oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


 

Integritas ibadah Kristen

Yesaya 1:10-20

 

 

Integritas:

 

·        kwalitet / keadaan yang utuh / sempurna / sehat.

 

·        kwalitet / keadaan dari prinsip moral yang sehat.

 

·        kelurusan / kejujuran / ketulusan.

 

Yes 1:10-20 - “(10) Dengarlah firman TUHAN, hai pemimpin-pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora! (11) ‘Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?’ firman TUHAN; ‘Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai. (12) Apabila kamu datang untuk menghadap di hadiratKu, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait SuciKu? (13) Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagiKu. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. (14) Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagiKu, Aku telah payah menanggungnya. (15) Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan mukaKu, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. (16) Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKu. Berhentilah berbuat jahat, (17) belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! (18) Marilah, baiklah kita berperkara! - firman TUHAN - Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. (19) Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. (20) Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.’ Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya”.

 

I) Tuhan menolak ibadah mereka.

 

Orang sering beranggapan bahwa Tuhan selalu mau menerima orang yang berdoa, berbakti / beribadah kepadaNya. Tetapi dalam bacaan ini kita melihat bahwa itu salah. Tuhan ternyata menolak ibadah dari orang-orang Yehuda.

 

Ini terlihat dari:

 

Yes 1:11-15:

 

 

KJV/RSV: ‘vain’ (= sia-sia).

 

NIV: ‘meaningless’ (= tidak berarti).

 

NASB: ‘worthless’ (= tidak berharga).

                    

Persembahan mereka ditolak, dan perhatikan bahwa persembahan mereka bukanlah persembahan yang jelek, tetapi sebaliknya, persembahan yang bagus! Tetapi persembahan mereka yang bagus ini sia-sia, tidak berarti, tidak berharga di hadapan Tuhan. Mungkin di hadapan manusia, persembahan mereka sangat dihargai, tetapi di hadapan Tuhan semua sia-sia.

 

Mungkin mereka mau menyogok Tuhan dengan persembahan ini. Tetapi Tuhan bukan seseorang yang bisa disogok!

 

Matthew Henry: “When sinners are under the judgments of God they will more easily be brought to fly to their devotions than to forsake their sins and reform their lives. Their country was now desolate, and their cities were burnt (v. 7), which awakened them to bring their sacrifices and offerings to God more constantly than they had done, as if they would bribe God Almighty to remove the punishment and give them leave to go on in the sin. ... Many that will readily part with their sacrifices will not be persuaded to part with their sins” (= Ketika orang-orang berdosa ada di bawah penghakiman Tuhan, mereka akan dengan lebih mudah dibawa terbang kepada ibadah-ibadah mereka dibanding meninggalkan dosa-dosa mereka dan mengubah hidup mereka. Negeri mereka kini sunyi sepi, dan kota-kota mereka habis terbakar (ay. 7), yang membangkitkan mereka untuk membawa korban-korban dan persembahan-persembahan mereka pada Tuhan secara lebih konstan dibanding yang mereka telah lakukan, seolah-olah mereka akan menyuap Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menghilangkan hukuman dan membiarkan mereka untuk terus di dalam dosa. ... Banyak yang akan dengan siap berpisah dengan korban-korban mereka, tidak akan terbujuk untuk berpisah dengan dosa-dosa mereka).

 

Bdk. 1Sam 15:22 - “Tetapi jawab Samuel: ‘Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan”.

 

Matthew Henry: “sacrifice, without obedience, is a jest, an affront and provocation to God” (= korban, tanpa ketaatan, adalah suatu olok-olok, suatu penghinaan dan provokasi pada Tuhan).

 

Matthew Henry: “sin is very hateful to God, so hateful that it makes even men’s prayers and their religious services hateful to him” (= dosa sangat menimbulkan kebencian bagi Tuhan, begitu menimbulkan kebencian sampai membuat bahkan doa-doa manusia dan ibadah-ibadah keagamaan mereka menimbulkan kebencian bagiNya).

 

Kalau manusia, pada waktu menghadapi orang lain yang menjengkelkan, tetapi mau memberi uang / sesuatu yang baik kepadanya, ia mau menerimanya. Tetapi Tuhan tidak demikian! Kalau saudara menjengkelkan Dia dengan dosa-dosa saudara, maka Ia menolak persembahan saudara, tak peduli betapa banyaknya dan bagusnya persembahan saudara!

 

 

Tuhan menolak ibadah mereka, dan bahkan tak menginginkan mereka datang ke BaitNya.

 

 

Juga perayaan-perayaan yang mereka adakan semua dtolak oleh Tuhan. Jadi, ada kemungkinan kalau saudara merayakan Natal, Paskah, dsb, semua itu ditolak oleh Tuhan!

 

 

Doa mereka juga ditolak / tak didengar / tak digubris oleh Tuhan.

 

Sekarang mari kita memperhatikan bagian lain dari kitab Yesaya.

 

Yes 58:1-4 - “(1) Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umatKu pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! (2) Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalanKu. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya: (3) ‘Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?’ Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. (4) Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi”.

 

Mereka mendekat kepada Tuhan, belajar Firman Tuhan, tetapi dari kata-kata ini jelas Tuhan tidak menyukai semua ini. Mereka berpuasa, dan ini kelihatannya dilakukan sambil berdoa, tetapi Tuhan tak mempedulikan mereka.

 

II) Ibadah mereka ditolak karena dosa-dosa mereka.

 

1)  Dari ay 13,15, dan juga dari Yes 58:3,4 jelas terlihat bahwa ibadah, doa, puasa, persembahan mereka ditolak karena dosa-dosa mereka.

 

Ay 13b: “Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.

 

Ay 15: “Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan mukaKu, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.

 

Yes 58:3-4 - “(3) ‘Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?’ Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. (4) Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.

 

Memang dosa memisahkan kita dari Tuhan yang maha suci, dan menyebabkan kebaktian, doa, persembahan, dan semua aktivitas rohani yang kita lakukan, tak digubris oleh Tuhan.

 

Maz 24:3-6 - “(3) ‘Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempatNya yang kudus?’ (4) ‘Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. (5) Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. (6) Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajahMu, ya Allah Yakub.’ Sela”.

 

Ini menunjukkan ibadah akan ditolak oleh Tuhan kalau ada dosa.

 

Mat 5:23-24 - “(23) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, (24) tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu”.

 

Ini menunjukkan bahwa persembahan ditolak oleh Tuhan kalau ada dosa.

 

Amsal 28:9 - “Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian”.

 

Ini menunjukkan bahwa doa ditolak oleh Tuhan kalau ada dosa.

 

Amsal 1:24-28 - “(24) Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, (25) bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku, (26) maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu, (27) apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu. (28) Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku”.

 

Ini merupakan sesuatu yang menakutkan. Kalau pada saat Tuhan berbicara, menegur, menasehati kita, kita tidak mempedulikan, maka pada saat kita mengalami kesukaran / bencana dan kita berdoa, Tuhan yang tidak mempedulikan doa kita, dan bahkan mengolok-olok kita. Lalu siapa yang bisa menolong kita pada saat itu?

 

Matthew Henry: “There are many who are strangers, nay, enemies, to the power of religion, and yet seem very zealous for the show and shadow and form of it. This sinful nation, this seed of evil-doers, these rulers of Sodom and people of Gomorrah, brought, not to the altars of false gods (they are not here charged with that), but to the altar of the God of Israel, sacrifices, a multitude of them, as many as the law required and rather more - not only peace-offerings, which they themselves had their share of, but burnt-offerings, which were wholly consumed to the honour of God; nor did they bring the torn, and lame, and sick, but fed beasts, and the fat of them, the best of the kind. They did not send others to offer their sacrifices for them, but came themselves to appear before God. They observed the instituted places (not in high places or groves, but in God's own courts), and the instituted time, the new moons, and sabbaths, and appointed feasts, none of which they omitted. Nay, it should seem, they called extraordinary assemblies, and held solemn meetings for religious worship, besides those that God had appointed. Yet this was not all: they applied to God, not only with their ceremonial observances, but with the exercises of devotion. They prayed, prayed often, made many prayers, thinking they should be heard for their much speaking; nay, they were fervent and importunate in prayer, they spread forth their hands as men in earnest. Now we should have thought these, and, no doubt, they thought themselves, a pious religious people; and yet they were far from being so” (= Ada banyak orang-orang asing, tidak, musuh-musuh, bagi kuasa agama, tetapi nampak sangat bersemangat akan pertunjukan dan bayang-bayang dan bentuk darinya. Bangsa penuh dosa ini, benih pelaku-pelaku kejahatan ini, para pemimpin Sodom dan rakyat Gomora ini, membawa, bukan kepada altar-altar para dewa palsu (mereka di sini bukanlah didakwa tentang itu), tetapi kepada altar dari Tuhan Israel, korban-korban, sejumlah banyak darinya, sebanyak yang diwajibkan hukum dan agak lebih - bukan hanya korban pendamaian, yang mana mereka sendiri mempunyai bagian mereka, tetapi korban bakaran, yang mana secara keseluruhan dimakan bagi kehormatan Tuhan; bukan pula mereka membawa yang koyak, dan timpang, dan sakit, tetapi binatang-binatang peliharaan, dan lemak mereka, yang terbaik dari jenisnya. Mereka tidak mengirimkan orang-orang lain untuk mempersembahkan korban-korban mereka bagi mereka, tetapi mereka datang sendiri untuk menghadap Tuhan. Mereka mematuhi tempat-tempat yang ditetapkan (bukan di tempat-tempat tinggi atau hutan-hutan kecil, tetapi di pelataran-pelataran Tuhan), dan waktu yang ditetapkan, bulan-bulan baru, dan hari-hari sabat, dan perayaan-perayaan yang ditentukan, tidak satupun yang mereka hilangkan. Tidak, itu perlu terlihat, mereka mengadakan perkumpulan-perkumpulan luar biasa, dan mengatur pertemuan-pertemuan khidmat untuk ibadah keagamaan, di samping yang Tuhan telah tentukan. Sekalipun begitu ini bukanlah semua: mereka melakukan untuk Tuhan, tidak hanya dengan ketaatan ibadat mereka, tetapi dengan pelaksanaan-pelaksanaan ibadah. Mereka berdoa, sering berdoa, melakukan banyak doa, berpikir mereka mesti didengar untuk bicara mereka yang banyak; tidak, mereka sungguh-sungguh dan mendesak di dalam doa, mereka merentangkan tangan mereka seperti manusia-manusia yang tekun. Sekarang kita perlu sudah pikirkan ini, dan, tidak diragukan, mereka pikir diri mereka, suatu orang-orang religius yang alim; tetapi mereka jauh dari menjadi demikian).

 

2)  Dosa-dosa mereka terlihat dari:

 

a)  Yes 1:2-4 - “(2) Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: ‘Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku. (3) Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umatKu tidak memahaminya.’ (4) Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia”.

 

Ini bukan hanya menunjukkan bahwa mereka berdosa, tetapi juga bahwa mereka membalas kasih Tuhan dengan dosa.

 

Matthew Henry: “God’s gracious dealings with such a peevish provoking people as they were: ‘I have nourished and brought them up as children; they have been well fed and well taught’ (Deut. 32:6); ‘I have magnified and exalted them’ (so some), ‘not only made them grow, but made them great - not only maintained them, but preferred them - not only trained them up, but raised them high.’ Note, We owe the continuance of our lives and comforts, and all our advancements, to God’s fatherly care of us and kindness to us” (= Kebaikan Tuhan berhadapan dengan orang-orang yang menggusarkan kejengkelan seperti mereka: 'Aku sudah memelihara dan membesarkan mereka sebagai anak-anak; mereka telah diberi makan dengan baik dan diajar dengan baik' (Ul 32:6); 'Aku sudah membesarkan dan mengagungkan mereka' (maka beberapa), 'tidak hanya membuat mereka bertumbuh, tetapi membuat mereka besar - tidak hanya merawat mereka, tetapi lebih menyukai mereka - tidak hanya meningkatkan mereka, tetapi mengangkat tinggi mereka.' Catatan, Kita berhutang kelanjutan dari hidup kita dan kenyamanan-kenyamanan, dan semua kemajuan-kemajuan kita, pada perhatian kebapakan dan kebaikan Tuhan kepada kita).

 

Matthew Henry: “The sagacity of the ox and the ass, which are not only brute creatures, but of the dullest sort; yet the ox has such a sense of duty as to know his owner and to serve him, to submit to his yoke and to draw in it; the ass has such a sense of interest as to know has master’s crib, or manger, where he is fed, and to abide by it; he will go to that of himself if he be turned loose. A fine pass man has come to when he is shamed even in knowledge and understanding by these silly animals, and is not only sent to school to them (Prov. 6:6-7), but set in a form below them (Jer. 8:7), taught more than the beasts of the earth (Job 35:11) and yet knowing less” (= Kecerdikan dari  lembu jantan dan keledai, yang bukanlah hanya makhluk kasar, tetapi dari jenis yang paling bodoh; sekalipun begitu lembu jantan mempunyai rasa kewajiban dengan mengenal pemiliknya dan melayaninya, untuk tunduk pada kuknya dan menariknya; keledai mempunyai rasa perhatian dengan paham memiliki tempat tidur bayi, atau palungan tuannya, dimana ia diberi makan, dan menaatinya; ia akan pergi ke situ dengan sendirinya jika ia dilepas. Seorang dengan nilai bagus telah sampai pada saat ia dipermalukan bahkan di pengetahuan dan pemahaman oleh binatang-binatang pandir ini, dan tidak hanya dikirim untuk belajar kepada mereka (Ams. 6:6-7), tetapi diatur dalam suatu bentuk di bawah mereka (Yer. 8:7), diajar lebih dari binatang di bumi (Ayub 35:11) tetapi mengetahui lebih sedikit).

 

Amsal 6:6-8 - “(6) Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: (7) biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, (8) ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen”.

 

Yer 8:7 - “Bahkan burung ranggung di udara mengetahui musimnya, burung tekukur, burung layang-layang dan burung bangau berpegang pada waktu kembalinya, tetapi umatKu tidak mengetahui hukum TUHAN”.

 

Ini mirip dengan Ul 32:5-18, dimana Israel dinubuatkan akan membalas kebaikan Tuhan dengan kejahatan dan tindakan meninggalkan Tuhan.

 

Ul 32:5-18 - “(5) Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anakNya, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit. (6) Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau? (7) Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu. (8) Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel. (9) Tetapi bagian TUHAN ialah umatNya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagiNya. (10) DidapatiNya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. DikelilingiNya dia dan diawasiNya, dijagaNya sebagai biji mataNya. (11) Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, (12) demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia. (13) DibuatNya dia berkendaraan mengatasi bukit-bukit di bumi, dan memakan hasil dari ladang; dibuatNya dia mengisap madu dari bukit batu, dan minyak dari gunung batu yang keras, (14) dadih dari lembu sapi dan susu kambing domba, dengan lemak anak-anak domba; dan domba-domba jantan dari Basan dan kambing-kambing jantan, dengan gandum yang terbaik; juga darah buah anggur yang berbuih engkau minum. (15) Lalu menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang ke belakang, - bertambah gemuk engkau, gendut dan tambun - dan ia meninggalkan Allah yang telah menjadikan dia, ia memandang rendah gunung batu keselamatannya. (16) Mereka membangkitkan cemburuNya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hatiNya dengan dewa kekejian, (17) mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar. (18) Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau”.

 

Penerapan:

Tuhan sudah menjadi manusia, dalam diri Yesus Kristus, dan menderita dan mati bagi saudara. Dengan ini Ia juga sudah menunjukkan kasihNya kepada saudara. Tetapi bagaimana balasan saudara? Apakah saudara mengasihi Dia, mentaati Dia, melayani Dia, memuliakan Dia? Atau sebaliknya, sama seperti orang-orang Yehuda pada jaman Yesaya, saudara membalas kasih Tuhan dengan meninggalkan Dia, dengan berbuat dosa dsb?

 

Matthew Henry: “All the instances of God’s favour to us, as the God both of our nature and of our nurture, aggravate our treacherous departures from him and all our presumptuous oppositions to him” (= Segala hal tentang kebaikan Tuhan kepada kita, sebagai Tuhan dari hakekat kita dan dari pemeliharaan kita, memperburuk pembelotan kita yang berkhianat dari Dia dan semua penentangan kita yang congkak kepadaNya).

 

b)  Sebutan ‘manusia Sodom’ untuk para pemimpin mereka, dan sebutan ‘manusia Gomora’ untuk rakyat (ay 10).

 

Ay 10: “Dengarlah firman TUHAN, hai pemimpin-pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora!.

 

Matthew Henry: “When the rulers were bad, no wonder the people were so” (= Ketika para pemimpin jahat, tidak heran rakyat juga demikian).

 

c)  Yes 1:21-23 - “(21) Bagaimana ini, kota yang dahulu setia sekarang sudah menjadi sundal! Tadinya penuh keadilan dan di situ selalu diam kebenaran, tetapi sekarang penuh pembunuh. (22) Perakmu tidak murni lagi dan arakmu bercampur air. (23) Para pemimpinmu adalah pemberontak dan bersekongkol dengan pencuri. Semuanya suka menerima suap dan mengejar sogok. Mereka tidak membela hak anak-anak yatim, dan perkara janda-janda tidak sampai kepada mereka”.

 

d)  Tak mau mendengar Firman Tuhan.

 

Yes 1:2 - Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: ‘Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku”.

 

Matthew Henry: “The prophet, though he speaks in God’s name, yet, despairing to gain audience with the children of his people, addresses himself to the heavens and the earth, and bespeaks their attention (v. 2): Hear, O heavens! and give ear, O earth! Sooner will the inanimate creatures hear, who observe the law and answer the end of their creation, than this stupid senseless people” (= Sang nabi, meskipun ia berbicara di dalam nama Tuhan, sekalipun begitu, berputus-asa untuk memperoleh pendengar dengan anak-anak dari orang-orangnya, mengutarakan dirinya kepada langit dan bumi, dan memohon perhatian mereka (ay. 2): Dengar, Oh langit! dan berilah telinga, Oh bumi! Akan lebih cepat makhluk-makhluk yang mati mendengar, yang mengamati hukum dan menjawab akhir dari penciptaan mereka, dibanding orang-orang bodoh yang tidak berakal ini).

 

Ul 32:1 - “‘Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku”.

 

Maz 50:3-4 - “(3) Allah kita datang dan tidak akan berdiam diri, di hadapanNya api menjilat, sekelilingNya bertiup badai yang dahsyat. (4) Ia berseru kepada langit di atas, dan kepada bumi untuk mengadili umatNya”.

 

Mikha 6:1-2 - “(1) Baiklah dengar firman yang diucapkan TUHAN: Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung, dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu! (2) Dengarlah, hai gunung-gunung, pengaduan TUHAN, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab TUHAN mempunyai pengaduan terhadap umatNya, dan Ia beperkara dengan Israel”.

 

Ul 30:19 - “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu”.

 

Tak semua Yehuda pada saat itu brengsek.

 

Ada ‘sisa’ (remnant) yang masih nggenah. Ay 9: “Seandainya TUHAN semesta alam tidak meninggalkan pada kita sedikit orang yang terlepas, kita sudah menjadi seperti Sodom, dan sama seperti Gomora”.

 

Matthew Henry: “Note, (1.) In the worst of times there is a remnant preserved from iniquity and reserved for mercy, as Noah and his family in the deluge, Lot and his in the destruction of Sodom. Divine grace triumphs in distinguishing by an act of sovereignty. (2.) this remnant is often a very small one in comparison with the vast number of revolting ruined sinners. Multitude is no mark of the true church. Christ’s is a little flock. (3.) it is God’s work to sanctify and save some, when others are left to perish in their impurity. It is the work of his power as the Lord of hosts. Except he had left us that remnant, there would have been none left; the corrupters (v. 4) did what they could to debauch all, and the devourers (v. 7) to destroy all, and they would have prevailed of God himself had not interposed to secure to himself a remnant, who are bound to give him all the glory” (= Catatan, (1.) Di dalam zaman yang terburuk ada suatu sisa dipelihara dari kejahatan dan disediakan untuk kemurahan hati, seperti Nuh dan keluarganya di dalam air bah, Lot dan keluarganya di dalam pembinasaan Sodom. Karunia ilahi menang di dalam keistimewaan oleh suatu tindakan kedaulatan. (2.) sisa ini sering suatu yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah orang-orang berdosa rusak yang memberontak. Orang banyak bukanlah tanda dari gereja yang benar. Jemaat Kristus adalah sekawanan kecil. (3.) adalah pekerjaan Tuhan untuk menguduskan dan menyelamatkan beberapa, ketika yang lain diserahkan untuk binasa di dalam kenajisan mereka. Adalah pekerjaan kuasaNya sebagai Tuhan dari jemaat. Kecuali Ia telah meninggalkan pada kita sisa itu, sudah tidak akan ada sama sekali yang ditinggalkan; perusak-perusak (ay. 4) melakukan apa yang mereka bisa untuk menyesatkan semua, dan pelahap-pelahap (ay. 7) untuk menghancurkan semua, dan mereka akan telah berjaya dengan Tuhan sendiri tidak pernah mencampuri untuk menjamin bagi diriNya suatu sisa, yang harus memberiNya segala kemuliaan).

 

III) Mereka harus bertobat.

 

Kalau mereka bertobat, Tuhan akan mengampuni dan menerima mereka kembali.

 

Ay 16-20: “(16) Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKu. Berhentilah berbuat jahat, (17) belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! (18) Marilah, baiklah kita berperkara! - firman TUHAN - Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. (19) Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. (20) Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.’ Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya”.

 

1)  Di sini ada perintah untuk bertobat, dan ini terdiri dari 2 bagian:

 

a)  Mereka harus berhenti berbuat dosa (ay 16).

 

b)  Mereka harus belajar berbuat baik (ay 17).

 

Matthew Henry: “They must learn to do well. This was necessary to the completing of their repentance. Note, It is not enough that we cease to do evil, but we must learn to do well” (= Mereka harus belajar untuk berbuat baik. Ini diperlukan untuk melengkapi pertobatan mereka. Catatan, Tidak cukup bahwa kita berhenti melakukan kejahatan, tetapi kita harus belajar untuk berbuat baik).

 

2)  Ada janji pengampunan (ay 18).

 

Tak peduli dosa merah seperti kirmizi / kain kesumba, akan menjadi putih seperti salju / bulu domba. Artinya, tak peduli dosa mereka sehebat apa, mereka tetap akan diampuni.

 

3)  Ada janji berkat kalau mereka mau bertobat (ay 19), dan ancaman hukuman kalau mereka tak bertobat (ay 20).

 

Kalau saudara ingin ibadah, persembahan, doa, aktivitas rohani saudara diterima oleh Tuhan, saudara juga harus bertobat. Dalam Perjanjian Baru, pertobatan mencakup 2 hal:

 

1)  Datang kepada Kristus, percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.

 

2)  Bertobat dari dosa-dosa saudara dan melakukan hal-hal yang baik.

 

Maukah saudara? Tuhan memberkati saudara.

 

 -AMIN-


Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali