(Jl. Dinoyo
19b, lantai 3)
Rabu, tgl 05
Desember 2007, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
(7064-1331 /
6050-1331)
Ayub 1:13-22 - “(13) Pada suatu
hari, ketika anak2nya yang lelaki dan yang perempuan makan2 dan minum anggur
di rumah saudara mereka yang sulung, (14) datanglah seorang pesuruh kepada
Ayub dan berkata: ‘Sedang lembu sapi membajak dan keledai2 betina makan
rumput di sebelahnya, (15) datanglah orang2 Syeba menyerang dan merampasnya
serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput,
sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.’ (16) Sementara orang itu
berbicara, datanglah orang lain dan berkata: ‘Api telah menyambar dari
langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga2. Hanya aku
sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.’ (17)
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: ‘Orang2
Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta2 dan merampasnya serta
memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga
dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.’ (18) Sementara orang itu
berbicara, datanglah orang lain dan berkata: ‘Anak2 tuan yang lelaki dan
yang perempuan sedang makan2 dan minum anggur di rumah saudara mereka yang
sulung, (19) maka tiba2 angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah
itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang2 muda itu,
sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat
memberitahukan hal itu kepada tuan.’ (20) Maka berdirilah Ayub, lalu
mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,
(21) katanya: ‘Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan
telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang
mengambil, terpujilah nama TUHAN!’ (22) Dalam kesemuanya itu Ayub tidak
berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut”.
Ay 13-19: “(13)
Pada suatu hari, ketika anak2nya yang lelaki dan yang perempuan makan2 dan minum
anggur di rumah saudara mereka yang sulung, (14) datanglah seorang pesuruh
kepada Ayub dan berkata: ‘Sedang lembu sapi membajak dan keledai2 betina makan
rumput di sebelahnya, (15) datanglah orang2 Syeba menyerang dan merampasnya
serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput,
sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.’ (16) Sementara orang
itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: ‘Api telah menyambar dari
langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga2. Hanya aku
sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.’ (17) Sementara
orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: ‘Orang2 Kasdim
membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta2 dan merampasnya serta memukul
penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat
memberitahukan hal itu kepada tuan.’ (18) Sementara orang itu berbicara,
datanglah orang lain dan berkata: ‘Anak2 tuan yang lelaki dan yang perempuan
sedang makan2 dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, (19) maka
tiba2 angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya pada
empat penjurunya dan roboh menimpa orang2 muda itu, sehingga mereka mati. Hanya
aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.’”.
Bencana2 yang menimpa Ayub.
1) Ia kehilangan seluruh ternaknya, juga semua anak-anaknya.
2)
Bencana2 itu datang secara susul-menyusul dengan cepat.
Barnes:
Semua ini menunjukkan cepatnya gerakan dari Setan, dan keinginannya
untuk membanjiri Ayub dengan mendadaknya dan besarnya bencana2nya. Kelihatannya
tujuannya adalah untuk tidak memberinya waktu untuk pulih dari goncangan dari
satu pencobaan sebelum pencobaan yang lain datang kepadanya. Jika kepadanya
diberikan selang waktu maka ia mungkin bisa mengerahkan kekuatannya untuk
menanggung pencobaannya; tetapi penderitaan / kesusahan akan jauh lebih sukar
untuk ditanggung pada saat mereka datang secara berturut2 dan cepat. - Bukan
merupakan hal yang jarang terjadi bahwa orang benar dicobai oleh kecepatan dan
akumulasi maupun oleh beratnya penderitaan / kesusahan mereka.
3) Bandingkan serangan setan atau bencana2 yang menimpa Ayub ini dengan
ayat2 seperti Maz 34:8 dan Maz 91:7-11.
Maz 34:8 - “Malaikat
TUHAN berkemah di sekeliling orang2 yang takut akan Dia, lalu meluputkan
mereka”.
Maz 91:7-11 - “(7) Walau
1.000 orang rebah di sisimu, dan 10.000 di sebelah kananmu, tetapi itu tidak
akan menimpamu. (8) Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat
pembalasan terhadap orang2 fasik. (9) Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu,
Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, (10) malapetaka tidak akan
menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; (11) sebab
malaikat2Nya akan diperintahkanNya kepadamu untuk menjaga engkau di segala
jalanmu”.
Ay 20-22: “(20)
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian
sujudlah ia dan menyembah, (21) katanya: ‘Dengan telanjang aku keluar dari
kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang
memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!’ (22) Dalam kesemuanya
itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut”.
1)
Pengoyakan jubah dan pencukuran rambut (ay 20a).
2)
Ayub menyembah Tuhan (ay 20b).
3)
Ayub mengucapkan ay 21: “katanya:
‘Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku
akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah
nama TUHAN!’”.
a) Apakah
pada saat orang mati ia kembali ke kandungan ibunya?
1.
Arti hurufiahnya tak perlu ditekankan.
Francis
I. Andersen:
Arti hurufiah dari ‘Aku akan kembali ke dalamnya’ tidak perlu
ditekankan.
Kej 25:7-8
- “(7) Abraham mencapai umur 175 tahun, (8) lalu ia meninggal. Ia mati pada
waktu telah putih rambutnya, tua dan suntuk umur, maka ia dikumpulkan kepada
kaum leluhurnya”.
Kej 25:17
- “Umur Ismael ialah 137 tahun. Sesudah itu ia meninggal. Ia mati dan dikumpulkan
kepada kaum leluhurnya”.
Kej 35:29
- “Lalu meninggallah Ishak, ia mati dan dikumpulkan kepada kaum
leluhurnya; ia tua dan suntuk umur, maka Esau dan Yakub, anak2nya itu,
menguburkan dia”.
Kej 49:33
- “Setelah Yakub selesai berpesan kepada anak2nya, ditariknyalah kakinya ke
atas tempat berbaring dan meninggallah ia, maka ia dikumpulkan kepada kaum
leluhurnya”.
2. Kata ‘kandungan’
diartikan sebagai ‘kandungan bumi’.
Pulpit:
Ungkapan ini tidak boleh ditekankan. Itu muncul dari analogi, yang
dirasakan dan diakui secara terus menerus, antara ‘ibu’ bumi dan ibu yang
sesungguhnya dari seseorang (bdk. Maz 129:15).
Maz 139:15 - “Tulang2ku
tidak terlindung bagiMu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan
aku direkam di bagian2 bumi yang paling bawah”.
Calvin:
Sekalipun ia menyebutkan kandungan ibunya, tetapi sebetulnya ia
memaksudkan hal yang lain yaitu kandungan bumi, yang merupakan ibu dari segala
sesuatu.
Saya
lebih condong pada penafsiran yang pertama.
b) Ay 21a ini sesuai dengan 1Tim 6:7.
Ay 21a: “Dengan telanjang aku keluar dari
kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya”.
1Tim 6:7 - “Sebab
kita tidak membawa sesuatu apapun ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa
apa-apa ke luar”.
Barnes: Ia tidak mempunyai apa2 pada
waktu ia datang ke dalam dunia ini, dan semua yang telah ia dapatkan adalah
karena providensia yang baik dari Allah. Karena Ia yang memberinya, Ia mempunyai
hak untuk menyingkirkannya.
Adam Clarke:
Aku tidak
mempunyai milik duniawi pada saat aku datang ke dalam dunia ini; aku tidak bisa
mempunyai lebih sedikit pada waktu meninggalkannya. Apa yang aku miliki Tuhan
yang memberikannya: karena hal itu merupakan pemberian cuma2, maka Ia mempunyai
hak untuk mengambilnya kembali pada waktu Ia menghendakinya; dan aku harus
berterima kasih kepadaNya untuk waktu yang Ia ijinkan bagiku untuk menikmati
pemberian ini.
c) ‘TUHAN yang memberi, TUHAN yang
mengambil’.
1. Ayub menganggap semua berkat merupakan pemberian Allah.
·
Maz 127:1-3
- “(1)
Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia2lah usaha
orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia2lah
pengawal berjaga2. (2) Sia2lah kamu bangun pagi2 dan duduk2 sampai jauh malam,
dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah - sebab Ia memberikannya kepada
yang dicintaiNya pada waktu tidur. (3) Sesungguhnya, anak2 lelaki adalah milik
pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah”.
·
Maz 65:10-11
- “(10)
Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat
kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya,
demikianlah Engkau menyediakannya: (11) Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau
membasahi gumpalan2 tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau
memberkati tumbuh2annya”.
·
Maz 104:10-12,21-23,27-28
- “(10) Engkau yang melepas mata2 air ke dalam
lembah2, mengalir di antara gunung2, (11) memberi minum segala binatang di
padang, memuaskan haus keledai2 hutan; (12) di dekatnya diam burung2 di udara,
bersiul dari antara daun2an. ... (21) Singa2 muda mengaum2 akan mangsa, dan
menuntut makanannya dari Allah. (22) Apabila matahari terbit, berkumpullah
semuanya dan berbaring di tempat perteduhannya; (23) manusiapun keluarlah ke
pekerjaannya, dan ke usahanya sampai petang. ... (27) Semuanya menantikan
Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya. (28) Apabila Engkau
memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tanganMu, mereka
kenyang oleh kebaikan”.
2. Ayub menelusuri semua bencana itu sampai kepada Allah.
·
Kej 45:5,7-9
- “(5)
Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena
kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh
aku mendahului kamu. ... (7) Maka Allah telah menyuruh aku mendahului
kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara
hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. (8) Jadi bukanlah kamu
yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku
sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas
seluruh tanah Mesir. (9) Segeralah kamu kembali kepada bapa dan katakanlah
kepadanya: Beginilah kata Yusuf, anakmu: Allah telah menempatkan aku sebagai
tuan atas seluruh Mesir; datanglah mendapatkan aku, janganlah tunggu2”.
·
Kej 50:20
- “Memang
kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah
mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang
terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar”.
·
2Sam 16:5-11
- “(5)
Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum
keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia
terus-menerus mengutuk. (6) Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan
batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya. (7)
Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk: ‘Enyahlah, enyahlah, engkau
penumpah darah, orang dursila! (8) TUHAN telah membalas kepadamu segala darah
keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan
kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung
malang, karena engkau seorang penumpah darah.’ (9) Lalu berkatalah Abisai,
anak Zeruya, kepada raja: ‘Mengapa anjing mati ini mengutuki tuanku raja?
Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya.’ (10) Tetapi kata raja:
‘Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab
apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya:
mengapa engkau berbuat demikian?’ (11) Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada
semua pegawainya: ‘Sedangkan anak kandungku ingin mencabut nyawaku, terlebih
lagi sekarang orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab
TUHAN yang telah berfirman kepadanya demikian”.
·
Yoh 3:25-27
- “(25)
Maka timbullah perselisihan di antara murid2 Yohanes dengan seorang Yahudi
tentang penyucian. (26) Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya:
‘Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang
tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang
pergi kepadaNya.’ (27) Jawab Yohanes: ‘Tidak ada seorangpun yang dapat
mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga”.
·
Yoh 18:11
- “Kata
Yesus kepada Petrus: ‘Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum
cawan yang diberikan Bapa kepadaKu?’”.
Barnes: kehilangan milik harus diikuti
jejaknya sampai kepada Allah, dan bahwa Ia mempunyai hak untuk melakukan apa
yang telah Ia lakukan.
Barnes: Itu bukan kebetulan; itu bukan
merupakan akibat dari kesembronoan; itu tidak boleh diikuti jejaknya kepada
badai dan angin dan nafsu jahat manusia. Itu merupakan hasil dari rencana yang
cerdas, dan siapapun yang merupakan agen atau alat di dalamnya, itu harus
menunjuk pada providensia Allah yang berkuasa.
Barnes: Pada waktu kita mengalami
penderitaan / kesusahan, kita tidak boleh melepaskan kemarahan kita pada angin
dan ombak; pada kecurangan dan pengkhianatan dari sesama manusia kita; pada
kesukaran dan perubahan dalam dunia perdagangan; pada wabah dan badai. Yang
manapun dari hal2 ini bisa digunakan sebagai alat untuk mengambil milik kita
atau teman kita, tetapi kita harus mengikuti jejak dari bencana kepada Allah.
Badai dan angin dan ombak, roh jahat dan sesama manusia kita, tidak melakukan
lebih jauh dari yang Allah ijinkan. Mereka semua dikekang dan dijaga dalam
batasan2 yang tepat. Mereka tidak diarahkan secara kebetulan, tetapi mereka ada
di bawah kontrol dari Makhluk yang cerdas, dan merupakan penentuan yang
bijaksana dari Allah yang suci.
Barnes: Kita melihat sumber penghiburan
yang sebenarnya dalam pencobaan. Itu tidak ada dalam kepercayaan bahwa hal2
diatur secara kebetulan dan sembarangan; atau bahkan bahwa mereka dikontrol oleh
hukum2 alam. … Hanya pada waktu kita merasa seorang Makhluk cerdas memimpin
peristiwa2 ini, dan melihat bahwa mereka merupakan akibat / hasil dari rencana
dan maksudNya, maka kita bisa mendapatkan penghiburan dalam pencobaan.
Pulpit:
baik dalam penderitaan ataupun sukacita, orang kudus harus meniru
kesalehan Ayub, mengenali tangan Allah dalam segala sesuatu, dan ‘mengucap
syukur dalam segala sesuatu’.
Francis
I. Andersen:
Iman yang hebat dari Ayub segera melihat tangan Allah dalam setiap
peristiwa alamiah. Tidak ada ‘kebetulan’ dalam alam semesta yang diperintah
/ diatur oleh satu Tuhan yang berdaulat.
Francis
I. Andersen:
Ayub hanya melihat tangan Allah dalam peristiwa2 ini. Tak pernah
terpikir olehnya untuk mengutuk perampok2 padang pasir itu, mengutuk penjaga2
perbatasan, mengutuk para pelayannya sendiri yang bodoh, yang sekarang terbaring
tak bernyawa karena tidak berjaga2. Semua penyebab kedua hilang. Tuhanlah yang
memberi; Tuhanlah yang menyingkirkan; dan dalam Tuhan saja harus dicari
penjelasan dari peristiwa2 aneh ini.
Adam Clarke:
Baik pada
waktu Ia memberi, amat baik; tidak kurang dari itu pada waktu Ia meniadakan;
Penderitaan / kesusahan dari tanganNya yang berdaulat, merupakan berkat dalam
penyamaran.
Francis
I. Andersen:
Adalah lebih sukar untuk berkata ‘Puji Tuhan’ pada waktu Ia
mengambil dari pada pada waktu Ia memberi.
Calvin:
Karena cerita yang ditulis di sini menunjukkan kepada kita bahwa kita
ada dalam tangan Allah, dan Dialah yang menentukan hidup kita, dan mengatur /
membuangnya sesuai kehendakNya: dan adalah merupakan kewajiban kita untuk
menundukkan diri kita sendiri kepadaNya dengan segala kerendahan hati dan
ketaatan: dan merupakan pertimbangan yang baik bahwa kita adalah milikNya
sepenuhnya, baik hidup atau mati: dan khususnya pada waktu Ia berkenan untuk
meletakkan tanganNya atas kita, sekalipun kita tidak mengerti mengapa Ia
melakukan hal itu, tetapi kita harus memuliakan Dia secara terus menerus,
mengakui Dia sebagai adil dan lurus / benar, dan tidak bersungut2 terhadap Dia.
Calvin:
tidak ada yang lebih baik, dari pada menundukkan diri kita sendiri
kepada Allah, dan memikul dengan tenang apapun yang Ia kirimkan kepada kita,
sampai Ia membebaskan kita semata2 karena kebaikanNya sendiri.
d) Sikap Ayub
ini membuktikan bahwa kata2 Setan dalam ay 9-11 tentang Ayub adalah salah.
Adam Clarke:
Di sini Setan
sangat kecewa; ia menemukan orang yang mengasihi Allahnya lebih dari milik
duniawinya. Ini merupakan kasus yang jarang terjadi, bahkan dalam pengalaman
dari setan. Ia telah melihat banyak orang yang menukarkan Allah mereka dengan
uang, dan menukarkan pengharapan mereka akan berkat dalam dunia yang akan datang
dengan milik duniawi. Ia telah begitu sering berhasil dalam pencobaan jenis ini,
sehingga ia tidak ragu2 bahwa ia akan berhasil lagi. Ia melihat banyak orang
yang pada waktu harta bertambah meletakkan hatinya pada hartanya, dan melupakan
Allah. Ia melihat banyak orang yang pada waktu kesenangan hidup duniawinya
dicabut, menghujat Penciptanya. Karena itu ia menduga bahwa Ayub, dalam keadaan
yang mirip, akan bertindak seperti yang lain; ia kecewa. Pembaca, apakah ia,
melalui kekayaan atau kemiskinan, telah berhasil dengan engkau? Apakah engkau
saleh pada waktu kaya, dan sabar dan puas pada saat melarat?
4)
Ay 22: “Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak
menuduh Allah berbuat yang kurang patut”.
Pulpit:
Adalah mudah untuk menyembunyikan dosa dari pandangan pada masa tenang.
... Hal yang paling sukar adalah untuk tidak berdosa pada waktu seseorang
dicobai secara paling hebat.
-o0o-
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali