oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
YOHANES 1:35-42
Ay 35-37:
1)
Yohanes Pembaptis mengajar / memberitakan Injil sedemikian rupa sehingga 2 orang
muridnya meninggalkan dia dan mengikut Kristus.
· seorang
hamba Tuhan harus mengajar yang benar, sekalipun hal yang benar itu bisa
menyebabkan jemaatnya berkurang.
Tetapi jaman ini banyak ‘hamba Tuhan’ yang hanya mau
mengajarkan hal-hal yang menguntungkan dirinya / gerejanya.
Misalnya: pendeta yang mengajar jemaatnya untuk setia kepada gereja
(bukan kepada Kristus / Firman Tuhan). Ini adalah ‘hamba Tuhan’ yang tidak
melayani Tuhan, tetapi melayani dirinya / gerejanya sendiri.
· Yohanes
Pembaptis tadinya diikuti, sekarang ditinggalkan. Tadinya dinomer-satukan,
sekarang dinomer-duakan. Ini adalah sesuatu yang berat, tetapi ia tetap mau
menerimanya!
William Barclay: “There is no harder task
than to take the second place when once the first place was enjoyed”
(= tidak ada tugas yang lebih berat dari pada mengambil tempat kedua padahal
sudah pernah menikmati tempat pertama).
Penerapan:
* kalau
saudara sudah pernah menjabat sebagai ketua, maukah saudara menjabat sebagai
penulis, bendahara, atau jabatan yang lebih rendah lagi?
* kalau
saudara adalah guru sekolah minggu yang senior, dan lalu muncul guru yunior yang
lebih bagus dari saudara, maukah saudara menduduki ‘tempat kedua’?
2)
Pemberitaan Injil yang dilakukan di sini (ay 36) boleh dikatakan sama saja
dengan yang ia lakukan dalam ay 29! Memang kalau kita memberitakan Injil
kita tidak boleh bosan-bosannya untuk memberitakan ‘yang itu-itu’ saja!
Jangan coba-coba untuk mengubah inti Injil, supaya menjadi lebih menarik dsb.
Misalnya mengganti inti Injil itu dengan filsafat atau dengan ajaran yang
menekankan Yesus sebagai Dokter, Pemberi kekayaan dsb. Ini menjadi Injil yang
lain / Injil yang berbeda (bdk. Gal 1:6-9 dimana Paulus berkata:
‘Terkutuklah mereka yang memberitakan Injil yang lain / berbeda’).
Kalau saudara memberitakan Injil kepada orang intelek, apakah
saudara mengubah Injil dan menyesuaikannya dengan kepandaian orang itu, supaya
tidak kelihatan tolol? Ingat bahwa Paulus berkata bahwa ‘Allah berkenan
menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil’
(1Kor 1:21). Karena itu, jangan mengubah Injil!
3)
Dua murid ini meninggalkan Yohanes Pembaptis dan mengikut Yesus.
a)
Dua orang ini, yang satu adalah Andreas (ay 40a) yang lalu mengajak
saudaranya (Simon) untuk ikut Yesus, sedangkan yang satunya lagi, besar
kemungkinannya, adalah rasul Yohanes sendiri (ingat bahwa rasul ini selalu
cenderung untuk menyembunyikan identitas dirinya).
Catatan: Ay 35-42
ini terjadi sebelum Mat 4:18-22 dimana Petrus, Andreas, Yohanes, dan
Yakobus dipanggil untuk menjadi murid permanen.
b)
Mereka tidak fanatik terhadap Yohanes Pembaptis, sehingga mereka meninggalkan
Yohanes Pembaptis dan lalu mengikut Yesus.
Penerapan:
Hati-hatilah terhadap kefanatikan terhadap gereja / pendeta /
aliran tertentu, karena kefanatikan tersebut bisa menjadi penghalang bagi
saudara untuk mengikut Yesus dan mendapat keselamatan!
Ay 38-39:
1)
Yesus bertanya: ‘Apakah yang kamu cari?’.
a)
Ini menunjukkan bahwa Yesus mau mengambil inisiatif! Dua orang itu mungkin
sungkan / malu untuk memulai pembicaraan, dan karena itu Yesuslah yang memulai
pembicaraan.
Ini menunjukkan bahwa kalau ada orang yang mencari Allah, maka ia
tak perlu kuatir Allahnya akan jual mahal! Lihat juga ay 39a yang lagi-lagi
menunjukkan bahwa Yesus tidak jual mahal! Bandingkan juga dengan Luk 15:20
yang menunjukkan sikap bapa terhadap anak bungsu yang kembali.
Catatan:
perlu saudara ingat bahwa manusia sendiri tidak mungkin mencari Allah (Ro 3:11b),
sehingga kalau ada orang bisa mencari Allah, itu pasti disebabkan oleh pekerjaan
Allah di dalam diri orang itu. Ini menunjukkan bahwa Allah sudah terlebih dulu
mencari orang itu, dan karenanya tidak mungkin Allah lalu jual mahal ketika
orang itu mencari Dia!
b)
Pertanyaan Yesus ini merupakan pertanyaan yang vital bagi setiap orang,
khususnya orang kristen!
· ada
orang yang menjadi kristen hanya supaya kalau ia mati ada upacara penguburan,
dan ia bisa dikubur di kuburan kristen!
· ada
orang yang menjadi kristen supaya sembuh dari penyakit, supaya kaya, supaya
pekerjaannya sukses, dsb.
· ada
orang yang pergi ke gereja untuk mencari teman, pacar dsb.
· ada
orang yang pergi ke gereja dari pada nganggur!
· ada
orang yang pergi ke gereja untuk mencari Firman Tuhan. Ini bagus, tetapi masih
kurang! Karena seharusnya kita pergi ke gereja / menjadi kristen untuk mencari /
mendapatkan Tuhan sendiri!
Renungkan:
Apa yang saudara cari dengan menjadi orang kristen?
2)
‘Rabi (artinya: guru), dimanakah Engkau tinggal?’ (ay 38).
a)
Sebutan Rabi menunjukkan bahwa pengenalan mereka terhadap Yesus masih belum
memadai. Tetapi sekalipun demikian, tahap pengenalan ini penting sekali karena
ini menunjukkan bahwa mereka mau diajar oleh Yesus!
Penerapan:
Apakah saudara adalah orang yang mau diajar oleh Yesus? Pertanyaan
ini bisa diperjelas dengan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
· apakah
saudara senang membaca / belajar Firman Tuhan?
· apakah
saudara sering menolak (menyensor) ajaran Firman Tuhan dengan berbagai macam
alasan?
· apakah
saudara sering marah / jengkel pada waktu mendengar teguran Firman Tuhan?
b)
Adanya kata-kata ‘artinya: Guru’ yang diletakkan di dalam tanda kurung (bdk.
juga ay 41b,42b) menunjukkan bahwa rasul Yohanes menujukan kitabnya ini
untuk orang-orang non Yahudi, karena kalau ia menujukan kitabnya untuk
orang-orang Yahudi, sudah barang tentu kata ‘Rabi’ itu tidak perlu ia
terjemahkan.
c)
Pertanyaan ‘Dimanakah Engkau tinggal?’ menunjukkan bahwa dua orang ini punya
interest terhadap Yesus, ingin lebih dekat dan lebih kenal dengan Yesus. Ini
sama seperti seorang pemuda, kalau ada interest terhadap seorang gadis, pasti
menanyakan alamatnya, telponnya dsb.
Renungkan:
Apakah saudara ingin lebih dekat dengan Yesus, lebih kenal Yesus,
dsb?
3)
Ay 39:
a) ‘Waktu itu kira-kira pukul empat’.
NASB / NIV memberikan terjemahan yang hurufiah yaitu the tenth
hour (= jam yang ke sepuluh).
· Perhitungan
hari orang Yahudi dimulai pada pk 6, tetapi perhitungan hari orang Romawi
dimulai pk 12 (seperti kita sekarang).
Jadi, kalau digunakan perhitungan Yahudi maka saat itu adalah pk 4
sore, tetapi kalau digunakan perhitungan Romawi maka saat itu adalah pk 10 pagi.
William Hendriksen memilih perhitungan Romawi dengan alasan:
* kalau
saat itu sudah pk 4 sore, tidak mungkin dikatakan ‘hari itu mereka
tinggal bersama-sama dengan Dia’ (NIV: spent that day with Him),
tetapi akan dikatakan ‘malam itu mereka tinggal bersama-sama dengan
Dia’ (spent that evening with Him).
* Yohanes
selalu menggunakan perhitungan Romawi:
-Yoh 19:14 - ‘the sixth hour’ = pk 6 pagi.
-Yoh 4:6 - ‘the sixth hour’ = pk 6 sore.
-Yoh 4:52 - ‘the seventh hour’ = pk 7 malam.
(Catatan: dalam ayat-ayat ini Kitab Suci Indonesia menggunakan
perhitungan Yahudi!).
· Saat
ini boleh dikatakan merupakan saat pertobatan rasul Yohanes, atau juga saat
yang mengubah seluruh hidupnya. Karena itu ia ingat saat itu sampai pada jamnya!
Memang tidak setiap orang kristen bisa tahu dengan persis kapan ia
bertobat dan menerima Kristus. Ada orang yang tahu-tahu mendapati bahwa dirinya
telah percaya, tetapi ia tak tahu persis kapan terjadinya hal tersebut. Mungkin
ia hanya tahu bulannya, atau bahkan hanya tahunnya.
b)
Dua orang ini, karena memang ada interest terhadap Yesus, mau tinggal dengan
Yesus. Ini menunjukkan mereka mau berkorban untuk bisa lebih kenal dengan Yesus!
Penerapan:
· bandingkan
dengan orang yang tidak mau datang ke gereja yang ia sendiri anggap baik karena
jaraknya terlalu jauh, dan lalu memilih gereja jelek yang dekat dengan rumahnya!
· apa
yang mau saudara korbankan untuk bisa mengenal Yesus lebih baik? Waktu, tenaga,
uang, pekerjaan?
Ay 40-42:
1)
Andreas membawa saudaranya (Simon) kepada Yesus.
a)
Dalam Injil Yohanes, setiap kali kita bertemu dengan Andreas, ia membawa orang
datang kepada Yesus (ay 41-42 6:8 12:22).
Apakah saudara juga dikenal sebagai orang yang suka membawa orang
kepada Yesus? Jangan menjadi orang kristen yang dikenal sebagai orang yang suka
mengajak ke bioskop, berolah raga, piknik, dsb, tetapi tidak pernah mengajak
orang datang kepada Yesus!
b) ‘Andreas mula-mula bertemu dengan Simon,
saudaranya’.
Tentang kata yang diterjemahkan ‘mula-mula’ ini ada perbedaan
manuscript:
· ada
manuscript yang menuliskan sebagai adjective (= kata sifat), yaitu
PROTOS, sehingga terjemahannya menjadi “He, as the first, found his own
brother Simon” (= ia adalah yang pertama menemukan saudaranya Simon).
Catatan: di sini kata first (= pertama) menerangkan kata he
(= ia).
· ada
manuscript yang menuliskan sebagai adverb (= kata keterangan), yaitu
PROTON, sehingga terjemahannya menjadi “He first found his own brother
Simon” (= ia mula-mula / pertama-tama menemukan saudaranya Simon).
Catatan: di sini kata first (= pertama) menerangkan kata found
(= menemukan).
Ini menimbulkan bermacam-macam penafsiran tentang arti kalimat ini:
¨ Andreas mencari Simon, dan Yohanes mencari Yakobus, tetapi Andreas
menemukan Simon lebih dulu.
¨ Baik Andreas maupun Yohanes mencari Simon, tetapi Andreas
menemukan Simon lebih dulu.
¨ Pertama-tama Andreas menemukan Simon, setelah itu ia
menemukan orang-orang lain.
¨ Ini adalah hal yang pertama dilakukan oleh Andreas.
NIV: the first thing Andrew did was to find his brother Simon
(= hal yang pertama-tama dilakukan oleh Andreas adalah menemukan Simon).
Saya paling setuju dengan arti yang ke 4 ini, karena rasanya paling
natural. Dan kalau ini benar, maka ini menunjukkan bahwa setelah Andreas
menemukan Kristus, maka hal yang pertama-tama ia lakukan adalah menyelamatkan
saudaranya. Bandingkan dengan banyak orang kristen (mungkin termasuk saudara!)
yang sudah lama diselamatkan, tetapi belum pernah berusaha membawa orang-orang
yang mereka cintai untuk datang kepada Tuhan!
c)
Andreas baru mengerti sedikit sekali, tetapi ia menggunakan pengertian yang
sedikit itu untuk mengajak saudaranya datang kepada Kristus.
Calvin: “Andrew
has scarcely a spark, and yet, by means of it, he enlightens his brother. Woe
to our indolence, therefore, if we do not, after having been fully enlightened,
endeavour to make others partakers of the same grace”
(= Andreas baru mendapatkan suatu letikan api, tetapi ia menggunakannya untuk
menerangi saudaranya. Celakalah kemalasan / kelambanan kita, kalau setelah kita
diterangi sepenuhnya, kita tidak berusaha supaya orang-orang lain ikut
merasakan kasih karunia yang sama).
d) ‘Kami telah menemukan Mesias’.
Kata yang diterjemahkan ‘kami telah menemukan’, dalam bahasa
Yunani adalah HEUREKAMEN (bandingkan dengan kata HEUREKA dari Archimedes!).
Karena Andreas telah menemukan Kristus, maka ia ingin membagikan
hal itu dengan orang lain. Ada banyak ‘orang kristen’ yang tak pernah ingin
membagikan Kristus dengan orang lain, karena mereka sendiri belum pernah
sungguh-sungguh menemukan Kristus! Apakah saudara adalah orang yang seperti itu?
Di sini Andreas memberitakan Injil dengan cara menceritakan pertobatannya!
Sebetulnya ini adalah cara memberitakan Injil yang paling gampang, karena kita
hanya perlu menceritakan tentang pertobatan diri kita sendiri! Tetapi aneh,
mayoritas orang kristen tidak pernah berani men-sharing-kan
pertobatannya! Bagaimana dengan saudara? Maukah saudara belajar untuk men-sharing-kan
pertobatan saudara?
2)
Ay 42:
a) ‘Simon, anak Yohanes’ (bdk. Yoh 21:15,16,17).
Tetapi dalam Mat 16:17 disebuitkan sebagai ‘Simon bin
Yunus’.
Apakah 2 bagian ini bertentangan? Sebetulnya tidak, karena dalam
Mat 16:17 itu kata yang diterjemahkan ‘bin Yunus’ adalah BARIONA, dimana
kata BAR berarti ‘bin’ (= anak dari), sedangkan kata IONA merupakan
singkatan nama Yohanes, ayah Simon.
b) Kefas (bahasa Aramaic) = Petrus (bahasa Yunani) = rock
(= batu karang).
Yesus pasti tahu bahwa Petrus adalah orang yang plin-plan (bdk. ay 47
dimana Ia tahu tentang Natanael), tetapi Ia toh memberinya nama yang berarti
‘batu karang’!
Calvin: “I
look upon it as a prediction, not only because Christ foresaw the future
stedfastness of faith in Peter, but because he foretold what he would give to
him” (= saya melihat ini sebagai suatu
ramalan, bukan hanya karena Kristus melihat lebih dulu kesetiaan / keteguhan
iman Petrus, tetapi karena Ia menyatakan lebih dulu apa yang akan Ia berikan
kepadanya).
Penerapan:
Kalau Petrus yang plin plan bisa menjadi orang yang imannya seteguh
batu karang, dan kalau Yohanes yang dahulunya diberi gelar ‘anak guruh’
(yang jelas menunjukkan bahwa ia adalah seorang pemarah / pemberang) bisa
menjadi rasul yang penuh kasih, maka tidak ada alasan bagi kita untuk
‘mempertahankan’ kelemahan kita!
-AMIN-
e-mail us at [email protected]