PEMAHAMAN ALKITAB

PERSEKUTUAN ‘GOLGOTA’

(Jl. Dinoyo 19b, lantai 3)

Rabu, tgl 30 Januari 2008, pk 19.00

Pdt. Budi Asali, M. Div.

(7064-1331 / 6050-1331)

Ayub 4:7-21

 

Ayub 4:7-21 - “(7) Camkanlah ini: siapa binasa dengan tidak bersalah dan di manakah orang yang jujur dipunahkan? (8) Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga. (9) Mereka binasa oleh nafas Allah, dan lenyap oleh hembusan hidungNya. (10) Singa mengaum, singa meraung - patahlah gigi singa2 muda. (11) Singa binasa karena kekurangan mangsa, dan anak2 singa betina bercerai-berai. (12) Suatu perkataan telah disampaikan kepadaku dengan diam2 dan telingaku menangkap bisikannya, (13) waktu bermenung oleh sebab khayal malam, ketika tidur nyenyak menghinggapi orang. (14) Aku terkejut dan gentar, sehingga tulang2ku gemetar. (15) Suatu roh melewati aku, tegaklah bulu romaku. (16) Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal. Suatu sosok ada di depan mataku, suara berbisik2 kudengar: (17) Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah, mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya? (18) Sesungguhnya, hamba2Nya tidak dipercayaiNya, malaikat2Nyapun didapatiNya tersesat, (19) lebih2 lagi mereka yang diam dalam pondok tanah liat, yang dasarnya dalam debu, yang mati terpijat seperti gegat. (20) Di antara pagi dan petang mereka dihancurkan, dan tanpa dihiraukan mereka binasa untuk selama2nya. (21) Bukankah kemah mereka dicabut? Mereka mati, tetapi tanpa hikmat”.

 

Ay 7-9: “(7) Camkanlah ini: siapa binasa dengan tidak bersalah dan di manakah orang yang jujur dipunahkan? (8) Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga. (9) Mereka binasa oleh nafas Allah, dan lenyap oleh hembusan hidungNya.

Ay 8 (KJV): ‘Even as I have seen, they that plow iniquity, and sow wickedness, reap the same’ (= Bahkan seperti yang telah kulihat, mereka yang membajak kesalahan / ketidak-adilan, dan menabur kejahatan, menuai hal yang sama).

 

1) Dalam cara yang digunakan oleh Elifas ini ada satu hal yang benar, yaitu kalau melihat orang menderita karena dosa, ia berani menegur dosanya, dan bukannya menghibur orang itu dalam dosanya.

 

Bdk. Amsal 27:5-6 - “(5) Lebih baik teguran yang nyata2 dari pada kasih yang tersembunyi. (6) Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah2”.

 

2) Sekarang Elifas masuk pada inti dari pandangannya, yaitu bahwa orang benar tidak mungkin menderita. Orang menderita, pasti karena ia berdosa.

 

‘Camkanlah ini: siapa binasa dengan tidak bersalah?’.

 

Matthew Henry: Mereka yang menyampaikan celaan yang terburu2 / gegabah / tanpa dipikir dan tak mengenal belas kasihan terhadap saudara2 mereka, dan mengecam mereka sebagai orang2 munafik, melakukan pekerjaan setan, dan melayani kepentingannya, lebih dari yang mereka sadari.

 

Jamieson, Fausset & Brown: Bencana2 terbesar Ayub, dan keluhannya terhadap Allah, dan pandangan bahwa bencana2 merupakan bukti dari kesalahan, memimpin 3 orang ini untuk meragukan kejujuran / ketulusan Ayub.

 

Barnes: Pernyataan ini mencakup hakekat dari semua posisi / pandangan yang dipegang / dipercaya oleh Elifas dan teman2nya dalam argumentasi ini. Ini mereka anggap sebagai sesuatu yang begitu teguh sehingga tidak ada seorangpun yang bisa mempertanyakannya, dan berdasarkan hal ini mereka menyimpulkan bahwa seseorang yang mengalami penderitaan2 seperti itu, tak peduli apa pengakuannya atau terlihatnya kesalehannya, tidak bisa merupakan orang yang baik. ... Jenis pemikiran seperti ini adalah umum - bahwa pada waktu orang2 ditimpa oleh bencana2 yang besar dan mendadak, mereka pasti bersalah secara khusus.

 

Barnes: Pemikirannya merupakan jenis pemikiran yang umum dalam dunia ini - yaitu pemikiran yang menarik kesimpulan dari alasan2 yang terlalu sempit untuk menopangnya, atau dari terlalu sedikit fakta2 yang diamati dengan teliti.

 

Poole: Penghakimannya di sini tanpa dipikir dan salah, tetapi penampilannya kelihatannya benar.

 

Pulpit: Arti kebenaran yang digambarkan, adalah benar selama itu menggambarkan kasus-kasus individuil, seperti misalnya orang-orang sebelum air bah, kota-kota Sodom dan Gomora dan sekitarnya, Adoni-bezek (Hak 1:7), Belshazar (Dan 5:22,30), Herodes (Kis 12:23); tetapi tidak tepat kalau diterapkan secara universal.

 

Gal 6:7 - “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya”.

 

Amsal 22:8a - “Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana”.

 

Hos 8:7a - “Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung”.

 

Hos 10:12-13 - “(12) Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan. (13) Kamu telah membajak kefasikan, telah menuai kecurangan, telah memakan buah kebohongan. Oleh karena engkau telah mengandalkan diri pada keretamu, pada banyaknya pahlawan2mu”.

 

Barnes: Penghakiman tidak dilaksanakan secara sama di dunia ini, dan karena itu dibutuhkan dunia yang akan datang sebagai pembalasan.

 

Luk 13:1-5 - “(1) Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang2 Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan. (2) Yesus menjawab mereka: ‘Sangkamu orang2 Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? (3) Tidak! kataKu kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. (4) Atau sangkamu ke 18 orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? (5) Tidak! kataKu kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.’”.

 

Yoh 9:1-3 - “(1) Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. (2) Murid2Nya bertanya kepadaNya: ‘Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?’ (3) Jawab Yesus: ‘Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan2 Allah harus dinyatakan di dalam dia”.

 

a)  Introspeksi.

 

·        Miryam yang kena kusta karena mengata-ngatai Musa (Bil 12).

 

·        Korah, Datan dan Abiram yang dihukum mati karena memberontak terhadap Musa dan Harun (Bil 16).

 

·        Gehazi yang kena kusta (2Raja 5:27).

 

·        Ananias dan Safira (Kis 5:1-11).

 

·        Maz 107:4-22 - “(4) Ada orang2 yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; (5) mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka. (6) Maka berseru2lah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskanNya mereka dari kecemasan mereka. (7) DibawaNya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang. (8) Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setiaNya, karena perbuatan-perbuatanNya yang ajaib terhadap anak2 manusia, (9) sebab dipuaskanNya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkanNya dengan kebaikan.

(10) Ada orang2 yang duduk di dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi. (11) Karena mereka memberontak terhadap perintah2 Allah, dan menista nasihat Yang Mahatinggi, (12) maka ditundukkanNya hati mereka ke dalam kesusahan, mereka tergelincir, dan tidak ada yang menolong. (13) Maka berseru2lah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkanNyalah mereka dari kecemasan mereka, (14) dibawaNya mereka keluar dari dalam gelap dan kelam, dan diputuskanNya belenggu2 mereka. (15) Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setiaNya, karena perbuatan2Nya yang ajaib terhadap anak2 manusia, (16) sebab dipecahkanNya pintu2 tembaga, dan dihancurkanNya palang2 pintu besi.

(17) Ada orang2 menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan2 mereka; (18) mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut. (19) Maka berseru2lah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkanNya mereka dari kecemasan mereka, (20) disampaikanNya firmanNya dan disembuhkanNya mereka, diluputkanNya mereka dari liang kubur. (21) Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setiaNya, karena perbuatan2Nya yang ajaib terhadap anak2 manusia. (22) Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan2Nya dengan sorak-sorai!”.

 

b) Kalau saudara yakin bahwa penderitaan itu bukan karena dosa, maka:

 

1.  Akui kebenaran ayat-ayat yang menekankan keadilan Allah yang pasti menghukum orang berdosa, juga ayat-ayat yang mengatakan kita akan menuai apa yang kita tabur dan sebagainya.

 

2.  Juga akui kebenaran dari text-text alkitab yang menunjukkan orang saleh yang diberkati Tuhan, seperti Abraham, Daud, dan sebagainya.

 

3.  Lalu tambahkan juga ayat-ayat di bawah ini:

 

Maz 73:1-19 - “(1) Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya. (2) Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. (3) Sebab aku cemburu kepada pembual2, kalau aku melihat kemujuran orang2 fasik. (4) Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; (5) mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. (6) Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan. (7) Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap2 dengan sangkaan. (8) Mereka menyindir dan mengata2i dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati. (9) Mereka membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi. (10) Sebab itu orang2 berbalik kepada mereka, mendapatkan mereka seperti air yang berlimpah2. (11) Dan mereka berkata: ‘Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?’ (12) Sesungguhnya, itulah orang2 fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya! (13) Sia2 sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. (14) Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi. (15) Seandainya aku berkata: ‘Aku mau berkata2 seperti itu,’ maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak2mu. (16) Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku, (17) sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. (18) Sesungguhnya di tempat2 licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. (19) Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!”.

 

Pkh 7:15 - “Dalam hidupku yang sia2 aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya”.

 

Pkh 8:14 - “Ada suatu kesia2an yang terjadi di atas bumi: ada orang2 benar, yang menerima ganjaran yang layak untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang2 fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar. Aku berkata: ‘Inipun sia2!’”.

 

Yer 12:1-2 - “(1) Engkau memang benar, ya TUHAN, bilamana aku berbantah dengan Engkau! Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? (2) Engkau membuat mereka tumbuh, dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati mereka”.

 

4) Seandainya ay 7 itu benar, adalah tidak bijaksana untuk mengucapkannya kepada Ayub pada saat seperti itu.

 

Pulpit: sekalipun menekan atau merahasiakan / mengubah kebenaran jelas adalah sesuatu yang salah, tetapi agama tidak mengharuskan seseorang untuk memberitakan seluruh kebenaran tanpa mempedulikan keadaan, atau bahkan menyatakan kebenaran dalam sembarang keadaan dalam bentuknya yang paling menjijikkan.

 

5) Ay 9: Mereka binasa oleh nafas Allah, dan lenyap oleh hembusan hidungNya”.

 

a)  ‘nafas Allah’.

 

Pulpit: Nafas yang paling pelan dari ketidak-senangan Allah adalah cukup untuk menghancurkan mereka terhadap siapa itu ditujukan.

 

2Tes 2:8 - “pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulutNya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali”.

 

b) ‘hembusan hidungNya’.

 

Ay 10-11: “(10) Singa mengaum, singa meraung - patahlah gigi singa2 muda. (11) Singa binasa karena kekurangan mangsa, dan anak2 singa betina bercerai-berai.

 

1) Kitab Suci sering membandingkan orang jahat dengan singa.

 

Penekanan Elifas: bagaimanapun kuatnya seseorang, kalau ia jahat, maka ia akan mendapatkan upah kejahatannya dalam hidup ini.

 

2) Kata2 tentang ‘anak2 singa’ dalam ay 11b mungkin menunjuk kepada anak2 Ayub yang mati.

 

Ay 12-16: “(12) Suatu perkataan telah disampaikan kepadaku dengan diam-diam dan telingaku menangkap bisikannya, (13) waktu bermenung oleh sebab khayal malam, ketika tidur nyenyak menghinggapi orang. (14) Aku terkejut dan gentar, sehingga tulang-tulangku gemetar. (15) Suatu roh melewati aku, tegaklah bulu romaku. (16) Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal. Suatu sosok ada di depan mataku, suara berbisik-bisik kudengar:”.

 

1) Elifas menceritakan pengalaman yang aneh, dimana pada suatu malam ia bertemu dengan suatu roh.

 

Matthew Henry: Umat Allah pada saat itu belum mempunyai firman tertulis untuk dikutip, dan karena itu Allah kadang2 memberitahu mereka bahkan kebenaran2 umum dengan cara pewahyuan yang luar biasa. Kita yang mempunyai Alkitab mempunyai di sana ... firman yang lebih pasti untuk disandari dari pada penglihatan2 dan pendengaran2, 2Pet 1:19.

 

2Pet 1:19 - “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu”.

 

2) Ay 13b ® pada saat orang lain sedang tidur.

 

3) Ay 14: Aku terkejut dan gentar, sehingga tulang2ku gemetar. (15) Suatu roh melewati aku, tegaklah bulu romaku.

 

Pulpit: Sifat dasar kita menyusut kalau mengalami kontak dengan dunia roh, dan badan duniawi kita gemetar pada saat ada kehadiran sesuatu yang bukan dari dunia.

 

5) Ay 15: Suatu roh melewati aku, tegaklah bulu romaku.

 

a)  ‘Roh’ ® RUAKH ® ‘nafas’, ‘angin’ atau ‘roh’.

 

Pulpit: Apakah betul2 ada suatu roh yang muncul di depannya merupakan pertanyaan yang terpisah. Bisa saja seluruhnya adalah suatu penglihatan; tetapi pasti bahwa kesan yang tertinggal dalam diri Elifas adalah bahwa ia mendapatkan komunikasi dengan dunia roh.

 

Barnes: Ia tidak menunjukkan apakah itu roh manusia atau malaikat, yang muncul seperti itu.

 

Poole: seorang malaikat dalam bentuk yang bisa dilihat.

 

b) Ay 15b: ‘bulu romaku’.

KJV: ‘the hair of my flesh’ (= rambut dagingku).

Lit: ‘the hair of my body’ (= rambut tubuhku).

 

6) Ay 16: Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal. Suatu sosok ada di depan mataku, suara berbisik-bisik kudengar:.

 

Ay 17: Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah, mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya?.

 

1)      Terjemahannya.

KJV: ‘Shall mortal man be more just than God? shall a man be more pure than his maker’ (= Apakah seorang manusia yang bisa mati bisa lebih benar dari pada Allah? apakah seorang manusia bisa lebih murni dari pada penciptanya?).

 

2)      Pertanyaan ini tentu harus dijawab dengan ‘tidak!’.

 

Barnes: Dimengerti seperti itu, itu merupakan teguran / celaan yang berhubungan dengan Ayub, yang dalam keluhannya (pasal 3) kelihatannya lebih bijaksana dari pada Allah.

 

Ay 18: Sesungguhnya, hamba2Nya tidak dipercayaiNya, malaikat2Nyapun didapatiNya tersesat,.

 

1) Ini merupakan 2 kalimat yang paralel; jadi yang dimaksud dengan ‘hamba2’ bukanlah ‘manusia’ tetapi ‘malaikat’.

 

2) KJV: ‘Behold, he put no trust in his servants; and his angels he charged with folly’ (= Lihatlah, Ia tidak mempercayai hamba-hambaNya; dan malaikat-malaikatNya dituduhNya dengan kebodohan).

 

3) Kata Ibrani yang diterjemahkan ‘folly’ (= kebodohan) tidak diketahui artinya dengan pasti.

LXX / Septuaginta: ‘crookedness’ (= ketidak-jujuran)

Orang lain menterjemahkan ‘error’ (= kesalahan).

Adam Clarke lalu memberikan bermacam2 terjemahan lain:

·        Syria / Arab: ‘And he hath put amazement in his angels’ (= Dan Ia telah meletakkan keheranan dalam malaikat-malaikatNya).

·        French Bible: ‘He puts light into his angels’ (= Ia meletakkan terang ke dalam malaikat-malaikatNya).

·        Montanus: ‘In his angels he will put exultation’ (= Dalam malaikat-malaikatNya Ia akan meletakkan kegembiraan yang besar).

 

Clarke: Di tempat ini kita bisa memikirkan malaikat2 sebagai utusan2 surgawi atau duniawi atau malaikat2 Tuhan; dan kemuliaan, pengaruh, dan kehormatan dari jabatan mereka diberikan dalam mereka oleh Yang Maha Tinggi. Mereka seperti planet2 yang bersinar dengan cahaya pinjaman. Mereka tidak mempunyai apapun kecuali apa yang telah mereka terima.

 

4) Clarke: ada yang menggunakan bagian ini untuk menunjuk kepada kejatuhan malaikat, tetapi Clarke sendiri menafsirkan sebagai berikut:

 

Clarke: Dikatakan ‘Ia tidak mempercayai mereka’ - Ia tahu bahwa tidak ada yang bisa kekal secara mutlak selain diriNya sendiri; dan bahwa tidak ada makhluk berakal yang bisa tetap ada dalam keadaan kemurnian, kecuali secara terus menerus tergantung pada diriNya sendiri, dan terus mendapatkan suplai kasih karunia, kuasa, dan terang, dari Dia yang memberikan kepada mereka keberadaan mereka.

 

Pulpit: Bahkan dalam mereka Allah tidak mempercayai secara mutlak, karena Ia tahu bahwa mereka lemah dan bisa salah, dsb., dan hanya dicegah dari dosa oleh kasih karuniaNya sendiri yang menopang dan menolong mereka.

 

5) Maksud Elifas mengucapkan bagian ini: malaikat2 itu tidak sempurna. Karena itu malaikatpun tidak berhak menghakimi Allah. Lebih2 Ayub yang adalah manusia (ini masuk dalam ay 19).

 

Ayub 15:15-16 - “(15) Sesungguhnya, para suciNya tidak dipercayaiNya, seluruh langitpun tidak bersih pada pandanganNya; (16) lebih2 lagi orang yang keji dan bejat, yang menghirup kecurangan seperti air”.

 

Ay 19: lebih2 lagi mereka yang diam dalam pondok tanah liat, yang dasarnya dalam debu, yang mati terpijat seperti gegat.

 

1) Karena tubuh manusia dibentuk oleh Allah dari debu tanah (Kej 2:7), maka di sini orang yang masih hidup dikatakan ‘diam dalam pondok tanah liat’.

 

Barnes: Tubuh digambarkan sebagai tenda sementara, kemah, atau tempat tinggal untuk jiwa. Tempat tinggal itu segera akan dibongkar, dan penghuninya, yaitu jiwa, disingkirkan ke tempat tinggal yang lain. Demikianlah Paulus (2Kor 5:1) berbicara tentang tubuh sebagai ... ‘kemah tempat kediaman kita di bumi’.

 

2Kor 5:1 - “Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia”.

 

Yes 38:12 - Pondok kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah gembala; seperti tukang tenun menggulung tenunannya aku mengakhiri hidupku; TUHAN memutus nyawaku dari benang hidup. Dari siang sampai malam Engkau membiarkan aku begitu saja”.

 

2Pet 1:13-14 - “(13) Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini. (14) Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”.

 

2) Kata-kata ‘yang mati terpijak seperti gegat’ artinya adalah:

·        ‘yang begitu lemah sehingga seekor gegatpun bisa membunuhnya’

·        ‘yang bisa dibunuh dengan sama mudahnya seperti membunuh seekor gegat’.

 

Ay 20: Di antara pagi dan petang mereka dihancurkan, dan tanpa dihiraukan mereka binasa untuk selama2nya.

 

Pulpit: Tubuh manusia mengalami penghancuran yang terus menerus. Sejak kita dilahirkan kita mulai mati.

 

‘di antara pagi dan petang’ ® hidup manusia sangat singkat.

 

‘mereka binasa selama-lamanya’ ® mereka mati dan tidak dihidupkan kembali.

 

Ay 21: Bukankah kemah mereka dicabut? Mereka mati, tetapi tanpa hikmat.

 

1)      ‘Bukankah kemah mereka dicabut?’.

KJV: ‘Doth not their excellency which is in them go away?’ (= Tidakkah keunggulan mereka yang ada dalam mereka pergi?).

RSV: ‘If their tent-cord is plucked up within them’ (= Jika tali / tongkat tenda mereka dicabut di dalam mereka). NIV/NASB » RSV.

 

a)  Kata ‘excellency’ (= keunggulan) menunjuk pada sesuatu yang tertinggi dalam diri man, yaitu jiwa / roh.

Kata-kata ‘tent-cord’ (= tali / tongkat tenda) ® jiwa, karena jiwa merupakan penopang tubuh seperti ‘tent-cord’ merupakan penopang kemah.

 

Pulpit: Apa yang perlu diperhatikan adalah bahwa ‘keunggulan’ itu tidak binasa; ia pergi, meninggalkan, atau disingkirkan.

 

b) Kata ‘excellency’ (= keunggulan) ® keunggulan moral dan hal-hal lain dimana mereka melebihi orang lain.

 

Barnes: Keunggulan mereka tidak menjaga mereka dari kematian, ... Manusia binasa; dan bagaimanapun unggul / terkenalnya mereka, mereka akan segera mati dan hilang.

 

2)      ‘Mereka mati, tetapi tanpa hikmat’.

 

 

 

-o0o-

-AMIN-


Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali