Pembahasan mengenai Aliran Kharismatik

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


KHARISMATIK 10

HARUSKAH KITA SEMBUH DARI SAKIT?

Banyak orang Kharismatik yang beranggapan bahwa orang Kristen tidak boleh sakit atau bahwa orang Kristen harus sembuh dari semua penyakit!

Alasan-alasan dan Sanggahannya:

1) Dalam Kitab Suci, baik Yesus maupun rasul-rasul menyembuhkan semua orang sakit (Mat 4:23,24 Kis 5:15-16, dsb).

Sanggahan:

Dalam Kitab Suci, baik Yesus maupun rasul-rasul tidak selalu menyembuhkan semua orang sakit. Ada orang-orang yang tidak disembuhkan.

2) Penyakit itu dari setan, dan orang Kristen harus menang atas setan.

Sanggahan:

a) Penyakit pertama kali masuk ke dalam dunia sebagai hukuman dari Tuhan atas dosa manusia.

b) Setan bisa memberi penyakit, tetapi hanya kalau Tuhan mengijinkan (Ayub 1-2 2Kor 12:7-10).

c) Tidak semua penyakit datang dari setan. Misalnya: Kej 48:1. Juga kalau dalam Mat 4:24 terlihat bahwa 'orang yang menderita pelbagai penyakit' dibedakan dari 'orang yang kerasukan'. Demikian juga dalam Mat 10:1,8.

3) Penyakit itu disebabkan oleh dosa. Karena itu kalau seseorang bertobat ia pasti sembuh dari penyakit!

Sanggahan:

a) Penyakit pertama masuk ke dalam dunia memang karena dosa Adam dan Hawa.

b) Memang ada orang-orang yang sakit sebagai akibat langsung dari dosa mereka (bdk. Maz 107:10-12,17-18 2Raja-raja 5:27).

c) Tetapi tidak semua orang sakit sebagai akibat langsung dari dosanya (Kej 48:1 Ayub 1-2 2Kor 12:7-10 Fil 2:25-27 1Raja-raja 14;1,12,13 Yoh 9:1-3).

d) Orang percaya baru bisa bebas dari penyakit sebagai akibat dosa, pada saat ia masuk ke surga.

4) Yesus sudah mati menebus tubuh dan jiwa / roh kita. Karena itu kalau seseorang percaya Yesus / menjadi orang kristen, maka bukan saja dosanya diampuni, tetapi ia juga harus sembuh dari semua penyakit jasmani.

Sanggahan:

a) Memang Yesus mati untuk menebus kita secara keseluruhan (tubuh + jiwa / roh).

b) Memang orang yang percaya kepada Yesus langsung diampuni dosa-dosanya pada saat ia percaya, tetapi:

5) Allah itu Mahakuasa dan karena itu Ia pasti bisa menyembuhkan anakNya yang sakit!

Sanggahan:

Allah memang mahakuasa sehingga pasti bisa menyembuhkan, tetapi Ia belum tentu mau menyembuhkan. Banyak orang beranggapan bahwa Allah pasti mau menyembuhkan kita karena adalah sesuatu yang baik kalau kita itu sehat. Orang-orang ini perlu mengingat bahwa pikiran Allah dan pikiran kita berbeda sepertui langit dengan bumi (Yes 55:8-9)! Dalam 2Kor 12:7-10, Paulus sendiri berdoa supaya duri dalam dagingnya diangkat, tetapi ia tidak disembuhkan! Allah tidak mau menyembuhkan Paulus, karena penyakit Paulus justru akan menyebabkan Paulus bersandar kepada Tuhan sehingga kuasa Allah bisa mengalir melalui Paulus. Dengan kata lain, dari sudut Allah, penyakit Paulus ini membawa kebaikan baginya dan bagi pelayanannya. Bagi kitapun hal seperti ini bisa terjadi. Kadang-kadang Allah tidak mau menyembuhkan kita karena Ia mempunyai maksud tertentu, yang tentunya berguna untuk kemuliaanNya dan juga untuk kebaikan kita sendiri (bdk. Ro 8:28).

6) Allah tidak menghendaki orang sakit.

Dalam buku 'Jangan Batasi Allah Bila Ingin Bahagia-Sejahtera', hal 33-34, Morris Cerullo berkata sebagai berikut:

"Baiklah saya nyatakan kepada anda sekarang juga, bahwa bukanlah kehendak Allah agar anda menderita sakit. Allah tidak menghendaki manusia itu menderita. Bukanlah kehendak Allah anda harus menderita lapar atau dilanda kemiskinan. Kehendak Tuhan ialah mencurahkan berkatNya atas diri anda dan memenuhi segala kebutuhan anda. Tuhan menghendaki agar anda dapat hidup sehat, berbahagia dan serba berkecukupan".

Ia lalu mengutip 3Yoh 2 dan Mat 8:7 untuk mendukung pandangannya ini.

Sanggahan:

a) Kata-kata Yesus dalam ayat-ayat seperti Mat 8:3,7 dsb tidak berlaku umum! [sama seperti Mat 14:29 (waktu Ia menyuruh Petrus berjalan di atas air) dan Yoh 11:23,40,43 (kata-katanya berhubungan dengan ke-bangkitan Lazarus) juga tidak berlaku umum!]. Jadi, untuk orang-orang tertentu Ia memang bersedia menyembuhkan, tetapi untuk orang-orang lain bisa saja Ia tidak bersedia menyembuhkan, karena Ia mempunyai tujuanNya sendiri!

b) 3Yoh 2 adalah suatu salam yang jelas tidak bisa diartikan bahwa Allah tidak menghendaki seorangpun sakit!

c) Orang-orang Kharismatik sering menyalahartikan kata 'baik', 'berkat', dsb, karena mereka menafsirkan 'baik' dan 'berkat' itu sebagai 'baik' dan 'berkat' menurut pandangan manusia. Tuhan memang pasti memberi berkat / hal-hal yang baik kepada anak-anakNya (Mat7:11 Yak 1:17), tetapi yang dimaksud dengan 'baik' dan 'berkat' adalah 'baik' dan 'berkat' dalam pandangan Allah! Lagi-lagi perlu diingat bahwa pikiran / rencana Allah berbeda seperti langit dengan bumi dibanding pikiran / rencana kita (Yes 55:8-9). Allah bisa memberi berkat / hal yang baik melalui hal-hal yang bagi kita kelihatannya tidak baik, seperti penyakit dan penderitaan (2Kor 12:7-10 2Kor 1:8- 9 Fil 1:12 bdk. Ro 8:28).

Illustrasi:

Kalau saudara membawa anak saudara ke dokter, dan anak itu harus disuntik, maka saudara merelakan anak itu menderita sakit, karena semua itu adalah untuk kebaikannya sendiri. Lalu mengapa Tuhan tidak boleh membiarkan kita sakit / menderita, kalau semua itu adalah untuk kebaikan kita?

7) Allah menjanjikan kesehatan (Kel 15:26).

Sanggahan:

a) Janji itu hanya berlaku untuk bangsa Israel pada saat itu. Itupun dengan syarat, mereka taat total (Kel 15:26).

b) Ada perbedaan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Dalam Perjanjian Lama, ada banyak janji berkat jasmani yang berkelim-pahan (Ul 28:1-14 Mal 3:10-12), tetapi dalam Perjanjian Baru tidak! (bdk. Mat 6:11,25-34) Karena apa? Karena dalam Perjanjian Lama belum ada salib! Jadi mereka sukar melihat kasih Allah, kecuali ada berkat jasmani yang berkelimpahan. Tetapi bagi orang-orang Perjanjian Baru, karena salib yang merupakan puncak pernyataan kasih Allah sudah terjadi, maka sekalipun tidak ada berkat jasmani yang berkelimpahan, tetap bisa melihat kasih Allah melalui salib itu!

Jadi, sekalipun kita sakit, kita tetap bisa yakin bahwa Allah mengasihi kita. Buktinya Ia mau menjadi manusia dan mati bagi kita dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus (Ro 5:8).

8) Orang Kristen yang sakit memalukan Tuhan.

Sanggahan:

a) Ini lagi-lagi salah pengertian tentang istilah 'memalukan / memuliakan Tuhan'. Kalau orang Kristen sakit dikatakan memalukan Tuhan; itu karena mereka menilai Tuhan seakan-akan Tuhan itu adalah manusia.

b) Orang kristen yang sakit tidak memalukan Tuhan. Ini terlihat dari Paulus yang pada waktu mengalami duri dalam daging bukan saja tidak memalukan Tuhan, tetapi akhirnya justru membawa kemuliaan bagi Tuhan (2Kor 12:7-10).

Memang kalau ada orang yang sehat dan kaya bisa percaya kepada Tuhan, hidup sesuai kehendak Tuhan, setia kepada Tuhan dsb, maka ini tentu memuliakan Tuhan. Tetapi kalau ada orang yang sakit, miskin, dan menderita terus menerus, dan dalam kondisi seperti itu ia bisa tetap percaya kepada Tuhan, hidup sesuai kehendak Tuhan, dan setia kepada Tuhan, maka tentu peristiwa ini akan lebih memuliakan Tuhan!

c) Yang memalukan Tuhan ialah kalau kita sebagai anak-anakNya berbuat dosa. Ini terlihat dari:

Karena itu Paulus / Kitab Suci memberi peraturan bahwa orang Kristen yang berdosa (dosa sengaja terhadap mana ia tidak mau bertobat) harus dikucilkan (1Kor 5:1-13).

d) Baca juga 1Kor 1:25-29! Text Kitab Suci ini mengatakan bahwa Allah tidak malu karena orang-orang yang lemah, bodoh, tidak terpandang, dsb! Ia bahkan memilih mereka untuk mempermalukan orang berhikmat, kuat, dsb. Kalau Allah tidak malu karena orang kristen yang bodoh, lemah, tak terpandang, dsb, mungkinkah Ia malu karena orang kristen yang sakit?

9) Yesus sering berkata 'imanmu telah menyembuhkan engkau' (Mat 8:13 Mat 9:22,29). Jadi, 'tidak sembuh' menunjukkan 'tidak beriman'.

Sanggahan:

a) Kadang-kadang iman memang dijadikan syarat terjadinya mujijat / ke-sembuhan (Mat 13:58).

b) Tapi Yesus maupun rasul-rasul tidak selalu menuntut iman sebagai syarat kesembuhan!

Jadi, orang tidak berimanpun bisa sembuh kalau Tuhan mau! Yang menentukan bukan iman kita, tetapi kehendak Tuhan!

c) Orang berimanpun tidak selalu sembuh (2Kor 12:7-10 1Tim 5:23 2Tim 4:20). Jadi, jelas bahwa ayat-ayat seperti Mat 8:13 Mat 9:22,29 tidak berlaku umum!

d) Banyak orang beranggapan bahwa kalau ada orang sakit, lalu orang itu berdoa dalam nama Yesus dengan iman, maka ia pasti disembuhkan. Ini didasarkan pada ayat-ayat seperti Mark 11:22-24 Mat 7:7-10 Yoh 14:13-14 Yoh 15:7b dsb. Tetapi perlu diingat bahwa pada waktu menafsirkan ayat-ayat seperti Mark 11:22-24 Mat 7:7-10 Yoh 14:13-14 Yoh 15:7b dsb, kita juga harus memperhatikan ayat-ayat seperti 1Yoh 5:14 Mat 7:11 Yoh 15:7a, yang menjadi syarat pengabulan doa, yaitu:

e) Kalau seseorang berdoa untuk kesembuhan orang sakit, dan orang sakit itu tidak sembuh, bisa saja yang tidak / kurang beriman bukanlah di sakit tetapi si penyembuh. Ini terjadi dalam Mat 17:14-20. Pada waktu itu ada seseorang yang anaknya sakit ayan (ini terjadi karena kerasukan setan - bdk. Mark 9:17-18). Ia membawa anak itu kepada murid-murid Yesus, tetapi ternyata murid-murid itu tidak bisa menyembuhkan anak itu / meng-usir setannya. Setelah anak itu dibawa kepada Yesus, maka barulah setannya bisa diusir dan anak itu disembuhkan. Waktu murid-murid bertanya mengapa mereka tidak bisa mengusir setan itu, Yesus berkata: 'Karena kamu kurang percaya' (Mat 17:20).

Tetapi ingat bahwa cerita ini tidak boleh diartikan seakan-akan setiap kali seseorang gagal menyembuhkan orang sakit, itu menunjukkan bahwa ia tidak / kurang beriman. Bisa saja orang sakit itu tidak sembuh, bukan karena orang yang mendoakannya kurang beriman, tetapi karena Tuhan memang tidak menghendaki kesembuhan itu.

10) Yesus menyuruh kita menyembuhkan orang sakit (Mat 10:5-8).

Sanggahan:

Perintah ini hanya diberikan untuk rasul-rasul pada saat itu! Inii terlihat dari:

  1. Mereka disuruh memberitakan Injil hanya kepada orang Yahudi. Banding-kan dengan Mat 28:19 yang menyuruh kita menjadikan semua bangsa murid Kristus.
  1. Mereka disuruh 'membangkitkan orang mati' (Mat 10:8). Ini jelas bukan perintah untuk kita!
  1. Pada saat itu mereka tidak boleh membawa bekal (Mat 10:9-10). Ban-dingkan ini dengan Luk 22:35-36 dimana mereka boleh membawa bekal.

11) Mark 16:17-18 mengatakan bahwa menyembuhkan orang sakit adalah tanda orang beriman.

Sanggahan:

a) Mark 16:17-18 terletak dalam kontext Mark 16:9-20 yang diperdebatkan keasliannya. Untuk jelasnya lihat pelajaran Kharismatik 6 ('Haruskah kita berbahasa Roh?') - pada no 12 (hal 51-52).

b) Mark 16:17-18 menyebutkan bahwa tanda orang beriman bukan hanya menyembuhkan orang sakit, tetapi juga minum racun / memegang ular tanpa celaka dsb. Kalau orang Kharismatik mau menggunakan ayat ini secara konsekwen, maka mereka juga harus berani melakukan hal ini / bisa mengalami hal ini!

12) Mat 8:16-17 bdk. Yes 53:4-5.

Kesembuhan jasmani yang Yesus lakukan, oleh Matius dihubungkan dengan nubuat nabi Yesaya yang berbunyi: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita" (bdk. Yes 53:4-5).

Sanggahan:

a) 'Penyakit' / 'kesembuhan' dalam Yes 53:4-5 itu bersifat jasmani atau rohani? Ada 2 pandangan:

1. Jasmani dan rohani.

Tapi bagaimanapun, penyempurnaan jasmani terjadi pada akhir jaman (2Kor 4:16 1Kor 15:43-44).

2. Hanya rohani. Jadi, 'penyakit' menunjuk pada dosa.

Jadi jelas bahwa kontex Yes 53 adalah rohani!

b) Kalau Yes 53 itu memang tentang penyakit rohani (dosa), lalu mengapa Matius mengutip Yes 53:5 dan menerapkannya pada kesembuhan jas-mani dalam Mat 8:17?

Jawabnya: karena Yesus sering melakukan sesuatu yang bersifat jasmani untuk mengajar suatu kebenaran rohani. Ini bukan suatu pengallegorian!

Contoh:

Dalam Mat 8 juga demikian. Ia menyembuhkan secara jasmani (Mat 8:15-16) untuk menunjukkan diriNya sebagai penyembuh rohani / dosa (Mat 8:17 bdk. Yes 53:4-5).

Jadi, sebetulnya sekalipun Mat 8:15-16 berbicara tentang kesembuhan / penyakit jasmani, tetapi Mat 8:17 berbicara tentang kesembuhan / penyakit secara rohani, yaitu dosa. Karena itu Matius lalu menganggap ini sebagai penggenapan dari Yes 53:4-5!

Kesimpulan:

  1. Kesembuhan illahi itu ada!
  1. Tetapi ajaran yang mengatakan bahwa orang Kristen harus sembuh:

a) Bertentangan dengan Alkitab.

b) Bertentangan dengan fakta / realita.


Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali