Eksposisi
Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
Kejadian 49:1-7
Pada
saat ini Yakub memberkati anak-anaknya, tetapi berkat itu pada saat yang sama
juga merupakan nubuat tentang keturunan anak-anaknya (suku-suku Israel). Ini
sekaligus berfungsi untuk menguatkan iman anak-anak Yakub yang saat itu ada
dalam pengungsian di Mesir.
I)
Nubuat tentang Ruben (ay 3-4).
Ay 3
menunjukkan Ruben yang seharusnya. Ia adalah anak sulung, dan seharusnya menjadi
yang terutama.
Ay 4 menunjukkan
Ruben akan menjadi apa gara-gara dosanya.
1) Dosa Ruben.
Ay 4b
menunjukkan bahwa dosanya ialah melakukan incest (= perzinahan dalam
keluarga) dengan Bilha (bdk. 35:22a).
Kata-kata
‘membual seperti air’ (ay 4a) diartikan bermacam-macam. Ada yang
mengatakan bahwa ini menggambarkan air mendidih yang bergejolak, dan digunakan
untuk menggambarkan nafsu sex Ruben yang tidak terkendali. Tetapi ada juga yang
menganggap bahwa ini menunjuk pada hukuman bagi Ruben dimana suku Ruben akan
menjadi tidak stabil dan lemah seperti air.
Penerapan:
Pada waktu Tuhan
memberikan hukuman / hajaran kepada Ruben, Ia menunjukkan kesalahan dari Ruben.
Hal yang sama terjadi dalam kasus Simeon dan Lewi dalam ay 5-7. Ini harus kita
perhatikan dan tiru. Kalau saudara adalah seorang boss, jangan menggeser /
memecat pegawai yang salah tanpa memberi tahu kesalahannya. Hukuman seperti ini
menyebabkan orangnya tidak bisa bertobat atau memperbaiki kesalahannya.
2) Hukuman / akibat dosa Ruben.
Ini menyebabkan
Ruben diturunkan dari tempat yang terutama, sehingga dikatakan ‘tidak lagi
engkau yang terutama’ (ay 4a).
Orang-orang
Yahudi kuno berkata: Karena Ruben adalah anak sulung, ia seharusnya menerima 3
hal, yaitu hak kesulungan, keimaman, dan kerajaan. Tetapi karena ia berdosa maka
hak kesulungan diberikan kepada Yusuf (1Taw 5:1), keimaman kepada Lewi (Kel 32),
dan kerajaan kepada Yehuda (ay 8-10).
3) Ingat bahwa hukuman ini bukan datang dari Yakub yang
mendendam kepada Ruben yang telah berzinah dengan Bilha, tetapi datang dari
Tuhan. Ini sama seperti Nuh yang mengutuk Ham (Kej 9:24-27).
4) Pada waktu Musa memberkati suku-suku Israel dalam Ul 33,
maka ia memberkati Ruben sesuai dengan berkat Yakub di sini, karena Musa
berkata: “Biarlah Ruben hidup dan jangan
mati, tetapi biarlah orang-orangnya sedikit jumlahnya”
(Ul 33:6).
II)
Nubuat tentang Simeon dan Lewi (ay 5-7).
Ay 5-6
menunjukkan dosa Simeon dan Lewi, dan ay 7 menunjukkan hukuman Tuhan bagi
mereka.
1)
Dosa Simeon dan Lewi (ay 5-6).
a) ‘Simeon dan Lewi bersaudara’ (ay 5a).
Mungkin ini
bukan hanya menunjuk pada pertalian darah di antara mereka, tetapi juga menunjuk
pada kesamaan / kesepakatan mereka dalam kejahatan. Bandingkan ini dengan Amsal 18:9
yang berbunyi “Orang yang bermalas-malas
dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak”,
dimana kata ‘saudara’ juga digunakan dalam arti seperti itu.
Penerapan:
Ini merupakan
pelajaran bagi kita untuk tidak bersepakat dalam melakukan dosa. Seharusnya
kalau ada orang mengusulkan untuk berbuat dosa, saudara bukan hanya tidak boleh
sepakat dengan dia, tetapi juga harus menegur dia supaya bertobat dari rencana
jahatnya itu!
b) Ay 6b: Ini jelas menunjuk pada pembantaian yang
mereka lakukan dalam Kej 34.
c)
‘Memotong urat keting lembu’ (ay 6 akhir).
Ini sama dengan
terjemahan dari RSV, NIV, NASB. Tetapi KJV menterjemahkan: ‘they digged
down a wall’ (= mereka merobohkan tembok). Perbedaan ini
muncul karena ada yang membaca kata Ibraninya sebagai SHUR (= a wall /
tembok), dan ada yang membacanya sebagai shor
(= an ox / lembu). Adam Clarke bahkan membacanya SAR yang berarti prince
/ pangeran (Catatan: ingat bahwa dalam tulisan bahasa Ibrani tidak ada huruf
hidup. Yang ada hanya huruf mati, sedangkan huruf hidup harus diperkirakan
sendiri).
Calvin memilih
‘tembok’ dan mengartikan bahwa dalam kemarahannya Simeon dan Lewi bahkan
menghancurkan bangunan-bangunan.
Yang mengambil
arti ‘lembu’ menafsirkan secara berbeda:
·
ada yang menafsirkan secara
hurufiah.
Jadi sekalipun
dalam Kej 34:28 hanya dikatakan bahwa mereka menjarah ternak, tetapi di
sini dikatakan bahwa mereka memotong urat keting lembu. Kedua bagian ini bukan
bertentangan tetapi saling melengkapi.
·
ada yang menafsirkan secara
simbolis.
‘Lembu’
dianggap menunjuk kepada pahlawan / pangeran / orang-orang dari Sikhem yang
dibunuh oleh Simeon dan Lewi.
2)
Yakub tidak ikut campur dalam dosa Simeon dan Lewi (ay 6a).
Ini sikap yang
benar (bdk. Maz 1:1 1Kor 15:33).
3) Hukuman / akibat dosa Simeon dan Lewi (ay 7).
a) Yakub mengutuk dosa mereka (ay 7a).
Pada waktu
membahas tentang kutukan Yakub kepada dosa Simeon dan Lewi dalam ay 7 ini,
Calvin berkata:
“However, it will not
suffice to preserve our hands pure, unless we are far removed from all
association with crime. For though it may not always be in our power to repress
unjust violence; yet that concealment of it is culpable, which approaches to the
appearance of consent” (= Tetapi, tidak
cukup untuk menjaga tangan kita murni, kecuali kita dijauhkan dari semua
persekutuan dengan kejahatan. Karena sekalipun kita tidak selalu mempunyai kuasa
untuk menekan kekerasan yang tidak adil; tetapi penyembunyian hal itu merupakan
sesuatu yang patut dicela, yang mirip dengan suatu persetujuan).
Penerapan:
Kata-kata Calvin
ini patut direnungkan dan dicamkan, khususnya kalau terjadi kesalahan / skandal
dalam lingkungan kita yang kita banggakan, seperti dalam gereja kita, dalam
sekolah / alma mater kita, dalam keluarga kita, dsb. Biasanya orang lalu
menyembunyikan kesalahan itu supaya tidak memalukan diri sendiri. Tetapi Calvin
berkata bahwa menyembunyikan kesalahan seperti itu mirip dengan menyetujui
kesalahan itu. Kita harus meniru Yakub, yang berani mencela / mengutuk kesalahan
/ skandal, sekalipun itu terjadi dalam keluarganya sendiri
Mengingat bahwa
yang menulis kitab Kejadian ini adalah Musa, yang berasal dari suku Lewi, Calvin
berkata:
“This also is highly
worthy to be remembered, that Moses, in publishing the infamy of his own people,
acts as the herald of God: and not only does he proclaim a disgrace common to
the whole nation, but brands with infamy, the special tribe from which he
sprung. Whence it plainly appears, that he paid no respect to his own flesh and
blood; nor was he to be induced, by favour or hatred, to give a false colour to
anything, or to decline from historical fidelity: but, as a chosen minister and
witness of the Lord, he was mindful of his calling, which was that he should
declare the truth of God sincerely and confidently. A comparison is here made
not only between the sons of Jacob personally; but also between the tribes which
descended from them. This certainly was a specially opportune occasion for Moses
to defend the nobility of his own people. But so far is he from heaping
encomiums upon them, that he frankly stamps the progenitor of his own tribe with
an everlasting dishonour, which should redound to his whole family”
(= Ini juga sangat berharga untuk diingat, bahwa Musa, dalam mengumumkan
kekejian / keburukan bangsanya sendiri, bertindak sebagai utusan Allah: dan ia
bukan hanya mengumumkan sesuatu yang memalukan untuk seluruh bangsa, tetapi
mencap sukunya sendiri dengan suatu kekejian / keburukan. Dari sini tampak
dengan jelas bahwa ia tidak menghargai daging dan darahnya sendiri; juga ia
tidak dipengaruhi oleh rasa senang atau benci sehingga memberi warna yang salah
pada suatu apapun, atau untuk menurunkan kebenaran yang bersifat sejarah: tetapi
sebagai seorang pelayan dan saksi Tuhan, ia sadar akan panggilannya yang
mengharuskannya untuk menyatakan kebenaran Allah dengan tulus dan yakin. Di sini
dibuat suatu perbandingan bukan hanya antara anak-anak Yakub tetapi juga antara
suku-suku yang diturunkan dari mereka. Ini tentu merupakan suatu kesempatan bagi
Musa untuk mempertahankan kemuliaan sukunya. Tetapi ia bukannya memberikan lagu
pujian bagi mereka, tetapi sebaliknya mencap nenek moyang sukunya sendiri dengan
ketidakhormatan kekal, yang akan meluap kepada seluruh keluarganya).
Pulpit
Commentary: “He
pronounces a solemn curse upon their sin. Not upon themselves, it is noticeable,
but upon their deed, meaning that while God might mercifully pardon
transgressors such as they had been, he could not do otherwise than reveal his
wrath against appalling wickedness like theirs”
(= Ia menyatakan suatu kutukan yang serius atas dosa mereka. Bukan atas diri
mereka sendiri, itu terlihat dengan jelas, tetapi atas perbuatan mereka, berarti
bahwa sekalipun Allah dengan penuh belas kasihan bisa mengampuni pelanggar
seperti mereka, tetapi Ia tidak bisa berbuat lain selain menyatakan kemurkaanNya
terhadap kejahatan yang mengerikan seperti dosa mereka).
b) Suku Simeon dan Lewi akan terserak di antara
suku-suku yang lain (ay 7b).
Matthew Poole:
“Note here how suitable their
punishment was to their crime. They sinned by conspiracy and confederation in
the counsel and action, and they are punished with division and separation, not
only of the two brethren and their tribes, but of the children and families of
several tribes, one from another” (=
Perhatikan di sini betapa cocoknya hukuman mereka dengan kejahatan mereka.
Mereka berdosa oleh persekongkolan dan persekutuan dalam rencana dan tindakan,
dan mereka dihukum dengan perpecahan dan perpisahan, bukan hanya kedua saudara
dan suku mereka, tetapi juga anak-anak dan keluarga-keluarga dari beberapa suku,
satu dari lainnya).
Bandingkan juga
dengan peristiwa menara Babel (Kej 11:1-9).
4) Pengenapan nubuat ay 7b.
a) Suku Simeon memang akhirnya tidak mendapat daerah
tertentu di Kanaan, tetapi mereka hanya mendapat kota-kota di daerah suku Yehuda
(Yos 19:1-9 bdk. Yos 15:26-32 & Neh 11:25-28). Sebagian
dari mereka lalu pergi ke Gedor dan sebagian lagi ke gunung Seir setelah
mengusir Amalek (1Taw 4:39-43).
Disamping itu,
dalam berkat Musa kepada suku-suku Israel dalam Ul 33, suku Simeon dilewati
sama sekali, dan dalam sensus dalam Bil 26, terlihat bahwa suku Simeon
menjadi suku terkecil.
b) Suku Lewi juga akan disebarkan di antara suku-suku
Israel lainnya (Yos 21:1,40), tetapi karena ketaataan mereka dimana dalam
peris-tiwa penyembahan anak lembu emas mereka tidak ikut menyembah anak lembu
emas itu (Kel 32), maka penyebaran ini akhirnya berubah menjadi berkat,
karena mereka menjadi suku yang melayani Tuhan di antara suku-suku Israel (bdk.
Ul 33:8-11).
Ada 2 hal yang bisa didapatkan dari hal ini:
·
Rencana Allah terjadi baik
karena dosa maupun karena ketaatan Lewi / suku Lewi.
·
Akibat negatif dari dosa bisa
dibalik menjadi berkat kalau orangnya taat. Awas, ini tidak berarti bahwa
perbuatan baik bisa menghapus dosa! Penghapusan dosanya tetap terjadi karena
penebusan Kristus yang berlaku surut bagi mereka!
Penerapan:
Karena itu kalau
saudara salah jalan (misalnya menikah dengan orang yang tidak seiman / tidak
cocok) dan lalu mendapat akibat negatif dari hal itu, jangan putus asa. Tetaplah
ikut dan taat kepada Tuhan, maka Tuhan bisa membalik akibat negatif itu menjadi
berkat.
Tetapi jangan
menyalahgunakan kebaikan Tuhan ini dengan berpikir bahwa saudara boleh berbuat
dosa, dan nanti kalau ada akibat negatif, maka saudara akan taat supaya akibat
negatifnya berubah menjadi berkat! Ingat bahwa Gal 6:7 berbunyi:
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang
ditabur orang, itu juga yang akan dituainya”.
Penutup:
Kalau
Ruben jatuh karena pelanggaran terhadap hukum ke 7 (dosa sex), maka Simeon dan
Lewi jatuh karena pelanggaran terhadap hukum ke 6. Karena itu kita harus
hati-hati terhadap kedua dosa ini.
-AMIN-
Bagi sdr yg telah
mendapat berkat dari artikel ini..mohon kiranya dapat membantu menyebarkan Pada
sdr2 kita yg lain, sehingga semakin banyak sdr kita yg juga bisa membaca artikel
ini dan mendapat berkat. Tuhan memberkati sdr.
Amin.
Joh 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali