‘keluar dari persembunyianNya’, mayat Yesus palsu
seharusnya tetap ada di dalam kubur. Tetapi kenyataannya adalah: kubur itu
kosong.
5)
Yesus tidak bangkit, murid-murid hanya mengalami halusinasi.
Pandangan
ini juga tidak masuk akal, sebab:
a)
Murid-murid tidak pernah mengharapkan kebangkitan Yesus.
b)
‘Halusinasi’ itu bisa dilihat oleh banyak orang sekaligus.
c)
Dalam ‘halusinasi’ itu Yesus bisa bercakap-cakap dan bisa dipegang,
dan juga bisa makan (Luk 24:36-43).
Luk
24:36-43 - “(36) Dan
sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di
tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: ‘Damai sejahtera bagi kamu!’
(37) Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. (38)
Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya
timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? (39) Lihatlah tanganKu dan kakiKu: Aku
sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena
hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu.’
(40) Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kakiNya kepada
mereka. (41) Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah
Ia kepada mereka: ‘Adakah padamu makanan di sini?’ (42) Lalu mereka
memberikan kepadaNya sepotong ikan goreng. (43) Ia mengambilnya dan memakannya
di depan mata mereka.”.
E)Pentingnya
kepercayaan pada kebangkitan Yesus.
Kepercayaan
akan kebangkitan Yesus adalah sesuatu yang sangat penting, sebab:
1)
Tidak percaya pada kebangkitan Yesus berarti sama dengan tidak percaya
pada Kitab Suci / Firman Tuhan.
2)
Orang yang tidak percaya pada kebangkitan Yesus, tidak akan selamat (Ro 10:9).
Karena itu, Paulus dalam penginjilannya sangat mementingkan berita tentang
kebangkitan Yesus (1Kor 15:3-4).
Ro
10:9 - “Sebab jika
kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu,
bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati, maka kamu akan diselamatkan.”.
1Kor 15:3-4
- “(3)
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah
kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai
dengan Kitab Suci, (4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa
Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;”.
F)
Hubungan antara kematian dan kebangkitan Kristus.
Salib,
kematian dan penguburan Kristus menunjukkan kelemahan dan kekalahan. Tetapi
kebangkitan Kristus betul-betul menunjukkan kemenanganNya, dan kebangkitanNya
ini menyebabkan kematianNya mempunyai kuasa dan manfaat dalam hidup kita (1Kor 15:14,17).
1Kor 15:14,17
- “(14)
Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka
sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. ...
(17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka
sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.”.
Karena
itu, kematian dan kebangkitan Kristus tidak boleh dipisahkan. Kitab Suci dalam
banyak bagian menyebutkan kematian dan kebangkitan Kristus sekaligus (Ro 4:25
Ro 6:4 2Kor 13:4
Fil 3:10).
Ro 4:25
- “yaitu
Yesus, yang telah diserahkan karena
pelanggaran kita dan dibangkitkan karena
pembenaran kita.”.
Ro 6:4
- “Dengan
demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan
Dia oleh baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru.”.
2Kor
13:4 - “Karena
sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena
kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa
Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup
bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.”.
Fil
3:10 - “Yang
kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa
kebangkitanNya dan persekutuan dalam
penderitaanNya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematianNya,”.
Memang
ada bagian-bagian Kitab Suci yang hanya berbicara tentang kematian atau
kebangkitan saja. Pada saat kita melihat bagian yang hanya berbicara tentang
kematian Kristus, kita harus juga mengingat kebangkitanNya. Sebaliknya, pada
saat kita melihat bagian yang hanya berbicara tentang kebangkitan Kristus,
kita juga harus mengingat kematianNya.
Calvin:
“So
then, let us remember that whenever mention is made of His death alone, we are
to understand at the same time what belongs to His resurrection. Also, the same
synecdoche applies to the word ‘resurrection’: whenever it is mentioned
separately from death, we are to understand it as including what has to do
especially with His death.”
[= Jadi, marilah kita mengingat bahwa kalau hanya disebutkan tentang kematianNya,
kita harus mengartikan pada saat yang sama, apa yang termasuk dalam
kebangkitanNya. Juga ‘synecdoche’ yang sama berlaku terhadap kata
‘kebangkitan’: kalau kata itu disebutkan terpisah dari kematian, kita
harus menafsirkan kata itu beserta apa yang termasuk dalam kematianNya.]
- ‘Institutes of the Christian Religion’, Book II, Chapter XVI, No
13.
Contoh:
1)
Ro 10:9 mengatakan bahwa orang yang percaya bahwa Yesus sudah
bangkit dari antara orang mati, akan diselamatkan. Ini tentu tidak boleh
diartikan bahwa orang itu tidak perlu percaya tentang kematian Kristus untuk
menebus dosanya.
Ro
10:9 - “Sebab jika
kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
maka kamu akan
diselamatkan.”.
2)
Ibr 2:14 mengatakan bahwa oleh kematianNya Yesus memusnahkan
Iblis. Ini rasanya tidak cocok, dan karenanya kata ‘kematian’ di sini harus
diartikan mencakup juga akan ‘kebangkitan’ Yesus.
Ibr
2:14 - “Karena
anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama
dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh
kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas
maut;”.
-bersambung-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ