Eksposisi 1Yohanes

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.

I YOHANES 5:6b-8

1Yoh 5:6b-8 - “(6b) Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. (7) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. (8) Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu”.

 

I)       Roh Kudus memberi kesaksian.

 

Ay 6b: “Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran”.

 

1)   Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah seorang pribadi.

Bahwa Roh Kudus bisa ‘memberi kesaksian’ jelas menunjukkan bahwa Ia adalah seorang Pribadi, karena ‘memberi kesaksian’ merupakan aktivitas dari seorang pribadi (Stott, hal 179).

Tetapi, bagaimana dengan air dan darah yang juga disebut sebagai saksi dalam ay 7-8? Apakah keduanya juga adalah pribadi?

Jawab: yang dua ini merupakan personifikasi, sama seperti pada waktu dikatakan darah Habel berbicara / berteriak (Ibr 12:24  Kej 4:10). Atau yang dua ini hanya merupakan gaya bahasa yang artinya hanyalah: dari air dan darah itu orang tahu sesuatu, seakan-akan air dan darah itu bersaksi tentang hal itu. Juga pada waktu dikatakan darah Habel berteriak, diartikan hanya bahwa Allah melihat tercurahnya darah Habel itu, dan lalu menghukum pelaku pembunuhan terhadap Habel itu.

 

Contoh lain:

 

a)         Hikmat, yang dalam Luk 7:35 dikatakan mempunyai anak.

Luk 7:35 - “Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.’”.

NIV: “But wisdom is proved right by all her children (= Tetapi hikmat dibuktikan benar oleh semua anak-anaknya).

 

b)         Dosa / kematian dikatakan berkuasa.

Misalnya:

1.   Kej 4:7 - “Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.’”.

2.   Ro 5:14,21 - “(14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. ... (21) supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”.

 

Ini tidak menunjukkan bahwa hikmat, dosa dan kematian adalah pribadi-pribadi. Tetapi sebetulnya semua ini berbeda dengan pada waktu dikatakan Roh Kudus ‘memberi kesaksian’, karena ini jelas bukan merupakan suatu personifikasi.  Alasannya: kalau sesuatu itu merupakan suatu personifikasi, maka hanya di tempat-tempat tertentu saja hal itu digambarkan sebagai pribadi, sedangkan pada umumnya justru tidak. Perhatikan ayat-ayat Kitab Suci yang berbicara tentang hikmat, dosa ataupun kematian, maka saudara akan melihat bahwa biasanya hal-hal itu tidak digambarkan sebagai pribadi. Tetapi ini berbeda dengan penggambaran Kitab Suci tentang Roh Kudus. Bukan hanya di tempat ini saja, tetapi di seluruh Kitab Suci Roh Kudus digambarkan melakukan hal-hal yang memang biasanya dilakukan oleh seorang pribadi. Ini menunjukkan bahwa semua itu bukanlah personifikasi, tetap betul-betul menunjukkan Roh Kudus sebagai person / pribadi.

 

Roh Kudus melakukan hal-hal yang dilakukan oleh seorang pribadi, seperti:

a.         Mengajar dan mengingatkan.

Neh 9:20a - “Dan Engkau memberikan kepada mereka RohMu yang baik untuk mengajar mereka.

Luk 12:12 - “Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.’”.

Yoh 14:26 - “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”.

b.         Bersaksi.

Yoh 15:26 - “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

Ro 8:16 - Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah”.

c.         Menginsafkan.

Yoh 16:8 - “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman”.

d.         Membantu dan berdoa.

Ro 8:26 - “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan”.

e.         Memimpin.

Ro 8:14 - “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah”.

f.          Berkata dan memerintah.

Kis 8:29 - “Lalu kata Roh kepada Filipus: ‘Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!’”.

Kis 13:2 - “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’”.

g.         Melarang.

Kis 16:6-7 - “(6) Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. (7) Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.

h.         Memutuskan.

Kis 15:28 - “Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini”.

i.          Berbicara / berkata.

2Sam 23:2 - Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firmanNya ada di lidahku”.

1Tim 4:1 - “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan”.

Wah 2:7a - “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat”. Bdk. Wah 2:7a,11,17,29  Wah 3:6,13,22.

j.          Berseru.

Gal 4:6 - “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’”.

k.         Mendorong orang untuk berbicara.

Kis 6:10 - “tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.

2Pet 1:21 - “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah”.

l.          Menuntun.

Maz 143:10 - “Ajarlah aku melakukan kehendakMu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya RohMu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!”.

m.        Menetapkan orang-orang menjadi penilik / gembala gereja.

Kis 20:28 - “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah AnakNya sendiri”.

n.         Bernubuat / meramal.

Kis 1:16 - “‘Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu”.

NASB: Brethren, the Scripture had to be fulfilled, which the Holy Spirit foretold by the mouth of David concerning Judas, who became a guide to those who arrested Jesus (= Saudara-saudara, Kitab Suci harus digenapi, yang diramalkan Roh Kudus oleh mulut Daud mengenai Yudas, yang menjadi seorang pembimbing bagi mereka yang menangkap Yesus).

Kis 11:27-28 - “(27) Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia. (28) Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius”.

Kata ‘kuasa’ yang saya coret itu seharusnya tidak ada.

Kis 21:10-11 - “(10) Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus. (11) Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: ‘Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain.’”.

o.         Memberikan sukacita dalam diri orang-orang percaya.

1Tes 1:6b - “dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus”.

1Tes 1:6b (Literal): ‘with joy of the Holy Spirit’ (= dengan sukacita dari Roh Kudus).

Kalau Roh Kudus hanya suatu kuasa / tenaga aktif, bukan seorang Pribadi, bagaimana Ia bisa mempunyai / memberikan sukacita?

p.         Menghidupkan tubuh kita yang fana.

Ro 8:11 - “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya, yang diam di dalam kamu”.

q.         Menyelidiki, tahu apa yang ada dalam diri Allah.

1Kor 2:10-11 - “(10) Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. (11) Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah”.

r.          Menguduskan / menyucikan.

Ro 15:16 - “yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepadaNya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

2Tes 2:13 - “Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai”.

1Pet 1:2 - “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darahNya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu”.

 

Hal-hal seperti ini hanya bisa dilakukan oleh ‘seseorang yang berpribadi’, bukan oleh ‘sesuatu yang tidak berpribadi’!

 

Herbert Lockyer: “In all, some 160 passages in the Old and New Testaments touch upon the actions of the Spirit. To deny personality to Him is to make these references meaningless and absurd” (= Secara keseluruhan, sekitar 160 text dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menyinggung tindakan-tindakan dari Roh. Menyangkal kepribadian bagi Dia sama dengan membuat ayat-ayat referensi ini tak mempunyai arti dan menggelikan) - ‘The Holy Spirit of God’, hal 31.

 

2)   ‘Bersaksi’ merupakan tugas khusus dari Roh Kudus.

Kata ‘memberi’ ada dalam present tense. Jadi, Roh Kudus terus menerus memberi kesaksian.

Vincent: “Witnessing is the peculiar office of the Spirit” (= Bersaksi merupakan fungsi / kewajiban khusus dari Roh).

Bdk. Yoh 15:26 - “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku”.

 

Karena itu, adalah aneh kalau ada banyak orang Kristen yang mengaku penuh Roh Kudus, tetapi tidak pernah bersaksi / memberitakan Injil. Dalam Kitab Suci kepenuhan Roh Kudus sering dihubungkan dengan tindakan memberitakan Injil yang dilakukan seseorang, sehingga boleh dikatakan kepenuhan Roh Kudus itu yang menyebabkan orang itu aktif memberitakan Injil.

Misalnya:

a)   Kis 1:8 - “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.’”.

b)   Petrus kepenuhan Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 2:1-4) dan lalu memberitakan Injil dalam Kis 2:14-40, sehingga terjadi pertobatan dari 3000 orang.

c)   Dalam Kis 4:8 dikatakan bahwa Petrus kepenuhan Roh Kudus, dan ia lalu memberitakan Injil dalam Kis 4:8b-dst. Demikian ‘fanatik’nya Petrus dalam memberitakan Injil, sehingga diancam bagaimanapun ia tidak mau berhenti memberitakan Injil Kis 4:17-21.

d)   Kis 4:31 - “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani”.

e)   Stefanus penuh dengan Roh Kudus (Kis 6:3-5  7:55) dan ini menyebabkan ia memberitakan Injil (Kis 6:8-10  Kis 7:2-53  Kis 7:56).

f)    Filipus dipilih menjadi diaken karena ia dianggap penuh dengan Roh Kudus (Kis 6:3-5), dan ia juga aktif memberitakan Injil (Kis 8:5-dst  Kis 8:26-dst).

g)   Saulus bertobat dan penuh dengan Roh Kudus (Kis 9:17b) dan iapun lalu memberitakan Injil mati-matian (Kis 9:20,22,27-29).

 

Catatan: dari ajaran ini jangan mengatakan bahwa para Saksi Yehuwa itu kepenuhan Roh Kudus, karena mereka aktif sekali memberitakan Injil. Ingat bahwa mereka memberitakan Injil sesat, dan karena itu jelas tidak menunjukkan mereka kepenuhan Roh Kudus. Dalam Gal 1:6-9 dan 2Kor 11:4 Paulus justru mengecam / mengutuk orang-orang yang memberitakan Injil yang lain / berbeda, yang jelas adalah Injil yang sesat!

 

3)   Roh Kudus adalah kebenaran.

Ay 6b: “karena Roh adalah kebenaran”. Bandingkan dengan Yoh 14:17, Yoh 15:26 dan Yoh 16:13 yang menyebut Roh Kudus sebagai ‘Roh Kebenaran’.

Kata ‘karena’ di awal ay 6b ini menunjukkan bahwa ini merupakan alasan mengapa Roh Kudus itu terus menerus memberi kesaksian.

Bandingkan dengan Yoh 15:26 - “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

 

Ini sama seperti Yesus, yang adalah kebenaran, dan karena itu Ia memberi kesaksian tentang kebenaran.

Yoh 14:6 - “Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.

Yoh 18:37 - “Maka kata Pilatus kepadaNya: ‘Jadi Engkau adalah raja?’ Jawab Yesus: ‘Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu.’”.

 

Kalau saudara adalah orang benar, maka saudara juga harus memberitakan Injil / kebenaran.

Amsal 10:11,21,31 - “(11) Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman. ... (21) Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi. ... (31) Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat”.

Maz 37:30 - Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum.

Amsal 15:7 - Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan, tetapi hati orang bebal tidak jujur”.

 

II) Ada tiga yang memberi kesaksian.

 

Ay 7-8: “(7) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. (8) Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu”.

 

1)   Kalimat yang tidak seharusnya ada dalam Kitab Suci.

Kalimat yang ada di dalam tanda kurung tegak dalam Kitab Suci Indonesia (ay 7b-8a) harus dianggap bukan sebagai bagian asli Kitab Suci.

Ay 7b-8a: “[di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. (8) Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]”.

Alasan-alasan mengapa kita harus menganggap bagian ini sebagai bukan bagian dari Kitab Suci / Firman Tuhan.

 

a)         Tidak ada satupun manuscripts Yunani yang mempunyai kalimat itu.

Baru pada sekitar abad ke 14 ada manuscripts Yunani yang mempunyainya, dan itupun dianggap berasal dari versi Latin yang lalu diterjemahkan kembali ke bahasa Yunani.

 

Bruce M. Metzger: “The passage is absent from every known Greek manuscript except four, and these contain the passage in what appears to be a translation from a late recension of the Latin Vulgate” (= Text ini absen dari setiap manuscript Yunani yang dikenal kecuali empat, dan yang empat ini mempunyai text ini yang kelihatannya merupakan suatu terjemahan dari suatu / revisi / versi belakangan dari Latin Vulgate) - ‘A Textual Commentary on the Greek New Testament’, hal 715.

 

Adam Clarke: “it is likely this verse is not genuine. It is wanting in every manuscript of this letter written before the invention of printing, one excepted, the Codex Montfortii, in Trinity College, Dublin: the others which omit this verse amount to one hundred and twelve. It is missing in both the Syriac, all the Arabic, AEthiopic, the Coptic, Sahidic, Armenian, Slavonian, etc., in a word, in all the ancient versions but the Vulgate; and even of this version many of the most ancient and correct MSS. have it not” [= kemungkinan besar ayat ini tidak asli. Itu tidak ada dalam setiap manuscript dari text ini yang ditulis sebelum penemuan dari percetakan, kecuali satu, Codex Montfortii, di Universitas Trinity, Dublin: yang lain yang menghapus / tida mempunyai ayat ini berjumlah 112. Itu tidak ada dalam manuscript Aram / Syria, semua manuscript Arab, AEthiopic, Coptic, Sahidic, Armenian, Slavonian, dsb, singkatnya, dalam semua versi kuno kecuali Vulgate; dan bahkan dalam versi ini (Vulgate) banyak dari manuscripts yang paling kuno dan benar tidak mempunyainya].

 

b)   Tidak ada seorangpun dari bapa-bapa Gereja yang mengutip ayat ini, padahal dalam kontroversi tentang doktrin Allah Tritunggal / keilahian Kristus pada abad-abad awal dari gereja, tidak mungkin ayat ini tidak dikutip seandainya ayat ini memang asli dan ada / dikenal pada saat itu.

 

Bruce M. Metzger: “The passage is quoted by none of the Greek Fathers, who, had they known it, would most certainly have employed it in the Trinitarian controversies (Sabellian and Arian)” [= Text ini tidak dikutip oleh seorangpun dari Bapa-bapa Yunani, yang, seandainya mereka mengetahuinya, pasti akan sudah menggunakannya dalam perdebatan tentang Tritunggal (Sabellian dan Arian)] - ‘A Textual Commentary on the Greek New Testament’, hal 715.

 

Barnes’ Notes: “It is never quoted by the Greek fathers in their controversies on the doctrine of the Trinity - a passage which would be so much in point, and which could not have failed to be quoted if it were genuine; ... If the passage were believed to be genuine - nay, if it were known at all to be in existence, and to have any probability in its favor - it is incredible that in all the controversies which occurred in regard to the divine nature, and in all the efforts to define the doctrine of the Trinity, this passage should never have been referred to” (= Itu tidak pernah dikutip oleh Bapa-bapa Yunani dalam perdebatan tentang doktrin Tritunggal - suatu text yang begitu sangat tepat, dan tidak mungkin gagal dikutip seandainya itu asli; ... Seandainya text itu dipercaya sebagai asli - tidak, seandainya itu dikenal keberadaannya, dan mempunyai kemungkinan yang mendukungnya - adalah tidak masuk akal bahwa dalam seluruh perdebatan yang terjadi berkenaan dengan hakekat ilahi, dan dalam semua usaha untuk mendefinisikan doktrin Tritunggal, orang tidak pernah menunjuk pada text ini).

 

Adam Clarke: “It is wanting also in all the ancient Greek fathers; and in most even of the Latin” (= Itu juga tidak ada dalam semua bapa-bapa Yunani kuno, dan bahkan dalam kebanyakan bapa-bapa Latin).

 

c)         Dimasukkannya kalimat itu di sini membuat kalimat jadi kacau.

Tentang ini memang ada pro dan kontra, tetapi saya lebih setuju dengan yang ini.

 

Barnes’ Notes: “The connection does not demand it. It does not contribute to advance what the apostle is saying, but breaks the thread of his argument entirely. He is speaking of certain things which bear ‘witness’ to the fact that Jesus is the Messiah; certain things which were well known to those to whom he was writing - the Spirit, and the water, and the blood. How does it contribute to strengthen the force of this to say that in heaven there are ‘three that bear witness’ - three not before referred to, and having no connection with the matter under consideration?” (= Hubungannya tidak menuntut adanya kalimat ini. Itu tidak memberikan sumbangsih untuk memajukan apa yang sedang dikatakan oleh sang rasul, tetapi merusakkan seluruh alur dari argumentasinya. Ia sedang berbicara tentang hal-hal tertentu yang memberi kesaksian pada fakta bahwa Yesus adalah Mesias; hal-hal tertentu yang merupakan hal-hal yang dikenal oleh mereka kepada siapa ia sedang menulis - Roh, dan air, dan darah. Bagaimana kalimat ini bisa memberkan sumbangsih untuk menguatkan kekuatan dari argumentasi ini dengan mengatakan bahwa di surga ada ‘tiga yang memberi kesaksian’ - tiga yang sebelumnya tidak dibicarakan, dan tidak mempunyai hubungan dengan hal yang sedang dipertimbangkan / dipikirkan?).

 

d)   ‘Bahasa’ (cara menggunakan istilah) yang digunakan bukanlah ‘bahasa’ dari rasul Yohanes atau penulis Kitab Suci yang lain.

Albert Barnes secara tepat mengatakan bahwa sekalipun Yohanes memang menggunakan istilah ‘Firman’ untuk menunjuk kepada Yesus (Yoh 1:1,14 dsb), tetapi Yohanes maupun  penulis Kitab Suci yang lain tidak pernah menghubungkan ‘Bapa’ dan ‘Firman’. Yohanes dan penulis Kitab Suci yang lain menghubungkan ‘Bapa’ dengan ‘Anak’, atau ‘Firman’ dengan ‘Allah’.

 

Barnes’ Notes: “The ‘language’ is not such as John would use. He does, indeed, elsewhere use the term ‘Logos,’ or ‘Word’ - ho Logos, (John 1:1,14; 1John 1:1), but it is never in this form, ‘The Father, and the Word;’ that is, the terms ‘Father’ and ‘Word’ are never used by him, or by any of the other sacred writers, as correlative. The word ‘Son’ - ho Huios - is the term which is correlative to the ‘Father’ in every other place as used by John, as well as by the other sacred writers. ... Besides, the correlative of the term ‘Logos,’ or ‘Word,’ with John, is not ‘Father,’ but ‘God.’” [= ‘Bahasa’nya bukanlah seperti yang digunakan oleh Yohanes. Di tempat lain ia memang menggunakan istilah ‘Logos’ atau ‘Firman’ - HO LOGOS (Yoh 1:1,14; 1Yoh 1:1), tetapi itu tidak pernah digunakan dalam bentuk ini, ‘Bapa, dan Firman’; yaitu, istilah-istilah ‘Bapa’ dan ‘Firman’ tidak pernah digunakan olehnya, atau oleh penulis-penulis kudus lainnya yang manapun, sebagai berhubungan. Kata ‘Anak’ - HO HUIOS - merupakan istilah yang berhubungan dengan ‘Bapa’ dalam setiap tempat lain sebagai digunakan oleh Yohanes, maupun oleh penulis-penulis kudus lainnya. ... Disamping itu, bagi Yohanes istilah yang berhubungan dengan ‘Logos’ atau ‘Firman’, bukanlah ‘Bapa’ tetapi ‘Allah’.].

 

e)         Apa gunanya 3 saksi di surga itu?

 

Adam Clarke mengutip kata-kata Dr. Dodd: “Besides, what need of witnesses in heaven? No one there doubts that Jesus is the Messiah; ... not to say that there is a little difficulty in interpreting how the Word or the Son can be a witness to himself” (= Disamping itu, apa perlunya saksi-saksi di surga? Tidak seorangpun di sana meragukan bahwa Yesus adalah Mesias; ... belum lagi bahwa ada sedikit kesukaran dalam menafsirkan bagaimana Firman atau Anak bisa menjadi saksi bagi diriNya sendiri).

 

2)   Bagaimana kalimat ini bisa masuk ke dalam Kitab Suci, khususnya KJV?

Dari KJV/RSV/NIV/NASB hanya KJV yang mempunyai bagian ini, tanpa tanda atau catatan apapun (seakan-akan ini adalah bagian asli Kitab Suci). NIV/NASB meletakkannya hanya pada footnote / catatan kaki, sedangkan RSV membuangnya sama sekali.

KJV: ‘(7) For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and the Holy Ghost: and these three are one. (8) And there are three that bear witness in earth, the Spirit, and the water, and the blood: and these three agree in one’.

RSV: ‘(7) And the Spirit is the witness, because the Spirit is the truth. (8) There are three witnesses, the Spirit, the water, and the blood; and these three agree’.

NIV: ‘(7) For there are three that testify: (8) the Spirit, the water and the blood; and the three are in agreement.

NASB: ‘(7) And it is the Spirit who bears witness, because the Spirit is the truth. (8) For there are three that bear witness, the Spirit and the water and the blood; and the three are in agreement.

 

Barnes’ Notes: “It is easy to imagine how the passage found a place in the New Testament. It was at first written, perhaps, in the margin of some Latin manuscript, as expressing the belief of the writer of what was true in heaven, as well as on earth, and with no more intention to deceive than we have when we make a marginal note in a book. Some transcriber copied it into the body of the text, perhaps with a sincere belief that it was a genuine passage, omitted by accident; and then it became too important a passage in the argument for the Trinity, ever to be displaced but by the most clear critical evidence. It was rendered into Greek, and inserted in one Greek manuscript of the 16th century, while it was missing in all the earlier manuscripts” (= Adalah mudah untuk membayangkan bagaimana text ini menemukan / mendapatkan suatu tempat dalam Perjanjian Baru. Mungkin itu mula-mula ditulis di tepi dari beberapa manuscript Latin, yang menyatakan kepercayaan dari si penulis tentang apa yang benar di surga, maupun di bumi, dan tidak mempunyai maksud untuk menipu, sama seperti kalau kita membuat catatan tepi dalam suatu buku. Beberapa penyalin menyalinnya ke dalam tubuh dari text, mungkin dengan kepercayaan yang tulus bahwa itu merupakan text asli, yang dihapus dengan tak sengaja; dan lalu itu menjadi suatu text yang terlalu penting dalam argumentasi untuk Tritunggal untuk dibuang kecuali oleh bukti kritik yang paling jelas. Itu diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, dan dimasukkan dalam satu manuscript Yunani dari abad ke 16, sementara itu tidak ada dalam semua manuscripts yang lebih awal).

 

William Barclay menjelaskan bagaimana ayat ini bisa masuk ke dalam KJV (= Authorized Version / AV).

 

William Barclay: “In the Authorized Version there is a verse which we have altogether omitted. It reads, ‘For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word and the Holy Ghost; and these three are one.’ The Revised Version omits this verse, and does not even mention it in the margin, and none of the newer translations includes it. It is quite certain that it does not belong to the original text. The facts are as follows. First, it does not occur in any Greek manuscript earlier than the 14th century. The great manuscripts belong to the 3rd and 4th centuries, and it occurs in none of them. None of the great early fathers of the Church knew it. Jerome’s original version of the Vulgate does not include it. The first person to quote it is a Spanish heretic called Priscillian who died in A.D. 385. Thereafter it crept gradually into the Latin texts of the New Testament although, as we have seen, it did not gain an entry to the Greek manuscript. How then did it get into the text? Originally it must have been a scribal gloss or comment in the margin. Since it seemed to offer good scriptural evidence for the doctrine of the Trinity, through time it came to be accepted by theologians as part of the text, especially in those early days of scholarship before the great manuscripts were discovered. But how did it last, and how did it come to be in the Authorized Version? The first Greek testament to be published was that of Erasmus in 1516. Erasmus was a great scholar and, knowing that this verse was not in the original text, he did not include it in his first edition. By this time, however, theologians were using the verse. It had, for instance, been printed in the Latin Vulgate of 1514. Erasmus was therefore criticized for omitting it. His answer was that if anyone could show him a Greek manuscript which had the words in it, he would print them in his next edition. Someone did produce a very late and very bad text in which the verse did occur in Greek; and Erasmus, true to his word but very much against his judgment and his will, printed the verse in his 1522 edition. The next step was that in 1550 Stephanus printed his great edition of the Greek New Testament. This 1550 edition of Stephanus was called - he gave it that name himself - The Received Text, and it was the basis of the Authorized Version and of the Greek text for centuries to come. That is how this verse got into the Authorized Version [= Dalam Authorized Version (KJV) ada satu ayat yang kami hapuskan sama sekali. Itu berbunyi, ‘Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu’. Revised Version menghapuskan ayat ini, dan bahkan tidak menyebutkannya di catatan tepi, dan tidak ada dari terjemahan-terjemahan yang lebih baru yang memasukkan ayat itu. Adalah pasti bahwa ayat itu tidak termasuk dalam text asli. Faktanya adalah sebagai berikut. Mula-mula itu tidak ada dalam manuscript Yunani manapun sebelum abad ke 14. Manuscript-manuscript yang baik adalah dari abad ke 3 dan 4, dan ayat ini tidak ada dalam manuscript-manuscript itu. Tidak ada dari bapa-bapa agung / besar dari Gereja mula-mula yang mengenal / mengetahui ayat itu. Versi Jerome yang asli dari Vulgate tidak memasukkan ayat ini. Orang pertama yang mengutipnya adalah orang sesat Spanyol yang bernama Priscillian yang mati pada tahun 385 M. Setelah itu, itu merangkak perlahan-lahan ke dalam text Latin dari Perjanjian Baru sekalipun, seperti telah kita lihat, ayat itu tidak masuk dalam manuscript-manuscript Yunani. Lalu bagaimana ayat itu masuk ke dalam text? Mula-mula itu pasti merupakan catatan atau komentar dari penyalin di tepi. Karena ayat itu kelihatannya memberikan bukti Kitab Suci yang baik untuk doktrin Tritunggal, dengan berjalannya waktu ayat itu akhirnya diterima oleh ahli-ahli theologia sebagai bagian dari text, khususnya pada masa kesarjanaan awal sebelum manuscript-manuscript yang besar / agung ditemukan. Tetapi bagaimana ayat itu bisa bertahan, dan bagaimana ayat itu bisa masuk dalam Authorized Version (KJV)? Perjanjian Yunani yang pertama diterbitkan adalah dari Erasmus dalam tahun 1516. Erasmus adalah sarjana yang hebat dan, mengetahui bahwa ayat ini tidak ada dalam text asli, ia tidak memasukkannya dalam edisinya yang pertama. Tetapi pada saat ini ahli-ahli theologia sudah menggunakan ayat ini. Sebagai contoh, ayat itu sudah dicetak dalam Latin Vulgate dari tahun 1514. Karena itu Erasmus dikritik karena menghapuskannya. Jawabannya adalah, jika ada siapapun yang bisa menunjukkan kepadanya suatu manuscript Yunani yang mempunyai kata-kata itu, ia akan mencetaknya dalam edisinya yang selanjutnya. Ternyata memang ada orang yang memproduksi suatu text yang sangat belakangan dan sangat buruk dalam mana ayat itu memang ada dalam bahasa Yunani; dan Erasmus, untuk menepati kata-katanya, tetapi dengan sangat bertentangan dengan penilaiannya dan kehendaknya, mencetak ayat itu dalam edisi tahun 1522nya. Hal selanjutnya adalah bahwa pada tahun 1550 Stephanus mencetak edisinya yang hebat dari Perjanjian Baru berbahasa Yunani. Edisi Stephanus tahun 1550 ini disebut - ia sendiri memberinya nama itu - ‘Text yang Diterima’, dan itu merupakan dasar dari Authorized Version dan dari text Yunani untuk abad-abad yang mendatang. Itulah bagaimana ayat ini masuk ke dalam Authorized Version (KJV)] - hal 110-111.

 

3)   Jangan menggunakan bagian ini sebagai dasar dari doktrin Allah Tritunggal.

 

Barnes’ Notes: “On the whole, therefore, the evidence seems to me to be clear that this passage is not a genuine portion of the inspired writings, and should not be appealed to in proof of the doctrine of the Trinity. ... It would be much easier to prove the doctrine of the Trinity from other texts, than to demonstrate the genuineness of this. ... the removal of this text does nothing to weaken the evidence for the doctrine of the Trinity, or to modify that doctrine. As it was never used to shape the early belief of the Christian world on the subject, so its rejection, and its removal from the New Testament, will do nothing to modify that doctrine. The doctrine was embraced, and held, and successfully defended without it, and it can and will be so still” (= Karena itu, secera keseluruhan bukti kelihatannya jelas bagi saya bahwa text ini bukanlah bagian asli dari tulisan yang diilhamkan, dan tidak boleh digunakan sebagai bukti dari doktrin Tritunggal. ... Adalah jauh lebih mudah membuktikan doktrin dari Tritunggal dari text-text lain, dari pada menunjukkan keaslian text ini. ... penghapusan text ini sama sekali tidak melemahkan bukti untuk doktrin Tritunggal, atau memodifikasi doktrin itu. Sebagaimana text ini tidak pernah digunakan untuk membentuk kepercayaan mula-mula dari dunia Kristen tentang hal ini, demikian pula penolakannya, dan penghapusannya dari Perjanjian Baru, tidak akan melakukan apapun untuk memodifikasi doktrin itu. Doktrin itu telah dipercaya, dan dipegang, dan dengan sukses dipertahankan tanpa text itu, dan doktrin itu tetap bisa dan akan dipertahankan demikian).

 

4)   Text yang sebenarnya, dan artinya.

Ay 7-8 sebetulnya hanya berbunyi: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu”.

KJV: ‘And there are three that bear witness in earth, the Spirit, and the water, and the blood: and these three agree in one’ (= Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi, Roh, dan air, dan darah: dan tiga ini sependapat).

RSV: ‘There are three witnesses, the Spirit, the water, and the blood; and these three agree’ (= Ada tiga saksi, Roh, air, dan darah; dan tiga ini setuju / sependapat).

 

a)   Firman Tuhan mengharuskan adanya 2-3 saksi supaya suatu tuduhan itu sah.

Ul 17:6 - “Atas keterangan dua atau tiga orang saksi haruslah mati dibunuh orang yang dihukum mati; atas keterangan satu orang saksi saja janganlah ia dihukum mati”.

Mat 18:16 - “Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan”.

Yoh 8:17 - “Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah”.

1Tim 5:19 - “Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi”.

 

b)         Biarpun air dan darah bukan pribadi, tetapi tetap bisa dijadikan saksi.

Lenski: “The fact that these two others are not persons does not disqualify them. ... in John 5:36 Jesus names his ‘works’ as testifying” (= Fakta bahwa dua yang lain bukanlah pribadi tidak menyebabkan keduanya didiskwalifikasi. ... dalam Yoh 5:36 Yesus menyebut ‘pekerjaan’Nya sebagai saksi) - hal 528.

Yoh 5:36 - “Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepadaKu, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku”.

 

c)         ‘Roh’ disebut pertama, mendahului ‘air’ dan ‘darah’.

Herschel H. Hobbs: “The mention of the Spirit before the water and the blood shows that He is the source of the witness concerning Jesus as the Christ. Through them the Holy Spirit confirms the truth alluded to by John” (= Penyebutan Roh sebelum air dan darah menunjukkan bahwa Ia adalah sumber dari kesaksian tentang Yesus sebagai Kristus. Melalui mereka Roh Kudus menegaskan kebenaran yang disinggung oleh Yohanes) - hal 128.

 

d)         Ketiga saksi itu sependapat.

Ay 8: “dan ketiganya adalah satu”.

KJV: ‘and these three agree in one’ (= dan tiga ini sependapat).

RSV: ‘and these three agree’ (= dan tiga ini setuju / sependapat).

Tadi sudah disebutkan bahwa harus ada sedikitnya 2-3 saksi. Tetapi tentu saja harus ditambahkan bahwa saksi-saksi itu harus sependapat / setuju satu dengan yang lain.

 

Pada waktu Yesus diadili orang-orang Yahudi menghadirkan saksi-saksi palsu, tetapi mereka tidak setuju satu sama lain.

Mark 14:56-59 - “(56) Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain. (57) Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini: (58) ‘Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia.’ (59) Dalam hal inipun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain.

 

Tetapi dalam hal ke-Mesias-an Yesus ketiga saksi ini sependapat dan sama-sama menyaksikan bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Allah.

 

Herschel H. Hobbs: “‘And these three agree in one’ (5:8). None of the three gave conflicting testimony, or literally, ‘and the three are unto one.’ ‘Unto’ (EIS) may be seen as pointing toward a goal. Three separate witnesses, but they converge into one truth: that Jesus Christ is the Son of God” [= ‘Dan tiga ini sependapat’ (5:8). Tidak ada dari tiga ini memberikan kesaksian yang bertentangan, atau secara hurufiah, ‘dan tiga ini kepada satu’. ‘Kepada’ (EIS) bisa dilihat sebagai menunjuk kepada satu tujuan. Tiga saksi-saksi yang terpisah, tetapi mereka bertemu / mengarah pada satu kebenaran: yaitu bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah] - hal 129.

 

Sekarang mari kita perhatikan 3 saksi ini satu per satu apakah mereka memang sama-sama memberi kesaksian bahwa Yesus Kristus adalah Mesias / Anak Allah:

 

1.   Roh Kudus.

a.   Melalui Kitab Suci, yang diilhamkan olehNya, Roh Kudus menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Allah.

b.   Juga Roh Kudus memberikan pengaruh dan karunia-karunia kepada Yesus untuk membuktikan bahwa Ia adalah Mesias, sesuai dengan apa yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama.

Nubuat-nubuat Perjanjian Lama itu ada dalam Yes 11:2 dan Yes 61:1.

Yes 11:2 - “Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN”.

Yes 61:1 - “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara”.

Dan bahwa ini digenapi dalam diri Yesus terlihat dari Luk 4:18-21 - “(18) ‘Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku (19) untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.’ (20) Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepadaNya. (21) Lalu Ia memulai mengajar mereka, kataNya: ‘Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.’”.

Bdk. Yoh 3:34 - “Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan RohNya dengan tidak terbatas.

c.   Setelah Yesus naik ke surga, Roh Kudus turun pada rasul-rasul / orang-orang kristen dan menyertai pemberitaan Injil / Firman yang mereka lakukan.

d.   Roh Kuduslah yang bekerja dalam diri seseorang sehingga orang itu bisa bertobat dan percaya kepada Yesus.

Bdk. 1Kor 12:3b - “tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’, selain oleh Roh Kudus”.

 

Barnes’ Notes: “‘The Spirit.’ Evidently the Holy Spirit. The assertion here is, that that Spirit bears witness to the fact that Jesus is the Son of God, 1 John 5:5. The testimony of the Holy Spirit to this fact is contained in the following things: (1) He did it at the baptism of Jesus. Notes, Matt. 3:16-17. (2) Christ was eminently ENDOWED with the influences of the Holy Spirit; as it was predicted that the Messiah would be, and as it was appropriate he should be, Isa. 11:2; 61:1. Compare Luke 4:18; Notes, John 3:34. (3) the Holy Spirit bore witness to his Messiahship, after his ascension, by descending, according to his promise, on his apostles, and by accompanying the message which they delivered with saving power to thousands in Jerusalem, Acts 2. (4) he still bears the same testimony on every revival of religion, and in the conversion of every individual who becomes a Christian, convincing them that Jesus is the Son of God. Compare John 16:14-15. (5) he does it in the hearts of all true Christians, for ‘no man can say that Jesus is Lord but by the Holy Ghost,’ (1 Cor. 12:3). See the notes at that passage. The Spirit of God has thus always borne witness to the fact that Jesus is the Christ, and he will continue to do it to the end of time, convincing yet countless millions that he was sent from God to redeem and save lost people”.

Catatan: ini tidak saya terjemahkan, karena sudah saya berikan ringkasannya di atas.

 

2.   Air.

Dalam pelajaran yang lalu sudah ditunjukkan bahwa baptisan terhadap Yesus membuktikan bahwa Ia adalah Mesias / Anak Allah. Ini tidak perlu diulangi di sini.

 

3.   Darah.

Memang darah menunjuk pada kematianNya, tetapi perlu diingat bahwa kematian Yesus ini disertai oleh hal-hal sebagai berikut: matahari menjadi gelap, gempa bumi, sobeknya tirai Bait Allah, kuburan-kuburan terbelah dan orang-orang kudus bangkit (Mat 27:45,51-52). Dan hal-hal yang menyertai kematianNya ini terjadi sedemikian rupa, sehingga kepala pasukan Romawi bisa mengakui Yesus sebagai Anak Allah.

Mat 27:54 - “Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: ‘Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.’”.

 

Dengan adanya 3 saksi yang sependapat, yang sama-sama menyaksikan bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Allah, maka fakta ini harus diterima.

 

Kesimpulan / penutup.

 

Percayakah saudara bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Allah?

 

-AMIN-

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali