Eksposisi
Kisah Para Rasul
oleh:
Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
RASUL 17:15-34
I) Kota Atena.
1) Kota ini merupakan pusat ilmu pengetahuan dan
kesenian.
a) Kota ini pernah memimpin dunia dalam pencapaian intelektual (intellectual
achievement).
b) Pada saat itu, dalam hal arsitektur dan kesenian, kota Atena
melebihi kota manapun di seluruh dunia.
2)
Kota ini merupakan pusat filsafat (ay 18: ‘ahli pikir’ seharusnya
adalah ‘ahli filsafat’).
a) Ini adalah kota dari Plato, Aristotle dan Socrates!
b) Pada abad ke 3 sebelum Masehi, hidup 2 orang ahli filsafat, yaitu:
· Zeno
(mati tahun 264 SM). Pengikut-pengikutnya disebut golongan Stoa (ay 18).
· Epicurus
(mati tahun 270 SM). Pengikut-pengikutnya disebut gol. Epikuros (ay 18).
Golongan Epikuros:
1. Mereka percaya adanya allah-allah (gods), tetapi
mereka menganggap bahwa para allah itu hanya bermalas-malasan di surga, dan
tidak mempedulikan dunia maupun manusia (mirip dengan Deisme).
2. Mereka tidak percaya bahwa dunia diciptakan oleh allah, dan
mereka percaya bahwa materi (matter) itu bersifat kekal.
3. Mereka beranggapan bahwa segala sesuatu terjadi secara
kebetulan, dan karena itu nasib manusia terombang-ambing tanpa ada yang
mengontrol. Jelas bahwa mereka tidak percaya pada doktrin Reformed tentang Decree
& Providence of God (= penetapan Allah dan pelaksanaannya).
4. Mereka tidak percaya bahwa jiwa manusia tidak bisa binasa,
dan mereka beranggapan bahwa kematian adalah akhir dari segala sesuatu.
5. Mereka melampiaskan nafsu mereka dengan bebas. Ini jelas
merupakan akibat dari kepercayaan mereka pada point 4. di atas (bdk. 1Kor
15:32b).
Golongan Stoa:
1. Mereka percaya adanya allah, tetapi mereka mencampur-adukkan
allah dengan dunia / alam semesta, karena mereka percaya bahwa segala sesuatu
adalah allah (seperti Pantheisme).
2. Mereka percaya adanya Ketetapan / penentuan allah, tetapi
yang mereka maksudkan adalah adanya takdir, yang bahkan ada di atas allah!
3. Mereka percaya bahwa jiwa manusia akhirnya akan diserap ke
dalam hakekat ilahi dan menjadi bagian dari allah.
4. Mereka beranggapan bahwa nafsu harus dikuasai, dan mereka
bangga terhadap kebenaran mereka sendiri (seperti orang Farisi).
3) Kota ini penuh dengan berhala (ay 16).
a)
Pada saat itu, semua kota mempunyai berhala, tetapi kota Atena dikatakan ‘penuh
dengan patung-patung berhala’ (ay 16).
William Barclay: “It was said that there
were more statues of the gods in Athens than in all the rest of Greece put
together and that in Athens it was easier to meet a god than a man”
[= dikatakan bahwa ada lebih banyak patung berhala / dewa-dewa di Atena dari
pada di seluruh wilayah Yunani lainnya digabung menjadi satu, dan bahwa di Atena
lebih mudah untuk bertemu dengan seorang dewa (patung berhala) dari pada seorang
manusia].
b)
Dari penuhnya kota Atena ini dengan berhala, bisa disimpulkan bahwa kota yang
merupakan pusat ilmu pengetahuan, filsafat dan kesenian ini ternyata tidak bisa
mengenal Allah dengan benar! Mereka menyembah berhala, dan bahkan menyembah
‘allah yang tak dikenal’ (ay 23)! Memang manusia dengan segala
kepandaiannya, tanpa Kitab Suci dan terang Roh Kudus, sama seperti orang buta
yang pasti akan sampai pada kepercayaan yang salah dan moral yang bejat!
Seorang penafsir berkata:
· “Human
wisdom can never hope to go further than it went in Athens”
(= hikmat manusia tidak pernah dapat berharap untuk lebih maju dari apa yang
dicapai di Atena).
· “If
ever, anywhere, human philosophy, human art, the human imagination could have
reached truth and found God, it would have triumphed at Athens. But there was
the melancholy exhibition of error and immorality”
(= andaikata filsafat, kesenian, dan imajinasi manusia bisa mencapai kebenaran
dan menemukan Allah, maka hal itu pasti sudah terjadi di Atena. Tetapi yang ada
di sana adalah pameran / pertunjukan yang menyedihkan dari kesalahan dan
ketidak-bermoralan).
II) Paulus di
Atena.
1) Paulus sedih (ay 16).
NIV: ‘distressed’ (= sedih).
NASB/RSV: ‘provoked’ (= jengkel / marah).
KJV: ‘stirred’ (= kacau).
Kata Yunaninya menunjukkan pada gabungan perasaan sedih, marah,
kasihan dsb.
Ini aneh! Pada saat itu Atena adalah kota no 1 di dunia dalam
hal arsitektur dan kesenian. Jadi pasti ada banyak kuil-kuil dan patung-patung
berhala yang sangat indah! Turis-turis jaman sekarang pasti akan sangat
mengagumi keindahan tersebut. Tetapi Paulus justru menjadi sedih! Mengapa?
Karena ia melihat melalui semua itu bahwa Allah tidak dihormati di sana, dan
bahwa orang-orang Atena itu begitu bodoh dan sesat dalam hal rohani!
Penerapan:
Kalau saudara pergi ke Bali, Borobudur, Gunung Kawi, ataupun
negara-negara yang terkenal karena keindahan kuil dan patung berhalanya (seperti
Jepang, Cina, dsb), bagaimana sikap hati saudara? Kagum pada keindahan duniawi
tersebut? Mengabaikan kebejatan rohani dibalik semua keindahan itu? Ataukah
saudara bisa mempunyai perasaan seperti Paulus?
2) Paulus memberitakan Injil (ay 17,18c).
a) Banyak orang yang kalau melihat dosa, kebejatan moral / rohani lalu
menjadi sedih / marah, tetapi selanjutnya tidak berbuat apa-apa! Tetapi Paulus
tidak demikian! Ia sedih / marah, lalu memberitakan Injil kepada mereka!
Penerapan:
Apa
yang saudara lakukan kalau melihat suami / istri, anak, pegawai, boss, atau
teman yang bejat? Apakah saudara hanya sekedar sedih atau marah dan selanjutnya
tidak berbuat apa-apa? Atau saudara menangani kebejatan mereka dengan
memberitakan Injil kepada mereka?
b) Paulus sedang sendirian, karena ia sedang menunggu Timotius dan
Silas (ay 14-16). Tetapi sekalipun sendirian, ia tetap memberitakan
Injil!
c) Ia memberitakan tentang Yesus dan kebangkitan (ay 18c).
Ia tetap memberitakan Injil yang sederhana, padahal ia berhadapan
dengan orang-orang yang pandai, ahli-ahli filsafat dsb! Bandingkan ini dengan
kata-kata Paulus dalam:
· Ro 1:16
(NIV): “I am not ashamed of the
Gospel, because it is the power of God for the salvation of everyone who
believes; first for the Jew, then for the Gentiles”
(= Aku tidak malu tentang Injil, karena itu adalah kuasa Allah untuk
keselamatan setiap orang yang percaya; pertama-tama untuk orang Yahudi, lalu
untuk orang non Yahudi).
Catatan: Ro 1:16 versi Kitab Suci Indonesia salah terjemahan.
· 1Kor 1:22-24
- “Orang-orang Yahudi menghendaki tanda
dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang
disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang
bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang
Yahudi, maupun orang Yunani, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah”.
· 1Kor 2:1-2
- “Demikian pula aku, ketika aku datang
kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau
dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah
memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus,
yaitu Dia yang disalibkan”.
Penerapan:
Kalau kita menghadapi orang biasa, kita mungkin memberitakan Injil
yang sederhana, tetapi seringkali pada waktu kita berhadapan dengan orang yang
pandai / terpelajar, kita malu untuk memberitakan Injil yang sederhana itu dan
kita lalu mengubah Injil yang sederhana / ‘bodoh’ itu untuk
‘disesuaikan’ dengan orang yang kita injili. Ini salah! Jangan mengubah
Injil! Ingat 1Kor 1:21b yang berbunyi: “Allah
berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil”.
d) Tanggapan mereka yang diinjili:
· Ada
yang mengejek (ay 18).
Kata ‘peleter’ (Inggris: ‘babbler’) dalam bahasa
Yunaninya adalah SPERMOLOGOS, yang menunjuk pada burung yang mengumpulkan
gandum di sana sini. Jadi, maksudnya, Paulus dianggap sebagai orang yang
kerjanya mengumpulkan pandangan dari banyak orang, dan lalu mengajarkannya
kepada orang lain.
· Ada
yang mau mendengar lebih banyak karena mereka ingin tahu (ay 18b-21).
* mereka
memang adalah orang-orang yang senang membicarakan hal-hal yang baru (ay 21).
* Mereka
beranggapan bahwa Paulus memberitakan ajaran tentang dewa-dewa asing (ay 18).
Ini adalah sesuatu yang baru bagi mereka.
* Karena
itu mereka lalu membawa Paulus ke sidang Areopagus, bukan untuk diadili, tetapi
untuk didengar ajarannya / pandangannya.
Penerapan:
Apakah
saudara mau mendengar Firman Tuhan juga hanya karena rasa ingin tahu?
Atau saudara betul-betul mencintai dan rindu akan Firman Tuhan?
3) Paulus berkhotbah di Areopagus.
Sekarang, ia betul-betul menghadapi tokoh-tokoh / orang-orang top
dalam filsafat, karena para anggota majelis Areopagus pasti merupakan
orang-orang pilihan. Tetapi Paulus tetap tidak takut dan ia tetap tidak malu
karena Injil, dan ia berkhotbah / memberitakan Injil di Areopagus.
III) Khotbah
Paulus di Areopagus.
1) Mula-mula ia memuji mereka.
Ay 22: ‘sangat beribadah kepada dewa-dewa’.
KJV: ‘too superstituous’ (= terlalu percaya tahyul). Ini
terjemahan yang salah.
RSV/NIV/NASB: ‘very religious’ (= sangat religius).
Jadi, ini merupakan suatu pujian, dan Paulus melakukan ini supaya
mereka mau mendengarnya.
2)
Lalu ia menceritakan tentang apa yang ia lihat, yaitu mezbah dengan tulisan
‘kepada Allah yang tidak dikenal’ (ay 23). Ini dijadikannya sebagai
batu loncatan untuk mengajarkan tentang Allah kepada mereka.
3) Ajaran Paulus tentang Allah:
a)
Allah adalah pencipta bumi / alam semesta dengan seluruh isinya (ay 24).
Ini jelas menentang ajaran Epikuros yang berkata bahwa:
· dunia
tidak dicipta oleh Allah.
· segala
sesuatu terjadi secara kebetulan.
· materi
bersifat kekal.
b)
Allah adalah Tuhan atas langit dan bumi (ay 24).
Kata ‘Tuhan’ berarti pemilik / penguasa / pemerintah. Jadi, di
sini Paulus menentang ajaran Epikuros yang mengatakan bahwa Allah tidak peduli
pada dunia, dan juga menentang ajaran Stoa yang mengatakan bahwa dunia / segala
sesuatu adalah Allah.
c)
Allah tidak diam di dalam kuil (ay 24b bdk. 1Raja-raja 8:27).
Ini menunjukkan kebesaran Allah yang tidak terbatas!
d)
Allahlah yang memberikan segala sesuatu kepada kita dan karena itu Ia tidak
perlu dilayani seakan-akan Ia membutuhkan kita (ay 25 bdk. Maz 50:12-13).
Kata ‘dilayani’ dalam ay 25 berarti ‘diperhatikan / diurus
kebutuhannya’ dan ini jelas menunjuk pada praktek mereka dimana mereka memberi
makan (sesajen) kepada dewa-dewa mereka.
e)
Allah menciptakan semua manusia hanya dari satu orang saja (ay 26a). Ingat bahwa
Hawapun berasal dari Adam!
f)
Allah menentukan waktu / saat (ay 26).
Ay 26: ‘musim-musim’. Ini salah terjemahan!
NIV/NASB: ‘times’ (= waktu-waktu).
Jadi, bagian ini menunjukkan bahwa saat terjadinya segala
sesuatu telah ditentukan oleh Tuhan!
g)
Allah menentukan batas-batas kediaman mereka (ay 26).
h)
Allah mau mendekat kepada manusia (ay 27), dengan cara menyatakan diriNya
dengan berbagai macam cara. Karena itu, manusia harus mencari dan menemukan
Allah (ay 27).
i)
Dalam ay 28 ia menunjukkan bahwa manusia sepenuhnya tergantung kepada
Allah, baik keberadaannya, kehidupannya maupun aktivitasnya.
Catatan:
dalam ay 28b ia mengutip Aratus (hidup pada abad ke 3 SM) untuk menunjukkan
bahwa apa yang ia ajarkan bukanlah semata-mata kepercayaan kristen.
4) Ia menyerang penyembahan berhala (ay 29).
Manusia yang adalah keturunan / ciptaan Allah saja, jauh lebih
mulia dari emas dan perak, apalagi Allahnya sendiri! Karena itu Allah tidak
boleh digambarkan / dipatungkan dengan emas dan perak!
5) Ia menyuruh mereka bertobat (ay 30).
Ayat ini tidak berarti bahwa Allah tidak akan menghukum orang yang
berbuat dosa karena ketidaktahuan! (bdk. Ro 2:12). Ayat ini hanya
menunjukkan kepanjang-sabaran Allah!
Tetapi sekarang Injil telah disebar dimana-mana, dan karena itu
Allah menghendaki semua orang bertobat
6)
Ia mengatakan bahwa Allah telah menentukan hari penghakiman, dan juga orang
yang akan menjadi hakim, yaitu Yesus yang telah dibangkitkan oleh Allah dari
antara orang mati (ay 31).
Ini jelas juga menentang ajaran Epikuros yang menganggap bahwa
kematian adalah akhir dari segala-galanya.
IV) Tanggapan
mereka.
1) Sebagian mengejek (ay 32).
Ini adalah suatu interupsi terhadap khotbah Paulus sehingga Paulus
tidak bisa menyelesaikan khotbahnya! Karena itu jangan heran kalau khotbah
Paulus tidak terlalu injili / mengandung sedikit Injil! Ia baru masuk kepada
bagian yang bersifat injil, tetapi harus berhenti karena interupsi tersebut.
Interupsi ini mungkin timbul dari golongan Epikuros yang tidak bisa menerima
adanya kebangkitan, karena bagi mereka kematian adalah akhir dari
segala-galanya.
2) Sebagian mau mendengar lagi (ay 32b).
Ay 32b: ‘Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara
tentang hal ini’. Ini salah terjemahan!
NIV: “but others said, ‘We want to hear you again on this
subject’” (= tetapi yang lain berkata: ‘Kami mau mendengar engkau lagi
tentang hal ini).
Tetapi akhirnya, keinginan ini tidak tercapai, karena setelah itu
Paulus meninggalkan Atena. Dari sini kita bisa melihat bahaya / akibat dari
interupsi. Orang-orang golongan kedua ini tidak jadi mendengar Injil, dan
sekalipun mereka ingin mendengar lagi, tetapi tidak ada kesempatan. Mungkin
sekali gara-gara interupsi itu mereka harus masuk neraka selama-lamanya!
Penerapan:
Saudara mungkin tidak pernah menginterupsi khotbah dengan kata-kata
saudara. Tetapi saudara bisa menginterupsinya dengan datang terlambat / datang
pada saat pemberitaan Firman Tuhan sudah dimulai, atau dengan berbicara dengan
tetangga saudara, atau dengan membiarkan anak saudara ribut pada saat khotbah
disampaikan. Ingat akan bahayanya interupsi! Itu bisa membawa orang lain ke
dalam neraka untuk selama-lamanya!
Tidak adil rasanya kalau semua kesalahan ditimpakan kepada golongan
Epikuros yang melakukan interupsi itu. Orang golongan kedua ini juga salah,
karena sekalipun mereka tidak mendengar Injil secara lengkap, tetapi sebetulnya
mereka sudah mendengar sebagian, dan sebetulnya mereka bisa bertobat, seperti
yang dilakukan oleh golongan ke 3 di bawah ini. Bahwa mereka tidak bertobat,
tentu itu adalah sesuatu yang salah!
Penerapan:
Sekalipun saudara mendengar / mengerti hanya sedikit Firman Tuhan,
tanggapilah secara positif, karena kalau tidak maka ada kemungkinan Tuhan tidak
memberi Firman Tuhan lagi.
3) Beberapa orang menjadi percaya (ay 34).
Hasilnya hanya sedikit, tetapi toh ada! Padahal, kalau dilihat dari
keadaan orang-orang Atena, kelihatannya penginjilan di tempat itu tidak akan
menghasilkan apa-apa.
Karena itu, sama seperti Paulus, selalulah memberitakan Injil,
bahkan juga kepada orang-orang yang rasanya tidak mungkin bertobat! Maukah
saudara?
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali