PEMAHAMAN ALKITAB

PERSEKUTUAN ‘GOLGOTA’

(Jl. Dinoyo 19b, lantai 3)

Rabu, tgl 07 Nopember 2007, pk 19.00

Pdt. Budi Asali, M. Div.

(7064-1331 / 6050-1331)

Ayub 1:6-12

 

Ayub 1:6-12 - “(6) Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. (7) Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: ‘Dari mana engkau?’ Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: ‘Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.’ (8) Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: ‘Apakah engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.’ (9) Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: ‘Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? (10) Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. (11) Tetapi ulurkanlah tanganMu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapanMu.’ (12) Maka firman TUHAN kepada Iblis: ‘Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.’ Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN”.

 

1) Ay 6: “Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis”.

 

a) Bdk. 1Raja 22:19-23 - “(19) Kata Mikha: ‘Sebab itu dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas takhtaNya dan segenap tentara sorga berdiri di dekatNya, di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiriNya. (20) Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang seorang berkata begini, yang lain berkata begitu. (21) Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa? (22) Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian! (23) Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu.’”.

 

b) Hurufiah atau simbolis?

 

1.  Ada yang menganggap ini sebagai sesuatu yang simbolis.

 

Poole: Tetapi jangan berpikir bahwa hal2 ini betul2 terjadi, dan bahwa Setan bercampur dengan malaikat2 kudus, atau diijinkan masuk ke hadapan Allah di surga, ... tetapi ini hanya merupakan penggambaran yang mengumpamakan kebenaran yang besar, bahwa Allah oleh providensiaNya yang bijaksana dan kudus memang menguasai / memerintah semua tindakan2 dari manusia dan malaikat bagi tujuanNya sendiri.

 

2. Kebanyakan penafsir anggap ini sebagai sesuatu yang hurufiah.

 

Barnes: Ia datang sebagai roh yang tunduk pada penguasaan Yehovah.

 

Barnes: Harus diperhatikan bahwa Setan, sama seperti roh2 surgawi yang lain, tunduk pada pemerintahan Allah, dan tergantung pada perintah2Nya ... Yehovah menggunakan pelayanan setan untuk melaksanakan hukuman, atau pada waktu karena sebab yang lain Ia menganggap baik untuk mengirimkan bencana kepada manusia. Tetapi ia, sekalipun marah terhadap manusia, dan ingin menyakiti, tetap digambarkan terikat dengan rantai, dan tidak pernah berani menyentuh orang saleh kecuali Allah melonggarkan kekangnya.

 

Pulpit: jika Setan bisa menemukan jalan ke dalam perkumpulan anak2 Allah di surga, tidak usah kaget jika menemukan dia di antara jemaat anak-anak Allah di bumi.

 

c) ‘anak2 Allah’.

 

‘Bapa’ ® ‘sumber’ / ‘pencipta’:

 

Yes 9:5 - “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”.

 

Yoh 8:44 - “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

‘anak’ ® ‘ciptaan’

 

‘anak’ ® ‘kemiripan’

 

1.  Pada waktu Yesus menggunakan istilah ‘Anak Allah’ untuk diriNya Ia dituduh menyamakan / menyetarakan diri dengan Allah, dan Ia tidak menyangkal tuduhan tersebut! Bdk. Yoh 5:18  Yoh 10:30-36.

 

2.  Selain disebut ‘Anak Allah’, Ia juga disebut ‘Anak Tunggal Allah / Bapa’.

 

3.  Adam dan malaikat2 dikatakan diciptakan oleh Allah; tapi untuk Yesus, tidak pernah dikatakan seperti itu.

 

d) Ay 6: ‘Iblis’.

Ibrani: HASSATAN.

Artinya: ‘the adversary’ (= musuh).

Yunani: DIABOLOS.

Inggris: ‘devil’ (= setan).

‘devil’ ® ‘the evil’ / ‘si jahat’.

 

J,F&B: ‘Iblis’. ... Dalam kitab Ayub Iblis untuk pertama kalinya ditunjuk dengan nama: Iblis, dalam bahasa Ibrani SAATAAN, seorang musuh dalam sidang pengadilan (1Taw 21:1; Maz 109:6; Zakh 3:1). Penuduh / pendakwa (Wah 12:10).

 

e) Ay 6: ‘di antara’.

Andersen: Dalam banyak tempat kata depan ‘di antara’ digunakan untuk menunjuk kepada seorang penyusup. Karena Setan tidak mempunyai hak untuk berada di sana maka hanya ia saja yang ditanyai tentang kegiatannya.

 

2) Ay 7: “Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: ‘Dari mana engkau?’ Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: ‘Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.’”.

 

a) Bukan berarti Allah tidak tahu.

 

b) Jawaban setan dalam ay 7b menunjukkan aktivitas setan.

 

1Pet 5:8 - “Sadarlah dan berjaga2lah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum2 dan mencari orang yang dapat ditelannya”.

KJV: ‘walketh about’ (= berjalan2).

RSV: ‘prowls around’ (= berkeliling).

 

Calvin:

·        setan selalu sibuk untuk menyebabkan kehancuran kita, sehingga mereka menjelajah bumi, tidak pernah jauh dari kita, selalu mencari jalan untuk memasuki kita, dan begitu mereka menemukan celah yang kecil, mereka masuk ke dalam kita untuk melemparkan kita pada kehancuran kekal.

·        Karena itu, pada waktu kita merasakan keinginan jahat apapun dalam diri kita, sehingga kita dibawa pada nafsu yang kotor / cabul atau yang lain: kita harus memperhatikan bahwa itu adalah musuh yang bekerja dengan begitu ahli. Dan dengan demikian kita mendapatkan melalui pengalaman, bahwa Setan selalu bekerja menentang kita: khususnya menentang mereka kepada siapa Allah telah memberikan hikmat dan pengertian.

·        dalam dirinya ditunjukkan kepada kita bahwa kita tidak akan pernah melayani Allah tanpa kesukaran2 yang besar dan banyak halangan yang ditimbulkan oleh Setan: sehingga jika kita mau menempuh jalan yang benar, kita harus meloncati parit, melangkahi batu, dan berjalan melalui semak duri. … Allah memberi kita peringatan, bahwa kita tidak bisa hidup dengan kudus tanpa pertempuran dan kesukaran yang besar.

 

K&D: Secara tidak langsung terlihat dari pertanyaan itu bahwa kegiatannya bersifat egois, sewenang2 / semaunya sendiri, dan tidak mempunyai hubungan dengan Allah.

 

c) Setan begitu sibuk, rajin dan tekun untuk menyerang; bagaimana dengan kita?

 

Pulpit: Jika ia mengembara seperti itu, maka para misionaris Kristen juga harus begitu. Dimanapun gigitan sang ular ditemukan, di sana harus dikirimkan balsem penyembuh.

 

3) Ay 8-12: “(8) Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: ‘Apakah engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.’ (9) Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: ‘Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? (10) Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. (11) Tetapi ulurkanlah tanganMu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapanMu.’ (12) Maka firman TUHAN kepada Iblis: ‘Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.’ Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN”.

 

a) Allah yang memulai pembicaraan dengan setan tentang Ayub (ay 8)!

 

Calvin: pada waktu kita hidup di sini di bawah, kita tidak diatur oleh nasib, tetapi Allah memperhatikan kita, dan mempunyai otoritas penuh atas kita, dan Ia mempunyai alasan yang kuat, mengingat bahwa kita adalah makhluk ciptaanNya. Karena segera akan kita lihat, bagaimana Allah berkenan membuat Ayub menderita, dalam mana hal utama yang paling ditekankan adalah bahwa Allah mengarahkan dunia ini, dan bahwa tidak ada apapun yg terjadi yg tidak ditentukan / diatur olehNya.

 

b) Pujian Allah terhadap Ayub membangkitkan ketidak-senangan dalam diri Iblis, dan juga sekaligus fitnahannya.

 

Ay 8-9: “(8) Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: ‘Apakah engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.’ (9) Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: ‘Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?”.

 

Matthew Henry: Betapa tidak sabarnya Iblis mendengar Ayub dipuji, sekalipun Allah sendiri yang memujinya. Mereka yang tidak dapat tahan mendengar orang lain, selain diri mereka sendiri, dipuji, adalah seperti Iblis.

 

Matthew Henry: Lihatlah betapa dengan licik ia mencelanya sebagai seorang munafik, tidak menegaskan bahwa ia adalah demikian, tetapi hanya bertanya, ‘Apakah ia tidak demikian?’. Ini merupakan cara yang umum dari pemfitnah2 dan penggosip2, untuk mengusulkan hal itu dengan cara menanyakan, padahal mereka tidak mempunyai alasan untuk menganggapnya sebagai benar. Perhatikan, Bukanlah sesuatu yang aneh bahwa mereka yang direstui dan diterima oleh Allah dicela secara tidak benar / tidak adil oleh Iblis dan alat2nya.

 

c) Apa yang dikatakan oleh Iblis dalam ay 9-11 ini pada umumnya benar.

 

Ay 9-11: “(9) Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: ‘Apakah dengan tidak mendapat apa2 Ayub takut akan Allah? (10) Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. (11) Tetapi ulurkanlah tanganMu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapanMu.’”.

 

Barnes: dikuatirkan bahwa pertanyaan yang dikemukakan di sini bisa dipertanyakan dengan tepat / cocok tentang banyak profesor agama yang kaya; itu harus dipertanyakan oleh setiap orang yang mengaku sebagai sahabat dari Yang Maha Tinggi, apakah agamanya tidak bersifat egois dan mata duitan / berdasarkan uang.

 

J,F&B: Kata2 Iblis terlalu benar bagi banyak orang. Ambillah kemakmuran / kekayaan mereka dan engkau mengambil agama mereka (Mal 3:14).

 

Mal 3:14-15 - “(14) Kamu berkata: ‘Adalah sia2 beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadapNya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam? (15) Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang2 yg gegabah: bukan saja mujur orang2 yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga.’”.

 

d) Perbandingan godaan di sini dan di taman Eden.

 

Ay 9-11: “(9) Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: ‘Apakah dengan tidak mendapat apa2 Ayub takut akan Allah? (10) Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. (11) Tetapi ulurkanlah tanganMu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapanMu.’”.

 

Kej 3:1-5 - “(1) Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: ‘Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?’ (2) Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: ‘Buah pohon2an dalam taman ini boleh kami makan, (3) tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah2 taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.’ (4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: ‘Sekali2 kamu tidak akan mati, (5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.’”.

 

Wycliffe: Dalam pencobaan di Eden, Iblis merendahkan Allah kepada manusia; di sini ia merendahkan manusia kepada Allah. Tetapi ia menggunakan tehnik licik yang sama dalam kedua peristiwa. Ia mulai dengan suatu pertanyaan yang menyindir / menuduh secara tak langsung, lalu bergerak dengan berani pada suatu pertentangan terang-terangan dengan firman Allah.

 

e) Perbandingan serangan Iblis di sini dengan serangan teman2 Ayub.

 

Matthew Henry: Teman2 Ayub menuduhnya dengan kemunafikan karena ia sangat menderita, Iblis menuduhnya karena ia sangat makmur. Bukan suatu hal yang sukar bagi mereka yang memfitnah untuk mencari suatu kesempatan / kejadian.

 

f)  Kata-kata setan dalam ay 10 adalah benar.

Ay 10: “Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu”.

 

1. Kalau kita bisa tidak mengalami bencana, itu disebabkan oleh karena Allah memagari kita dan milik kita.

 

Calvin: tanpa Dia kita akan binasa 100.000 x sehari.

 

2.  Keberhasilan dalam apapun, disebabkan berkat Tuhan.

 

Matthew Henry: Tanpa berkat itu, sekalipun tangan begitu kuat, dan begitu terampil, pekerjaan / usaha tidak akan berhasil; tetapi dengan berkat itu, kekayaannya bertambah secara luar biasa di negeri itu. Berkat Tuhan membuat kaya: Iblis sendiri mengakuinya.

 

Maz 127:1 - “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia2lah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia2lah pengawal berjaga2”.

 

Amsal 10:22 - Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya”.

 

Amsal 22:2 - “Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN”.

 

g) Ay 12: “Maka firman TUHAN kepada Iblis: ‘Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.’ Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN”.

 

Barnes: adalah nyata bahwa sampai saat ini Setan tidak mempunyai kuasa untuk menyerang bahkan harta milik Ayub. Ia mengeluh bahwa Allah telah membuat pagar di sekeliling semua milik Ayub. Sekarang itu semua diserahkan kepadanya supaya ia bisa melakukan pencobaan penuh terhadap iman Ayub.

 

J,F&B: Iblis tidak mempunyai kuasa terhadap manusia sampai Allah memberikannya. Allah tidak mau menyentuh Ayub dengan tanganNya sendiri, sekalipun Iblis memintanya (Ayub 1:11, ‘ulurkanlah tanganMu’), tetapi mengijinkan sang musuh untuk melakukannya.

 

Wycliffe: fakta bahwa Iblis tidak bisa mencobai Ayub tanpa ijin, memperlihatkan ketundukannya yang mutlak, bersama2 dengan semua makhluk yang lain, yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, kepada Allah yang ditakuti oleh Ayub.

 

Calvin: Allah … dengan mengetahui apa / bagaimana hasil dari penderitaan Ayub, telah menentukan dalam rencanaNya untuk menyesahnya, dan dengan demikian engkau bisa melihatnya bahwa Ia tidak melakukannya karena dorongan / anjuran Setan.

 

Ayub 2:3 - “Firman TUHAN kepada Iblis: ‘Apakah engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan.’”.

 

-o0o-

-AMIN-


Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali