Eksposisi Kisah Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
PARA RASUL 1:12-26
I) Daftar nama rasul-rasul (ay
13).
Mengapa Lukas menuliskan daftar
itu lagi? Karena pada waktu Yesus ditangkap, murid-murid semua melarikan diri
(Mat 26:56) sehingga sekarang dirasa perlu untuk mendaftar mereka lagi. Ada 2
hal yang menarik dari daftar rasul itu:
1) Petrus disebut sebagai yang pertama.
Dalam
semua daftar rasul-rasul, Petrus selalu disebut sebagai yang pertama (Mat 10:2-5
Mark 3:16-19 Luk 6:14-16). Ini digunakan oleh Gereja Roma Katolik untuk
mengatakan bahwa Petrus adalah rasul yang tertinggi (Catatan: Gereja Roma
Katolik menganggap Petrus sebagai Paus I). Menanggapi penafsiran ini Calvin
berkata: Kalau karena disebut pertama Petrus adalah rasul tertinggi, maka
kesimpulan yang juga harus diambil dalam ay 14 adalah bahwa Maria adalah yang
terendah dari semua wanita yang mengikut Yesus karena dalam ay 14 itu Maria
disebut terakhir.
Petrus disebut pertama karena ia memang paling menonjol sehingga ia
menjadi wakil / juru bicara murid-murid yang lain. Tetapi itu tidak berarti
bahwa ia yang paling tinggi kedudukannya dari semua rasul.
2)
Yudas Iskariot tidak ada dalam daftar rasul, karena ia sudah mati.
II) Kematian
Yudas Iskariot (ay 16-20).
Dalam Mat 27:3-10 juga terdapat
cerita kematian Yudas. Ada 2 hal yang kelihatannya bertentangan dengan cerita
kematian Yudas dalam Kis 1:16-20 ini, yaitu:
1) Dalam Mat 27 uang dilemparkan oleh Yudas ke Bait Allah dan
imam-imam yang menggunakan uang itu untuk membeli tanah. Dalam Kis 1:18
dikatakan Yudaslah yang membeli tanah.
2)
Dalam Mat 27 dikatakan bahwa Yudas mati gantung diri. Dalam Kis 1:18 dikatakan
Yudas jatuh tertelungkup, perutnya terbelah dan isi perutnya keluar.
Penjelasan /
pengharmonisan:
1) Ada beberapa kemungkinan:
a) Imam membeli tanah atas nama Yudas karena Yudaslah yang dianggap
memiliki uang itu dan lalu Lukas menuliskan bahwa Yudas yang membeli tanah.
b)
Yudas sudah menyetujui pembelian tanah itu sebelum ia mengkhianati Yesus tetapi
ia lalu menyesali perbuatannya dan lalu bunuh diri sehingga imam-imam yang
menyelesaikan / meneruskan pembelian tanah itu atas nama Yudas.
c)
Imam-imam yang membeli tanah, sedangkan Yudas mendapatkan tanah itu sebagai
kuburannya.
Dalam ay 18 ada kata
‘membeli’. Kata bahasa Yunaninya adalah EKTESATO yang mempunyai beberapa
arti sehingga terjemahannya juga berbeda-beda:
NIV/RSV:
‘bought’
(= membeli).
KJV: ‘purchased’
(= membeli).
NASB: ‘acquired’
(= mendapatkan).
Calvin:
‘possessed’
(= memiliki).
A. T.
Robertson: ‘obtained’
(= mendapatkan).
Ada
penafsir yang mengatakan bahwa kata Yunani EKTESATO itu seharusnya diterjemahkan
‘mendapatkan’. Ini digunakan sebagai sindiran. Yudas mendapatkan tanah,
artinya ia mendapatkan tanah itu sebagai kuburannya.
Kalau
penafsiran ini benar, maka pertentangan dalam persoalan ini menjadi hilang.
Bukan Yudas, tetapi imam yang membeli tanah, sedangkan Yudas mendapatkan
tanah itu sebagai kuburannya.
2) Mungkin Yudas menggantung diri di pohon yang terletak di tepi
tebing / jurang. Setelah ia mati, dahan yang dipakai untuk menggantung diri itu
tidak kuat menahan berat badan Yudas sehingga dahan itu patah (ada yang
mengatakan bahwa patahnya dahan itu disebabkan karena gempa bumi dalam Mat
27:51) dan mayat Yudas jatuh ke jurang dan lalu perutnya terbelah dan isi
perutnya keluar.
Setelah Yudas
mati, apa yang terjadi dengan:
III)
Kerasulan Yudas digantikan oleh orang lain.
1) Mengapa Yudas harus diganti?
a) Supaya nubuat dalam Maz 109:8 tergenapi (ay 20b).
b)
Karena ia bukan orang kristen.
Yudas diganti bukan karena ia
mati. Yakobus juga mati dalam Kis 12:1-2, tetapi ia tidak pernah diganti. Tetapi
Yudas harus diganti karena ia bukan orang kristen.
2) Syarat pengganti adalah: ikut Yesus mulai baptisan Yohanes
sampai kenaikan Yesus ke surga, supaya ia bisa menjadi saksi kebangkitan Kristus
(ay 21-22).
Orang yang memenuhi syarat (ay 23):
a) Yusuf / Barsabas / Yustus.
Nama
Barsabas tidak diketahui dengan pasti artinya. Ada yang mengartikan ‘the
son of an oath’ (= anak sumpah)
yang menunjukkan dia sebagai orang yang jujur. Ada yang mengatakan artinya
adalah ‘the son of Sabbath / rest’
(= anak Sabat / istirahat).
Nama Yustus adalah nama Latin yang artinya adalah ‘just’
(= benar).
b)
Matias.
3) Undian (ay 26).
a) Mengapa dilakukan pemilihan dengan undian? Karena rasul harus
merupakan pemilihan Allah. Sebelas rasul yang lain dipilih oleh Yesus sendiri.
Kalau rasul pengganti Yudas dipilih oleh manusia maka ia akan menjadi rasul yang
inferior / lebih rendah dari pada sebelas rasul yang lain. Dengan menggunakan
undian, maka jelas bahwa ia adalah pilihan Allah (bdk. Amsal 16:33 - “Undi
dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN”).
b)
Kalau toh mau menggunakan undian mengapa dibatasi hanya 2 orang saja? Mengapa
tidak 120 orang itu diundi semua? Bukankah ini membatasi Allah? Bagaimana kalau
Allah ingin memilih orang yang lain dari 2 orang itu?
Jawab:
c) Pilihan Allah adalah Matias.
Dari
pengundian itu, ternyata yang dipilih oleh Allah adalah Matias (ay 26). Padahal
kalau kita melihat ay 23, kelihatannya Yusuf lebih ditonjolkan. Penonjolan Yusuf
ini terlihat dari:
Tetapi toh Allah memilih Matias dan bukannya Yusuf (bdk. 1Kor
1:27-29 1Sam 16:1-13).
d) Apakah Matias adalah rasul yang sah?
Ada
bermacam-macam keberatan terhadap sahnya Matias sebagai rasul pengganti Yudas:
1. Tidak ada perintah untuk mencari rasul pengganti Yudas dengan
menggunakan undian.
Jawab:
2. Rasul-rasul belum menerima Roh Kudus sehingga mereka tidak
memenuhi syarat untuk memilih pengganti Yudas.
Jawab:
Undian ditentukan oleh Allah, bukan oleh rasul-rasul.
3.
Matias tidak disebut lagi dalam Kitab Suci; yang seharusnya menjadi pengganti
Yudas adalah Paulus.
Jawab:
Pemilihan Matias adalah sah, dan ini terlihat dari: setelah
kematian Yudas rasul-rasul selalu disebut dengan istilah ‘sebelas rasul’
(Mat 28:16 Mark 16:4 Luk 24:9,33), tetapi setelah pemilihan Matias
maka kelihatan ada 12 rasul lagi (Kis 2:14), dan bahkan muncul sebutan ‘dua
belas rasul’ lagi (Kis 6:2).
IV) Bagaimana
nasib Yudas?
Ada yang mengatakan bahwa Yudas
selamat karena ia menyesal. Ini salah. Penyesalan Yudas bukan penyesalan yang
benar karena tidak diikuti oleh pertobatan tetapi sebaliknya diikuti dengan
tindakan bunuh diri (bdk. 2Kor 7:10 - “Sebab
dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan
dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan
kematian”).
Sebetulnya tindakan bunuh diri
itu sudah menunjukkan secara jelas bahwa Yudas tidak selamat. Orang yang mati
bunuh diri jelas tidak selamat, bukan karena tindakan bunuh diri itu merupakan
dosa yang terlalu besar untuk diampuni, tetapi karena tindakan bunuh diri itu
menunjukkan bahwa ia bukan orang percaya. Kalau ia adalah orang percaya, bagi
dia berlaku janji Tuhan dalam 1Kor 10:13 yang berbunyi:
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang
tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan
membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan
memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”.
Bahwa seseorang ternyata
tidak kuat menghadapi pencobaan sehingga lalu mati bunuh diri, menunjukkan bahwa
ia bukan orang percaya, dan karena itu janji Tuhan itu tidak berlaku baginya.
Hal-hal lain yang menunjukkan
bahwa Yudas tidak selamat:
1) Ay 25b: ‘... Yudas yang
telah jatuh ke tempat yang wajar baginya’.
KJV: ‘that
he might go to his own place’ (= supaya ia bisa pergi ke tempatnya sendiri).
RSV/NASB:
‘to go to his own place’ (= pergi ke
tempatnya sendiri).
NIV: ‘to
go to where he belongs’ (= pergi ke tempat yang cocok baginya).
Ada
bermacam-macam penafsiran tentang kalimat ini:
a) Ada yang mengatakan bahwa kalimat ini ditujukan kepada Matias
(baca seluruh ay 25 itu).
Tetapi
ini jelas salah. Kata ‘telah’ dalam ay 25 tidak memungkinkan penafsiran ini.
b)
Kebanyakan orang mengatakan bahwa kalimat ini ditujukan kepada Yudas. Tetapi apa
artinya?
2) Bagian-bagian Kitab Suci lain, seperti:
“Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu
namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak
ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah
ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci”.
“Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang
Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah
lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan”.
Kalau Yudas selamat, maka saya yakin bahwa kata-kata yang saya
garisbawahi ini tidak akan keluar dari mulut Yesus!
Penutup:
Riwayat Yudas Iskariot adalah
peringatan bagi kita. Yudas adalah contoh orang yang mengikut Yesus secara
lahiriah, atau orang yang mempunyai iman di otak saja. Kalau saudara adalah
orang seperti itu, tidak peduli berapa lama saudara menjadi orang kristen, dan
tidak peduli betapa tinggi jabatan saudara di gereja, saudara akan menyusul dia!
Karena itu bertobatlah dan ikutlah / percayalah Yesus dengan sungguh-sungguh.
-AMIN-
Bagi sdr yg telah
mendapat berkat dari artikel ini..mohon kiranya dapat membantu menyebarkan Pada
sdr2 kita yg lain, sehingga semakin banyak sdr kita yg juga bisa membaca artikel
ini dan mendapat berkat. Tuhan memberkati sdr.
Amin.
Joh 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Author : Pdt Budi Asali,M.Div
e-mail : [email protected]
e-mail us at
[email protected]
Base
URL http://www.golgothaministry.org