Eksposisi
Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
Kejadian 47:27-48:22
I)
Akhir hidup Yakub.
1) Israel tinggal di Gosyen dan mereka ‘sangat
bertambah banyak’ (47:27). Ini merupakan penggenapan janji Tuhan dalam 46:3.
Dan Yakub sendiri masih hidup 17 tahun di Mesir, dan baru mati pada usia 147
tahun (47:28).
·
Calvin berkata bahwa bukan
pencobaan ringan bagi Yakub untuk hidup selama itu di luar tanah perjanjian.
·
Mengapa Yakub tidak kembali
ke Kanaan, setelah bahaya kelaparan itu berlalu? Dalam tafsirannya tentang Kej
45:9 Calvin berkata:
“Jacob was not forgetful
of the oracle. For, unless he had been retained by some celestial chain, he
never could have remained in Egypt after the expiration of the time of
scarcity” (= Yakub tidak lupa pada firman
Tuhan. Karena kecuali ia ditahan oleh rantai surgawi, ia tidak akan tetap
tinggal di Mesir setelah selesainya masa kelaparan).
2)
Pesan terakhir Yakub (47:29-31).
Yakub berpesan
supaya ia tidak dikuburkan di Mesir, tetapi di Kanaan bersama nenek moyangnya,
dan ia menyuruh Yusuf bersumpah untuk melakukan hal itu.
a)
Apa tujuannya sehingga ia
minta dikubur di Kanaan? Calvin berkata:
·
“... he, commanding his dead body to be
carried back to Canaan, encouraged his sons to hope for deliverance”
(= ... ia, memerintahkan mayatnya dibawa kembali ke Kanaan, mendorong
anak-anaknya untuk mengharapkan pembebasan).
·
“For, to what purpose was this great
care respecting his sepulture, except that the promise of God might be confirmed
to his posterity?” (= Karena, apa
tujuannya perhatian yang begitu besar pada tempat penguburannya, kecuali supaya
janji Allah bisa ditegaskan kepada keturunannya?).
Karena itu
tepatlah kata-kata dari Tyndale Commentary yang mengutip R. Martin - Achard yang
berkata sebagai berikut:
“The dying Israelite seems
to be less concerned about the unknown world he is entering than about the
future of God’s people” (= Israel yang
sekarat itu kelihatannya lebih memperhatikan masa depan umat Allah dari pada
dunia tak dikenal yang sedang dimasukinya).
Renungkan:
kalau saudara sedang sekarat / mau mati, masihkah memikirkan gereja? Kalau pada
waktu sehatpun saudara tidak terlalu peduli pada gereja, tidak mungkin pada
waktu mau mati saudara peduli pada gereja seperti yang dilakukan oleh Yakub.
b) Permintaan Yakub ini kelihatannya menghina Mesir,
seakan-akan Mesir tidak layak bagi kuburannya. Tetapi Yakub tahu bahwa
permintaannya itu benar dan bermanfaat bagi ‘gereja’, dan karena itu ia
tetap melakukannya.
Dan Yusufpun
bersumpah untuk melakukan pesan terakhir Yakub (47:30b-31a).
3)
Yakub menyembah Allah (47:31b).
Kej 47:31b - “Lalu
sujudlah Israel di sebelah kepala tempat tidurnya”.
Ibr 11:21 -
“Karena iman maka Yakub, ketika hampir
waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar
pada kepala tongkatnya”.
Ada 2 problem
yang muncul dari perbandingan kedua ayat ini:
a) Yakub bersandar pada ‘kepala tongkatnya’ atau
‘kepala tempat tidurnya’?
b) Dalam kitab Kejadian, pemberkatan kepada Manasye dan
Efraim (Kej 48:1-dst) terletak setelah penyembahan Yakub (Kej 47:31),
tetapi Ibr 11:21 mengatakan memberkati lalu menyembah.
Problem 1.
Perlu diketahui
bahwa penterjemahan Kej 47:31b itu ada 2 macam.
NIV: ‘and
Israel worship as he leaned on the top of his staff’ (= Dan Israel
menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya).
Ini mengambil
dari LXX / Septuaginta (Perjanjian Lama yang sudah diterjemahkan ke bahasa
Yunani) yang menterjemahkan: ‘and Israel worshipped upon the top of his
staff’ (= Dan Israel menyembah di atas kepala tongkatnya).
Footnote
NIV: ‘Israel bowed down at the head of his bed’ (= Israel
menyembah pada kepala ranjangnya). Ini seperti terjemahan Kitab Suci
Indonesia. NASB/RSV/KJV menterjemahkan seperti footnote NIV / Kitab Suci
Indonesia.
Kalau diambil
arti ‘tongkat’ maka artinya adalah bahwa Yakub menyembah Allah sambil
bersandar pada tongkatnya. Sedangkan kalau diambil arti ‘ranjang’ maka
artinya adalah Yakub menyembah Alllah sambil bersandar pada kepala ranjangnya.
Jadi tadinya ia berbaring, tetapi waktu mau menyembah Allah ia duduk sambil
bersandar pada kepala ranjangnya.
Perlu diketahui
bahwa dalam bahasa Ibrani:
·
kata untuk ‘bed’ /
‘ranjang’ adalah MITTAH; sedangkan kata untuk ‘staff’ /
‘tongkat’ adalah MATTEH. Jadi perbedaan kedua kata ini hanya terletak pada
huruf hidupnya.
·
dalam penulisannya tidak ada
huruf hidup, sehingga kata yang sama bisa dibaca MITTAH atau MATTEH.
Catatan:
Dalam Ibr 11:21 yang menggunakan bahasa Yunani tidak ada keraguan
penterjemahan, dan karena itu semua versi menterjemahkan ‘kepala tongkatnya’
/ ‘top of his staff’.
Calvin
menganggap bahwa terjemahan ‘ranjang’ yang benar, dan ia berpendapat bahwa
Ibr 11:21 mengambil dari LXX yang salah, karena penulis Ibrani tidak
terlalu teliti sampai hal yang sekecil-kecilnya, karena ini tidak penting.
Problem dengan pandangan Calvin ini adalah: dengan demikian Kitab Suci,
khususnya pada Ibr 11:21 ini, tidak lagi infallible dan inerrant
(tidak ada salahnya).
Saya lebih
setuju dengan pandangan dari penterjemah dan editor dari Calvin’s Commentary
tentang surat Ibrani, yaitu John Owen, yang berkata sebagai berikut:
“The points are of no
authority; and the Apostle adopted the Septuagint version, and thus sanctioned
it : and there is no reason to dispute that sanction. ... All the difficulty
here vanishes, if we throw aside, as we ought to do, the points”
(= Titik-titik tidak mempunyai otoritas; dan sang rasul menerima versi
Septuaginta, dan dengan demikian menyetujuinya / memberinya otoritas : dan tidak
ada alasan untuk memperdebatkan persetujuan / pemberian otoritas itu. ... Semua
kesukaran di sini hilang, jika kita membuang titik-titik itu, seperti yang
seharusnya kita lakukan).
Yang ia
maksudkan dengan ‘the points’ (= titik-titik) adalah pemberian
titik-titik / tanda-tanda pada bahasa Ibrani (yang mula-mula hanya huruf mati)
untuk memberikan huruf hidup, sehingga bisa dibaca. Ini jelas merupakan
penambahan, dan karena itu ia berkata bahwa titik-titik ini tidak mempunyai
otoritas. Tulisan penulis Ibrani itulah yang mempunyai otoritas. Dengan
demikian, terjemahan yang benar menurut saya adalah ‘the staff’ /
‘tongkat’.
Problem 2.
John Owen,
penterjemah dan editor Calvin’s Commentary untuk surat Ibrani, mengatakan
bahwa penyembahan yang dikatakan oleh penulis surat Ibrani berhubungan dengan
pemberian berkat kepada Manasye dan Efraim, dan karena itu berbeda dengan
penyembahan Yakub dalam Kej 47:31b yang berhubungan dengan sumpah Yusuf tentang
penguburan Yakub. Tetapi, entah apa dasarnya, John Owen beranggapan bahwa posisi
/ postur Yakub dalam kedua penyembahan ini adalah sama.
Melihat kedua
problem ini maka sebetulnya ada kemungkinan bahwa dalam Kej 47:31b Yakub memang
menyembah sambil bersandar pada ranjangnya, sedangkan dalam Ibr 11:21, yang
menceritakan penyembahan Yakub yang lain, ia melakukannya sambil bersandar pada
kepala tongkatnya.
Sekarang hal
praktis apa yang bisa kita pelajari dari penyembahan Yakub ini? Dalam keadaan
tua dan lemah, dimana untuk menyembah Allah Yakub harus bersandar pada kepala
tongkat atau ranjang, Yakub tetap menyembah Allah. Bandingkan dengan kebanyakan
orang kristen, yang sekalipun masih muda dan sehat, tidak mau melakukan jerih
payah dalam menyembah Allah. Misalnya hujan lalu bolos kebaktian, malas ke
gereja yang letaknya jauh dari rumahnya, dsb.
II)
Yakub memberkati Efraim dan Manasye.
1) Yakub sakit, dan Yusuf membawa kedua anaknya untuk
mengunjungi (48:1).
2)
Kata-kata Yakub kepada Yusuf (48:3-7).
a)
48:3-4 - Yakub berbicara tentang perjanjian Allah.
Dari sudut Yakub
ini menunjukkan iman yang hebat, karena sekalipun ia ada dalam pengungsian
selama 17 tahun di Mesir, ia tetap ingat dan memegang janji Tuhan itu.
Sekarang yang
perlu dipertanyakan adalah: mengapa Yakub berbicara kepada Yusuf dan kedua
anaknya tentang perjanjian Allah? Calvin menjawab sebagai berikut:
“The design of the holy
man was to withdraw his son from the wealth and honours of Egypt, and to reunite
him to the holy race, from which he had been, for a little while, separated. ...
But to all the riches and honours of Egypt, Jacob opposes the vision in which
God had adopted himself and his race, as his own people. Whenever, therefore,
Satan shall try to entangle us with the allurements of the world, that he may
draw us away from heaven, let us remember for what end we are called; in order
that, in comparison with the inestimable treasure of eternal life, all that the
flesh would otherwise prefer, may become loathsome”
(= Tujuan dari orang suci ini adalah untuk menarik anaknya dari kekayaan dan
kehormatan Mesir, dan mempersatukannya kembali dengan bangsa yang kudus, dari
mana ia untuk sementara waktu telah terpisah. ... Tetapi terhadap semua kekayaan
dan kehormatan Mesir, Yakub mempertentangkan penglihatan dalam mana Allah telah
mengadopsi dirinya sendiri dan bangsanya sebagai umatNya sendiri. Karena itu,
kapanpun Setan berusaha menjerat kita dengan daya tarik duniawi untuk menjauhkan
kita dari surga, biarlah kita mengingat untuk tujuan apa kita dipanggil; supaya
dalam perbandingan dengan harta hidup kekal yang tak ternilai, semua yang
diinginkan oleh daging menjadi sesuatu yang menjijikkan).
Perlu diingat
bahwa Yusuf pada saat ini mempunyai kedudukan sebagai orang kedua di seluruh
tanah Mesir, dan karena itu anak-anaknya yaitu Manasye dan Efraim, jelas adalah
bangsawan. Tetapi dari cerita ini selanjutnya, terlihat bahwa mereka lebih
mengarahkan diri pada perjanjian Tuhan dari pada kedudukan dan kekayaan Mesir.
Calvin:
“Few indeed are to be found, in this
age, like Joseph, who disregarding the enjoyment of pleasures which are at hand,
yield entire submission to the plain declaration of God’s word”
(= Sangat sedikit orang yang seperti Yusuf pada jaman ini, yang mengabaikan
penikmatan dari kesenangan-kesenangan yang ada di tangan, melakukan penyerahan
total pada pernyataan yang jelas / sederhana dari Firman Allah).
Mengingat bahwa
Musa menuliskan kitab Kejadian dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan, dimana
berulangkali bangsa Israel bersungut-sungut dan ingin kembali ke Mesir,
maka jelas bahwa cerita tentang Yusuf ini sangat berbicara dan menegur mereka!
b)
48:5-6.
Artinya: Yakub
menganggap Manasye dan Efraim sebagai anak-anaknya dan memberikan kepada mereka
kedudukan seperti anak-anak Yakub yang lain. Ini menunjukkan bahwa kepada Yusuf
diberikan warisan 2 bagian, yang merupakan hak kesulungan (Ul 21:17). Hak
kesulungan ini seharusnya adalah milik Ruben, tetapi karena perzinahan Ruben
dengan Bilha yang terjadi dalam Kej 35:22a, lalu hak kesulungan ini
diberikan kepada Yusuf (bdk. 1Taw 5:1-2 Kej 49:3-4). Ingat bahwa
Yusuf adalah anak pertama / sulung dari Rahel, istri yang paling dicintai oleh
Yakub, dan bahkan istri Yakub yang seharusnya (Lea menjadi istri hanya karena
tipu muslihat Laban).
c)
48:7 - Yakub berbicara tentang Rahel.
Calvin berkata
bahwa Yakub berbicara tentang Rahel supaya ingatan Yusuf kepada Rahel bisa
menjadi pendorong bagi Yusuf. Karena Rahel mau meninggalkan tanah airnya dan
mengikuti Yakub dan perjanjian Allah sampai ia mati, maka diharapkan bahwa
Yusufpun mau menirunya.
3)
Berkat Yakub kepada Manasye dan Efraim (48:8-20).
a) Yakub sudah buta (48:10), dan karena itu ia tidak
mengenali Manasye dan Efraim dalam 48:8.
b) Yusuf sujud kepada ayahnya (48:12) sekalipun Yusuf
adalah orang berpangkat sedangkan ayahnya tua dan lemah.
Penerapan:
Jika saudara
menjadi jaya, jangan sombong dan mengabaikan orang tua, istri, dan bahkan
pendeta!
Catatan:
dalam Perjanjian Lama sering terjadi sujud kepada manusia, tetapi sejak Yesus
mengucapkan Mat 4:10 maka hal itu dilarang.
c) Yusuf menghadapkan Manasye, yaitu anak sulungnya
kepada tangan kanan Yakub (48:13), tetapi Yakub ternyata menyilangkan tangannya
sehingga tangan kanannya jatuh pada kepala Efraim (48:14).
48:14 - dalam
KJV ada tambahan: ‘guiding his hands wittingly’ (= mengarahkan
tangannya dengan sengaja).
Sekalipun bagian
ini mungkin sekali merupakan penambahan, tetapi ini jelas benar. Bukan secara
kebetulan Yakub menyilangkan tangannya, tetapi ia dipimpin oleh Tuhan sehingga
melakukan hal itu dengan sengaja.
d) Berkat Yakub (48:15-16).
Perlu diketahui
bahwa berkat di sini bukanlah sekedar suatu permohonan / keinginan dari Yakub,
tetapi betul-betul mempunyai otoritas ilahi.
Ada beberapa hal yang perlu disoroti dari bagian ini:
·
Dalam 48:15 dikatakan bahwa
Yakub memberkati Yusuf, padahal yang diberkati adalah anak-anak Yusuf.
Memang memberkati anak-anak Yusuf bisa disamakan seperti memberkati Yusuf. Ini
seperti:
*
Kanaan diberikan kepada
Abraham, Ishak, dan Yakub dalam diri keturunan mereka.
*
Ham dikutuk dalam diri
anaknya (Kej 9:25).
·
Terjemahan dari 48:15-16a ini
banyak salahnya.
48:15-16a (NIV):
“May the God before whom my fathers Abraham and Isaac walked, the
God who has been my Shepherd all my life to this day, the Angel who
has delivered me from all harm - may he bless these boys” (= Kiranya Allah
di hadapan siapa nenak moyangku Abraham dan Ishak berjalan / hidup, Allah
yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai saat ini, Malaikat
yang telah melepaskan aku dari segala bahaya - kiranya Ia memberkati anak-anak
ini).
Jadi di sini Ia
menyebut Allah sebanyak 3 x, dua kali dengan sebutan ‘Allah’; dan satu kali
dengan sebutan ‘Malaikat’. Bandingkan ini dengan:
*
Kel 34:6 - sebutan
‘TUHAN, TUHAN, Allah’.
*
Bil 6:24-26 - 3 x sebutan
‘TUHAN’.
*
Yes 6:3 & Wah 4:8 - di
sini ada 3 kali sebutan ‘kudus’.
*
Mat 28:19 & 2Kor 13:13.
Semua ini menjadi dasar dari Allah Tritunggal.
·
Terjemahan dari 48:16b
(‘termasyhur’) juga salah; Yakub memberkati bukan dengan tujuan
supaya namanya beserta nama Abraham dan Ishak menjadi termasyhur. Perhatikan
terjemahan-terjemahan bahasa Inggris di bawah ini.
NIV - ‘May
they be called by my name and the names of my fathers Abraham and Isaac’
(= Kiranya mereka dipanggil dengan namaku dan nama dari nenek moyangku Abraham
dan Ishak).
NASB: ‘And
may my name live on in them, And the names of my fathers Abraham and Isaac’
(= Dan kiranya namaku hidup terus dalam diri mereka, dan nama nenek moyangku
Abraham dan Ishak).
RSV: ‘and
in them let my name be perpetuated, and the name of my fathers, Abraham and
Isaac’ (= dan dalam mereka biarlah namaku diabadikan, dan nama nenek
moyangku Abraham dan Ishak).
KJV: ‘and
let my name be named on them, and the name of my fathers Abraham and Isaac’
(= dan biarlah namaku disebutkan pada mereka, dan nama nenek moyangku Abraham
dan Ishak).
Calvin
mengartikan bagian ini sebagai adopsi yang dimaksudkan dalam 48:5.
·
Dalam 48:16c ada janji untuk
berkembang biak dengan luar biasa.
Kalau kita
melihat dalam Bil 1:20-46 maka jumlah dari Manasye dan Efraim adalah
72.700. Ini adalah yang nomor 2 setelah Yehuda (74.600). Tetapi dalam Bil 26:5-51
jumlah dari Manasye dan Efraim adalah 85.200, dan ini adalah yang nomer 1.
e) Yusuf ingin membetulkan pemberkatan dengan
meletakkan tangan kanan Yakub pada kepala Manasye, tetapi Yakub menolak, dan
tetap memberkati Efraim dengan berkat yang lebih besar (48:17-20).
·
Calvin:
“The eyes of Jacob were dim: but in
crossing his arms, with apparent negligence, in order to comply with God’s
purpose of election, he is more clear-sighted than his son Joseph”
(= Mata Yakub kabur: tetapi dengan menyilangkan tangannya, yang terlihat sebagai
kesembronoan, untuk menuruti rencana pemilihan Allah, ia melihat dengan lebih
jelas dari anaknya Yusuf).
·
Efraim lebih diberkati dari
pada Manasye.
Bandingkan
dengan Ul 33:17 - puluhan ribu untuk Efraim, ribuan untuk Manasye. Dalam
Hakim-hakim, suku Efraim lebih populer dari Manasye (Hakim-hakim 5:14 8:1
12:1). Dan kalau saudara melihat dalam konkordansi, maka kata ‘Efraim’
muncul jauh lebih banyak dari kata ‘Manasye’. Juga kata Efraim sering
digunakan untuk mewakili Israel seperti dalam Yes 7:2,5.
4)
Kata-kata Yakub kepada Yusuf (48:21-22).
a) 48:21 - Yakub mengatakan bahwa ia akan mati, tetapi
Allah akan menyertai mereka dan membawa mereka kembali ke Kanaan.
Mungkin ini
dimaksudkan supaya mereka tidak bergantung kepada Yakub tetapi kepada Allah.
b) 48:22 - ini adalah ayat yang sangat membingungkan,
baik dalam terjemahannya maupun artinya.
·
Kata ‘punggung’ ada yang
menterjemahkan ‘portion’ (= bagian). Kata Ibrani yang dipakai adalah
SHECHEM, yang arti sebetulnya adalah ‘shoulder’ (= pundak / bahu).
Mungkin arti dari ‘punggung / bahu gunung’ adalah ‘lereng gunung’.
·
Di sini dikatakan ‘kurebut
dengan pedang dan panahku dari tangan orang Amori’. Tetapi dalam Yos 24:32
dikatakan ‘Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus
kesita dari anak-anak Hemor’.
Ada macam-macam
penafsiran:
*
Ini suatu nubuat yang
menunjuk ke depan pada jaman Yosua dimana Israel mengalahkan mereka dengan
pedang dan panah.
*
Mungkin ia membeli Sikhem,
tetapi karena lalu Simeon dan Lewi membunuh mereka (Kej 34), di sini
dikatakan merebut dengan pedang dan panah.
*
Mungkin ada peristiwa yang
tidak dicatat dalam Kitab Suci tentang tindakan merebut dengan pedang dan panah
ini.
Penutup
/ kesimpulan:
Yusuf
dan kedua anaknya lebih mengarahkan diri pada berkat rohani dari pada kekayaan /
kesenangan duniawi. Karena itu mereka mendapatkan berkat rohani itu. Bagaimana
dengan saudara?
-AMIN-
Bagi sdr yg telah
mendapat berkat dari artikel ini..mohon kiranya dapat membantu menyebarkan Pada
sdr2 kita yg lain, sehingga semakin banyak sdr kita yg juga bisa membaca artikel
ini dan mendapat berkat. Tuhan memberkati sdr.
Amin.
Joh 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali