kebaktian

G. K. R. I. ‘GOLGOTA’

(Rungkut Megah Raya, blok D no 16)

 

Minggu, tgl 23 Februari 2025, pk 09.30

 

Pdt. Budi Asali, M. Div.

 

KISAH RASUL 2:1-13

 

Kisah 2:1-13 - “(1) Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. (2) Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; (3) dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. (4) Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (5) Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. (6) Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. (7) Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: ‘Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? (8) Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: (9) kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, (10) Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, (11) baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.’ (12) Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: ‘Apakah artinya ini?’ (13) Tetapi orang lain menyindir: ‘Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.’.

 

I) Penjelasan tentang Pentakosta.

 

Pentakosta Perjanjian Baru adalah hari turunnya Roh Kudus yang terjadi pada hari ke 50 setelah Paskah / Easter (hari kebangkitan Yesus).

Tetapi ‘Pentakosta’ dalam ay 1 adalah Pentakosta Perjanjian Lama. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang Pentakosta Perjanjian Lama ini:

 

1) Ini adalah hari ke 50 setelah Paskah (ini Paskah Perjanjian Lama) / Passover (hari bebasnya bangsa Israel dari Mesir (bdk. dengan Ul 16:1 tentang Paskah Perjanjian Lama ini).

 

Ul 16:1 - ‘Ingatlah akan bulan Abib dan rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, sebab dalam bulan Abib itulah TUHAN, Allahmu, membawa engkau keluar dari Mesir pada waktu malam..

 

2) Hari ini adalah hari untuk memperingati 2 hal, yaitu:

 

a) Pemberian 10 Hukum Tuhan (ini dari tradisi Yahudi - ChatGPT).

 

b) Perayaan syukur karena panen gandum (Ul 16:10  Kel 34:22).

 

Ul 16:10 - Kemudian haruslah engkau merayakan hari raya Tujuh Minggu bagi TUHAN, Allahmu, sekedar persembahan sukarela yang akan kauberikan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu..

 

Kel 34:22 - Hari raya Tujuh Minggu, yakni hari raya buah bungaran dari penuaian gandum, haruslah kaurayakan, juga hari raya pengumpulan hasil pada pergantian tahun..

 

3) Pada hari itu orang Israel tidak boleh bekerja (Im 23:21  Bil 28:26).

 

Im 23:21 - Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun..

 

Bil 28:26 - Pada hari hulu hasil, pada waktu kamu mempersembahkan korban sajian baru kepada TUHAN, pada hari raya lepas tujuh minggu, haruslah kamu mengadakan pertemuan kudus, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat..

 

KJV/ASV/YLT: “servile” [= kasar].

RSV/NASB: “laborious” [= berat].

NIV: “regular” [= biasa].

NKJV: “customary” [= biasa].

ChatGPT: pekerjaan fisik / rutin.

 

4) Hari Pentakosta tersebut jatuh pada hari Minggu.

Matthew Henry menganggap bahwa ini merupakan suatu konfirmasi bahwa Sabat Kristen diubah menjadi hari Minggu, karena bukan hanya karena Yesus bangkit pada hari Minggu tetapi juga hari Pentakosta (hari kelahiran gereja) terjadi pada hari Minggu.

 

Pentakosta Perjanjian Lama menjadi Pentakosta Perjanjian Baru karena apa yang terjadi dalam Kis 2:1-13.

 

II) Apa yang terjadi pada hari Pentakosta itu?

 

Pada saat itu murid-murid sedang berkumpul di suatu tempat sebagai ketaatan terhadap perintah Yesus dalam Kis 1:4-5.

 

Kis 1:4-5 - “(4) Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang - demikian kataNya - ‘telah kamu dengar dari padaKu. (5) Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.’.

 

Yang dimaksud dengan ‘suatu tempat’ tidak diketahui dengan pasti. Mungkin ruang atas yang ada dalam Kis 1:3 dan mungkin juga suatu tempat dalam Bait Allah (bdk. Luk 24:53).

 

Pada saat itu terjadilah hal-hal sebagai berikut:

 

1) Turun dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras.

Ay 2: “Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;”.

Kitab Suci memang sering menggambarkan Roh Kudus sebagai angin (Yoh 3:8  Yeh 37:9,10,14  Yoh 20:22). Kata bahasa Yunani PNEUMA memang bisa diartikan sebagai ‘roh’, ‘angin’ atau ‘nafas’ (sama seperti kata Ibrani RUACH). Karena itulah maka sebelum Roh Kudus turun maka Ia didahului oleh suatu bunyi seperti tiupan angin keras.

 

2) Tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

Ay 3: “dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.”.

 

Roh Kudus juga sering digambarkan sebagai api karena Ia berfungsi untuk menyucikan / menguduskan kita. Karena itu, tanda dari orang yang mempunyai Roh Kudus / dipenuhi Roh Kudus adalah adanya perubahan hidup ke arah yang positif (bukan karunia bahasa Roh!)

 

3) Roh Kudus turun dan memenuhi mereka (ay 4a).

Ay 4: “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”.

Ay 4a terjemahan Indonesia kurang lengkap terjemahannya. Seharusnya ada kata ‘semua’.

NIV: All of them were filled with the Holy Spirit’ [= Mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus].

 

Jadi, bukan hanya rasul-rasul saja yang menerima / dipenuhi dengan Roh Kudus, tetapi semua orang kristen pada saat itu. Roh Kudus diberikan bukan hanya kepada orang percaya tertentu saja, tetapi kepada semua orang yang percaya kepada Kristus.

 

Pemberian Roh Kudus ini adalah penggenapan janji Tuhan dalam Yoh 14:16,17,26  Yoh 15:26,27  Yoh 16:7-11,13,14  Mat 3:11  Kis 1:4,5,8. Tuhan pasti menggenapi janjiNya.

 

Yoh 14:16,17,26 - “(16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, (17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. ... (26) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu..

 

Yoh 15:26,27 - “(26) Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. (27) Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.’.

 

Yoh 16:7-11,13,14 - “(7) Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. (8) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; (9) akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepadaKu; (10) akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; (11) akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. ... (13) Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (14) Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari padaKu..

 

Mat 3:11 - Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasutNya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api..

 

Kis 1:4,5,8 - “(4) Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang - demikian kataNya -‘telah kamu dengar dari padaKu. (5) Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.’ ... (8) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.’.

 

Problem:

Bagaimana mengharmoniskan Kis 2:4 ini dengan Yoh 20:22?

 

Yoh 20:22 - Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: ‘Terimalah Roh Kudus..

 

Kapan sebetulnya rasul-rasul itu menerima Roh Kudus? Pada Yoh 20:22 atau pada Kis 2:4?

 

Ada macam-macam penafsiran tentang Yoh 20:22:

 

a) Yoh 20:22 dihubungkan dengan Kej 2:7 dan Yeh 37:9 dan lalu diartikan sebagai kelahiran baru.

 

Kej 2:7 - ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup..

 

Yeh 37:9 - Maka firmanNya kepadaku: ‘Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.’.

 

Keberatan terhadap penafsiran ini adalah: Murid-murid sudah percaya kepada Kristus sebelum Yoh 20:22 (bdk. Mat 16:16).

 

Mat 16:16 - Maka jawab Simon Petrus: ‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!’.

 

Itu tidak mungkin terjadi kalau belum ada kelahiran baru (perlu diingat bahwa doktrin yang benar tentang kelahiran baru adalah: kelahiran baru harus mendahului iman).

 

b) Penerimaan Roh Kudus disamakan seperti kedatangan Kerajaan Allah yang kadang-kadang dikatakan sudah datang, tetapi kadang-kadang dikatakan sudah dekat (belum datang).

 

c)  Komentar Calvin tentang Yoh 20:22:

“The Spirit was given to the Apostles on this occasion in such a manner, that they were only sprinkled by his grace, but were not filled with full power; for when the Spirit appeared on them in tongues of fire (Acts 2:3) they were entirely renewed.” [= Roh diberikan kepada rasul-rasul pada peristiwa ini sedemikian rupa, sehingga mereka hanya diperciki oleh kasih karuniaNya, tetapi tidak dipenuhi dengan kuasa penuh; karena pada waktu Roh menampakkan diri pada mereka dalam lidah-lidah api (Kis 2:3) mereka diperbaharui sepenuhnya.] - hal 268-269.

 

d) Dalam Yoh 20:22 mereka menerima suatu kuasa rohani sehingga mereka tidak sedih lagi, tetapi mereka baru menerima Roh Kudus dalam Kis 2:4 dan pada saat itu mereka menerima kuasa yang lebih besar lagi.

Dasar yang dipakai:

1.  Yoh 16:7 - Roh Kudus tidak akan datang sebelum Yesus naik ke surga.

2.  Kata ‘Roh Kudus’ dalam Yoh 20:22 tidak memakai ‘definite article’ / ‘kata sandang’ (bahasa Inggris: the). Jadi ini tidak menunjuk pada pribadi dari Roh Kudus tetapi pada kuasa Roh Kudus.

 

e)      Pandangan ChatGPT.

 

Pertanyaan: Kapan para murid menerima Roh Kudus, dalam Kis 2 atau Yoh 20:22?

 

Jawaban ChatGPT:

 

Para murid mengalami dua peristiwa penerimaan Roh Kudus, yaitu dalam Yohanes 20:22 dan Kisah Para Rasul 2. Namun, kedua peristiwa ini memiliki makna yang berbeda, bukan kontradiksi.


1.  Yohanes 20:22 – Penerimaan Roh Kudus secara pribadi

“Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: ‘Terimalah Roh Kudus.’”

Peristiwa ini terjadi pada hari kebangkitan Yesus, ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di dalam rumah tertutup.

Apa yang terjadi di sini?

a.  Yesus mengembusi mereka dan berkata, ‘Terimalah Roh Kudus.’

b.  Ini terjadi sebelum Pentakosta.

c.  Roh Kudus diberikan dalam konteks persiapan rohani bagi para murid.

d.  Ini menggenapi janji Yesus dalam Yohanes 14:17, bahwa Roh Kudus akan ‘menyertai dan diam di dalam mereka.’

e.  Peristiwa ini tampaknya bersifat pribadi dan internal, sebagai penguatan spiritual untuk murid-murid sebelum mereka diutus.


2.  Kisah Para Rasul 2 – Pencurahan Roh Kudus secara publik

“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras... Mereka semua penuh dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain...” (Kisah Para Rasul 2:1-4)

Peristiwa ini terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus pada hari raya Pentakosta Yahudi (Shavuot).

 

Apa yang terjadi di sini?

a.  Roh Kudus turun dalam cara yang dramatis (bunyi seperti angin, lidah-lidah api).

b.  Murid-murid berbicara dalam berbagai bahasa sebagai tanda bahwa Roh Kudus telah dicurahkan.

c.  Pencurahan ini bersifat publik dan menjadi awal berdirinya gereja.

d.  Ini menggenapi nubuat Yoel 2:28-32 yang dikutip oleh Petrus dalam Kisah Para Rasul 2:16-21.

e.  Peristiwa ini menandai dimulainya zaman gereja, di mana Roh Kudus bekerja secara global.


Kesimpulan

1.  Murid-murid menerima Roh Kudus dua kali dalam cara yang berbeda:

a.  Yohanes 20:22 → Penerimaan Roh Kudus secara pribadi untuk penguatan rohani.

b.  Kisah Para Rasul 2 → Pencurahan Roh Kudus secara publik, memberi kuasa untuk pelayanan dan bersaksi.

2.  Peristiwa dalam Yohanes 20 adalah awal dari pekerjaan Roh dalam diri murid-murid, sedangkan Kisah Para Rasul 2 adalah pencurahan kuasa untuk misi gereja.

3.  Tidak ada kontradiksi, karena keduanya memiliki tujuan berbeda dalam rencana Allah.

 

4) Bahasa lidah / roh (ay 4b-11).

 

a) Bahasa lidah / roh adalah suatu karunia Roh Kudus yang menyebabkan rasul-rasul pada saat itu bisa berbicara dalam bahasa-bahasa yang sebelumnya tidak mereka kenal / tidak pernah mereka pelajari.

 

b) Tidak semua orang yang memiliki Roh Kudus / dipenuhi Roh Kudus harus berbahasa roh!

Seringkali ada orang yang mengatakan bahwa bahasa roh harus dimiliki oleh orang yang penuh dengan Roh Kudus, dan ia menggunakan Kis 2 ini sebagai dasar. Ini adalah penafsiran yang salah. Mengapa? Karena Kis 2:4 (dan juga Kis 10:46) adalah bagian Kitab Suci yang bersifat descriptive (menggambarkan apa yang terjadi pada saat itu). Bagian semacam ini tidak bisa dijadikan rumus! Contoh lain:

1.  Bahwa Yesus berpuasa 40 hari / malam, tidak berarti bahwa orang kristen juga harus melakukan hal itu.

2.  Bahwa Yesus hanya mempunyai 12 murid, tidak berarti bahwa seorang pendeta hanya boleh mempunyai 12 jemaat.

3.  Bahwa Petrus bisa berjalan di atas air, tidak berarti bahwa orang kristen sekarang harus bisa berjalan di atas air.

Mengapa? Karena semua ini adalah bagian Kitab Suci yang bersifat descriptive. Ini tidak boleh dijadikan rumus / norma dalam hidup kita!

 

Dalam Luk 1:67 dikatakan bahwa Zakharia penuh Roh Kudus dan ia lalu bernubuat. Juga dalam Kis 19:6 dikatakan ada orang-orang yang menerima Roh Kudus dan mereka lalu berbahasa roh dan bernubuat. Apakah semua ini juga mau dijadikan rumus, dan kita lalu percaya bahwa orang yang mempunyai Roh Kudus harus bernubuat? Tentu saja tidak, karena bagian-bagian ini juga merupakan bagian Kitab Suci yang bersifat descriptive!

 

Perlu juga diingat bahwa pada hari Pentakosta itu mereka bukan hanya menerima Roh Kudus dan berbahasa roh, tetapi juga ada bunyi seperti tiupan angin, dan lidah-lidah api yang hinggap pada mereka masing-masing. Kalau bahasa rohnya diharuskan, maka konsekwensinya angin dan lidah api itu juga harus diharuskan.

 

Dalam Kitab Suci juga ada peristiwa-peristiwa lain di mana orang percaya kepada Kristus (dan karena itu jelas mereka menerima baptisan Roh Kudus - bdk. Kis 2:38), tetapi mereka tidak mengalami bahasa roh (Kis 2:41  Kis 8:36-38  Kis 16:14-15,31-33). Stefanus yang penuh Roh Kudus (Kis 7:55) juga tidak pernah dikatakan berbahasa roh.

 

Juga 1Kor 12:8-10,28-30 jelas sekali menunjukkan bahwa karunia bahasa roh tidak diberikan kepada semua orang percaya, tetapi hanya kepada orang-orang percaya tertentu saja.

 

1Kor 12:8-10,28-30 - “(8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. (9) Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. (10) Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. ... (28) Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. (29) Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, (30) atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?”.

 

Doktrin / ajaran dari banyak gereja-gereja Kharismatik yang mengharuskan orang Kristen berbahasa Roh adalah doktrin / ajaran yang bukan hanya salah tetapi juga sangat merusak, karena inilah yang menimbulkan bahasa-bahasa Roh yang palsu!

 

c)  Bahasa roh bukanlah karunia yang terutama, bahkan bisa dikatakan itu adalah karunia yang terendah. Ini terlihat dari:

1.  Dalam daftar karunia dalam 1Kor 12:8-10 maupun dalam 1Kor 12:28-30 karunia bahasa roh dan karunia penafsiran bahasa roh selalu ditempatkan pada urutan terakhir.

2.  Seluruh 1Kor 14 menekankan bahwa karunia bernubuat jauh lebih penting / berguna dari pada karunia berbahasa roh. Untuk itu bacalah 1Kor 14 seluruhnya!

 

d) Karunia bahasa roh adalah suatu karunia yang bersifat mujizat, sehingga tidak bisa dipelajari / dilatih.

 

Dimanapun dalam Kitab Suci kita tidak pernah melihat orang mempelajari / melatih / mengusahakan bahasa roh. Karena itu semua bahasa roh yang dipelajari / dilatih / diusahakan adalah palsu dan berasal dari orangnya sendiri. Kalau saudara adalah orang yang mempunyai bahasa roh hasil latihan, ingatlah bahwa saudara sedang memalsukan karunia Allah!

 

III) Penekanan dari Pentakosta.

 

Banyak orang yang kalau membahas hari Pentakosta selalu menekankan bahasa roh. Padahal sebetulnya yang paling ditekankan dalam hari Pentakosta bukan bahasa roh tetapi Pekabaran Injil. Ini bisa terlihat dari:

 

1) Roh Kudus memang diberikan supaya mereka bisa memberitakan Injil.

 

Bandingkan ini dengan Kis 1:8 yang berbunyi:

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.’”.

 

Bandingkan juga dengan Yoh 15:26 yang berbunyi:

“Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.”.

 

2) Semua ini terjadi di Yerusalem pada hari Pentakosta.

 

Mengapa Allah memilih kota Yerusalem dan mengapa Allah memilih hari Pentakosta? Calvin beranggapan karena pada hari Pentakosta kota Yerusalem penuh sesak, karena orang-orang Yahudi dari semua penjuru datang ke Yerusalem. Mereka semua kembali ke Yerusalem karena hal ini memang diperintahkan oleh Tuhan (Kel 23:14-17  Kel 34:22-23).

 

Ay 5 mengatakan: ‘Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.’.

 

a) Kata ‘diam’ tidak berarti bahwa mereka memang tinggal di sana, tetapi hanya berarti bahwa pada saat itu mereka berada di sana.

 

b) Kata-kata ‘dari segala bangsa’ artinya dari negara-negara lain.

 

Jadi ay 5 menunjukkan bahwa pada saat itu Yerusalem dipenuhi oleh orang-orang Yahudi dari negara-negara lain.

 

Lalu ay 6 mengatakan: ‘Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak’. Kata ‘turun’ itu salah terjemahan, seharusnya adalah ‘terjadi’. Bandingkan dengan terjemahan NASB: ‘And when this sound occurred [= Dan ketika bunyi itu terjadi].

 

Bunyi apa yang dimaksud dalam ay 6 itu? Ada 3 kemungkinan:

1.  Suara tiupan angin dalam ay 2.

2.  Kabar tentang rasul-rasul yang berbahasa roh.

3.  Bahasa roh dari rasul-rasul itu.

Saya setuju dengan penafsiran yang ke 3.

 

Jadi orang-orang Yahudi dari negara-negara lain itu pasti ikut berkerumun dan mendengar bahasa roh itu. Dan apa yang mereka dengar? Yang mereka dengar adalah perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (ay 11). Ini jelas menunjuk pada Injil.

 

Ay 11: baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah..

 

Allah memilih saat ini supaya mereka semua bisa mendengar Injil (ay 11 - ‘perbuatan besar yang dilakukan Allah’) dan supaya setelah itu mereka bisa kembali ke negaranya untuk menyebarkan Injil di negaranya masing-masing. Jadi semua ini jelas menunjukkan bahwa hari Pentakosta menekankan Pekabaran Injil.

 

3) Pada saat itu terjadi bahasa roh.

Mengapa saat itu harus terjadi bahasa roh? Karena orang-orang Yahudi dari negara-negara lain itu mempunyai bahasanya masing-masing.

 

Adanya banyak bahasa menghalangi Pekabaran Injil dan kalau Injil hanya diberitakan dalam 1 bahasa saja, maka orang akan beranggapan bahwa Injil itu memang ditujukan hanya untuk satu bangsa / bahasa saja (Yahudi).

 

Allah tidak mau hal itu terjadi dan Ia lalu memberi bahasa roh. Dengan cara ini maka:

 

a)      Batasan bahasa dihancurkan dan Injil bisa tersebar.

 

b)      Orang tahu bahwa Injil bukan hanya untuk satu bangsa / bahasa saja.

Dengan demikian, bahasa roh di sini membuktikan panggilan Allah untuk bangsa-bangsa non Yahudi.

 

Juga di sini ada satu hal lain yang menarik. Dalam Kej 11 terjadi peristiwa menara Babel dimana Allah memberikan banyak bahasa untuk menyebarkan manusia. Dalam Kis 2 terjadi peristiwa Pentakosta dimana Allah memberikan banyak bahasa supaya manusia datang / bersatu dalam Kristus.

 

Semua hal-hal di atas ini jelas menunjukkan bahwa penekanan dari Pentakosta adalah Pekabaran Injil!

 

IV) Hal-hal penting tentang Pemberitaan Injil.

 

1) Kalau kita memberitakan Injil selalu ada reaksi negatif (ay 13).

 

Ay 13: Tetapi orang lain menyindir: ‘Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.’.

 

Orang-orang itu bukan sekedar menolak Injil tetapi bahkan mengejek orang-orang yang memberitakan Injil.

 

2) Mujizat tidak menjamin pertobatan.

Kalau kita memberitakan Injil mungkin kita sering mempunyai keinginan untuk bisa melakukan mujizat supaya orang yang kita injili bisa bertobat. Tetapi dalam Kis 2 ini, sekalipun ada banyak yang bertobat (itupun terjadi karena khotbah Petrus, bukan karena bahasa roh / mujizat), tetapi ada banyak yang tidak bertobat sekalipun mereka melihat mujizat yang luar biasa (bdk. Luk 17:11-19  Mat 11:20-24  Luk 16:27-31).

 

Luk 17:11-19 - “(11) Dalam perjalananNya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. (12) Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh (13) dan berteriak: ‘Yesus, Guru, kasihanilah kami!’ (14) Lalu Ia memandang mereka dan berkata: ‘Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.’ Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. (15) Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, (16) lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepadaNya. Orang itu adalah seorang Samaria. (17) Lalu Yesus berkata: ‘Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? (18) Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?’ (19) Lalu Ia berkata kepada orang itu: ‘Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.’.

 

Mat 11:20-24 - “(20) Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizatNya: (21) ‘Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. (22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. (23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. (24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.’.

 

Luk 16:27-31 - “(27) Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, (28) sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. (29) Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. (30) Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. (31) Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati..

 

Penutup / Kesimpulan:

 

Kalau saudara memang sudah mempunyai Roh Kudus, buktikan itu dengan rajin / tekun memberitakan Injil! Dan dalam memberitakan Injil itu, jangan mengharapkan mujizat untuk memenangkan jiwa, dan jangan takut pada reaksi negatif. Tetapi teruslah memberitakan Injil!

 

-AMIN-

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali

Alamat Gereja :
Jl. Raya Kali Rungkut 5 - Ruko Rungkut Megah Raya  BLOK  D - 16, SURABAYA

Rek Gereja : Account BCA 3631422185 a/n Tjoe Ming Tjhuin