Eksposisi
Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN
9:18-10:32
Banyak
orang berpendapat bahwa:
·
berbuat dosa toh didiamkan
oleh Allah.
·
berbuat baik toh tidak
dihargai oleh Allah.
Kepercayaan
seperti ini bahkan bisa ada pada diri orang kristen, mungkin karena ia mengalami
hal-hal tersebut. Tetapi text Kitab Suci hari ini jelas menentang kepercayaan
seperti itu.
I)
Dosa Nuh dan akibatnya.
Kata-kata
‘dialah yang mula-mula membuat kebun anggur’ dalam ay 20 seharusnya adalah
‘dia mulai menanam kebun anggur’. Ini tidak menunjukkan bahwa sebelum ini
Nuh tidak mengenal anggur dan bahayanya bila minum terlalu banyak.
Ay 21
menunjukkan bahwa Nuh minum anggur.
Hal ini
sebetulnya tidak dosa, sepanjang minumnya tidak sampai mabuk. Tetapi
bagaimanapun orang kristen harus hati-hati pada waktu melakukan hal ini, karena
orang yang melihat kita minum minuman keras (apalagi di tempat umum seperti di
restoran, dsb) akan menyangka bahwa kita senang mabuk-mabukan. Bandingkan ini
dengan 1Kor 8:9 yang berbunyi: “Tetapi
jagalah supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang
lemah”.
Tetapi ay 21
menunjukkan bahwa Nuh minum anggur berlebihan, sehingga ia mabuk. Ini jelas
dosa! Apa akibatnya? Perhatikan ay 21. Akibatnya ia telanjang di kemah. Ini
effek dari anggur, yaitu menghilangkan penguasaan diri. Karena itu Ef 5:18
mengkontraskan ‘penuh Roh Kudus’ (pasti ada penguasaan diri) dan ‘mabuk
oleh anggur’ (kehilangan penguasaan diri).
Karena effek
anggur inilah maka kita harus hati-hati dengan minuman keras, karena ini bisa
menyebabkan kita melakukan hal-hal yang nanti akan kita sesali.
II)
Sikap anak-anak Nuh.
1)
Sikap Ham (ay 22).
·
‘melihat’ dalam arti
‘memandangi’.
Bandingkan dengan Hawa
yang melihat buah terlarang dalam Kej 3:6, dan Daud yang melihat Batsyeba dalam
2 Sam 11:2.
·
ia tidak sedih melihat
keadaan Nuh, tetapi ia bahkan menikmati hal itu.
·
ia tidak hormat pada orang
tuanya.
·
ia menceritakan hal ini
kepada saudara-saudaranya. Ini orang yang senang menyebar gosip! Padahal
sebetulnya kasih “menutupi segala sesuatu” (1Kor 13:7).
2)
Sikap Sem dan Yafet (ay 23).
·
mereka menggunakan telinga,
pikiran dan mulut mereka dengan baik pada waktu mereka mendengar berita dari Ham
tentang Nuh.
·
mereka tidak ikut-ikutan
dengan dosa Ham (Bdk. Roma 12:2).
·
mereka hormat luar biasa
kepada orang tua mereka.
·
mereka tak menasehati Ham,
tetapi memberi teladan.
III)
Nubuat Nuh.
Setelah Nuh
sadar, ia mengucapkan ay 25-27 yang adalah suatu nubuat!
1)
Sem diberi berkat (ay 26).
Perhatikan bahwa
yang dipuji bukan ‘Sem’, tetapi ‘Allah Sem’. Mengapa? Karena Sem bisa
baik karena Allah bekerja dalam diri Sem.
2)
Yafet juga diberi berkat (ay 27).
a)
Allah meluaskan kediaman Yafet (ay 27a).
Untuk bisa
mengetahui apakah nubuat ini digenapi atau tidak, kita harus melihat pada Kej 10
karena melalui Kej 10 kita bisa melihat asal-usul bangsa-bangsa.
Kej 10:2-5 -
keturunan Yafet. Ini menjadi bangsa-bangsa Eropa, Asia utara.
Kej 10:6-20 -
keturunan Ham. Ini menjadi bangsa-bangsa Afrika, Kanaan.
Kej 10:21-31 -
keturunan Sem. Ini menjadi bangsa-bangsa Asia, Israel.
Eropa (keturunan
Yafet) menjajah banyak tempat sehingga sampai saat inipun Amerika dan Australia
masih dipenuhi orang-orang asal Eropa. Jelas bahwa nubuat ini tergenapi.
b) Ia tinggal dalam kemah-kemah Sem (ay 27b).
Untuk ini ada
dua penafsiran:
·
Kata ‘Ia’ menunjuk kepada
Allah. Ini digenapi dengan Allah ada di tengah-tengah Israel (keturunan Sem).
·
Kata ‘ia’ menunjuk kepada
Yafet. Ini lebih cocok dengan kontex. Ini digenapi dengan:
*
Eropa menjajah Asia, atau,
*
Eropa mayoritas kristen; jadi
mereka menikmati berkat Sem.
c)
Kanaan menjadi hamba Yafet (ay 27c).
3)
Kanaan mendapat kutuk (ay 25, 26b, 27c).
Kanaan adalah
anak bungsu dari Ham (ay 18,22; 10:6).
Keanehannya:
·
Mengapa Ham tidak dikutuk /
tak dihukum?
·
Mengapa Kanaan (anak Ham)
yang dikutuk / dihukum?
·
Mengapa anak-anak Ham yang
lain tidak dikutuk / dihukum?
Untuk menjawab
persoalan-persoalan ini, ada bermacam-macam penafsiran:
a) Hukuman diberikan kepada kanaan, karena pada waktu
itu ia sudah jahat.
b) Kanaan dihukum karena Allah sudah melihat lebih dulu
(foresaw) bahwa Kanaan akan jadi jahat.
c) Untuk menunjukkan kebencian Allah akan dosa, maka
Kanaan dihukum.
Saya tidak bisa
menerima penafsiran a-c ini. Sekarang perhatikan penafsiran-penafsiran yang
lain.
d) Ini adalah pernyataan predestinasi Allah.
Jadi, mungkin
sekali ini bukan sesuatu hukuman bagi orang yang tidak salah, tetapi peristiwa
ini dipakai oleh Allah untuk menyatakan predestinasi tentang Kanaan dan
keturunannya (Bdk. Kej 25:23).
e) Tidak adanya berkat bagi Ham, jelas menunjukkan
bahwa ia juga dihukum!
f) Kanaan yang mula-mula melihat Nuh telanjang,
lalu ia menceritakannya kepada Ham, lalu Ham menceritakannya kepada Sem dan
Yafet. Alasan pandangan ini:
·
ay 24: ‘anak bungsu’.
NIV/NASB/RSV: ‘the
youngest son’ (= anak yang paling muda).
KJV: ‘the
younger son’ (= anak yang lebih muda).
Literal: ‘the
litte son’ (= anak yang kecil).
Ada yang
mengartikan ‘the little son’ di sini artinya adalah ‘grandson’
(= cucu). Jadi, yang dimaksud bukan Ham, tetapi Kanaan.
·
Kanaan yang dikutuk, jadi ia
pasti ikut berdosa.
·
Kalau ay 24 diterjemahkan ‘the
youngest son’ (= anak yang termuda) rasa-rasanya tidak mungkin menunjuk
kepada Ham karena setiap kali Kitab Suci menyebut ketiga anak Nuh, nama Ham
selalu no. 2 (Kej 5:32 6:10 7:13 9:18 10:1). Sedangkan kalau diterjemahkan ‘the
younger son’ (= anak yang lebih muda) itu juga aneh. Apa gunanya predikat
itu bagi Ham?
·
Dalam Kitab Suci ‘cucu’
sering disebut ‘son’ (= anak).
Misalnya:
*
Kej 29:5 (lit): ‘son of
Nahor’ (= anak Nahor).
*
2 Sam 19:24 (lit): ‘son
of Saul’ (= anak Saul).
*
1Taw 1:17 (lit): ‘sons
of Sem’ (= anak Sem).
g)
Kutukan pada Kanaan (anak Ham), juga berarti kutukan pada Ham.
Dalam Kej
48:8-22 Yakub memberkati anak-anak Yusuf, tetapi dalam Kej 48:15 dikatakan bahwa
Yusuflah yang diberkati.
h) Kutukan itu sebetulnya untuk Ham dan seluruh
keturunannya, tetapi Musa (penulis Kitab Kejadian), karena ia menujukan tulisan
itu untuk bangsa Israel yang sedang dalam perjalanan dari Mesir menuju ke Kanaan,
lalu hanya menulis Kanaan. Tujuannya: supaya menguatkan iman orang Israel.
Mereka keturunan Sem dan Kanaan harus menjadi hamba mereka, jadi mereka pasti
bisa menaklukkan Kanaan.
Saya berpendapat
bahwa tafsiran d-h semuanya harus dipertimbangkan dan bahkan digabungkan.
Apakah kutukan
ini terjadi? Ya! Perwujudan kutukan ini adalah:
1. Kanaan diberikan kepada Israel, yang adalah
keturunan Sem (Bdk. Yos 9:21,27 1Raja-raja 9:20-21).
2.
Kanaan juga ditundukkan oleh Persia (keturunan Yafet).
3.
Negro Afrika (keturunan Ham) banyak di perbudak.
Kesimpulan
/ Penutup:
Jelas
bahwa dosa selalu ada akibatnya dan perbuatan baik ada pahalanya! Bandingkan
dengan Gal 6:7-9 yang berbunyi: “Jangan
sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur
orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya,
ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh,
ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat
baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak
menjadi lemah”.
Karena
itu bertobatlah dari segala dosa dan tekunlah berbuat baik!
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali