oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
YOHANES 5:37b-47
Ay 37b-40:
1)
Ay 37b: ‘kamu tidak pernah mendengar suaraNya, rupaNyapun tidak pernah
kamu lihat’.
Calvin berpendapat bahwa arti bagian ini adalah: kamu sama sekali
tidak mengenal Allah.
2)
Ay 38.
Perlu diperhatikan bahwa ay 37b-38 merupakan satu kalimat.
Jadi, ketidakpercayaan mereka kepada Yesus menyebabkan:
a) Mereka tidak kenal Allah (ay 37b).
Kita memang tidak mungkin bisa mengenal Allah selain melalui Yesus
Kristus!
b) Firman tidak menetap dalam diri mereka (ay 38a).
Orang yang tidak percaya tidak akan maju dalam pengertian Firman
Tuhan! Mengapa?
· karena
Firman itu tidak akan berkesan bagi orang itu, dan orang itu juga tidak bisa
memahaminya (1Kor 2:14). Dan kita cenderung untuk melupakan apa yang tidak
mengesankan bagi kita, dan lebih-lebih apa yang tidak kita pahami.
· karena
orang yang tidak percaya tidak mempunyai Roh Kudus yang mengingatkan dia akan
Firman Tuhan (Yoh 14:26), sehingga ia dengan cepat melupakan Firman itu.
Bdk. Luk 8:12 yang mengatakan sebaliknya: Iblis mengambil
Firman dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
Ini bukan kontradiksi, karena hal ini juga bisa terjadi. Misalnya:
pada waktu seseorang mendengar Firman, Iblis membisiki dia sehingga ia menjadi
jengkel terhadap pengkhotbahnya, sehingga akhirnya mengabaikan Firman itu, dan
tidak bisa percaya.
Karena itu hati-hatilah pada waktu mendengar Firman Tuhan.
3)
Ay 39-40:
a) Persoalan terjemahan ay 39.
· KJV
menterjemahkan ay 39 sebagai suatu perintah sebagai berikut: Search the
Scriptures; for in them ye think ye have eternal life (= Selidikilah
Kitab-kitab Suci karena di dalam mereka kamu menyangka kamu mempunyai hidup
kekal).
Ditinjau dari sudut bahasa Yunani, memang kalimat ini bisa
diterjemahkan sebagai kalimat positif, tetapi bisa juga sebagai kalimat
perintah. Karena itu, ditinjau dari sudut bahasa Yunaninya, terjemahan KJV ini
tidak salah. Tetapi kalau kita melihat kontexnya, maka jelas bahwa kalimat ini
harus diterjemahkan sebagai kalimat positif, seperti yang dilakukan oleh semua
versi Kitab Suci yang lain.
· dalam
Kitab Suci Indonesia ada kata ‘olehNya’.
Ini salah, karena seharusnya adalah in / by them (=
dalam / oleh mereka), dimana kata ‘them / mereka’ ini menunjuk
pada Kitab-kitab Suci.
b) ‘Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci’ (ay 39).
‘namun kamu tidak mau datang kepadaKu’ (ay 40).
Mengapa orang yang rajin belajar Kitab Suci bisa sesat / menolak
Kristus? Karena belajarnya salah!
· Barclay
mengatakan:
“They
did not humbly learn a theology from scripture; they used scripture to defend a
theology which they themselves had produced” (= mereka tidak dengan rendah hati belajar theologi dari Kitab Suci;
mereka menggunakan Kitab Suci untuk mempertahankan theologi yang mereka buat
sendiri).
Barclay melanjutkan:
“There
is still danger that we should use the Bible to prove our beliefs and not to
test them” (= tetap ada bahaya dimana
kita menggunakan Alkitab untuk membuktikan kepercayaan kita dan bukan untuk
mengujinya).
Penerapan:
Jangan suka debat kusir dengan menggunakan Kitab Suci untuk
membenarkan diri sendiri / pandangan sendiri. Kalau pandangan saudara itu memang
muncul dari penyelidikan Kitab Suci, tentu saudara boleh mempertahankannya
dengan menggunakan Kitab Suci. Tetapi kalau pandangan saudara sebetulnya tidak
punya dasar, dan saudara tetap berusaha membelanya dengan menggunakan Kitab
Suci, maka saudara menyalahgunakan Kitab Suci. Kalau saudara membiasakan diri
melakukan hal itu, saudara mempunyai potensi besar untuk tersesat seperti
orang-orang Yahudi dalam bacaan kita hari ini!
· Orang
Yahudi menyelidiki Kitab Suci dengan metode yang salah. Mereka menghitung jumlah
ayat, jumlah kata, dan bahkan jumlah huruf yang ada dalam setiap kitab dalam
Perjanjian Lama. Mereka mencari kata yang terletak ditengah-tengah kalimat, atau
huruf yang terletak ditengah-tengah kata, dsb, dan mereka memberikan arti untuk
semua itu!
Penerapan:
Tidak cukup bagi kita untuk sekedar punya sikap menjunjung tinggi
otoritas Kitab Suci. Kita juga harus belajar dan mengerti tentang Hermeneutics
(= ilmu penafsiran Kitab Suci), supaya jangan kita menafsirkan Kitab Suci secara
salah!
c) ‘Kitab-kitab Suci memberikan kesaksian tentang
Aku’ (ay 39b).
Ini menunjukkan:
· Kalau
saudara mau mengenal Yesus, saudara harus belajar Kitab Suci.
· Pengajaran
Kitab Suci harus bersifat Christocentris (= berpusatkan Kristus).
Penerapan:
Jaman ini banyak pendeta dari gereja Liberal yang hanya mengajar
moral / etika terlepas dari Kristus. Ini tidak Christocentris dan ini salah!
Ini menjadikan Kristen sama dengan agama-agama yang lain, yang hanya menekankan
perbuatan baik.
Ay 41-44:
1)
Ay 41:
a)
Kalau dalam ay 34 Yesus berkata bahwa Ia tidak memerlukan (NASB: receive;
Yunani: LAMBANO) kesaksian manusia, maka sekarang dalam ay 41 Ia mengatakan
bahwa Ia tidak memerlukan (NASB: receive; Yunani: LAMBANO) hormat
dari manusia.
b)
‘hormat’.
NIV: praise (= pujian).
NASB/Lit: glory (= kemuliaan).
c) Arti ay 41:
· Yesus
tidak mencari pujian / hormat / kemuliaan dari manusia.
· Yesus
tidak peduli kalau Ia tidak dihormati / dimuliakan.
Ini menunjukkan bahwa dalam pelayananNya, Yesus tidak mencari
kemuliaan untuk diriNya sendiri. Ini tentu tidak berarti bahwa kita tidak perlu
memuliakan / menghormati Yesus!
Jadi, dari sudut orang yang melayani, ia tidak boleh mencari pujian
/ hormat untuk dirinya sendiri. Tetapi dari sudut orang yang dilayani, mereka
ini harus menghormati orang yang melayani tersebut! Bdk. 1Tim 5:17.
Sekalipun pelayan Tuhan itu tidak melayani kita, tetapi melayani
orang lain, kita tetap wajib menghormatinya / memberikan penghargaan / pujian
kalau ia melakukan pelayanannya dengan baik. Misalnya: pendeta gereja lain,
atau guru sekolah minggu yang baik, adalah pelayan-pelayan Tuhan yang perlu
dihormati / dihargai / dipuji.
2)
Ay 42-43:
a)
Kristus berkata bahwa dalam hatinya, orang-orang Yahudi itu tidak mengasihi
Allah (ay 42).
Barclay memberikan komentar:
“They
did not really love God; they loved their own ideas about him”
(= Mereka tidak sungguh-sungguh mengasihi Allah; mereka mengasihi gagasan mereka
sendiri tentang Allah).
Penerapan:
Ada orang yang cuma cinta pada gerejanya, alirannya, tetapi tidak
cinta kepada Allah! Apakah saudara adalah orang seperti itu?
b)
Dalam ay 42 ini Yesus menegur orang-orang Yahudi itu karena mereka tidak
mengasihi Allah. Ia tidak peduli kalau Ia sendiri tidak dihormati / dimuliakan,
tetapi Ia peduli kalau Allah tidak dikasihi.
Ini harus jadi sikap dari semua orang kristen, lebih-lebih yang
adalah pelayan Tuhan.
c)
Orang-orang Yahudi ini kelihatannya amat bersemangat dalam agama mereka, tetapi
mereka dikatakan tidak mengasihi Allah. Semangat tanpa kasih kepada Allah, hanya
membentuk fanatisme yang membabibuta!
Karena itu periksalah hati saudara: apakah saudara mengasihi Allah?
d)
Yesus datang dalam nama Bapa (ay 43), artinya: Yesus datang karena diutus
Bapa / Yesus datang untuk melakukan perintah Bapa.
e)
Penolakan orang-orang Yahudi terhadap Yesus yang datang dalam nama Bapa,
membuktikan kata-kata Yesus dalam ay 42 tadi, yaitu bahwa mereka tidak
mengasihi Bapa.
Penerapan:
Kalau saudara mengasihi Bapa, saudara akan mengasihi orang yang
diutus oleh Bapa!
f)
Yang Yesus maksudkan dengan ‘orang yang datang dalam namanya sendiri’ (ay 43b),
adalah nabi-nabi palsu, yang tidak pernah diutus oleh Allah. Orang-orang seperti
ini justru diterima oleh orang-orang Yahudi itu.
Penolakan terhadap Yesus / kebenaran dan penerimaan nabi-nabi palsu
/ kesesatan, adalah dua hal yang berhubungan sangat erat. Kalau yang pertama
terjadi, maka yang kedua pasti menyusul. Karena itu hati-hatilah supaya saudara
tidak menolak kebenaran / hamba Tuhan yang sejati!
g)
Ada orang yang bersimpati kepada orang-orang yang disesatkan oleh nabi-nabi
palsu, dengan alasan bahwa mereka itu tertipu oleh para nabi palsu itu.
Tentang hal ini Calvin berkata:
“No man
is exposed to the impostures of Satan, except so far as, through some wicked
disposition, he prefers falsehood to truth”
(= tidak seorangpun terbuka terhadap penipuan setan, kecuali karena adanya
kecondongan yang jahat, ia lebih menyenangi kepalsuan dari pada kebenaran).
Bdk. 2Tes 2:9-12 yang menunjukkan orang-orang yang tidak
menerima dan mengasihi kebenaran sehingga Allah mendatangkan kesesatan atas
mereka dan mereka percaya akan dusta / tipu daya setan.
3)
Ay 44:
a) ‘Menerima hormat’ artinya adalah ‘mencari
hormat’.
Kata Yunani yang diterjemahkan ‘menerima’ disini adalah
LAMBANO, sama dengan kata Yunani yang diterjemahkan ‘memerlukan’ dalam ay 34
dan ay 41.
Bahwa orang-orang Yahudi itu senang akan pujian / penghormatan
manusia, terlihat dari Mat 6:1-18 Mat 23:5-7. Bandingkan dengan
Ro 2:29 yang menunjukkan bahwa orang Yahudi yang sejati mendapat pujian dari
Allah.
b)
Sikap orang-orang Yahudi yang mencari penghormatan manusia ini sangat kontras
dengan sikap Yesus yang justru tidak mencari penghormatan manusia (ay 41).
Ay 41 (NASB): I do not receive (LAMBANO) glory from
men (= Aku tidak menerima kemuliaan dari manusia).
Ay 44 (NASB): you receive (LAMBANO) glory from one
another (= kamu menerima kemuliaan satu dari yang lain).
c)
Bahwa mereka mencari penghormatan dari manusia dan bukan dari Allah, menurut
Yesus merupakan alasan mengapa mereka tidak dapat percaya. Ini menunjukkan bahwa
seseorang yang ikut / percaya Yesus tidak biasanya mendapat penghormatan /
pujian dari manusia, tetapi pasti mendapat penghormatan / pujian dari Allah.
Ay 45-47:
1)
Yesus mengucapkan kata-kata ini karena orang-orang Yahudi membanggakan diri
mereka sebagai murid Musa (Yoh 9:28).
Calvin mengatakan bahwa mereka adalah orang yang paling hebat dalam
menghina hukum Taurat, tetapi mereka pura-pura / kelihatannya meninggikan Musa.
2)
Musa disebut sebagai pendakwa tentu tidak berarti bahwa Musa akan menjadi jaksa
pada penghakiman akhir jaman. Arti yang benar adalah: orang-orang Yahudi itu
akan dihakimi berdasarkan hukum Taurat yang ditulis oleh Musa (bdk. Ro
2:12b-13).
3)
Ay 46 merupakan alasan dari ay 45. Musa akan mendakwa mereka karena
ketidakpercayaan mereka terhadap Yesus menunjukkan ketidakpercayaan mereka
kepada Musa, yang menulis tentang Yesus (Catatan: bahwa Musa menulis tentang
Kristus sudah dibahas dalam Yoh 1:45).
4)
Kepada orang-orang Yahudi itu diberikan Kitab Suci / Taurat, yang menulis
tentang Yesus (ay 39,46), tetapi mereka tetap menolak Yesus (ay 40,46,47),
dan karena itu mereka akan didakwa oleh Musa / Taurat itu.
William Barclay: “What had been the
greatest privilege of the Jews had become their greatest condemnation ...
knowledge had been given to the Jews; and the knowledge they had failed to use
had become their condemnation. Responsibility is always the other side of
privilege” (= Apa yang merupakan hak
terbesar dari orang-orang Yahudi telah menjadi hukuman / kutukan terbesar bagi
mereka ... pengetahuan telah diberikan kepada orang-orang Yahudi; dan
pengetahuan yang telah gagal mereka gunakan, telah menjadi hukuman / kutukan
mereka. Tanggung jawab selalu merupakan sisi yang lain dari hak).
Penerapan:
Kalau saudara adalah jemaat dari gereja yang mempunyai pengajaran
Firman Tuhan yang baik, maka saudara juga mempunyai tanggung jawab yang besar.
Kalau saudara tidak menggunakan hak itu dengan baik dan tidak menanggapinya
dengan sikap bertanggung jawab, itu akan menjadi hukuman / kutukan bagi
saudara.
5)
Ay 47 menunjukkan bahwa ketidakpercayaan kepada Taurat / Firman Tuhan,
tidak memungkinkan seseorang percaya kepada Yesus (bdk. Luk 16:31).
6)
Setelah kata-kata Yesus ini, tidak ada jawaban dari orang-orang Yahudi itu.
Mereka kalah debat dan tidak bisa menjawab, tetapi mereka tetap tidak mau
bertobat. Ini menunjukkan sikap tegar tengkuk!
Penerapan:
Ketidakpercayaan saudara bisa terjadi karena 2 hal:
· dalam
hati memang tidak / belum yakin.
· tidak
mau diyakinkan. Ini adalah sikap tegar tengkuk.
-AMIN-
e-mail us at [email protected]