Eksposisi
Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN
29:1-30
I)
Pertemuan Yakub dengan keluarga Ribka (ay 1-14).
Mula-mula Yakub
bertemu dengan gembala-gembala dari Haran (ay 4), lalu dengan Rahel (ay 9-12),
lalu dengan Laban (ay 13-14).
Yakub bisa
berkomunikasi dengan mereka, mungkin karena ia mempelajari bahasa mereka dari
Ribka.
II)
Perjanjian Yakub dengan Laban (ay 14b-19).
1)
Mula-mula Yakub bekerja tanpa upah selama 1 bulan (ay 14b-15).
Ini menunjukkan
bahwa Yakub adalah orang yang tahu diri / mempunyai rasa sungkan. Ia tidak mau
hanya makan dan tidur di rumah Laban, sekalipun Laban adalah saudara ibunya.
Penerapan:
Orang kristen
harus tahu diri / mempunyai rasa sungkan. Tetapi juga perlu diingat bahwa ada
rasa sungkan yang benar dan ada juga rasa sungkan yang salah. Rasa sungkan yang
salah, misalnya:
·
sungkan menerima pertolongan
orang, padahal saudara memang membutuhkannya dan orang itu dengan rela
menolong saudara.
·
sungkan karena harus dijemput
oleh teman kalau pergi ke gereja, sehingga akhirnya tidak ke gereja.
Karena itu,
sekalipun orang kristen harus tahu diri / mempunyai rasa sungkan, pastikanlah
bahwa saudara mempunyai rasa sungkan yang benar, bukan rasa sungkan yang salah.
2) Melihat Yakub bekerja padanya tanpa upah, Laban juga
menjadi sungkan sehingga ia menanyai Yakub tentang apa yang patut menjadi
upahnya (ay 15).
Dari sini
terlihat bahwa mula-mula Laban memang mempunyai maksud yang baik, yaitu ia ingin
bersikap fair / adil terhadap Yakub. Tetapi nanti kita lihat bahwa
akhirnya ia bersikap sama sekali tidak adil, bahkan ia menipu Yakub
habis-habisan.
Ada 2 buah ayat
Kitab Suci yang berhubungan dengan peristiwa ini:
a) 1Tim 6:10 yang mengatakan: ‘cinta
uang adalah akar segala kejahatan’.
Ketamakan /
kecintaan Laban terhadap uang menyebabkan ia akhirnya jatuh ke dalam sikap
yang tidak adil, curang, menipu dsb.
Penerapan:
Coba renungkan
sikap saudara sendiri terhadap uang! Apakah saudara sangat ingin mendapatkan /
mempertahankan uang? Apakah uang merupakan hal yang terpenting bagi saudara?
Ingat bahwa cinta uang itu sendiri sudah merupakan dosa, dan hal itu menyebabkan:
·
saudara tidak bisa mencintai
Tuhan (Mat 6:24).
·
saudara akan jatuh ke dalam
dosa-dosa yang lain (1Tim 6:9-10).
Karena itu,
kalau saudara memang adalah orang yang cinta uang, mintalah ampun kepada Tuhan
atas hal itu, dan berdoalah dengan tekun supaya Tuhan menolong saudara
mengatasi hal itu.
b) Mat 26:41 yang mengatakan: ‘roh
memang penurut tetapi daging lemah’.
Kata-kata itu
terbukti kebenarannya dalam peristiwa ini, karena mula-mula Laban memang
mempunyai maksud yang baik, tetapi akhirnya ia tidak mempunyai kekuatan untuk
melaksanakan maksud baik itu.
Penerapan:
Sadarilah bahwa
ayat itu bukan hanya berlaku bagi Laban, tetapi juga bagi setiap orang, termasuk
diri saudara sendiri! Karena itu, setiap kali saudara mempunyai rencana / maksud
yang baik, berdoalah kepada Tuhan supaya Tuhan memberikan kemampuan / kekuatan
untuk melaksanakan rencana / maksud baik tersebut!
3) Mendengar kata-kata Laban dalam ay 15 itu,
Yakub lalu mengajukan usul (ay 16-18).
a) Laban mempunyai 2 anak perempuan (ay 16) yang
digambarkan sebagai berikut:
·
’Lea tidak berseri
matanya’ (ay 17).
NIV: Leah had
weak eyes (= Lea mempunyai mata yang lemah).
Tetapi footnote
NIV menterjemahkan kata weak (= lemah) dengan delicate (= lembut).
RSV / NASB: Leah’s
eyes were weak (= mata Lea lemah).
KJV: Leah was
tender eyed (= Lea bermata lembut).
NKJV: Leah’s
eyes were delicate (= mata Lea lembut).
Dari semua ini
terlihat bahwa ada yang menganggap mata Lea jelek, ada yang menganggap mata Lea
justru bagus. Saya lebih condong untuk berpendapat bahwa mata Lea jelek, karena
ay 17 ini merupakan alasan mengapa Yakub cinta kepada Rahel dan bukan
kepada Lea. Jadi lebih cocok kalau ay 17 ini menunjukkan kejelekan Lea
dan keindahan Rahel.
·
’Rahel itu elok sikapnya
dan cantik parasnya’ (ay 17).
NIV: lovely
in form and beautiful (= indah bentuknya dan cantik).
NASB: beautiful
of form and face (= cantik dalam bentuk dan rupa / wajah).
NKJV: beautiful
of form and appearance (= cantik dalam rupa dan penampilan).
Dari
terjemahan-terjemahan ini terlihat bahwa Rahel mempunyai bentuk badan yang
bagus, dan juga wajah yang cantik.
b) Yakub cinta kepada Rahel dan karena itu ia
mengusulkan untuk bekerja 7 tahun untuk mendapatkan Rahel (ay 18).
Penerapan:
Tidak salah
untuk mencari pasangan yang cantik / ganteng, tetapi kalau dalam mencari
pasangan saudara hanya memperhatikan bentuk lahiriah, maka perhatikan
Amsal 31:30!
4)
Laban menyetujui usul Yakub tsb (ay 19).
Pada saat itu
kalau seseorang mau menikahi seorang gadis, maka ia memang harus membayar mas
kawin (bdk. Kej 34:11-12 1Sam 18:17-27). Tetapi sekalipun
persetujuan Laban ini sesuai dengan tradisi saat itu, kalau kita melihat seluruh
cerita ini, haruslah disimpulkan bahwa motivasi Laban saat itu adalah ‘menjual
anak demi keuntungan’ (bdk. 31:15 - ‘menjual kami’)! Ia sudah melihat cara
Yakub bekerja dalam 1 bulan itu, dan ia membayangkan keuntungan yang akan ia
terima kalau Yakub bekerja 7 tahun padanya!
Di sini kita
melihat jahatnya ketamakan / cinta uang itu, sampai-sampai ia rela menjual
anaknya demi keuntungan!
III)
Sikap terhadap perjanjian (ay 20-30).
1) Yakub menghormati dan mentaati perjanjian, dan ia
bekerja 7 tahun pada Laban untuk mendapatkan Rahel (ay 20).
a)
Yakub bekerja dengan giat selama 7 tahun itu.
Tadinya, selama
1 bulan, ia juga bekerja dengan giat. Kalau tidak, Laban pasti tidak akan
menyetujui usulnya untuk bekerja 7 tahun untuk mendapatkan Rahel.
Sekarang, selama
7 tahun, ia juga bekerja dengan giat. Kalau tidak, Laban tentu tidak akan begitu
menginginkan Yakub sebagai pekerjanya, sehingga menukar Rahel dengan Lea.
Penerapan:
Bagaimana cara
saudara bekerja? Giat atau malas? Apakah saudara memuaskan atau menjengkelkan
boss saudara? Apakah saudara memuliakan atau memalukan nama Tuhan melalui cara
saudara bekerja? Bacalah dan renungkanlah Kol 3:23!
b) Ay 20 ini menunjukkan hebatnya kekuatan cinta,
karena Yakub bukan hanya rela bekerja selama 7 tahun demi Rahel, tetapi 7 tahun
itu terasa hanya beberapa hari bagi Yakub, karena cintanya kepada Rahel!
Penerapan:
Kalau saudara
bekerja bagi Tuhan / melayani Tuhan, apakah saudara melakukannya dengan jiwa /
sikap seperti Yakub bekerja untuk mendapatkan Rahel? Jiwa / sikap saudara dalam
melayani Tuhan menunjukkan berapa besar cinta saudara kepada Tuhan!
2)
Laban mengingkari perjanjian (ay 21-26).
a) Setelah bekerja selama 7 tahun, maka Yakub menagih
janji kepada Laban (ay 21).
Bahwa Laban
harus ditagih, sudah menunjukkan sesuatu yang tidak baik dalam diri Laban.
Seharusnya tanpa ditagih, ia harus memberikan Rahel. Tetapi rupa-rupanya ia
pura-pura tidak tahu kalau Yakub sudah menyelesaikan kerjanya selama 7 tahun
itu, sehingga Yakub harus menagih janji kepadanya.
Penerapan:
Apakah saudara
sering pura-pura lupa pada janji sehingga orang perlu menagih saudara?
Ingatlah bahwa biasanya orang tidak senang menagih kewajiban saudara itu, dan
karena itu, lakukanlah kewajiban saudara sehingga orang itu tidak perlu
menagih saudara. Ini jelas memberikan kesaksian hidup yang lebih baik!
b) Setelah ditagih oleh Yakub, maka Laban lalu
mengadakan pesta pernikahan dengan mengundang semua orang (ay 22).
Bagaimana orang
yang cinta uang ini mau mengundang semua orang, yang tentunya menghabiskan biaya
yang lebih banyak? Calvin menganggap bahwa Laban mengundang semua orang sebagai
suatu taktik, karena dengan adanya begitu banyak orang sebagai saksi dalam
pernikahan itu, maka Yakub tidak akan berani membatalkan pernikahannya,
sekalipun Laban menukar Rahel dengan Lea!
c) Dalam pernikahan itu, ternyata Laban memberikan Lea,
bukan Rahel, kepada Yakub (ay 23).
·
Pada jaman itu, pesta
pernikahan berlangsung selama 7 hari (bdk. ay 27-28 bdk. Hakim-hakim 14:10-18).
Rupanya dalam masa 7 hari itupun pengantinnya sudah boleh melakukan hubungan sex
sehingga Yakub bisa tidur dengan istrinya (ay 23b). Mungkin penggunaan
cadar oleh mempelai perempuan, dan suasana gelap dalam kamar, menyebabkan Yakub
tidak menyadari bahwa pengantin perempuan bukannya Rahel, tetapi Lea. Ia baru
menyadari hal itu pada keesokan harinya (ay 25).
·
Bahwa Lea mau disuruh oleh
Laban untuk menggantikan Rahel, jelas menunjukkan bahwa:
*
ia jatuh cinta kepada Yakub.
*
ia juga berdosa. Ia
seharusnya menolak perintah ayahnya untuk menipu Yakub. Dosanya menyebabkan ia
menderita karena nanti Yakub mengasihi Rahel lebih dari dirinya (ay 30-31).
Penerapan:
Kalau saudara
jatuh cinta kepada seseorang yang tidak mencintai saudara, janganlah mengatur
taktik / siasat sehingga akhirnya orang itu menikahi saudara. Dalam pernikahan
nanti, saudaralah yang akan tidak berbahagia karena orang itu tidak mengasihi
saudara!
·
Mengapa Tuhan membiarkan
Yakub tertipu?
*
Supaya Yakub merasakan betapa
tidak enaknya ditipu orang.
Dalam Kej 27 ia
menipu Ishak, ayahnya sendiri. Sekarang ia ditipu oleh Laban dengan cara yang
hampir sama dengan cara yang ia gunakan untuk menipu Ishak (ia menipu Ishak
dengan menyamar sebagai Esau; Lea menipunya dengan menyamar sebagai Rahel).
Kekristenan
memang tidak mempercayai hukum karma. Jadi, orang yang menipu, tidak mesti akan
tertipu. Tetapi bagaimanapun juga, sekalipun tidak selalu, tetapi Tuhan memang
sering membuat orang yang melakukan suatu kejahatan merasakan kejahatan yang
sama (bdk. 2Sam 12:10-12 16:20-22).
Ini
suatu pelajaran bagi kita untuk tidak melakukan kejahatan atau hal-hal yang
tidak menyenangkan kepada orang lain.
*
Supaya Rencana Allah
terlaksana.
Andaikata Yakub
hanya menikah dengan Rahel, maka tidak akan ada 12 suku Israel, dan juga tidak
akan ada Mesias yang mereka turunkan. Ingat bahwa Mesias dilahirkan dari
keturunan Yehuda (49:8-10 Mat 1:2-3 Luk 3:33), yang justru
adalah anak dari Lea (ay 35).
Jadi, sekalipun
Yakub merasa rugi karena penipuan terhadap dirinya itu, tetapi hal ini akhirnya
menghasilkan sesuatu yang membawa kebaikan bagi seluruh dunia, termasuk bagi
Yakub sendiri (bdk. Ro 8:28).
Penerapan:
Apapun
penderitaan / hal yang menyakitkan yang saudara alami, bahkan kalau saudara
mengalami penipuan seperti Yakub, percayalah bahwa Tuhan mengijinkan semua itu
terjadi untuk kebaikan saudara!
d)
Pada waktu Yakub menegurnya, Laban memberikan alasan (ay 26).
Sekalipun
tradisi yang dikatakan oleh Laban itu memang benar, tetap saja alasan Laban ini
adalah alasan yang kurang ajar, karena ia seharusnya memberitahu Yakub tentang
hal itu, pada saat mereka membuat perjanjian! Di sini lagi-lagi kita melihat
akibat dari ketamakan / cinta uang. Laban tidak malu-malu untuk melakukan hal
yang begitu curang dan kurang ajar!
3) Laban bukan hanya mengingkari perjanjiannya dengan
Yakub, tetapi ia juga memaksakan suatu perjanjian yang baru kepada Yakub (ay
27).
Dengan cara ini
ia berhasil menjual baik Rahel maupun Lea dengan harga yang sama, yaitu
masing-masing seharga 7 tahun kerja Yakub, tanpa mempedulikan bahwa ia memaksa
Yakub menjadi seorang polygamist (= orang yang beristri banyak), dan
bahwa ia menjadikan anak-anaknya menderita, karena mereka pasti akan
bersaingan dalam rumah tangga Yakub. Ini lagi-lagi menunjukkan jahatnya
ketamakan / cinta uang!
4)
Sikap Yakub (ay 28-30).
a) Ia menerima usul / perjanjian yang baru yang
ditawarkan oleh Laban (ay 28).
Ini merupakan
tindakan yang salah dari Yakub. Seharusnya ia tidak mempedulikan banyaknya orang
yang menjadi saksi, dan ia seharusnya menceraikan Lea. Kalaupun hal itu
menyebabkan ia tidak bisa mendapatkan Rahel, seharusnya ia lebih rela tidak
mendapatkan Rahel, dari pada menjadi seorang polygamist! Tetapi
rupa-rupanya cintanya kepada Rahel, menyebabkan ia rela berbuat apa saja, yang
berdosa sekalipun, asal bisa mendapatkan Rahel!
Penerapan:
Hati-hati dengan
saat dimana saudara mabuk oleh cinta! Jangan lalu melakukan apa saja demi cinta!
b)
Ia mentaati perjanjian yang baru itu (ay 30b)!
·
Yakub tidak balas menipu
Laban, sekalipun Laban baru saja menipunya. Ingat bahwa dalam perjanjian yang
kedua ini, Laban melakukan kewajibannya lebih dulu. Jadi setelah 7 hari
pernikahan dengan Lea, maka Rahelpun langsung diberikan menjadi istri Yakub,
barulah Yakub bekerja 7 tahun lagi. Jadi, sebetulnya Yakub bisa saja membalas
menipu Laban dengan memperistri Rahel, lalu menolak bekerja 7 tahun lagi. Tetapi
ia tidak melakukan hal itu!
Penerapan:
Apakah saudara
sering membalas dusta / tipu / fitnah dengan hal yang sama?
·
Ia bukan hanya mau bekerja 7
tahun lagi, tetapi dalam 7 tahun yang kedua itupun ia tetap bekerja keras. Ini
terlihat dari kata-kata Yakub dalam 30:26b,29.
Kesimpulannya:
Yakub betul-betul mentaati perjanjian yang baru itu!
Penutup:
Baik
pada masa lalu, maupun pada masa yang akan datang, saudara pasti terlibat dalam
perjanjian dengan banyak orang. Bagaimana sikap saudara terhadap perjanjian itu?
Seperti Laban? Atau seperti Yakub?
Pikirkan
janji apa yang saudara buat tetapi saudara abaikan selama ini.
·
janji terhadap Tuhan (untuk
melayani, berdoa, belajar Firman Tuhan dsb).
·
janji untuk mengasihi dan
setia kepada istri.
·
janji untuk setia dan tunduk
kepada suami.
·
janji dalam bisnis.
·
janji kepada anak.
·
janji kepada pegawai /
bawahan.
Maukah
saudara berusaha untuk menepati janji-janji itu? Maukah saudara menjadi seperti
orang dalam Maz 15:4b yang ‘berpegang
pada sumpah (atau janji) walaupun rugi’?
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali