Eksposisi
Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
Kejadian 49:29-50:26
I)
Pesan dan kematian Yakub.
1)
Pesan Yakub (49:29-32).
Tempo hari dalam
Kej 47:29-31 Yakub sudah berpesan kepada Yusuf untuk menguburkan mayatnya di
Kanaan, dan sekarang ia berpesan kepada semua anak-anaknya supaya mereka bisa
dengan sehati melakukan pesannya itu.
Penerapan:
Kesehatian
sangat penting dalam gereja. Karena itu kalau saudara merasa bahwa saudara tidak
sehati, atau saudara merasa dekat di mata tetapi jauh di hati, dengan saudara
seiman yang lain dalam gereja, maka berusahalah untuk membereskan hal itu.
Mungkin dengan mendekati saudara seiman itu, dan / atau dengan membawa persoalan
itu ke hadapan Tuhan.
2)
Kematian Yakub (49:33).
49:33 -
‘meninggallah ia, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya’.
NIV: ‘breathed
his last and was gathered to his people’ (= menghembuskan nafas yang
terakhir dan dikumpulkan dengan kaumnya).
Perhatikan
kata-kata ‘dikumpulkan kepada / dengan kaum (leluhur)nya’. Ini jelas tidak
berbicara tentang tubuh Yakub, karena tubuh Yakub tidak dikumpulkan
dengan kaum leluhurnya pada saat ia mati, tetapi baru pada 50:13. Jadi jelas
bahwa yang dimaksud oleh Kej 49:33 itu adalah jiwa / roh Yakub. Dengan
demikian ini menunjukkan bahwa jiwa / roh masih tetap ada setelah kematian.
Adam Clarke:
“The testimony that this place bears to
the immortality of the soul, and to its existence separate from the body, should
not be lightly regarded. ... It is certain that his body was not then
gathered to his people, nor till seven weeks after; ... I cannot help therefore
considering this an additional evidence for the immateriality of the soul, and
that it was intended by the Holy Spirit to convey this grand and consolatory
sentiment, that when a holy man ceases to live among his fellows, his soul
becomes an inhabitant of another world, and is joined to the spirits of just men
made perfect” (= Kesaksian yang diberikan
oleh tempat ini terhadap tidak-bisa-binasa-nya jiwa, dan keberadaannya terpisah
dari tubuh, tidak boleh diremehkan. ... Jelas bahwa tubuhnya tidak
dikumpulkan dengan leluhurnya pada saat itu, tidak sampai 7 minggu setelahnya;
... Karena itu saya harus menganggap ini sebagai bukti tambahan tentang keadaan
tanpa materi dari jiwa, dan bahwa merupakan maksud dari Roh Kudus untuk
menyampaikan pemikiran / pandangan yang hebat / agung dan bersifat menghibur
ini, bahwa pada saat seorang kudus berhenti hidup di tengah-tengah sesamanya,
jiwanya menjadi penghuni dari dunia yang lain, dan digabungkan dengan roh-roh
orang benar yang telah disempurnakan)
- hal 273-274.
Catatan:
saya kira seharusnya bukan 7 minggu tetapi 10 atau bahkan 11 minggu; lihat ay 3b
(70 hari) dan ay 10b (7 hari).
Dalam 1Kor 15:32
Paulus berkata: “Kalau hanya berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas
di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan,
maka ‘marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati’”.
Memang, jika
hidup setelah kematian itu tidak ada, maka tidak ada gunanya kita percaya kepada
Kristus, berjuang / menderita bagi Tuhan, melayani Tuhan, dsb. Juga tidak ada
gunanya kita menahan diri dari dosa. Sebaiknya kita justru memuaskan segala
keinginan kita, berpesta pora, melakukan semua kesenangan tanpa peduli itu dosa
atau tidak, mumpung kita masih hidup.
Tetapi
kehidupan setelah kematian itu ada, dan kehidupan yang sekarang menentukan
apakah nanti kita akan masuk surga atau neraka, dan juga menentukan berapa besar
pahala / hukuman kita. Karena itu dalam hidup sekarang ini kita harus percaya
kepada Kristus, ikut Dia sungguh-sungguh, melayani Dia, menguduskan diri dsb.
Jadi sekalipun sekarang saudara mengalami masa krisis ekonomi, atau
penderitaan-penderitaan yang lain, janganlah hal itu menyebabkan saudara
mengarahkan seluruh pandangan dan hidup saudara hanya untuk hidup yang sekarang
ini! Baca cerita tentang orang kaya yang bodoh dalam Luk 12:16-21!
II)
Perkabungan dan penguburan.
1)
Dukacita / perkabungan.
a) Secara umum, kesedihan dan tangisan yang terjadi
pada saat ada orang mati, tidak salah.
Bdk.
1Tes 4:13 - “Selanjutnya kami tidak
mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal,
supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai
pengharapan”.
Maksud ayat ini
bukanlah: jangan berdukacita pada waktu ada orang mati, itu seperti orang yang
tidak mempunyai pengharapan.
Ayat ini tidak
mengatakan supaya jangan berdukacita sama sekali, tetapi supaya kamu
jangan berdukacita seperti orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
Jadi ayat ini membayangkan adanya dua macam dukacita, yaitu dukacita orang non
kristen / yang tidak berpengharapan, dan dukacita orang kristen / yang
berpengharapan. Kita tidak boleh berdukacita dengan dukacita orang yang tidak
berpengharapan, tetapi kita boleh berdukacita dengan dukacita orang yang
berpengharapan.
Yang jadi
persoalan adalah kalau yang mati bukan kristen. Tetapi sebetulnya dalam kasus
inipun kita harus ingat bahwa dukacita yang berlarut-larut toh tidak ada
gunanya.
b) Tetapi perkabungan di sini, yaitu selama 70 hari
(50:3b) + 7 hari (50:10b) jelas terlalu banyak / terlalu lama.
c) Yusuf sungguh-sungguh menangis (50:1), tetapi orang
Mesir menangis (50:3b) hanya untuk menghormati Yusuf.
Kemunafikan
orang Mesir ini tidak seharusnya ditiru.
2)
Mayat Yakub dijadikan mumi.
Apa yang
dilakukan dalam 50:2-3 merupakan proses untuk menjadikan mumi. Sekalipun tidak
ada larangan explicit tentang hal seperti ini, tetapi perlu diingat bahwa
semua ini menghabiskan uang, tenaga, dan waktu yang begitu banyak untuk hal yang
tidak berguna! Bandingkan dengan 2 ayat di bawah ini.
1Kor 6:12 - “Segala
sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal
bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun”.
1Kor 10:23
- “Segala sesuatu diperbolehkan. Benar,
tetapi bukan segala sesuatu berguna. Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi
bukan segala sesuatu membangun”.
Jadi pada waktu
kita mau melakukan sesuatu, sekalipun hal itu tidak dilarang secara explicit
oleh Kitab Suci, tetapi kita masih perlu mempertanyakan: apakah hal ini ada
gunanya? Apakah hal ini membangun diri saya / gereja / orang lain?
Contoh:
banyak orang kristen merokok dengan alasan bahwa Kitab Suci tidak memberikan
larangan merokok. Tetapi merokok bukan saja tidak berguna tetapi bahkan
merugikan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya, dan juga memperhamba
orang yang merokok, dan karena itu merokok jelas dilarang oleh kedua ayat
di atas.
3)
Penguburan di Kanaan.
a)
Penguburan di Kanaan ada gunanya.
Berbeda dengan
perkabungan yang begitu lama dan proses penjadian mumi, yang saya anggap tidak
ada gunanya, maka penguburan di Kanaan ada gunanya, yaitu supaya keturunannya
selalu mengingat janji Tuhan yang menyatakan akan memberikan tanah Kanaan kepada
mereka.
b) Yusuf memohon ijin kepada Firaun untuk menguburkan
ayahnya di Kanaan (50:4-5).
Ini bisa
dianggap sebagai penghinaan bagi orang Mesir, seakan-akan tanah mereka tidak
layak untuk kuburan Yakub. Karena itu Yusuf merasa perlu minta ijin Firaun. Dan
Yusuf menjelaskan bahwa:
·
Yakublah yang meminta hal itu
(50:5a).
·
kubur Yakub sudah
dipersiapkan sebelum Yakub pergi ke Mesir (50:5b), jadi jelas bahwa ia meminta
hal itu bukan karena ia menganggap bahwa tanah Mesir tidak layak bagi
kuburannya.
Ini adalah
sesuatu yang bijaksana dari Yusuf untuk menghindarkan kesalahfahaman orang
Mesir.
Penerapan:
Sekalipun
saudara melakukan apa yang benar, sedapat mungkin aturlah supaya tidak
menyinggung / disalah mengerti oleh orang lain.
III)
Setelah penguburan.
1)
Mereka kembali ke Mesir (50:14).
Mengapa mereka
tidak menetap saja di Kanaan? Mungkin karena Allah menyuruh mereka kembali ke
Mesir, atau karena penduduk Kanaan tidak mengijinkan mereka tinggal di sana.
Dengan demikian tergenapilah Kej 15:13 yang menubuatkan bahwa mereka baru akan
kembali ke Kanaan pada keturunan keempat.
2)
Rasa takut saudara-saudara Yusuf (50:15-18).
a) Calvin memberikan beberapa komentar tentang rasa
takut dari saudara-saudara Yusuf ini.
·
“And whence this fear, but because they
form their judgment of him according to their own disposition?”
(= Dan dari mana rasa takut ini, kecuali karena mereka membentuk penilaian
mereka tentang dia sesuai dengan kecenderungan mereka sendiri?)
- hal 482.
Memang
orang jahat biasanya menganggap orang lain juga jahat; pendusta selalu curiga
orang lain akan mendustai dirinya, pemfitnah selalu akan mengira orang lain akan
mejelek-jelekkan dirinya. Karena itu kalau saudara adalah orang yang selalu
curiga terhadap orang lain, maka besar kemungkinannya saudara adalah orang
brengsek!
·
“an evil conscience is its own
tormentor” (= hati kecil yang jahat
adalah penyiksa dirinya sendiri)
- hal 483.
Bdk. Amsal 28:1
Im 26:14,36 1Raja 8:38b.
·
“Nothing is more desirable than a
tranquil mind. While God deprives the wicked of this singular benefit, which is
desired by all, he invites us to cultivate integrity”
(= Tidak ada yang lebih diinginkan dari pikiran yang tenang. Sementara Allah
tidak memberikan orang jahat keuntungan ini, yang diinginkan oleh semua orang,
Ia mengundang kita untuk mengusahakan ketulusan / kejujuran)
- hal 483.
·
“let none of us yield to self
indulgence; but let each diligently examine himself, lest hypocrisy should
inwardly cherish the secret stings of the wrath of God; and may that happy
peace, which can find no place in a double heart, shine within our thoroughly
purified breasts” (= Jangan ada
seorangpun di antara kita yang menyerah pada pemuasan diri sendiri; tetapi
biarlah setiap orang dengan rajin / tekun memeriksa dirinya sendiri, supaya
jangan kemunafikan memegang erat-erat se-ngatan rahasia dari murka Allah; dan
kiranya damai yang menyenangkan, yang tidak bisa mendapat tempat dalam hati yang
bercabang, bersinar di dalam dada kita yang dimurnikan seluruhnya)
- hal 483.
·
“there is no other method which can
free us from disquietude, but that of returning into favour with God. Whosoever
shall despise this remedy, shall be afraid not only of man, but also of a
shadow, or a breath of wind” (= tidak ada
metode lain yang bisa membebaskan kita dari ketidaktenangan, kecuali kita
kembali berdamai dengan Allah. Siapapun yang menghina obat ini, akan merasa
takut bukan hanya terhadap manusia, tetapi juga terhadap bayangan, atau hembusan
angin) - hal 483.
b)
Apakah kata-kata mereka dalam 50:16-17 itu dusta atau bukan?
Ada banyak
penafsir yang menganggap ini bukan dusta. Jadi mereka beranggapan Yakub memang
berpesan seperti itu kepada Yusuf melalui saudara-saudaranya. Tetapi Calvin
berkata: kalau memang sebelum mati Yakub mencurigai bahwa Yusuf akan membalas
dendam, mengapa ia tidak mengatakan pesan ini sendiri / secara langsung kepada
Yusuf? Saya setuju dengan Calvin, dan saya menganggap ini hanyalah cerita dusta
yang mereka karang sendiri. Ini bukan hanya dusta, tetapi juga adalah dusta yang
bodoh.
Disamping itu,
mereka juga tega menggunakan nama Yakub dan bahkan nama Allah sendiri, untuk
dusta ini.
3)
Jawaban Yusuf (50:19-21).
a)
Dalam 50:17b, Yusuf menangis, karena:
·
tersinggung / sakit hati.
·
kasihan kepada
saudara-saudaranya (Calvin).
b) Dalam 50:19 Yusuf berkata: ‘Jangan takut, sebab
aku inikah pengganti Allah?’.
Ini menunjukkan
bahwa Yusuf tidak mau membalas dendam / menghakimi (bdk. 1Tes 5:15), karena itu
adalah hak Allah (Ro 12:19-21).
c) Dalam 50:20 Yusuf berkata: “Memang
kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah
mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi
sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar”.
·
Ini menunjukkan bahwa
penjualan Yusuf ke Mesir, yang jelas merupakan suatu dosa, adalah rencana Allah.
Calvin:
“The selling of Joseph was a crime
detestable for its cruelty and perfidy; yet he was not sold except by the decree
of heaven. For neither did God merely remain at rest, and by conniving for a
time, let loose the reins of human malice, in order that afterwards he might
make use of this occasion; but, at his own will, he appointed the order of
acting which he intended to be fixed and certain. Thus we may say with truth and
propriety, that Joseph was sold by the wicked consent of his brethren, and by
the secret providence of God” (=
Penjualan terhadap Yusuf adalah suatu kejahatan yang menjijikkan karena
kekejaman dan pengkhianatannya; tetapi ia tidak dijual kecuali oleh ketetapan
dari surga. Karena Allah bukannya semata-mata berdiam diri, dan sambil menutup
mata / pura-pura tidak melihat untuk sementara waktu, melepaskan kendali
terhadap keinginan jahat manusia, supaya setelah itu Ia bisa menggunakan
kejadian ini; tetapi, pada kehendakNya sendiri, Ia menetapkan urut-urutan
tindakan yang Ia maksudkan untuk menjadi tetap dan tertentu. Jadi kita bisa
berkata dengan benar dan tepat, bahwa Yusuf dijual oleh persetujuan jahat dari
saudara-saudaranya, dan oleh providensia rahasia dari Allah)
- hal 487.
Saya heran
melihat banyak orang (yang mengaku dirinya Reformed / Calvinist) bisa mengatakan
bahwa ajaran yang mempercayai adanya penetapan dosa adalah ajaran
Hyper-Calvinisme. Kalau ini benar, maka jelas bahwa Calvin sendiri adalah
penganut Hyper-Calvinisme!
Kalau saudara
mau tahu apa itu Hyper-Calvinisme, maka bacalah kata-kata Edwin H. Palmer di
bawah ini.
Edwin H.
Palmer: “Hyper-Calvinism.
Diametrically opposite to the Arminian is the hyper-Calvinist. He looks at both
sets of facts - the sovereignty of God and the freedom of man - and, like the
Arminian, says he cannot reconcile the two apparently contradictory forces. Like
the Arminian, he solves the problem in a rationalistic way by denying one side
of the problem. Whereas the Arminian denies the sovereignty of God, the
hyper-Calvinist denies the responsibility of man. He sees the clear Biblical
statements concerning God’s foreordination and holds firmly to that. But being
logically unable to reconcile it with man’s responsibility, he denies the
latter. Thus the Arminian and the hyper-Calvinist, although poles apart, are
really very close together in their rationalism”
(= Hyper-Calvinisme. Bertentangan frontal dengan orang Arminian ada-lah orang
yang hyper-Calvinist. Ia melihat pada kedua fakta - kedaulatan Allah dan
kebebasan manusia - dan, seperti orang Arminian, ia mengatakan bahwa ia tidak
dapat mendamaikan kedua kekuatan yang tampaknya bertentangan itu. Seperti orang
Arminian, ia memecahkan problem itu dengan cara yang logis dengan menyangkal
satu sisi dari problem itu. Sementara orang Arminian menyangkal kedaulatan
Allah, maka penganut Hyper Calvinisme meninggalkan fakta tanggung jawab manusia.
Ia melihat pernyataan yang jelas dari Alkitab mengenai penentuan lebih dulu dari
Allah dan memegang hal itu dengan teguh. Tetapi karena tidak mampu
mendamaikannya secara logis dengan tanggung jawab manusia, ia menyangkal
tanggung jawab manusia itu. Jadi orang Arminian dan orang hyper-Calvinist,
sekalipun merupakan kutub-kutub yang bertentangan, sebetulnya sangat dekat dalam
cara berpikirnya) - ‘The
Five Points of Calvinism’, hal 84.
·
Sekalipun saudara-saudara
Yusuf ‘melaksanakan’ rencana Allah, mereka tetap berdosa.
Dalam Kej 45:8
Yusuf masih menutup-nutupi kesalahan saudara-saudaranya dengan berkata ‘bukan
kamu’, maka sekarang
dalam Kej 50:20 ia lebih jujur / terang-terangan dengan berkata ‘memang
kamu’. Jelas bahwa
sekalipun mereka ‘melaksanakan’ rencana Allah, mereka bukannya dianggap
berjasa, tetapi tetap dianggap berdosa.
Calvin:
“This truly must be generally agreed,
that nothing is done without his will; because he both governs the counsels of
men, and sways their wills and turns their efforts at his pleasure, and
regulates all events: but if men undertake anything right and just, he so
actuates and moves them inwardly by his Spirit, that whatever is good in them,
may justly be said to be received from him: but if Satan and ungodly men rage,
he acts by their hands in such an inexpressible manner, that the wickedness of
the deed belong to them, and the blame of it is imputed to them. For they are
not induced to sin, as the faithful are to act aright, by the impulse of the
Spirit, but they are the authors of their own evil, and follow Satan as their
leader” (= Ini harus disetujui secara
umum, bahwa tidak ada apapun dilakukan tanpa kehendakNya; karena Ia memerintah
rencana manusia, dan mengubah kehendak mereka dan membelokkan usaha mereka
sesuai dengan kesenanganNya, dan mengatur semua peristiwa / kejadian: tetapi
jika manusia melakukan apapun yang baik dan benar, Ia menjalankan dan
menggerakkan mereka dari dalam oleh RohNya, sehingga apapun yang baik dalam
mereka, bisa dengan benar dikatakan diterima dari Dia: tetapi jika Setan dan
orang-orang jahat marah, Ia bertindak oleh tangan mereka dalam suatu cara yang
tak terkatakan, sehingga kejahatan dari tindakan itu hanya menjadi milik mereka,
dan kesalahan dari tindakan itu diberikan kepada mereka. Karena mereka tidak
dibujuk kepada dosa, seperti orang yang setia pada waktu melakukan hal yang
benar, oleh dorongan Roh, tetapi mereka adalah pencipta dari kejahatan mereka
sendiri, dan mengikuti Setan sebagai pemimpin mereka)
- hal 488.
·
ayat ini menunjukkan bahwa
Allah bisa membalikkan rencana jahat seseorang sehingga menjadi kebaikan bagi
anakNya.
Calvin:
“Let the impious busy themselves as
they please, let them rage, let them mingle heaven and earth; yet they shall
gain nothing by their ardour; and not only shall their impetuousity prove
ineffectual, but shall be turned to an issue the reverse of that which they
intended, so that they shall promote our salvation, though they do it
reluctantly. So that whatever poison Satan produces, God turns it into medicine
for his elect” (= Biarlah orang jahat
menyibukkan diri mereka sendiri semau mereka, biarlah mereka marah, biarlah
mereka mencampur-adukkan langit dan bumi; tetapi mereka tidak akan mendapatkan
keuntungan apapun oleh semangat mereka; dan bukan hanya gerakan mereka terbukti
tidak berhasil, tetapi bahkan akan dibelokkan pada suatu hasil yang berlawanan
dengan yang mereka maksudkan, sehingga mereka akan memajukan keselamatan kita,
sekalipun mereka melakukan hal itu dengan segan. Sehingga apapun racun yang
dihasilkan oleh Setan, Allah membalikkannya menjadi obat untuk orang pilihanNya)
- hal 488.
Salah satu
contoh dimana Allah membalikkan hal yang jahat menjadi sesuatu yang berguna
adalah peristiwa pembunuhan terhadap Kristus.
Pulpit
Commentary: “They
succeeded at length in nailing him to the cross. They carried out their evil
intentions; but that cross became the throne of the Saviour’s power, the
salvation; and the death of Christ became the life of the world”
(= Akhirnya mereka berhasil memakukan Dia pada kayu salib. Mereka melaksanakan
maksud jahat mereka; tetapi salib itu menjadi tahta dari kuasa Juruselamat,
keselamatan; dan kematian Kristus menjadi hidup dari dunia) - hal 542.
Kalau hal-hal
yang betul-betul dimaksudkan untuk kejelekan kita bisa dibalik oleh Allah
sehingga berguna bagi kita, apalagi hal-hal yang netral (seperti sakit, bank
tutup, dsb) atau hal-hal yang secara tak disengaja merugikan kita. Karena itu
janganlah kecil hati, kecewa, putus asa, dsb, kalau saudara mengalami hal-hal
seperti itu.
·
Pulpit Commentary:
“It is a dangerous thing to scheme
against others. Especially is it a dangerous thing when a good man is the object
of the attack. It is likely to be checked and to recoil. ‘A greater power than
we can contradict may thwart our plans’”
(= Merupakan hal yang berbahaya untuk merencanakan sesuatu yang jahat terhadap
orang lain. Hal itu berbahaya khususnya pada waktu seorang yang baik menjadi
obyek serangan itu. Mungkin sekali hal itu akan dicegah / dihentikan dan
dibalikkan / dikembalikan. ‘Suatu kuasa yang lebih besar dari yang bisa kita
lawan bisa menghalangi / menggagalkan rencana kita’)
- hal 541.
·
Bahwa Allah bisa membalikkan
tindakan jahat menjadi kebaikan bagi anakNya, tidak berarti bahwa kita boleh
berbuat jahat.
Pulpit
Commentary: “That
God overrules evil is no license to do evil”
(= Bahwa Allah membatalkan / mengesampingkan / melindas kejahatan bukanlah suatu
ijin untuk melakukan kejahatan)
- hal 542.
·
Calvin:
“If human minds cannot reach these
depths, let them rather suppliantly adore the mysteries they do not comprehend,
than, as vessels of clay, proudly exalt themselves against their Maker”
(= Jika pikiran manusia tidak bisa menjangkau hal-hal yang dalam ini, hendaklah
mereka dengan rendah hati memuja misteri yang tidak mereka mengerti, dari pada,
sebagai bejana tanah liat, dengan sombong meninggikan diri mereka sendiri
terhadap Pencipta mereka)
- hal 488.
d) 50:21 - Yusuf bukan hanya tidak membalas dendam,
tetapi bahkan membalas dengan kebaikan (bdk. Ro 12:21 Luk 6:27-36).
IV)
Kematian Yusuf.
1)
Pengarahan mata ke Kanaan.
Biarpun ia hidup
enak di Mesir, toh Yusuf mengarahkan matanya ke Kanaan (50:24). Ini kontras
dengan bangsa Israel yang dalam perjalanan ke Kanaan, tetapi matanya diarahkan
ke Mesir (Kel 16:3 17:3 Bil 11:5 Bil 14:2-4 Bil 20:5).
2) Yusuf berkata: Aku akan mati (50:24), tetapi Allah
akan memperhatikan kamu (50:25).
Sekalipun
‘memperhatikan kamu’ itu penekanannya adalah pada ‘pembebasan dari
Mesir’ tetapi itu tentu juga mencakup ‘pemeliharaan terhadap mereka sampai
mereka bebas’. Selama ini Allah memelihara mereka melalui Yusuf, tetapi
sekarang Yusuf mau mati. Tetapi Allahnya tidak mati; Ia tetap akan memelihara
mereka tanpa Yusuf.
Penerapan:
Ini perlu kita
renungkan kalau kita kehilangan sumber pemeliharaan seperti orang tua,
pekerjaan, dsb. Allah bisa memelihara kita dengan atau tanpa sumber itu!
3)
Pesan Yusuf (50:25).
a) Perhatikan bahwa pesan ini diberikan kepada
saudara-saudaranya / anak-anak Israel (50:24a,25a). Jadi jelas bahwa Yusuf mati
lebih dulu / dalam usia lebih muda dari saudara-saudaranya. Orang saleh / baik
tidak selalu mati belakangan dibandingkan dengan orang yang jahat / kurang
saleh.
b)
Pesan ini menunjukkan iman Yusuf.
Bdk. Ibr 11:22
- “Karena
iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang
Israel dan memberi pesan tentang tulang belulangnya”.
-AMIN-
Bagi sdr yg telah
mendapat berkat dari artikel ini..mohon kiranya dapat membantu menyebarkan Pada
sdr2 kita yg lain, sehingga semakin banyak sdr kita yg juga bisa membaca artikel
ini dan mendapat berkat. Tuhan memberkati sdr.
Amin.
Joh 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali