Eksposisi Injil Yohanes

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


YOHANES 1:1-2

1)   ‘Pada mulanya adalah Firman’ (ay 1).

a)   Kata Yunani untuk ‘Firman’ adalah LOGOS [Inggris: Word (= kata); Calvin: speech (= ucapan)].

Ada juga yang berpendapat bahwa kata LOGOS ini tidak boleh diterjemahkan, karena ini merupakan sebuah nama bagi Yesus (sama halnya dengan kata ‘Yesus’, atau ‘Kristus’, yang juga tidak diterjemahkan).

b)   Ay 1,14 jelas menunjukkan bahwa Firman itu adalah Yesus.

Ini tidak menunjuk kepada manusia Yesus, tetapi kepada Yesus sebagai Anak Allah!

Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari berhubung dengan sebutan ‘Firman’ bagi Yesus:

·        Kata ‘Firman’ hanya menunjuk kepada Yesus dalam Yoh 1:1,14  1Yoh 1:1  Wah 19:13 (Catatan: ada yang berpendapat bahwa Luk 1:2 juga termasuk, tetapi saya tidak sependapat dengan ini).

Dalam bagian-bagian Kitab Suci yang lain, kata ‘Firman’ menunjuk pada kata-kata Allah, dan tidak menunjuk kepada Yesus!

Contoh: Kej 1:3 banyak diartikan secara salah dengan mengartikan bahwa ‘firman’ adalah Yesus, tetapi sebetulnya kata ‘firman’ disana hanya menunjuk pada kata-kata Allah.

·        Mengapa Yesus disebut ‘Firman / Word’?

*        karena ‘Word / Kata’ berfungsi untuk menyatakan diri kita, pikiran kita, kehendak kita, dan apa yang ada dalam diri kita kepada orang lain. Yesus disebut ‘Word / Kata’, karena Ia menyatakan Allah, pikiran Allah, kehendak Allah kepada kita (bdk. ay 18  Mat 11:27  Ibr 1:1).

*        karena Yesus merupakan subyek utama dalam Kitab Suci, yang merupakan Firman yang tertulis.

·        Bahwa Yesus disebut ‘Firman’, tidak berarti bahwa Kitab Suci bukanlah Firman!

Ada orang-orang Liberal yang mengatakan bahwa Firman yang sesungguhnya adalah Yesus, bukan sebuah buku (Alkitab)!

Hati-hatilah terhadap orang-orang Liberal seperti itu, yang sea­kan-akan meninggikan Yesus, tetapi pada saat yang sama merendah­kan Kitab Suci! Adalah sesuatu yang omong kosong bahwa kita bisa meninggikan Yesus tetapi merendahkan kata-kataNya yang tertulis dalam Kitab Suci!

Perhatikan komentar John Murray tentang E.J. Young (seorang yang mati-matian membela otoritas Kitab Suci sebagai Firman Tuhan) sebagai berikut:

“He knew nothing of an antithesis between devotion to the Lord and devotion to the Bible. He revered the Bible because he revered the Author” (= ia tidak mengenal pertentangan antara kesetiaan / pembaktian diri terhadap Tuhan dan kesetiaan / pembaktian diri terhadap Alkitab. Ia menghormati Alkitab karena ia menghormati Pengarangnya).

c)   Kata-kata ‘Pada mulanya’ (ay 1) menunjuk pada kekekalan.

Jadi ay 1 ini menunjukkan kekekalan dari Yesus; Ia sudah ada sebelum inkarnasi (yang dibicarakan dalam ay 14), bahkan sudah ada sebelum penciptaan (yang dibicarakan dalam ay 3).

2)   ‘Firman itu bersama-sama dengan Allah’ (ay 1).

Ada 3 hal yang diajarkan oleh bagian ini:

a)   Yesus sebelum inkarnasi sudahlah merupakan seorang pribadi.

Kata-kata yang diterjemahkan ‘bersama-sama dengan Allah’ dalam bahasa Yunaninya adalah PROS TON THEON, yang secara hurufiah berarti ‘berhadapan muka dengan Allah’, dan ini menunjukkan bahwa Yesus dan Allah adalah 2 pribadi yang berhadapan.

W. Robert Cook: “The phrase PROS TON THEON (with God) has the idea of ‘toward’ or ‘face-to-face with,’ giving the picture of two personal beings facing one another and engaging in intelligent discourse” [= Ungkapan PROS TON THEON (dengan Allah) mempunyai gagasan / ide tentang ‘kepada / terhadap’ atau ‘berhadapan muka dengan’, memberikan gambaran tentang 2 pribadi berhadapan satu dengan yang lain dan terlibat dalam percakapan yang cerdas / percakapan yang menggunakan pikiran] - ‘The Theology of John’, hal 49.

Ini sangat penting untuk diperhatikan, supaya kita tidak menganggap bahwa sebelum inkarnasi itu Yesus hanyalah ‘kata-kata Allah’!

b)   Ada hubungan intim / persekutuan yang indah antara Yesus / Firman dengan Allah. Ay 2 melanjutkan dengan menunjukkan bahwa hubungan intim / persekutuan yang indah itu sudah ada ‘pada mulanya’ (sejak kekal)! Bdk. Yoh 17:5,24.

Ini membuat kita makin mengerti, mengapa Yesus begitu menderita ketika Bapa meninggalkan Dia ketika Ia ada di kayu salib (Mat 27:46  bdk. Mat 26:37-38). Tetapi Yesus tetap rela mengalami semua ini (terpisah dari BapaNya) supaya saudara bisa dipersatukan dengan Allah!

c)   Ada pembedaan antara Yesus / Firman dengan Allah (Bapa).

·        Karena itu kita tidak boleh berkata bahwa Allah Bapa sama dengan Allah Anak! Mereka setingkat, dan mempunyai sifat-sifat yang sama, dan Mereka satu adanya, tetapi Allah Bapa tetap bukanlah Allah Anak.

 

·        Ini jelas menunjukkan salahnya Sabelianisme.

Ajaran Tritunggal yang benar mengatakan bahwa Allah itu mempun­yai satu hakekat / zat, tetapi 3 pribadi.

Sabelianisme mengajarkan bahwa Allah Tritunggal itu hanya punya 1 pribadi, dengan 3 manifestasi / perwujudan. Jadi mereka berka­ta bahwa yang menjadi Anak, adalah Bapa sendiri. Demikian juga dengan yang turun pada hari Pentakosta! 3 manifestasi ini hanya bisa keluar secara bergantian, tidak bisa keluar bersama-sama.

Tetapi Yoh 1:1 mengatakan bahwa ‘Firman itu bersama-sama dengan Allah’, dan ini menunjukkan bahwa Yesus dan Bapa bisa ada pada waktu yang bersamaan! Jadi jelaslah bahwa Sabelianisme itu merupakan ajaran yang salah / sesat, dan harus ditentang!

Karena ada orang yang mempertanyakan: mengapa doktrin Allah Tritunggal ini menggunakan istilah ‘zat’ dan ‘pribadi’ yang tidak ada dalam Kitab Suci, maka Calvin memberikan jawab sebagai berikut:

“And yet the ancient writers of the Church were excusable, when, finding that they could not in any other way maintain sound and pure doctrine in opposition to the perplexed and ambiguous phraseology of the heretics, they were compelled to invent some words, which after all had no other meaning than what is taught in the Scriptures. They said that there are three Hypostases, or Subsistences, or Persons, in the one and simple essence of God” (= dan penulis-penulis kuno dari gereja bisa dimaafkan / dibenarkan, karena pada waktu mereka melihat bahwa tidak ada jalan lain untuk mempertahankan doktrin yang sehat dan murni untuk menentang penyusunan kata yang membingungkan dan berarti dua dari orang-orang sesat, maka mereka terpaksa menciptakan bebera­pa kata-kata, yang sebetulnya tidak mempunyai arti lain dari pada apa yang diajarkan dalam Kitab Suci. Mereka berkata bahwa ada tiga pribadi dalam hakekat Allah yang satu dan sederhana).

Sekalipun Bapa, Yesus / Anak, dan Roh Kudus adalah 3 pribadi yang berbeda, tetapi kita tetap mempunyai hanya satu Allah, bukan 3 Allah. Tetapi kita bukan mempunyai Allah yang tunggal secara mutlak, karena Allah yang satu itu mempunyai 3 pribadi.

Gregory Nazianzus mengatakan:

“I cannot think on the one without quickly being encircled by the splendor of the three; nor can I discern the three without being straightway carried back to the one” (= Saya tidak bisa berpikir tentang yang satu tanpa sece­patnya dikelilingi oleh kemegahan / kemuliaan dari  yang tiga; dan saya juga tidak bisa melihat pada yang tiga tanpa langsung dibawa kembali kepada yang satu).

3)   ‘Firman itu adalah Allah’ (ay 1).

Tadi Yohanes membedakan Yesus / Firman dari Allah. Maka sekarang, supaya Yesus / Firman itu tidak dianggap sebagai sesuatu / seseorang yang lebih rendah dari Allah, Yohanes lalu menambahkan bahwa ‘Firman itu adalah Allah’!

Ayat ini menunjukkan secara jelas bahwa Yesus adalah Allah, tetapi ayat ini justru bisa dipakai oleh orang-orang Saksi Yehovah untuk menunjukkan bahwa Yesus lebih rendah dari Allah.

Serangan Saksi Yehovah:

Mereka menggunakan Yoh 1:1 dalam bahasa Inggris yang berbunyi seba­gai berikut: “In the beginning was the Word, and the Word was with (the) God, and the Word was God”.

Mereka mengatakan bahwa kata ‘God’ yang pertama mempunyai definite article (dalam bahasa Inggris biasanya diterjemahkan sebagai ‘the’), dan ini menurut mereka betul-betul menunjuk kepada Allah / Yehovah. Tetapi kata ‘God’ yang kedua tidak mempunyai definite article dan karena itu seharusnya diterjemahkan sebagai ‘a god’ (= suatu allah), dan ini menunjukkan bahwa Yesus adalah allah kecil!

Jawaban terhadap serangan Saksi Yehovah ini:

a)   Terjemahan yang benar memang adalah ‘the Word was God’ (= Firman itu adalah Allah).

b)   Dalam Tit 2:13 dan Ibr 1:8, Yesus disebut Allah dan dalam kedua ayat itu dalam bahasa Yunaninya kata ‘Allah’ itu menggunakan definite article (Tit 2:13 - TOU THEOU; Ibr 1:8 - HO THEOS; dimana kata TOU dan HO adalah definite article). Karena itu jelaslah bahwa kata itu tidak boleh diterjemahkan a god.

Kalau Yoh 1:1 ini diterjemahkan the Word was a god, maka ini akan bertentangan dengan Tit 2:13 dan Ibr 1:8.

Kalau saudara sudah mengetahui bahwa Yesus adalah Allah, bagaimana sikap saudara terhadapNya? Maukah saudara mencari Dia, mengasihi Dia, mentaati Dia, melayani Dia, meninggikan / memuliakan Dia, dan mengutamakan Dia di atas segala sesuatu?


-AMIN-


e-mail us at [email protected]