Eksposisi Kitab Samuel yang Pertama

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


I SAMUEL 17:1-11

 

I) Problem dari Saul dan Israel.

 

1)   Perang melawan bangsa Filistin (ay 1-3).

 

Ay 3: kedua pasukan sama-sama ada di atas bukit, dan di tengah-tengahnya ada lembah. Ini tak memungkinkan ada yang berani maju, karena begitu pasukan yang satu berani turun ke lembah, ia menjadi sasaran empuk bagi lawannya.

 

2)   Karena sama-sama tidak ada yang berani maju, maka dari pihak Filistin majulah Goliat, yang lalu menantang satu lawan satu, untuk menentukan kemenangan seluruh pasukan / bangsa (ay 8-10).

 

Tetapi nanti kata-kata dalam ay 9b ini ternyata tidak ditepati (ay 51b).

 

Penerapan:

 

Karena itu hati-hati untuk tidak sembarangan sesumbar, misalnya ‘jika kalah telanjang’.

 

3)   Penggambaran tentang Goliat.

 

a)   Ia dikatakan sebagai ‘pendekar’ (ay 4).

 

NIV: ‘champion’ (= petarung yang berani).

 

Adam Clarke mengatakan bahwa istilah ini diartikan secara sangat bervariasi, karena orang-orang bingung apa artinya, misalnya:

 

·        Septuaginta / LXX: ‘a strong and powerful man’ (= orang yang kuat).

 

·        Vulgate: ‘bastard’ (= anak haram).

 

Adam Clarke: “The Vulgate has given him the notation of spurius or bastard, because it considered the original as expressing a son of two, i.e. a man whose parents are unknown” (= Vulgate memberinya catatan tentang tidak sah atau anak haram, karena Vulgate menganggap kata orisinilnya menyatakan seorang anak dari dua, yaitu seseorang yang orang tuanya tidak diketahui) - hal 261.

 

·        Targum: ‘a man from between them’ (= seorang dari antara mereka).

 

·        Arab / Syria: ‘a great and gigantic man’ (= seorang yang besar dan seperti raksasa).

 

·        Josephus: ‘an immensely great man’ (= seorang yang sangat besar).

 

Tetapi kelihatannya arti yang benar adalah seperti yang diberikan oleh kutipan-kutipan di bawah ini.

 

Pulpit Commentary: “Literally, ‘a man of the two middles,’ i.e. one who enters the space between the two armies in order to decide the contest by a single combat” (= Secara hurufiah, ‘seorang dari dua pertengahan’, yaitu orang yang memasuki ruangan di antara dua pasukan untuk menentukan pertandingan oleh perkelahian satu lawan satu) - hal 317.

 

Matthew Poole: “A champion, Heb. a man between two, either because he used to come forth, and stand between the two armies; or because he moved that the business should be decided between two, whereof he would be one” (= Seorang petarung, Ibrani: seorang di antara dua, atau karena ia biasa tampil ke depan, dan berdiri di antara dua pasukan; atau karena ia bergerak sehingga persoalan itu diputuskan di antara dua, dimana ia adalah satu di antaranya) - hal 555.

 

Adam Clarke: “a middle man, the man between two; that is, as here, the man who undertakes to settle the dispute between two armies or nations” (= orang tengah, orang di antara dua; yaitu, seperti di sini, orang yang berusaha untuk membereskan / menyelesaikan perselisihan di antara dua pasukan atau bangsa) - hal 261.

 

b)   Ukuran badan Goliat.

 

Ay 4b: ‘tingginya enam hasta sejengkal’.

 

KJV/RSV/NASB: ‘six cubits and a span’ (= enam hasta sejengkal).

 

NASB memberitakan footnote yang mengatakan bahwa 1 cubit / hasta = 18 inches / inci.

 

NIV: ‘He was over nine feet tall’ (= Ia tingginya lebih dari 9 kaki).

 

Footnote NIV: ‘Hebrew was six cubits and a span (about 3 meters)’ [= dalam bahasa Ibrani adalah 6 hasta sejengkal (sekitar 3 meter)].

 

Josephus, seorang ahli sejarah Yahudi, mengatakan bahwa tingginya Goliat hanya 4 hasta sejengkal, tetapi saya berpendapat bahwa ini tidak bisa dipertanggungjawabkan.

 

Sekarang berapa tingginya Goliat dalam ukuran kita. Ini ditafsirkan secara sangat berbeda-beda karena tidak adanya kepastian tentang ukuran pada saat itu.

 

Adam Clarke: “what was the length of an ancient cubit? This has been variously computed; eighteen inches, twenty inches and a half, and twenty-one inches” (= berapa panjangnya hasta kuno? Ini diperhitung secara berbeda-beda; 18 inci, 20 1/2 inci, dan 21 inci) - hal 261.

 

Pulpit Commentary: “In our measure his height was eight feet five and one-third inches; for the cubit is sixteen inches, and the span (really the hand-breadth) is five and one-third inches. A span, sit, is eight inches, but the word used here is zereth. ... This height, though very great, has been attained to in modern times” [= Dalam satuan kita tingginya adalah 8 kaki 5 1/3 inci; karena satu hasta sama dengan 16 inci, dan sejengkal (sebetulnya lebar tangan) sama dengan 5 1/3 inci. Sejengkal, SIT, adalah 8 inci, tetapi kata yang digunakan di sini adalah ZERETH. Ketinggian ini, sekalipun memang sangat tinggi, bisa dicapai dalam jaman modern] - hal 317.

 

Catatan: saya tidak yakin bahwa yang dimaksud dengan ‘span’ / ‘jengkal’ sebetulnya adalah ‘handbreadth’ / ‘lebar tangan’, karena kata Ibrani yang diterjemahkan ‘telempap’ dalam Maz 39:6 (NIV: handbreadth / lebar tangan), berbeda dengan kata Ibrani yang diterjemahkan ‘jengkal’ di sini.

 

Adam Clarke: “The word cubit signifies the length from cubitus, the elbow, to the top of the middle finger, which is generally rated at one foot six inches. The span is the distance from the top of the middle finger to the end of the thumb, when extended as far as they can stretch on a plain; this is ordinarily nine inches. Were we sure that these were the measures, and their extent, which are intended in the original words, we could easily ascertain the height of this Philistine; it would then be nine feet nine inches, which is a tremendous height for a man” (= Kata ‘cubit / hasta’ menunjukkan jarak dari cubitus, siku / sikut, sampai pada ujung dari jari tengah, yang biasanya dianggap sebagai 1 kaki 6 inci. ‘Jengkal’ adalah jarak dari ujung jari tengah ke ujung ibu jari, pada saat direntangkan sejauh mungkin pada tempat yang datar; ini biasanya adalah 9 inci. Jika kita yakin bahwa ini adalah ukuran-ukuran dan panjang yang dimaksud oleh kata-kata orisinilnya, maka kita bisa dengan mudah memastikan tingginya orang Filistin itu; tingginya adalah 9 kaki 9 inci) - hal 261.

 

Catatan: 1 kaki = 12 inci, dan 1 inci = 2,54 cm. Jadi 9 kaki 9 inci = 297,2 cm.

 

Keil & Delitzsch mengatakan bahwa ‘a span’ / ‘sejengkal’ adalah 1/4 hasta. Jadi tinggi Goliat adalah 6 1/4 hasta, dan ini adalah 9 kaki 2 inci (mendekati 279,4 cm).

 

c)   Masuk akalkah bahwa ada orang setinggi ini?

 

Matthew Poole (hal 555) mengatakan bahwa tinggi seperti ini tidak aneh, karena ada beberapa orang (Herodotus, Diodorus Siculus, dan Pliny, dan beberapa orang lain) yang menyebutkan adanya orang yang tingginya bahkan mencapai 7 hasta. Jika 1 hasta = 18 inci maka ini = 320 cm.

 

Keil & Delitzsch: “a great height no doubt, though not altogether unparalleled, and hardly greater than that of the great uncle of Iren, who came to Berlin in the year 1857” (= tak diragukan lagi ini adalah suatu ketinggian yang besar, sekalipun bukannya tidak tertandingi, dan hampir tidak lebih tinggi dari paman yang besar dari Iren, yang datang ke Berlin pada tahun 1857) - hal 173.

 

Keil & Delitzsch: “According to the N. Preuss. Zeit. of 1857, there came a man to Berlin 8 feet 4 inches high, and possibly still growing, and he was only twenty years old; and he was said to have a great-uncle who was nine inches taller” (= Menurut N. Preuss. Zeit. tahun 1857, datang seorang laki-laki ke Berlin yang tingginya 8 kaki 4 inci, dan mungkin masih tetap bertumbuh, dan ia hanya berusia 20 tahun; dan ia dikatakan mempunyai paman yang besar yang lebih tinggi 9 inci) - ‘Pentateuch’, vol III (tentang Ul 3:11), hal 303.

 

Keil & Delitzsch: “According to Pliny (h.n. vii. 16), the giant Pusio and the giantess Secundilla, who lived in the time of Augustus, were ten feet three inches (Roman) in height; and a Jew is mentioned by Josephus (Ant. xviii. 4,5), who was seven cubits in height, i.e. ten Parisian feet, or if the cubits are Roman, nine and a half” [= Menurut Pliny (h.n. vii. 16), raksasa Pusio dan raksasi Secundilla, yang hidup pada jaman Augustus, tingginya adalah 10 kaki 3 inci (Roman); dan seorang Yahudi disebutkan oleh Josephus (Ant. xviii. 4,5), tingginya 7 hasta, yaitu 10 kaki Parisian, atau 9 1/2 kaki jika hasta itu adalah hasta Romawi] - hal 173.

 

Dalam ‘Guinness Book of World Records’, edisi tahun 1982, hal 11-12, dikatakan bahwa manusia tertinggi di dunia yang pernah dicatat adalah Robert Pershing Wadlow, yang lahir pada tgl 22 Februari 1918. Ia lahir dengan berat 8,5 lbs (3,825 kg), dan pertumbuhannya yang luar biasa dimulai sejak usia 2 tahun, setelah ia menjalani 2 x operasi hernia. Pada usia 9 tahun, tingginya hampir 190 cm dan beratnya 81 kg, dan pada saat itu ia sanggup menggendong ayahnya naik tangga rumah, padahal ayahnya tingginya 180,5 cm dan beratnya 76,5 kg. Pada tgl 27 Juni 1940, 18 hari sebelum ia mati, tingginya adalah 8 kaki 11,1 inci (272 cm). Berat tertingginya tercatat 491 lbs (220,95 kg), pada HUTnya yang ke 21. Sepatunya berukuran 37 AA, dengan panjang 18,5 inci (46,99 cm), dan tangannya mulai dari pergelangan sampai ujung jari tengah adalah 12,75 inci (32,385 cm). Jangkauannya (kedua tangan direntangkan, dari ujung jari ke ujung jari) adalah 9 kaki 5,75 inci (288,925 cm), dan ia makan sebanyak 9000 kalori / hari.

 

Pertumbuhannya adalah sbb:

 

Usia                      Tinggi badan                               Berat badan

 

5 tahun                  5 kaki 4 inci (162,5 cm)              105 lbs (47,25 kg)

8 tahun                  6 kaki 0 inci (182,9 cm)              169 lbs (76,05 kg)

9 tahun                  6 kaki 2,5 inci (189,2 cm)          180 lbs (81 kg)

10 tahun               6 kaki 5 inci (195,6 cm)              210 lbs (94,50 kg)

11 tahun               6 kaki 7 inci (200,7 cm)              ------

12 tahun               6 kaki 10,5 inci (209,6 cm)        ------

13 tahun               7 kaki 1,75 inci (217,8 cm)        255 lbs (114,75 kg)

14 tahun               7 kaki 5 inci (226,1 cm)              301 lbs (135,45 kg)

15 tahun               7 kaki 8 inci (233,7 cm               355 lbs (159,75 kg)

16 tahun               7 kaki 10,5 inci (240,0 cm)        374 lbs (168,30 kg)

17 tahun               8 kaki 0,5 inci (245,1 cm)          315 lbs (141,75 kg) - turun karena sakit

18 tahun               8 kaki 3,5 inci (252,9 cm)          ------

19 tahun               8 kaki 5,5 inci (257,8 cm)          480 lbs (216 kg)

20 tahun               8 kaki 6,75 inci (261,0 cm)        ------

21 tahun               8 kaki 8,25 inci (264,8 cm)        491 lbs (220,95 kg)

22,4 tahun            8 kaki 11,1 inci (272,0 cm)        439 lbs (197,55 kg)

 

Catatan:

 

·        1 inci = 2,54 cm

 

·        1 kaki = 12 inci = 30,48 cm.

 

·        1 lb = 0,45 kg

 

Semua ini menunjukkan bahwa tinggi badan Goliat bukanlah merupakan hal yang tidak masuk akal!

 

d)   Goliat bukan satu-satunya raksasa dalam Kitab Suci.

 

Dalam ayat-ayat seperti Bil 13:33  Ul 2:10-11,20-21  Ul 3:11 (untuk ayat terakhir ini, kalau ranjangnya 9 hasta, maka mestinya orangnya juga sangat tinggi) juga dibicarakan tentang raksasa-raksasa.

 

Dan dalam 2Sam 21:15-22 dan 1Taw 20:4-8, pada masa Daud, yang sudah menjadi raja, berperang melawan Filistin, diberitakan lagi akan adanya raksasa-raksasa, salah satu di antaranya dalam 2Sam 21:19 disebutkan juga dengan nama Goliat, yang akhirnya dibunuh oleh Elhanan. Pdt. Bambang Noorsena dari Gereja Orthodox Syria menganggap ini sebagai kontradiksi dalam Kitab Suci dan karenanya menunjukkan bahwa Kitab Suci tidak ‘inerrant’, karena 1Sam 17 mengatakan Goliat dibunuh oleh Daud sedangkan 2Sam 21:19 mengatakan Goliat dibunuh oleh Elhanan. Ini menunjukkan kebodohan dan kesesatan dari Pdt. Bambang Noorsena. Perlu diingat bahwa jaman itu banyak orang yang namanya sama, dan perlu juga dilihat bagian paralel dari 2Sam 21 itu, yaitu 1Taw 20:5 yang mengatakan bahwa orang yang dibunuh oleh Elhanan itu bernama Lahmi dan merupakan saudara dari Goliat yang dibunuh oleh Daud dalam 1Sam 17 ini.

 

4)   Persenjataan Goliat.

 

a)   Ketopong tembaga (ay 5a).

 

Ini adalah topi besi / helm untuk melindungi kepala.

 

b)   Baju zirah bersisik, yang beratnya 5000 syikal (ay 5).

 

Dalam satuan berat inipun tidak ada keseragaman pendapat.

 

Pulpit Commentary mengatakan bahwa 1 syikal = 2/3 ounce (oz). Jadi 5000 syikal = 10.000 / 3 ounce (oz). Kalau 1 ounce (oz) = 28 gram, maka 5000 syikal = 93 kg! (Pulpit Commentary).

 

Adam Clarke mengatakan beratnya pakaian perang ini 156 pounds dan 4 ounces (sekitar 71 kg). Sama dengan Clarke, Barnes mengatakan bahwa ini sekitar 157 pounds.

 

Tetapi Matthew Poole (hal 555) mengatakan bahwa 1 syikal beratnya hanya 1/4 ounce, sehingga 5000 syikal itu hanyalah 78 pounds (= 35,1 kg).

 

Baju zirah Ini melindungi tubuh bagian depan, belakang maupun samping.

 

c)   Penutup kaki dari tembaga (ay 6a).

 

d)   Lembing tembaga (ay 6b).

 

Ini beda dengan tombak, karena lembing adalah tombak kecil yang gunanya untuk dilemparkan.

 

e)   Tombak (ay 7a).

 

Mata tombaknya beratnya 600 syikal atau 400 ounce, dan ini = 11,2 kg. Menurut Adam Clarke (hal 262) berat mata tombak ini adalah 18 pounds dan 12 ounces (sekitar 9 kg). Barnes mengatakan antara 17 dan 18 pounds (7,65 - 8,1 kg). Yang manapun yang benar dari bilangan-bilangan ini, ini tetap luar biasa beratnya untuk mata tombak!

 

f)    Perisai (ay 7b).

 

g)   Pedang.

 

Sekalipun dalam ay 5-7 tidak disebutkan tentang adanya pedang, tetapi ay 45,51, dan juga 1 Sam 21:9, jelas menunjukkan bahwa pada saat itu Goliat juga membawa pedang.

 

5)   Tantangan perkelahian satu lawan satu dari orang sebesar itu, dengan persenjataan seperti itu, tentunya merupakan problem yang hebat bagi Saul / bangsa Israel.

 

II) Sikap Saul / Israel menghadapi problem.

 

Ay 11 menunjukkan sikap Saul dan segenap orang Israel, yaitu cemas dan takut (bdk. ay 24). Mengapa mereka cemas dan takut?

 

1)   Mereka melihat / bersandar pada kekuatan mereka sendiri.

 

Saul sendiri adalah orang yang sangat besar / tinggi (1Sam 10:23), tetapi ia tentu masih jauh lebih kecil dari Goliat, dan karena itu kebersandarannya pada kekuatannya sendiri menyebabkan ia tidak berani berkelahi satu lawan satu menghadapi Goliat.

 

2)   Hidup Saul yang jauh dari Tuhan, dan tidak adanya penyertaan Tuhan pada Saul.

 

Makin seseorang itu beriman, dekat dengan Tuhan, dan hidup saleh, maka makin ia tidak takut pada apapun. Tetapi sebaliknya makin seseorang jauh dari Tuhan, makin mudah ia menjadi takut oleh apapun.

 

Amsal 28:1 - “Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda”.

 

Penerapan:

 

·        Menghadapi suasana negara kita pada pemilu yang akan datang, menghadapi kenaikan harga barang / makanan, menghadapi kerusuhan dsb, takutkah saudara?

 

·        Mendengar berita bahwa Mei tahun 2000, 8 atau 9 planet akan ada pada satu garis, menyebabkan banjir / gelombang pasang, gempa bumi hebat yang mencapai 13 pada skala Richter, bagaimana reaksi saudara? Kalau saudara takut / bingung, maka itu menunjukkan saudara tidak dekat dengan Tuhan atau bahkan mungkin menunjukkan bahwa saudara tidak mempunyai hubungan dengan Tuhan / belum kristen. Reaksi yang benar adalah: kalau berita itu benar, maka sekarang ini kita harus lebih mati-matian memberitakan Injil / Firman Tuhan / melayani Tuhan, karena waktu kita tidak banyak lagi (bdk.Yoh 9:4).

 

·        Mendengar kesaksian sdri Dewi dan juga khotbah saya tentang ‘orang kristen KTP’, banyak yang lalu merasa diri kristen KTP, dan juga mungkin ada orang kristen sejati yang lalu merasa ragu-ragu akan imannya. Mengapa? Karena setan bisa menggunakan kesaksian / ajaran yang benar untuk menipu kita. Kalau saudara dekat dengan Tuhan, saya yakin saudara tidak akan tertipu, dan lalu menjadi takut dsb. Tetapi kalau saudara jauh dari Tuhan, maka apapun bisa membuat saudara takut!

 

Karena itu, janganlah menjadi orang yang asal kristen! Banyaklah belajar Firman Tuhan (dalam Pemahaman Alkitab), rajinlah dan disiplinlah dalam bersaat teduh / berdoa secara pribadi, datanglah dalam Persekutuan Doa di gereja, para pemuda remaja datanglah dalam persekutuan pemuda. Juga taatilah semua perintah Tuhan, misalnya perintah melayani / memberitakan Injil, menolong orang miskin dsb. Bahkan dalam hal-hal yang kecil seperti tidak ngaret / terlambat!

 

3)   Karena pekerjaan Allah (providence of God) yang mengatur sehingga kehormatan mengalahkan Goliat didapatkan oleh Daud, menjadi suatu jalan baginya untuk menjadi raja menggantikan Saul.

 

Tentang tidak adanya seorang Israelpun yang berani melawan Goliat, Matthew Poole berkata:

Which may seem strange, considering the glorious promises, and their late experiences of Divine assistance. But the truth is, all men do so entirely depend upon God in all things, that when he withdraws his help, the most valiant and resolute persons cannot find their hearts nor hands, as daily experience shows” [= Yang kelihatannya aneh, mengingat bahwa janji-janji yang mulia, dan pengalaman-pengalaman akhir mereka tentang pertolongan ilahi. Tetapi kebenarannya adalah bahwa semua manusia begitu tergantung kepada Allah dalam segala hal, sehingga pada waktu Ia menahan pertolonganNya, orang-orang yang paling berani dan tegas tidak bisa menemukan hati dan tangan mereka (= menjadi takut?), seperti ditunjukkan oleh pengalaman sehari-hari] - hal 555.

 

Dalam kalangan Israel ada Yonatan, yang beriman, saleh dan berani. Itu sudah ia buktikan dalam 1Sam 14. Mengapa pada saat ini Yonatan juga tidak berani?

 

Matthew Poole: “possibly he thought the valiant Jonathan, who had assaulted a whole army, would never have refused this challenge. But God so ordered the matter, that none should accept it, because he would reserve this honour for David, as a step to his kingdom” [= mungkin ia (Goliat) berpikir bahwa Yonatan yang berani, yang telah menyerang seluruh pasukan, tidak akan pernah menolak tantangan ini. Tetapi Allah begitu mengatur persoalan ini, sehingga tidak ada yang menerima tantangan itu, karena Ia menyediakan kehormatan ini untuk Daud, sebagai suatu langkah menuju kerajaannya] - hal 555.

 

Tentang peristiwa Goliat ini, Pulpit Commentary juga berkata bahwa Tuhan mengatur semua ini supaya melalui peristiwa ini secara perlahan-lahan Daud makin dikenal oleh Israel.

 

Juga nanti dalam ay 17-19 adalah Allah yang mengatur supaya Isai menyuruh Daud pergi ke medan perang untuk menengok kakak-kakaknya.

 

Kesimpulan / penutup.

 

Sekalipun ada hal-hal yang tidak enak, atau bahkan memalukan, tetapi Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan anak-anakNya!

 -AMIN-


Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali