Golgotha School of Ministry

(Rungkut Megah Raya Blok D No 16)

Rabu, tgl 23 Agustus 2017, pk 19.00

Pdt. Budi Asali, M. Div.

 

ALLAH TRITUNGGAL(8)

 

e) Kata ‘esa’ / ‘satu’ yang digunakan dalam Ul 6:4, dalam bahasa Ibraninya adalah EKHAD, bukan YAKHID.

 

Ul 6:4 - Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN (YHWH) itu Allah kita, TUHAN (YHWH) itu esa (EKHAD)!.

 

Ayat ini sangat umum digunakan oleh orang-orang yang percaya bahwa Allah itu tunggal mutlak.

 

1. Para Saksi Yehuwa mengatakan bahwa kata EKHAD ini berarti ‘satu yang mutlak’ dan tidak mengandung kejamakan.

 

Untuk itu perhatikan kutipan dari buku mereka yang berjudul ‘Haruskah anda percaya kepada Tri­tunggal?’,hal 13, di bawah ini:

“Kata-kata tersebut terdapat dalam Ulangan 6:4. New Jerusalem Bible (NJB) Katolik berbunyi: ‘Dengarlah Israel: Yahweh Allah kita adalah esa, satu-satunya Yahweh’. Dalam tatabahasa dari ayat itu kata ‘esa’ tidak mengandung sifat jamak untuk menyatakan bahwa kata itu mempunyai arti yang lain, yaitu bukan satu priba­di.”.

 

Jawaban saya:

Pandangan Saksi Yehuwa ini justru salah, dan mereka mendukung kesalahannya itu dengan mengutip suatu versi Alkitab, yaitu New Jerusalem Bible Katolik! Ini sebetulnya tidak masuk akal, karena Katolik percaya doktrin Allah Tritunggal.

Ul 6:4 (NJB): ‘‘Listen, Israel: Yahweh our God is the one, the only Yahweh. [= Dengarlah, Israel: Yahweh Allah kita adalah satu, satu-satunya Yahweh.].

 

Sebetulnya tak ada masalah dengan terjemahan ini. Apakah Yahweh itu dikatakan ‘satu’, ‘esa’, atau ‘satu-satunya’, semua itu tetap benar. Ini sama sekali tak menunjuk pada monoteis mutlak!

 

Jadi kata-kata mereka dalam kutipan di atas yang berbunyi “Dalam tatabahasa dari ayat itu kata ‘esa’ tidak mengandung sifat jamak untuk menyatakan bahwa kata itu mempunyai arti yang lain, yaitu bukan satu priba­di.” merupakan omong kosong. Tatabahasa apa??? Dari mana kelihatan tidak mengandung arti jamak?

 

Apakah ‘satu’ (EKHAD) di sini mengandung arti jamak atau tidak, harus dilihat dari kata Ibrani yang digunakan. Kata Ibrani yang digunakan adalah EKHAD, dan arti kata ini tidak ada hubungannya dengan tatabahasa dari ayat itu.

 

Memang kata EKHAD ini bisa sekedar berarti ‘satu’. Misalnya:

 

Kej 1:9 - Berfirmanlah Allah: ‘Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu (EKHAD) tempat, sehingga kelihatan yang kering.’ Dan jadilah demikian..

 

Kej 2:21 - Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu (EKHAD) rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging..

 

Tetapi cukup sering kata EKHAD ini digunakan dalam arti ‘satu gabungan’ / ‘a compound one’, bukan ‘satu yang mutlak’ / ‘an absolute one’, dan ini bisa terlihat dari contoh-contoh di bawah ini:

 

a. Kej 1:5 - gabungan dari petang dan pagi membentuk satu (EKHAD) hari.

Kej 1:5 - “Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama (EKHAD)..

 

b. Kej 2:24 - Adam dan Hawa menjadi satu (EKHAD) daging.

Kej 2:24 - “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu (EKHAD) daging.”.

 

c. Banyak tenda menjadi satu Kemah Suci.

Kel 26:6,11 - “(6) Dan haruslah engkau membuat lima puluh kaitan emas dan menyambung tenda-tenda Kemah Suci yang satu dengan yang lain dengan memakai kaitan itu, sehingga menjadi satu (EKHAD). ... (11) Haruslah engkau membuat lima puluh kaitan tembaga dan memasukkan kaitan itu ke dalam sosok-sosok dan menyambung tenda-tenda kemah itu, supaya menjadi satu (EKHAD)..

 

d. Banyak buah anggur membentuk satu tandan anggur.

Bil 13:23 - “Ketika mereka sampai ke lembah Eskol, dipotong merekalah di sana suatu cabang dengan setandan buah anggurnya, lalu berdualah mereka menggandarnya; juga mereka membawa beberapa buah delima dan buah ara”.

Setandan buah anggur’, dalam KJV diterjemahkan one cluster of grapes [= satu tandan buah anggur].

Dan kata ‘satu’ di sini menggunakan kata EKHAD. Satu tandan buah anggur pasti terdiri dari banyak buah anggur.

 

d. Hak 20:1,8,11 - “(1) Lalu majulah semua orang Israel; dari Dan sampai Bersyeba dan juga dari tanah Gilead berkumpullah umat itu secara serentak menghadap TUHAN di Mizpa. ... (8) Kemudian bangunlah seluruh bangsa itu dengan serentak, sambil berkata: ‘Seorangpun dari pada kita takkan pergi ke kemahnya, seorangpun dari pada kita takkan pulang ke rumahnya. ... (11) Demikianlah orang Israel berkumpul melawan kota itu, semuanya bersekutu dengan serentak.”.

Semua kata-kata ‘dengan serentak’ terjemahan hurufiahnya adalah ‘as one man’ [= seperti / sebagai satu orang], seperti dalam KJV/RSV/NIV/NASB, dan kata ‘satu’ di sini menggunakan kata Ibrani EKHAD.

 

e. Ezra 2:64 - Seluruh jemaah itu bersama-sama ada empat puluh dua ribu tiga ratus enam puluh orang,.

KJV: The whole congregation together was forty and two thousand three hundred and threescore,.

RSV: The whole assembly together was forty-two thousand three hundred and sixty,.

NIV: The whole company numbered 42,360,.

NASB: The whole assembly numbered 42,360,.

 

Jadi, baik dari terjemahan Indonesia maupun Inggris, tak terlihat ada kata ‘satu’ / ‘one’. Tetapi dalam bahasa Ibraninya ada kata EKHAD (cek dengan Bible Works).

Jadi, seluruh jemaat itu satu (EKHAD) tetapi terdiri dari banyak orang.

 

Keil & Delitzsch (tentang Ezra 2:64): The sum-total of the congregation (‎כְּאֶחָ֑ד , as one, i.e., reckoned together; ‎comp. Ezra 3:9; 6:20)[= Jumlah dari jemaat (KEEKHAD, sebagai satu, artinya dianggap / diperhitungkan bersama-sama; bdk. Ezra 3:9; 6:20)].

 

Ezra 3:9 - Lalu Yesua serta anak-anak dan saudara-saudaranya dan Kadmiel serta anak-anaknya, orang-orang Yehuda bersama-sama bertindak mengawasi orang-orang yang melakukan pekerjaan membangun rumah Allah. Demikian juga bani Henadad, anak-anak dan saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi itu..

KJV/RSV/NIV: ‘together’ [= bersama-sama].

NASB: ‘united’ [= bersatu].

 

Ezra 6:20 - Karena para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri, sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri..

KJV/RSV/NASB: ‘together’ [= bersama-sama].

 

Dalam kedua ayat ini kata bahasa Ibrani yang digunakan sama persis seperti dalam Ezra 2:64 di atas.

 

Jadi, dalam 3 ayat dari kitab Ezra ini kata EKHAD digunakan untuk menunjuk pada ‘satu kelompok orang’.

 

f. Dua papan digabung menjadi satu (EKHAD) papan.

 

Yeh 37:16-19 - “(16) ‘Hai engkau anak manusia, ambillah sepotong papan dan tulis di atasnya: Untuk Yehuda dan orang-orang Israel yang bersekutu dengan dia. Kemudian ambillah papan yang lain dan tulis di atasnya: Untuk Yusuf - papan Efraim - dan seluruh kaum Israel yang bersekutu dengan dia. (17) Gabungkanlah keduanya menjadi satu papan, sehingga keduanya menjadi satu dalam tanganmu. (18) Maka kalau teman-teman sebangsamu bertanya kepadamu: Tidakkah engkau bersedia memberitahukan kepada kami, apa artinya ini -  (19) katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku mengambil papan Yusuf - yang dalam tangan Efraim - beserta suku-suku Israel yang bersekutu dengan dia dan menggabungkannya dengan papan Yehuda dan Aku akan menjadikan mereka satu papan, sehingga mereka menjadi satu dalam tanganKu..

 

Yeh 37:17 - “Gabungkanlah keduanya menjadi satu (EKHAD) papan, sehingga keduanya menjadi satu  dalam tanganmu.”.

KJV: And join them one to another into one stick; and they shall become one in thine hand. [= Dan gabungkan mereka satu dengan yang lain menjadi satu papan; dan mereka akan menjadi satu dalam tanganmu.].

 

2. Sebetulnya ada sebuah kata lain dalam bahasa Ibrani yang berarti ‘satu yang mutlak’ atau ‘satu-satunya’. Kata itu adalah YAKHID.

 

Contoh: Kej 22:2,16 - “(2) FirmanNya: ‘Ambillah anakmu yang tunggal (YAKHID) itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.’ ... (16) kataNya: ‘Aku bersumpah demi diriKu sendiri - demikianlah firman TUHAN - : Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal (YAKHID) kepadaKu,”.

 

Kalau Musa, atau Roh Kudus yang mengilhami Musa, memang mau menekankan tentang ‘kesatuan yang mutlak’ dari Allah dan bukannya ‘kesatuan gabungan’ (a compound unity), maka dalam Ul 6:4 itu ia seharusnya menggunakan kata YAKHID dan bukan­nya EKHAD. Tetapi ternyata Musa, atau Roh Kudus, menggunakan kata EKHAD, dan ini menunjukkan bahwa Allah itu tidak satu secara mutlak, tetapi ada kejamakan dalam diri Allah.

 

3. Argumentasi Steve Rudd tentang EKHAD dan YAKHID.

Catatan: semua kutipan dari Steve Rudd di bawah ini saya ambil dari: http://www.bible.ca/trinity/trinity-oneness-unity-yachid-vs-echad.htm.

 

Steve Rudd: Yachid vs. Echad: The most important verse Jews memorized in the Bible was Deut 6:4: ‘Hear, O Israel! Yahweh is our God, Yahweh is one (Echad)!’ There are a few words in Hebrew that the Holy Spirit could have used a word the (?) has one exclusive meaning: the numeric, solitary oneness of God (‘yachid’ or ‘bad’). Instead the Holy Spirit chose to use the Hebrew word, ‘echad’ which is used most often as a unified one, and sometimes as numeric oneness. ... This is most troubling for Jews and Anti-Trinitarians since the word yachid, the main Hebrew word for solitary oneness, is never used in reference to God.” [= YAKHID vs. EKHAD: Ayat terpenting dalam Alkitab yang dihafalkan orang-orang Yahudi adalah Ul 6:4: ‘Dengarlah, hai orang Israel: Yahweh itu Allah kita, Yahweh itu esa (EKHAD)!’ Ada beberapa kata dalam bahasa Ibrani yang Roh Kudus bisa telah gunakan, suatu kata yang mempunyai arti yang bersifat exklusif / arti yang tidak mengijinkan arti lain: kesatuan sendirian yang bersifat bilangan dari Allah (‘YAKHID’ atau ‘BAD’). Alih-alih Roh Kudus memilih untuk menggunakan kata Ibrani ‘EKHAD’ yang digunakan sangat sering sebagai suatu satu yang bersifat kesatuan (a unified one), dan kadang-kadang sebagai kesatuan yang bersifat bilangan (numeric oneness). ... Ini sangat mengganggu bagi orang-orang Yahudi dan orang-orang yang anti Tritunggal karena kata YAKHID, kata utama bahasa Ibrani untuk kesatuan / satu yang sendirian (solitary oneness), tidak pernah digunakan berhubungan dengan Allah.].

Catatan: Pasti ada salah tulis dalam kata-kata yang saya beri warna ungu. Saya kira seharusnya adalah ‘There are a few words in Hebrew that the Holy Spirit could have used, a word that has one exclusive meaning:’, dan saya terjemahkan sesuai dengan perkiraan saya itu.

 

Steve Rudd: b. There isn’t a single Jew or anti-Trinitarian today who, given the chance, would not go back in time and tell Moses his choice of ECHAD instead of YACHID in Deut 6:4 will cause them grief in the future. c. As we will see, Jews did change words and start using the word YACHID in reference to God after they rejected conversion to Christianity. [= b. Tidak ada satupun orang Yahudi atau anti Tritunggal pada jaman sekarang yang, seandainya diberikan kesempatan, tidak ingin kembali dalam waktu dan memberitahu Musa bahwa pemilihannya tentang EKHAD dan bukannya YAKHID dalam Ul 6:4 akan menyebabkan kesedihan bagi mereka di masa yang akan datang. c. Seperti yang akan kita lihat, orang-orang Yahudi memang mengubah kata-kata dan mulai menggunakan kata YAKHID berhubungan dengan Allah setelah mereka menolak pertobatan pada kekristenan.].

 

Steve Rudd: A. Jews, after the rise of Christianity, were compelled to change the Hebrew word for ‘one’ from echad to yachid: ... 1. For any Jew to use ‘Yachid’ to refer to the oneness of God is UNBIBLICAL because the Holy Spirit never willed that any scripture in the Bible uses the word YACHID in reference to God. 2. It is claimed by Jews who attack Christian theology that the use of the word ECHAD in Deut 6:4 causes them no problem since the word ECHAD is used in other places in the Old Testament to refer to a clearly single person. But this ignores the powerful argument made by Christians, namely that the word YACHID, which always means one and only one, is never used of God. 3. If the use of ‘echad’ instead of ‘yachid’ in Deut 6:4 gave no help to the early Christians in proving to the Jews that Yahweh of the Old Testament was the multi-personal God of the Christians (Father, Son, Holy Spirit) then Jews would not have felt compelled replace the word in their dogmas and statements of faith. If it is really that insignificant, then they would have told us the argument Christians were using to prove trinity is invalid to native Hebrews who know and speak the language. 4. A man named Moses Maimonides who lived in the 12th century AD, was Jewish Rabbi and philosopher who compiled a creed in Hebrew using the Aramaic alphabet with 13 articles. While he did use the word echad in Deut 6:4, in his 13 point creed, he uses the UNBIBLICAL word yachid instead of echad:

Hebrew using Aramaic alphabet:

אֲנִי מַאֲמִין בֶּאֱמוּנָה שְׁלֵמָה, שֶׁהַבּורֵא יִתְבָּרַךְ שְׁמו הוּא יָחִיד וְאֵין יְחִידוּת כָּמוהוּ בְּשׁוּם פָּנִים, וְהוּא לְבַדּו אֱלהֵינוּ, הָיָה הוֶה וְיִהְיֶה

a. Translation 1: ‘I believe with a perfect faith that the Creator, blessed be His name, is an absolute one (yachid)’.

b. Translation 2: ‘I believe with perfect faith that the Creator, blessed be his name is one and there is no unity like his in any way. He alone is our G-d - He was, he is, and he will be.’

5. Modern Jewish prayer books use the UNBIBLICAL word ‘yachid’ to describe God. a. Remember, by UNBIBLICAL, we do not mean that Yachid is not used in the Bible. b. By UNBIBLICAL we mean that YACHID is never used to describe God’s oneness in the Torah or anywhere in the entire Old Testament. ... 7. It must be most troubling for Jews that their word of choice (yachid) to describe God’s oneness is never actually used in the Bible. They should give up their 2000 year old rebellion against Christianity, be more truthful and not engage in a deliberate action of misrepresenting what the Bible says. Then they could use Bible words to describe the one true God and creep closer to becoming Christians!” [= A. Orang-orang Yahudi, setelah munculnya kekristenan, dipaksa mengubah kata Ibrani untuk ‘satu’ dari EKHAD menjadi YAKHID: ... 1. Bagi orang Yahudi manapun menggunakan ‘YAKHID’ untuk menunjuk pada kesatuan Allah adalah tidak Alkitabiah karena Roh Kudus tidak pernah menghendaki bahwa ayat Kitab Suci manapun dalam Alkitab menggunakan kata YAKHID berhubungan dengan Allah. 2. Diclaim oleh orang-orang Yahudi yang menyerang teologia Kristen bahwa penggunaan kata EKHAD dalam Ul 6:4 tidak menyebabkan problem bagi mereka karena kata EKHAD digunakan di tempat-tempat lain dalam Perjanjian Lama untuk menunjuk secara jelas kepada satu pribadi. Tetapi ini mengabaikan argumentasi yang kuat yang dibuat orang-orang Kristen, yaitu bahwa kata YAKHID, yang selalu berarti satu, dan hanya satu, tidak pernah digunakan untuk / tentang Allah. 3. Jika / seandainya penggunaan ‘EKHAD’ dan bukannya ‘YAKHID’ dalam Ul 6:4 tidak memberikan pertolongan bagi orang-orang Kristen awal untuk membuktikan kepada orang-orang Yahudi bahwa Yahweh dari Perjanjian Lama adalah Allah dari banyak pribadi dari orang-orang Kristen (Bapa, Anak, Roh Kudus) maka orang-orang Yahudi tidak akan merasa terpaksa untuk mengganti kata itu dalam dogma-dogma dan pernyataan-pernyataan iman mereka. Jika / seandainya itu memang tidak penting / berarti, maka mereka akan sudah memberitahu kita bahwa argumentasi yang orang-orang Kristen gunakan untuk membuktikan Tritunggal adalah tidak sah bagi orang-orang Ibrani asli yang mengerti dan berbicara bahasa itu. 4. Seorang yang bernama Moses Maimonides yang hidup pada abad 12 M., adalah seorang Rabi dan ahli filsafat Yahudi yang menyusun suatu credo / pengakuan iman dalam bahasa Ibrani menggunakan alfabet Aramaik dengan 13 artikel. Sekalipun ia memang menggunakan kata EKHAD dalam Ul 6:4, dalam 13 pokok artikelnya, ia menggunakan kata yang tidak Alkitabiah YAKHID dan bukannya EKHAD:

Bahasa Ibrani menggunakan alfabet Aramaik:

אֲנִי מַאֲמִין בֶּאֱמוּנָה שְׁלֵמָה, שֶׁהַבּורֵא יִתְבָּרַךְ שְׁמו הוּא יָחִיד וְאֵין יְחִידוּת כָּמוהוּ בְּשׁוּם פָּנִים, וְהוּא לְבַדּו אֱלהֵינוּ, הָיָה הוֶה וְיִהְיֶה

a. Terjemahan 1: ‘Aku percaya dengan suatu iman yang sempurna bahwa sang Pencipta, terpujilah namaNya, adalah satu yang mutlak (YAKHID)’.

b. Terjemahan 2: ‘Aku percaya dengan iman yang sempurna bahwa sang Pencipta, terpujilah namaNya adalah satu dan di sana tidak ada kesatuan seperti kesatuanNya dengan cara apapun. Ia saja / sendirian adalah Allah kita - Ia ada dulu, Ia ada sekarang, dan Ia akan ada’.

5. Buku-buku doa Yahudi modern menggunakan kata yang tidak Alkitabiah ‘YAKHID’ untuk menggambarkan Allah. a. Ingat, dengan ‘tidak Alkitabiah’, kami tidak memaksudkan bahwa YAKHID tidak digunakan dalam Alkitab. b. Dengan ‘tidak Alkitabiah’ kami memaksudkan bahwa YAKHID tidak pernah digunakan untuk menggambarkan kesatuan Allah dalam Taurat atau di tempat manapun dalam seluruh Perjanjian Lama. ... 7. Pasti sangat mengganggu bagi orang-orang Yahudi bahwa kata pilihan mereka (YAKHID) untuk menggambarkan kesatuan Allah tidak pernah sungguh-sungguh digunakan dalam Alkitab. Mereka harus menyerahkan pemberontakan mereka yang berusia 2000 tahun terhadap / menentang kekristenan, menjadi lebih benar dan tidak melibatkan diri dalam suatu tindakan sengaja dari menggambarkan secara salah apa yang Alkitab katakan. Maka mereka bisa menggunakan kata-kata Alkitab untuk menggambarkan satu Allah yang benar itu dan merangkak lebih dekat pada menjadi orang-orang Kristen!].

 

Steve Rudd: 4. Jesus quoted Deut 6:4 in Mk 12:29 and chose the ‘unified oneness’ word ‘hen’ which is the same word used by Jesus in Mt 19:5, ‘the two shall become one (hen) flesh.’ a. It is significant that Jesus did not use ‘mono’ in Mk 12:29. The word ‘hen’ directly corresponds to ‘echad’ which was used in Deut 6:4. b. Both texts used ‘unified oneness’ words rather than absolute numeric oneness to the exclusion of all others. c. This is a very devastating pattern of using the unified one as opposed to the singular one in both the Old and New Testaments in Deut 6:4. [= 4. Yesus mengutip Ul 6:4 dalam Mark 12:29 dan memilih kata ‘satu yang bersifat kesatuan’ (HEN) yang adalah kata yang sama yang digunakan oleh Yesus dalam Mat 19:5, ‘keduanya akan menjadi satu (HEN) daging’. a. Adalah penting / berarti bahwa Yesus tidak menggunakan kata ‘MONO’ dalam Mark 12:29. Kata ‘HEN’ sesuai / cocok secara langsung dengan ‘EKHAD’ yang digunakan dalam Ul 6:4. b. Kedua text menggunakan kata-kata ‘satu yang bersifat kesatuan’ (unified oneness) dari pada ‘satu yang bersifat bilangan secara mutlak’ (absolute numeric oneness) yang mengeluarkan semua yang lain. c. Ini adalah suatu pola yang sangat menghancurkan yang menggunakan ‘satu yang bersifat kesatuan’ (the unified one) sebagai kontras dari ‘satu yang bersifat tunggal’ (the singular one) dalam baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Ul 6:4.].

 

 

-bersambung-

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ