Eksposisi Injil Yohanes

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


YOHANES 4:43-54

Ay 43-45:

1)   Ada 2 keanehan dalam ayat-ayat ini:

·        Yesus sendiri berkata bahwa seorang nabi tidak dihormati di negeri­nya sendiri, tetapi itu justru merupakan sebab / alasan mengapa Ia pergi ke Galilea (negerinya sendiri).

·        Setibanya di Galilea ternyata Ia disambut oleh banyak orang (ay 45).

Ini menyebabkan munculnya banyak penafsiran tentang bagian ini:

a)   Yang dimaksud dengan ‘negeriNya sendiri’ bukanlah Nazaret / Gali­lea, tetapi Yudea, karena Ia lahir di Betlehem (Yudea).

Kalau ditafsirkan seperti ini, maka semua problem dalam bagian ini hilang, tetapi problem lain yang muncul adalah: Dalam ketiga kitab Injil yang lain (Mat 13:53-58  Mark 6:1-6a  Luk 4:16-30) negeri asal Yesus adalah Nazaret di Galilea, bukan Yudea! [Ingat bahwa Yesus dibesarkan di Nazaret (Mat 2:23  Luk 2:51); dan bahwa Ia disebut Jesus of Nazareth (= Yesus dari Nazaret)].

b)   Kepopulerannya di Yudea (bdk. Yoh 4:1-3) menyebabkan tokoh-tokoh Yahudi membenciNya.  Karena itu Yesus sengaja pergi ke negerinya sendiri (yaitu Galilea), dengan harapan bahwa di sana Ia tidak akan terlalu populer, sesuai dengan pepatah dalam ay 44.

Bahwa ternyata di sana Ia disambut banyak orang, ditafsirkan 2 macam:

·        ini bertentangan dengan harapan Yesus. Kalau dipilih tafsiran ini, maka tentu saja di sini Yesus ditinjau sebagai manusia! Sebagai manusia, Ia memang tidak mahatahu (bdk. Mat 24:36).

·        ini cuma sambutan lahiriah, karena mereka tidak betul-betul beriman / menghormati Dia.

c)   Yang dimaksud dengan ‘negeriNya sendiri’ bukanlah seluruh Galilea, tetapi hanya Nazaret (Mat 13:53-58  Mark 6:1-6a  Luk 4:16-30). Sedangkan dalam ay 43 dikatakan bahwa Yesus pergi ke Galilea, maksudnya Ia pergi ke kota / desa lain di Galilea, tetapi Ia menghindari Nazaret.

2)   Ay 44: seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.

a)   Secara implicit kata-kata ini menunjukkan bahwa seorang nabi seharusnya dihormati (bdk. Mat 10:40-41  1Tim 5:17), bahkan di negerinya sendiri! Karena itu kalau ada teman baik / keluarga / anak saudara yang lalu menjadi hamba Tuhan, janganlah tidak menghormati dia!

Baca juga  Bil 12:1-10  Bil 16:1-35  1Raja-raja 13:4  2Raja-raja 1:9-14  2Raja-raja 2:23-24 yang menunjukkan hukuman Tuhan terhadap orang yang tidak menghormati seorang nabi!

Catatan:

Menghormati seorang nabi / hamba Tuhan, tidak berarti bahwa saudara menuruti dia dalam segala hal. Pada saat ia salah, tentu tidak harus dituruti, tetapi saudara tetap harus menghormati dia!

b)   Barclay mengatakan bahwa dalam bahasa Inggris ada pepatah yang serupa, yaitu: Familiarity breeds contempt (= keakraban membiakkan sikap menghina / memandang rendah).

c)   Sekalipun pepatah yang Yesus ucapkan ini sering / pada umumnya benar, tetapi tidak selalu benar. Ini merupakan suatu pepatah / amsal, dan suatu amsal memang hanya pada umumnya / sering benar, tetapi tidak selalu benar (contoh lain: Amsal 4:10  Amsal 25:15).

3)   Ay 45: Orang-orang Galilea menyambut Kristus karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakanNya di Yerusalem.

Di Yerusalem, selain menyucikan Bait Allah (Yoh 2:13-22) Yesus juga melakukan tanda-tanda (Yoh 2:23). Ini menyebabkan sekarang orang-orang itu menyambut Dia.

Memang mujijat seharusnya membuat seseorang mendekat kepada Tuhan! Calvin menambahkan bahwa manfaat dari mujijat adalah untuk mempersiapkan jalan bagi doktrin / pengajaran. Dengan kata lain, orang yang mengalami mujijat seharusnya lalu mau belajar Firman Tuhan! Jadi, kalau saudara mengalami mujijat, tetapi lalu tidak datang kepada Tuhan dan mencari firman Tuhan, maka itu berarti bahwa saudara menanggapi mujijat itu secara salah!

Penerapan:

Jangan meniru banyak orang pada jaman ini yang hanya tergi­la-gila pada mujijatnya saja, tetapi tidak terlalu peduli pada Kitab Suci / Firman Tuhan, bahkan tidak juga terhadap Tuhannya sendiri. 

Ay 46-54:

1)   Cerita ini tidak sama dengan Mat 8:5-13 / Luk 7:1-10.

Memang ada beberapa persamaan, tetapi perbedaannya terlalu banyak dan besar, seperti:

Yoh 4:46-54                                                         Mat 8:5-13 / Luk 7:1-10

- pegawai istana                                                   - perwira

- yang sakit = anak                                               - yang sakit = hamba

- Yesus ada di Kana                                            - Yesus ada di Kapernaum

- orang itu dicela imannya                                   - orang itu dipuji imannya

- Yesus diminta datang                                        - Yesus tidak perlu datang

- penyakitnya = demam                                       - penyakitnya = lumpuh

2)   Ay 47:

a)   Orang itu meminta Yesus datang.

Bahwa orang itu mau datang dari Kapernaum ke Kana untuk menemui Yesus menunjukkan bahwa ia percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan anaknya. Tetapi bahwa dalam ay 47 ia meminta Yesus datang (dan diulang lagi dalam ay 49) menunjukkan bahwa imannya agak kurang.

Permintaannya ini menunjukkan bahwa:

·        ia percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan hanya kalau Ia datang. Ini berbeda sekali dengan perwira yang percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan dari jarak jauh (Mat 8:8-9 / Luk 7:6-8).

·        ia membatasi cara Tuhan menyembuhkan / menjawab doanya. Ini tentu saja merupakan sesuatu yang salah. Kalau saudara berdoa / meminta sesuatu kepada Tuhan, maka serahkanlah kepada Tuhan bagaimana caranya Ia mau mengabulkan doa saudara! Jangan sekali-kali mengatur / membatasi Tuhan.

b)   ‘meminta, supaya Ia datang’ (ay 47).

NIV: begged him to come (= memintaNya datang).

NASB: was requesting Him to come down (= memintaNya untuk turun / datang ke bawah). Ini terjemahan yang hurufiah!

Dikatakan ‘turun / datang ke bawah’ karena Kana memang lebih tinggi letaknya dari pada Kapernaum.

Ini menunjukkan bahwa hal-hal remeh seperti letak geografis, juga diperhatikan akurasi / ketepatannya oleh penulis Kitab Suci! Ini menunjukkan bahwa pandangan liberal, yang beranggapan bahwa Alki­tab bisa salah dalam hal-hal yang remeh (seperti sejarah, silsilah, letak geografis, dsb), adalah salah.

3)   Ay 48:

a)   Dalam ay 48 ini terlihat bahwa Yesus mengesampingkan kesalahan orang itu, dalam hal ia meminta Yesus datang / membatasi cara penyembuhan Yesus, tetapi Yesus membahas hal yang lebih besar, yaitu terlalu bersandar pada mujijat.

Penerapan:

Dalam memberitakan Injil / mengajar firman, kita harus mengesampingkan kesalahan kecil (untuk sementara), dan membahas lebih dulu kesalahan besar!

b)   Kata ‘kamu’ dalam bahasa Yunaninya ada dalam bentuk jamak, sehing­ga jelas bahwa kata-kata dalam ayat ini tidak dimaksudkan hanya untuk pegawai istana itu saja, tetapi untuk semua orang Yahudi, yang memang terkenal suka minta tanda, dan bahkan tidak mau percaya kalau tidak melihat tanda / mujijat (bdk. 1Kor 1:22).

Catatan:

Bahwa ia dikelompokkan dengan orang-orang Yahudi menun­jukkan bahwa ia juga adalah orang Yahudi.

c)   Dalam kata-kata ‘kamu tidak percaya’, kata ‘tidak’ itu menggunakan double negatives (= kata ‘tidak’ 2 x berturut-turut) yang menunjukkan penekanan dari kata ‘tidak’ tersebut. Karena ini bagian ini seharusnya diterjemahkan ‘kamu sekali-kali tidak akan percaya’.

Ini menunjukkan bahwa orang Yahudi secara mutlak menuntut tanda / mujijat. Kalau tidak ada tanda, secara mutlak mereka tidak mau percaya.

d)   Dengan demikian terlihat bahwa orang-orang Yahudi ini lebih brengsek dari orang-orang Samaria dalam Yoh 4, yang mau percaya hanya karena firman / tanpa mujijat (Yoh 4:41-42). Padahal orang Yahudi sangat memandang rendah orang Samaria.

Disini terlihat suatu peristiwa dimana orang yang memandang rendah orang lain, justru lebih rendah dari orang yang dia pandang rendah itu.

Penerapan:

Seringkali ada orang kristen yang memandang rendah orang kristen lain yang tidak terlalu mengerti Kitab Suci. Memang kalau orang kristen itu tidak mengerti Kitab Suci karena tidak mau belajar, maka jelas ia memang adalah orang kristen yang brengsek. Tetapi kalau ia tidak mengerti karena sikonnya memang tidak memung­kinkan (misalnya: orangnya sudah tua, orangnya bodoh / tidak berpen­didikan, gerejanya tidak mengajarkan Firman Tuhan dengan baik, dsb) maka bisa saja Tuhan tetap memberkati orang ini dengan iman dan semangat yang hebat. Kalau kita merendahkan orang seperti ini, mungkin sekali sebetulnya orang yang kita rendahkan itu justru lebih tinggi dari kita!

e)   ‘tanda dan mujijat’.

Kata ‘tanda’ dan kata ‘mujijat’ sebetulnya sama-sama menunjuk pada mujijat. Disebut ‘tanda’ kalau mujijat itu berfungsi untuk membuk­tikan / menandakan keilahian / kemesiasan Yesus.

4)   Ay 49:

a)   Orang ini tidak marah karena teguran Yesus,  padahal ia punya jabatan / pangkat yang tinggi.

Memang kalau dilihat dari Kitab Suci Indonesia yang menterjemahan ‘pegawai istana’, maka tidak kelihatan bahwa orang ini mempunyai jabatan / pangkat yang tringgi. Tetapi terjemahan Kitab Suci Indonesia ini sebetulnya salah / kurang tepat. Perhatikan terjemahan-terjemahan yang lain di bawah ini:

NIV/NASB: royal official (= pejabat kerajaan).

RSV: official (= pejabat).

KJV: nobleman (= bangsawan).

Tetapi sekalipun orang ini mempunyai jabatan tinggi, ia mau datang kepada Yesus, dan bahkan tidak marah waktu ditegur oleh Yesus. Ini menunjukkan kerendahan hatinya!

Penerapan:

·        Apakah saudara cukup rendah hati dalam menerima teguran? Atau sebaliknya, kesombongan saudara menyebabkan saudara mudah tersinggung / marah pada waktu menghadapi teguran / kritikan?

·        Khususnya kalau saudara adalah orang yang mempunyai jabatan / kedudukan tinggi, atau kalau saudara adalah seorang boss, maka hati-hatilah untuk tidak menjadi orang yang tidak mau menerima teguran! Kesombongan seperti ini hanya akan menghancurkan diri saudara sendiri.

b)   Orang ini bukan hanya tidak marah, tetapi ia juga tetap tekun dalam meminta.

c)   Tetapi dalam kata-katanya ini lagi-lagi ada kesalahan, karena secara implicit menunjukkan bahwa kalau anaknya sudah mati Yesus tidak berguna / tidak bisa apa-apa.

Penerapan:

Tidak ada problem yang sudah terlambat untuk bisa dibereskan oleh Tuhan.

5)   Ay 50-54:

a)   Yesus tidak memberi tanda, supaya orang itu menjadi percaya. Yesus juga tidak mau datang dan Ia hanya memberikan firman, dan firman itulah yang harus dipercaya oleh orang itu (ay 50  bdk. 1Kor 1:22- 23)!

Ini perlu untuk direnungkan oleh oang yang terus bersandar / tergila-gila pada mujijat! Ingat bahwa Tuhan tidak selalu menuruti keinginan seseorang akan mujijat! Ia menghendaki kita percaya sekalipun tidak melihat!

b)   Orang itu percaya pada kata-kata Yesus (ay 50b)!

Ini menunjukkan bahwa imannya bertumbuh!

c)   Yesus mengabulkan keinginan orang itu, tetapi tidak dengan cara seperti yang diharapkannya (bdk. 2Raja-raja 5:10-12,14).

Tetapi perhatikan bahwa cara yang dipakai oleh Yesus ini justru lebih baik dari yang ia harapkan. Kalau Yesus menuruti keinginan orang itu dan lalu pergi ke Kapernaum, maka membutuhkan beberapa jam barulah anak itu bisa disembuhkan. Tetapi dengan tidak mau datang, Yesus menyembuhkan dari jarak jauh, pada saat itu juga.

d)   ‘kemarin siang pukul satu’ (ay 52b).

Terjemahan hurufiah: Yesterday at seventh hour (= kemarin pada jam ketujuh).

Disini lagi-lagi diperdebatkan apakah Yohanes menggunakan jam Romawi atau Yahudi. Kalau digunakan jam Romawi, ini adalah pukul 7 malam sedangkan kalau digunakan jam Yahudi, ini adalah pukul 1 siang.

William Hendriksen menyetujui jam Romawi dengan alasan: Kalau penyembuhan itu terjadi pada pukul 1 siang, maka tidak mungkin besoknya ia belum sampai ke Kapernaum, yang jaraknya dari Cana hanya sekitar 16-20 mil (ingat bahwa ia adalah seorang pejabat, sehingga tidak mungkin jalan kaki). Kalau penyembuhan ini terjadi pada pukul 7 malam, karena sudah terlalu malam, besok paginya barulah ia pulang ke Kapernaum. Jadi ini lebih cocok.

e)   Ay 53:

Ia menjadi percaya, dan juga seluruh keluarganya. Dalam ay 50 ia sudah percaya kepada firman yang Yesus ucapkan, sekarang ia dan keluarganya percaya kepada Yesusnya sendiri.

 

Barnes’ Notes: “Here the sickness of the son resulted in the faith of all the family. God often takes away earthly blessings for a time that he may impart rich spiritual mercies” (= disini penyakit dari anak itu menghasilkan iman dalam seluruh keluarga. Allah sering mengam­bil berkat duniawi untuk sementara supaya Ia bisa memberikan belas kasihan rohani yang kaya).

f)    Ay 54: ini tanda ke 2.

Tanda pertama - air menjadi anggur (ay 46  Yoh 2:1-11) - ini menun­jukkan kuasa Yesus atas alam / nature.

Tanda kedua - penyembuhan jarak jauh - ini menunjukkan bahwa jarak tidak menghalangi kuasaNya.



-AMIN-


e-mail us at [email protected]