Eksposisi
Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN
8:1-9:17
I)
Allah mengingat Nuh.
Kalau pada Kej
8:1 dikatakan bahwa Allah mengingat Nuh, ini tidak berarti bahwa tadinya Allah
lupa kepada Nuh. ‘Allah mengingat’ artinya adalah bahwa Allah melakukan
tindakan yang menunjukkan bahwa Ia ingat. Ini Ia lakukan dengan memberi angin
(8:1).
Dari sudut Nuh
dan keluarganya, kelihatannya Allah memang lupa kepada mereka / melupakan
mereka. Mereka sudah berbulan-bulan berada di dalam bahtera, dan tidak ada
FIrman Tuhan atau petunjuk-petunjuk lain yang menunjukkan bahwa Allah mengingat
mereka. Tetapi sekalipun demikian, sebetulnya Allah tetap mengingat mereka.
Penerapan:
Kalau dalam
hidup saudara, saudara merasa bahwa Allah lupa kepada saudara (karena doa yang
tidak dijawab, atau karena penderitaan yang terus menerus, dsb) maka ingatlah
bahwa sebetulnya Allah tetap ingat kepada saudara!
Luk 12:6-7
berbunyi: “Bukankah burung pipit
dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang
dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan
takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit”.
Yes 49:15-16
berbunyi: “Dapatkan seorang perempuan
melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?
Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau”.
II)
Tindakan Nuh.
1)
Mencari tahu apakah bumi sudah kering atau belum.
Ini ia lakukan
dengan cara:
·
melepas gagak (8:7). Ini
burung pemakan daging.
·
melepas merpati (8:8-9).
Burung ini kembali lagi.
·
melepas merpati (8:10-11).
Burung ini kembali dengan daun zaitun.
·
melepas merpati (8:12).
Burung ini tidak kembali. Jelas bahwa bumi sudah kering (setidaknya sebagian)
sehingga merpati itu tidak kembali.
Dari semua ini
terlihat dengan jelas bahwa Nuh juga menggunakan otaknya untuk mengetahui apakah
bumi sudah kering atau belum.
Penerapan:
Jangan percaya
pada ajaran populer jaman sekarang yang menganggap penggunaan otak itu
bertentangan dengan iman. Tidak salah kalau saudara menggunakan otak. Yang salah
adalah kalau saudara bersandar kepada otak saudara (Amsal 3:5).
2)
Nuh tetap ada di dalam bahtera sampai Tuhan berfirman kepadanya.
Padahal:
·
dalam 8:12 merpati tidak
kembali. Jadi, bumi sudah kering (sekalipun belum kering total).
·
dalam 8:13 Nuh melihat bahwa
bumi sudah kering.
·
dalam 8:14 dikatakan bahwa
bumi sudah kering!
Tapi Nuh baru
keluar pada 8:18, yaitu setelah Tuhan menyuruhnya keluar (8:15-17).
Contoh orang
yang bertindak tanpa Firman Tuhan:
¨
Abraham menikah dengan Hagar
(Kej 16:2-3).
¨
Musa membunuh orang Mesir
(Kel 2:11-12).
¨
Yosua berdamai dengan orang
Gibeon (Yos 9:14).
Ini tidak
berarti bahwa dalam hal-hal yang kecil / remeh (seperti mau makan, mau mandi
dsb.) kita harus menunggu Firman Tuhan! Tetapi dalam hal-hal yang penting
(seperti mencari jodoh, pekerjaan, study, dsb.), kita harus menunggu
petunjuk Tuhan!
3)
Nuh membuat mezbah dan memberi persembahan (8:20).
·
ia tahu haram dan tidak
haram, pasti karena Tuhan sudah memberi tahu.
·
adanya binatang haram
menunjukkan bahwa Tuhan tidak menerima seadanya persembahan Karena itu
berhati-hatilah pada saat memberi persembahan bagi Tuhan.
·
ucapan syukur Nuh (karena
bebas dari air bah), bukan hanya dibibir saja, tetapi ia juga mewujudkannya
dengan memberi persembahan kepada Tuhan. Bagaimana saudara menunjukkan syukur
saudara?
III)
Sikap / tindakan Allah.
1)
Allah senang dengan persembahan Nuh (8:21).
KJV: sweet
savor (= bau yang manis).
NASB: soothing
aroma (= bau harus yang menyejukkan / menenangkan).
NIV: pleasing
aroma (= bau harus yang menyenangkan).
RSV: pleasing
odour (= bau yang menyenangkan).
Ayat-ayat
seperti Yes 1:11,13 1Sam 15:22-23 Mat 9:13 menunjukkan seakan-akan Tuhan tidak
senang dengan persembahan dari manusia. Tetapi ini disebabkan karena orang yang
memberi persembahan itu hidup dalam dosa. Kalau tidak, tentu Tuhan senang
menerima persembahan kita!
Tetapi ingat
bahwa sebetulnya Allah tidak membutuhkan persembahan kita! Jadi, jangan memberi
persembahan dengan pikiran ‘menyumbang Tuhan’! Luk 17:7-10 harus
menjadi sikap saudara setelah saudara melayani Tuhan ataupun memberi sesuatu
kepada Tuhan.
Berapa / apa
yang mau saudara persembahkan kepada Tuhan? Ingat bahwa Ia sudah mempersembahkan
nyawaNya bagi saudara!
2)
Allah memberi perjanjian (8:21-22 9:8-17).
a)
Allah berjanji takkan memberi banjir seperti itu lagi (8:21).
Kata ‘kutuk’
dalam 8:21 tidak menunjuk pada kutuk dalam Kej 3:17-19!
Dan 8:21 juga
tidak berarti bahwa Tuhan berjanji untuk sama sekali tidak akan memberi banjir
lagi! Tuhan berjanji takkan memberi banjir seperti banjir Nuh lagi! (8:21
- ‘seperti yang telah Kulakukan’). Jadi, banjir biasa masih akan terjadi,
tetapi banjir seperti banjir pada jaman Nuh ini (banjir universal) tidak akan
terjadi lagi.
Ini menunjukkan
bahwa Tuhan tidak selalu mau mengulangi apa yang dahulu pernah Ia lakukan.
Karena itu sekalipun dalam Kitab Suci dikatakan bahwa Tuhan membangkitkan orang
mati, atau menyembuhkan orang sakit, ini tidak selalu berarti bahwa Ia mau
mengulangi hal itu dalam kehidupan saudara. Karena itu hati-hati dalam
menggunakan Ibr 13:8 yang berbunyi: “Yesus
Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya”. Ayat ini hanya berarti bahwa Yesus tidak berubah dalam
sifat-sifatNya, tetapi tidak berarti bahwa Ia selalu mau melakukan apa
yang dahulu pernah Ia lakukan.
b) Kej 8:21 ini memberikan penekanan dengan menggunakan
kata-kata ‘sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak
kecilnya’.
·
‘yang ditimbulkan
hatinya’.
NIV: ‘every
inclination of his heart’ (= setiap kecondongan hatinya).
NASB: ‘the
intent of man’s heart’ (= maksud dari hati manusia).
RSV/KJV: ‘the
imagination of man’s heart’ (= khayalan hati manusia).
Kata bahasa
Ibraninya ialah YETSER yang berasal dari kata kerja YATSAR [= to form / shape
(= membentuk)]. YETSER berarti: ‘what is shaped / formed’ (= apa yang
dibentuk).
Jadi jelas bahwa
ayat ini menunjukkan bahwa apapun yang terbentuk dalam hati manusia adalah dosa.
·
‘sekalipun’ (8:21).
Kata bahasa
Ibraninya adalah KI yang mempunyai 2 arti.
*
Bisa diartikan sebagai
‘sebab’.
Kalau dipilih
arti yang ini, maka kalimat itu berarti: Allah tidak akan menghukum dunia dengan
air bah lagi sebab Ia tahu bahwa hati manusia penuh dosa.
*
Bisa diartikan sebagai
‘sekalipun’.
Kalau dipilih
arti yang ini, maka kalimat itu berarti: Allah tidak akan menghukum manusia
dengan air bah lagi, sekalipun manusia itu jahat dari kecil. Ini kontras
dengan Kej 6:5-7,13 dimana dikatakan bahwa Allah akan menghukum karena manusia
itu berdosa / jahat.
Ini tidak
berarti bahwa Allah berubah! Doktrin bahwa Allah itu tidak berubah tidak bisa
diartikan bahwa Ia selalu melakukan lagi apa yang dulu Ia lakukan.
3)
Allah memberi perintah / larangan (9:1-7).
a) Manusia diperintahkan untuk berkembang biak dan
memenuhi bumi (9:1-7). Supaya hal ini bisa terjadi, binatang dibuat takut kepada
manusia (9:2).
b) Manusia boleh makan daging, tapi tak boleh makan
darahnya (9:3-4).
·
sejak saat ini manusia boleh
makan daging.
Dulu manusia
hanya boleh makan tumbuh-tumbuhan / buah-buahan (Kej 1:29), tetapi sejak saat
ini manusia diijinkan makan daging. Karena itu sebetulnya orang kristen tidak
boleh mempunyai pandangan seakan-akan kalau orang pantang daging, ia menjadi
lebih suci. Tetapi kalau saudara bertemu dengan orang kristen seperti itu,
perhatikan Ro 14:1-4!
·
tetapi manusia dilarang makan
darah (9:4).
Apakah jaman
sekarang larangan ini masih berlaku? Ada pro dan kontra yang sangat hebat dalam
hal ini.
Orang-orang yang
mengatakan bahwa sampai jaman sekarang larangan itu masih berlaku,
berargumentasi sebagai berikut:
1.
Im 7:26,27 17:10-14 19:26 Ul 12:23-25 1Sam 14:31-34.
2. Kej 9:4 bukan ceremonial law, karena pada
saat itu belum ada ceremonial law (= hukum yang berhubungan dengan
upacara keagamaan).
Saya berpendapat
bahwa ini merupakan argumentasi yang terkuat.
3.
Kis 15:20,29 Kis 21:25.
Sedangkan
orang-orang yang mengatakan bahwa pada jaman ini larangan itu sudah tidak
berlaku, berargumentasi sebagai berikut:
1. Larangan makan darah adalah ceremonial law
yang sudah tidak berlaku sejak kematian dan kebangkitan Kristus.
2. Mark 7:19b Ro 14:14 1Kor 8:8-13 1Kor 10:25-11:1 1Tim
4:1-5.
3. Kis 15:20,29 dan Kis 21:25 dilakukan demi
orang-orang Yahudi. Jadi larangan di sini dipertahankan supaya tidak menyinggung
/ menjadi batu sandungan bagi orang Yahudi.
Saya sendiri
lebih condong untuk berkata bahwa jaman sekarang larangan makan darah itu sudah
tidak berlaku. Tetapi kalau ada orang yang berpendapat bahwa ia tidak boleh
makan darah, maka memang sebaiknya ia tidak makan (bdk. Ro 14:23).
c)
Larangan membunuh dan hukumannya (9:5,6).
·
Allah akan menuntut balas
(9:5).
*
dari binatang (Bdk. Kel
21:28).
Binatang dihukum
untuk menunjukkan kebencian Allah terhadap pembunuhan.
*
dari manusia (Bdk. Kel
21:12).
·
Cara Allah menuntut balas:
Kej 9:6 itu
berkata: ‘Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh
manusia’. Jadi, Allah akan menghukum manusia yang membunuh sesamanya
dengan menggunakan manusia. Dari sini bisa disimpulkan bahwa hukuman mati adalah
sesuatu yang Alkitabiah (bdk. Ro 13:4)! Ini tidak berarti bahwa Allah itu kejam!
Ini justru menunjukkan bahwa Allah sangat menghargai manusia yang diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah itu.
·
9:4 berhubungan dengan 9:5-6.
Larangan makan
darah bertujuan supaya kita menjadi orang yang lemah lembut sehingga akan lebih
berhati-hati terhadap darah manusia.
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali