(Rungkut
Megah Raya Blok D No 16)
Rabu,
tgl 07 September 2011, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
(HP:
7064-1331 / 6050-1331)
http://www.golgothaministry.org
Unconditional
Election
(Pemilihan tanpa syarat)
pelajaran
13 - tanggal 7 september
3) Predestinasi
menunjukkan bahwa Allah tidak adil.
Pdt.
Jusuf B. S. berkata bahwa Allah tidak membeda-bedakan. Ia lalu memberikan
beberapa ayat sebagai dasar yaitu Ro 2:11
Kis 10:34-35 Kol 3:25
dan 1Pet 1:17 (‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 18).
Jawab:
a)
‘Adil’ tidak selalu berarti ‘memperlakukan secara sama rata’.
Perlu
diingat bahwa dalam banyak hal Allah bersikap membedakan (tidak memperlakukan
secara sama rata), misalnya:
1.
Pada waktu menciptakan sebagai binatang, manusia atau malaikat.
2.
Pada waktu Ia memilih Israel dan bukannya bangsa-bangsa lain.
3.
Pada saat Ia memberikan penebusan kepada manusia yang jatuh ke dalam
dosa, tetapi tidak kepada malaikat yang jatuh ke dalam dosa (Ibr 2:16).
4.
Pada saat ia memberikan talenta kepada manusia (Mat 25:14-30).
5.
Pada saat ia memberikan karunia-karunia kepada orang kristen (1Kor
12:7-11).
Karena
itu, kalau yang dimaksud dengan ‘adil’ adalah bahwa Allah harus
memperlakukan semua orang dengan sama rata, maka jelas bahwa Allah memang tidak
adil.
R.
C. Sproul:
“The
hue and cry the Calvinist usually hears at this point is ‘That’s not
fair!’ But what is meant by fairness here? If by fair we mean equal, then of
course the protest is accurate. God does not treat all men equally. Nothing
could be clearer from the Bible than that. God appeared to Moses in a way that
he did not appear to Hammurabi. God gave blessings to Israel that he did not
give to Persia. Christ appeared to Paul on the road to Damascus in a way he did
not manifest himself to Pilate” (= Teriakan-teriakan yang biasanya
didengar oleh orang Calvinist pada titik ini adalah ‘Itu tidak adil!’ Tetapi
apa yang dimaksud dengan keadilan di sini? Kalau yang dimaksud dengan ‘adil’
adalah ‘sama’, maka tentu protes itu benar. Allah
tidak memperlakukan semua orang secara sama. Tidak ada hal yang bisa lebih jelas
dari Alkitab dari pada hal itu. Allah menampakkan diri kepada Musa dalam
suatu cara yang tidak Ia lakukan kepada Hammurabi. Allah memberi berkat kepada
Israel yang tidak Ia berikan kepada Persia. Kristus menampakkan diri kepada
Paulus di jalan ke Damaskus dalam suatu cara yang Ia tidak nyatakan kepada
Pilatus) - ‘Chosen By God’,
hal 155.
Catatan:
Hammurabi adalah raja Babilonia yang memerintah pada tahun 2285-2242 S.M.
(Barclay, ‘The Gospel of Matthew’, vol 1, hal 163).
Tetapi siapa yang mengatakan bahwa ‘adil’ harus
berarti memperlakukan semua orang dengan sama rata? Dari perumpamaan dalam Mat 20:1-15
terlihat dengan jelas bahwa ‘adil’ tidak selalu harus berarti
‘memperlakukan secara sama rata’.
Mat 20:1-15
- “(1) Adapun hal Kerajaan Sorga sama
seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja
untuk kebun anggurnya. (2) Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu
mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. (3)
Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang
lain menganggur di pasar. (4) Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun
anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. (5)
Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan
sama seperti tadi. (6) Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati
orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja
di sini sepanjang hari? (7) Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang
mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. (8)
Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja
itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga
mereka yang masuk terdahulu. (9) Maka datanglah mereka yang mulai bekerja
kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. (10) Kemudian
datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak,
tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. (11) Ketika mereka
menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: (12) Mereka yang
masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan
kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. (13)
Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku
tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? (14)
Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk
terakhir ini sama seperti kepadamu. (15) Tidakkah aku bebas mempergunakan
milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”.
Jelas
bahwa tuan itu tidak memperlakukan para pekerja itu secara sama rata, karena ia
lebih bermurah hati kepada pekerja yang masuk lebih belakangan. Tetapi pada
waktu pekerja golongan pertama memprotesnya, ia berkata: “aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau” (Mat 20:13).
Juga perlu diperhatikan bahwa dalam persoalan
Predestinasi ini orang yang tidak dipilih mendapatkan keadilan
Allah sedangkan orang pilihan mendapatkan belas kasihan / kemurahan
hati Allah. Tidak ada yang menerima ketidakadilan Allah!
b) Paulus menjawab pertanyaan ‘Apakah Allah tidak adil?’ dengan
berkata ‘Mustahil!’, dan ia lalu berkata bahwa Allah berhak untuk melakukan
pemilihan itu (Ro 9:14-18).
c)
Jawaban terhadap Pdt. Jusuf B. S.
Keempat ayat yang dipakai oleh Pdt. Jusuf B. S. itu
digunakannya secara out of context (=
keluar dari kontextnya)!
1. Kis 10:34-35 - “(34)
Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: ‘Sesungguhnya aku telah mengerti,
bahwa Allah tidak membedakan orang. (35)
Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan
kebenaran berkenan kepadaNya’”.
Kita
harus menafsirkan ayat ini sesuai dengan kontexnya. Kalau saudara membaca Kis 10:1
sampai Kis 11:18 (cerita pertobatan Kornelius yang bukan orang Yahudi) maka
saudara akan melihat dengan jelas bahwa yang dimaksud dengan ‘Allah
tidak membedakan orang’ dalam Kis 10:34 itu adalah bahwa Allah
berkenan kepada baik Yahudi maupun non Yahudi
yang takut akan Dia dan mengamalkan kebenaran. Jadi melalui seluruh bagian ini
Allah ingin mengajarkan bahwa bukan orang Yahudi saja yang bisa diselamatkan,
tetapi juga orang-orang non Yahudi.
2.
Ro 2:11 - “Sebab Allah tidak memandang bulu” (TL: “Sebab Allah tiada menilik atas rupa orang”).
Kalau
kita melihat kontex, yaitu Ro 2:9-12, maka terlihat dengan jelas bahwa yang
dimaksud oleh Ro 2:11 adalah bahwa dalam menghakimi Allah
tidak membedakan Yahudi dan Yunani / non Yahudi. Kalau jahat akan
dihukum, kalau baik akan diberi pahala, tak peduli mereka Yahudi atau Yunani /
non Yahudi.
3.
Kol 3:25 dan 1Pet 1:17 berbunyi sebagai berikut:
Kol 3:25
- “Barangsiapa berbuat kesalahan, ia
akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang”.
1Pet 1:17
- “Dan jika kamu menyebutNya Bapa,
yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya,
maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini”.
Jelas
bahwa kedua ayat ini sama-sama berbicara tentang penghakiman Allah, dan
menunjukkan bahwa dalam melakukan penghakiman, Allah tidak membedakan orang.
Jelas bahwa ayat-ayat ini tidak berhubungan dengan Predestinasi, sehingga tidak
bisa dipakai untuk menentang Predestinasi.
Memang
dalam melakukan penghakiman, Allah tidak pandang bulu. Siapapun yang berdosa
akan dihukum. Tetapi pada waktu Allah memberikan belas kasihan atau kasih
karuniaNya, ia hanya memberikannya kepada orang-orang pilihanNya.
4) Allah selalu menghendaki manusia selamat.
Pdt.
Jusuf B. S. mengatakan bahwa Allah menghendaki semua orang selamat, dan karena
itu tidak mungkin Ia menetapkan sebagian manusia untuk binasa.
Ia
berpendapat bahwa Predestinasi “bertentangan
dengan rencana dan kehendak Allah sendiri yang ingin semua orang selamat (2Pet 3:9
/ 1Tim 2:4)” - ‘Keselamatan Tidak Bisa Hilang?’, hal 41.
2Pet 3:9 - “Tuhan
tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia
menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik
dan bertobat”.
1Tim 2:3-4 - “(3) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada
Allah, Juruselamat kita, (4) yang menghendaki supaya
semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran”.
Pdt. Jusuf B. S. juga berkata:
“Ia tidak ingin seorangpun
binasa, termasuk juga orang fasik yang jahat. Tuhan masih mengharapkannya untuk
bertobat kembali dan diselamatkan”
- ‘Keselamatan Tidak Bisa Hilang?’, hal 15.
Dan ia lalu mengutip Yeh 18:23 dan Yeh 33:11.
Yeh 18:23 - “Apakah
Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH.
Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?”.
Yeh 33:11 - “Katakanlah
kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku
tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada
pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah,
bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum
Israel?”.
Jawab:
a)
Kalau membahas tentang ‘kehendak Allah’ maka perlu diingat bahwa ada
beberapa ‘kehendak Allah’, yaitu:
1.
Kehendak Allah yang menunjuk pada prinsip-prinsip kehidupan yang Ia
berikan kepada manusia, dan ini mencakup baik perintah-perintah maupun
larangan-larangan dari Allah untuk manusia.
Kehendak
Allah yang ini sering tidak terjadi, karena manusianya tidak taat pada Firman
Tuhan.
2.
Kehendak Allah yang menunjuk pada hal yang menyenangkan Allah kalau hal
itu terjadi.
Kehendak
Allah yang ini juga sering tidak terjadi.
3.
Kehendak Allah yang menunjuk pada RencanaNya / KetetapanNya yang telah Ia
tetapkan dalam kekekalan.
Kehendak
yang ini pasti terlaksana dan tidak mungkin digagalkan oleh apapun / siapapun
juga.
Ini terlihat dari banyak ayat seperti ayat-ayat di bawah ini:
a. Ayub 23:13-14 - “(13)
Tetapi Ia tidak pernah berubah - siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang
dikehendakiNya, dilaksanakanNya juga. (14) Karena Ia akan menyelesaikan apa yang
ditetapkan atasku, dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkanNya”.
b. Ayub 42:1-2 - “(1)
Maka jawab Ayub kepada TUHAN: (2) ‘Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan
segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal’”.
c. Maz 33:10-11 - “(10)
TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku
bangsa; (11) tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hatiNya
turun-temurun”.
d. Yes 14:24-27 - “(24)
TUHAN semesta alam telah bersumpah, firmanNya: ‘Sesungguhnya seperti yang
Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan
terlaksana: (25) Aku akan membinasakan orang Asyur dalam negeriKu dan
menginjak-injak mereka di atas gunungKu; kuk yang diletakkan mereka atas umatKu
akan terbuang dan demikian juga beban yang ditimpakan mereka atas bahunya.’
(26) Itulah rancangan yang telah dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan
yang teracung terhadap segala bangsa. (27) TUHAN semesta alam telah merancang,
siapakah yang dapat menggagalkannya? TanganNya telah teracung, siapakah yang
dapat membuatnya ditarik kembali?”.
e. Yes 46:10-11 - “(10)
yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa
yang belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sampai, dan segala
kehendakKu akan Kulaksanakan, (11) yang memanggil burung buas dari timur, dan
orang yang melaksanakan putusanKu dari negeri yang jauh. Aku telah
mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka
Aku hendak melaksanakannya”.
Pembedaan
‘kehendak Allah’ seperti ini memang harus ada karena kalau tidak, akan
terjadi kontradiksi dalam Kitab Suci. Dalam 5 text Kitab Suci yang baru saya
sebutkan, terlihat dengan sangat jelas bahwa kehendak Allah pasti terjadi /
tidak mungkin gagal. Kalau ini dianggap membicarakan ‘kehendak Allah‘ yang
sama dengan yang dibicarakan dalam 2Pet 3:9 1Tim 2:3-4 Yeh 33:11 Yeh 18:23,
maka kita harus menyimpulkan bahwa semua manusia pasti akan selamat
(Universalisme), dan ini jelas adalah ajaran sesat!
Ayat-ayat
yang dipakai oleh Pdt. Jusuf B. S. di atas, yaitu 2Pet 3:9 1Tim 2:3-4 Yeh 33:11
Yeh 18:23, menunjuk pada kehendak Allah yang nomor 2, yaitu sesuatu yang
kalau terjadi akan menyenangkan Allah, tetapi bukan menunjuk pada Rencana /
Ketetapan kekal dari Allah. Sebaliknya Predestinasi / pemilihan memang menunjuk
pada Rencana / Ketetapan Allah, dan karenanya pasti terjadi.
b)
Arthur W. Pink: “To say that God the Father has
purposed the salvation of all mankind, that God the Son died with the express
intention of saving the whole human race, and that God the Holy Spirit is now
seeking to win the world to Christ; when, as a matter of common observation, it
is apparent that the great majority of our fellow-men are dying in sin, and
passing into a hopeless eternity: is to say that God the
Father is disappointed, that God the Son is dissatisfied, and that God the Holy
Spirit is defeated” (= Mengatakan bahwa Allah Bapa telah
merencanakan keselamatan untuk semua orang, bahwa Allah Anak mati dengan maksud
yang jelas / tegas untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, dan bahwa Allah Roh
Kudus sekarang berusaha memenangkan dunia bagi Kristus; padahal, sesuai dengan
pengamatan umum, adalah jelas bahwa sebagian besar sesama kita mati dalam dosa,
dan masuk ke dalam kekekalan tanpa harapan: sama dengan mengatakan bahwa Allah Bapa dikecewakan, Allah Anak tidak
dipuaskan, dan Allah Roh Kudus dikalahkan) - ‘The Sovereignty of God’, hal 21.
c)
Serangan terhadap Pdt. Jusuf B. S.
Saya ingin menambahkan satu hal tentang Pdt. Jusuf B.
S. yang mengatakan bahwa Allah selalu menghendaki manusia untuk selamat.
Dalam bukunya ‘Keselamatan Tidak Bisa Hilang?’,
hal 20, Pdt. Jusuf B. S. berkata:
“Allah dapat mencegah Saul, Balhum, Yerobeam, Yudas
dan lain-lain untuk berhenti berdosa, tetapi Ia tidak melakukan hal itu, sebab
itu bukan rencana / tujuan Allah”.
Apakah ini bukan suatu kontradiksi dengan pernyataan
bahwa Allah selalu menghendaki manusia untuk selamat?
d)
Mat 11:20-24 jelas menunjukkan bahwa Allah tidak selalu menghendaki
keselamatan seseorang.
Mat 11:20-24
- “(20) Lalu Yesus mulai mengecam
kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan
mujizat-mujizatNya: (21) ‘Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau
Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah
terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. (22)
Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon
akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. (23) Dan engkau Kapernaum, apakah
engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke
dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah
terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.
(24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom
akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.’”.
Yesus berkata bahwa kalau di Tirus, Sidon, dan Sodom
ada mujijat-mujijat terjadi, seperti yang terjadi di Khorazim, Betsaida dan
Kapernaum, maka Tirus, Sidon, dan Sodom pasti sudah bertobat. Tetapi mengapa
Tuhan dalam kenyataannya tidak memberi mujijat-mujijat itu kepada mereka?
Jelas karena mereka termasuk orang bukan pilihan dan karena itu Allah memang
tidak menghendaki keselamatan mereka!
Sekarang silahkan Pdt. Jusuf B. S. menjawab mengapa
Allah tidak memberikan mujijat kepada kota-kota Tirus, Sidon, dan Sodom,
padahal Allah tahu bahwa kota-kota itu akan bertobat kalau terjadi mujijat!
Contoh
lain:
1. Mat 11:25-27 - “(25)
Pada waktu itu berkatalah Yesus: ‘Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit
dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi
orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang
kecil. (26) Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. (27) Semua telah
diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak seorangpun mengenal Anak selain
Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan
orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya”.
2. Mat 13:13-15 - “(13)
Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena
sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak
mendengar dan tidak mengerti. (14) Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya,
yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu
akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (15) Sebab hati bangsa ini
telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya
jangan mereka melihat dengan matanya dan
mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik
sehingga Aku menyembuhkan mereka”.
3. Adanya
orang-orang yang sampai mati tak pernah mendengar Injil.
5) Kalau ada Predestinasi setan tidak akan menyerang mati-matian.
Kalau
ada Predestinasi / penentuan selamat, maka Iblis tidak akan menyerang
mati-matian, karena toh akan gagal. Tetapi kenyataannya setan menyerang
mati-matian, dan ini menunjukkan bahwa Predestinasi itu tidak ada
(‘Keselamatan Tidak Bisa Hilang?’, hal 26-27).
Jawab:
a)
Iblis tidak mahatahu sehingga ia tidak tahu siapa yang ditentukan selamat
dan siapa yang ditentukan binasa. Karena itu ia menyerang semua orang. Ini ada
miripnya dengan kita pada waktu memberitakan Injil. Karena kita tidak tahu siapa
yang dipilih dan siapa yang tidak, maka kita harus memberitakan Injil kepada
semua orang.
b)
Kalaupun setan tidak bisa membatalkan keselamatan tetapi setidaknya
dengan serangannya ia bisa mempersulit hidup kita, merusak pelayanan kita,
membuat hati kita sumpek, dsb.
c)
Iblis memang adalah seseorang yang luar biasa tekun. Pada waktu Yesus
hidup sebagai manusia di muka bumi ini, keilahianNya tidak memungkinkan Ia untuk
jatuh ke dalam dosa. Tetapi sekalipun demikian, setan terus menyerang Yesus!
Mungkin memang sudah menjadi nature (= sifat dasar) dari setan untuk terus menyerang, tak perduli
bisa berhasil atau tidak.
Catatan:
kalau saudara mau tahu secara mendetail
tentang ketidak-mungkinan Kristus untuk jatuh ke dalam dosa, baca buku saya yang
berjudul ‘CHRISTOLOGY’.
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali