Eksposisi Injil Yohanes

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


YOHANES 15:18-27

Ay 18: “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu”.

1)   ‘Jikalau dunia membenci kamu’.

Ada yang memulai perikop ini dari ay 17, dan lalu mengatakan bahwa sekalipun di dalam gereja orang kristen saling mengasihi, sebagai wujud ketaatan terhadap perintah Kristus dalam ay 17, tetapi dari luar gereja dunia akan membenci orang kristen.

Calvin: “the Gospel cannot be published without instantly driving the world to rage. Consequently, it will never be possible for godly teachers to avoid the hatred of the world. Christ gives them early information of this, that they may not be instances of what usually happens to raw recruits, who, from want of experience, are valiant before they have seen their enemies, but who tremble as soon as the battle is commenced” (= Injil tidak bisa dipublikasikan tanpa langsung membuat dunia menjadi marah. Akibatnya, tidak akan pernah mungkin bagi pengajar-pengajar yang saleh untuk menghindari kebencian dunia. Kristus memberikan mereka informasi dini tentang hal ini, supaya mereka tidak menjadi contoh tentang apa yang biasanya terjadi pada orang baru, yang karena tidak berpengalaman, bersikap berani sebelum mereka melihat musuh-musuh mereka, tetapi lalu gemetar begitu pertempuran dimulai) - hal 123.

2)   ‘ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu’.

Pada waktu dibenci oleh dunia mereka harus mengingat bahwa Yesus telah lebih dulu dibenci. Dengan mengingat seperti ini, kita merasakan bahwa Yesus ada di pihak kita.

Ay 19: “Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu”.

1)   ‘Sekiranya kamu dari dunia, tentu dunia mengasihi kamu sebagai miliknya’.

Calvin berkata bahwa ini tidak berarti bahwa orang dunia tidak pernah membenci satu sama lain. Tetapi mereka bukannya membenci sesama mereka karena adanya sesuatu dari Allah dalam diri orang itu. Ini berbeda dengan kalau mereka membenci orang kristen; itu disebabkan karena adanya sesuatu dari Allah dalam diri orang kristen itu.

2)   ‘Tetapi karena kamu bukan dari dunia’.

Tentu saja dahulu mereka ‘dari dunia’, tetapi sekarang tidak lagi.

3)   ‘melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia’.

Thomas Whitelaw: “Christ intends not to distinguish His disciples, from others who have not been chosen, but only to contrast them with the world out of which they have been chosen. The doctrine of a divine predestination to eternal life, though true, is not here alluded to by Christ” (= Kristus tidak bermaksud untuk membedakan murid-muridNya dari orang-orang lain yang tidak dipilih, tetapi hanya mengontraskan mereka dengan dunia dari mana mereka telah dipilih. Doktrin tentang predestinasi ilahi pada hidup kekal, sekalipun benar, tidak disinggung di sini oleh Kristus) - hal 330.

Hendriksen juga mengatakan bahwa pemilihan yang Yesus maksudkan di sini tidak menunjuk pada predestinasi, tetapi pada waktu secara langsung atau tak langsung (Misalnya: melalui Yohanes Pembaptis) mereka dipanggil untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tetapi ia lalu menambahkan kata-kata ini:

“The act which took place in time was based upon an act which occurred in eternity” (= Tindakan yang terjadi dalam waktu didasarkan pada tindakan yang terjadi dalam kekekalan) - hal 311.

4)   ‘sebab itulah dunia membenci kamu’.

Barnes’ Notes: “A Christian may esteem it as one evidence of his piety that he is hated by wicked men” (= Seorang Kristen boleh menilainya / menganggapnya sebagai satu bukti kesalehannya jika ia dibenci oleh orang-orang jahat) - hal 340.

A. T. Robertson: “Does the world hate us? If not, why not? Has the world become more Christian or Christians more worldly?” (= Apakah dunia membenci kita? Jika tidak, mengapa tidak? Apakah dunia telah menjadi lebih kristen, atau orang-orang kristen telah menjadi lebih duniawi?) - hal 262.

Charles Haddon Spurgeon: “The world is not your friend. If you are, then you are not God’s friend, for he who is the friend of the world is the enemy of God” (= Dunia bukanlah sahabatmu. Jika dunia adalah sahabatmu, maka engkau bukanlah sahabat Allah, karena ia yang adalah sahabat dunia adalah musuh Allah) - ‘Morning and Evening’, May 3, morning.

Bdk. Yak 4:4 - “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah”.

Leon Morris (Tyndale) tentang Luk 6:26: “It is a danger when all men speak well of you, for this can scarcely happen apart from sacrifice of principle” (= Merupakan sesuatu yang berbahaya kalau semua orang memuji / berbicara baik tentang kamu, karena ini hampir tidak mungkin terjadi terpisah dari pengorbanan prinsip).

William Hendriksen (tentang Luk 6:26): “When everybody speaks well of you it must be that you are a deceitful, servile flatterer” (= Kalau setiap orang berbicara baik tentang kamu / memuji kamu, itu pasti karena kamu adalah seorang penjilat yang mau merendahkan diri dan bersifat penipu).

Tetapi William Hendriksen juga memberikan tambahan yang penting untuk menjaga keseimbangan. Ia berkata:

“If a person is unpopular, he should ask himself, ‘Is this because I am loyal to my Lord ... or is it because I have failed to reveal a Christlike character?’” (= Jika seseorang tidak populer, ia harus bertanya kepada dirinya sendiri: ‘Apakah ini disebabkan karena aku setia kepada Tuhanku ... atau apakah ini disebabkan karena aku telah gagal untuk menyatakan karakter yang menyerupai Kristus?’).

Kata-kata Hendriksen ini memang benar, karena adalah mungkin bahwa kita dibenci karena memang kehidupan kita jahat.

Ay 20: “Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu”.

1)   ‘Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya’.

Bandingkan dengan Mat 10:24 atau Yoh 13:16 dimana Ia telah mengatakan hal seperti ini. Dalam Yoh 13:16 penekanannya adalah kerendahan hati tetapi dalam Mat 10:24 penekanannya sama dengan di sini yaitu dalam hal dianiaya oleh dunia.

2)   ‘Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firmanKu, mereka juga akan menuruti perkataanmu’.

Calvin berkata bahwa tidak ada hal yang memberikan ketidaksenangan yang lebih besar bagi orang saleh dari pada ketika Firman Tuhan yang mereka sampaikan ditolak / tidak dihargai oleh manusia. Tetapi, Calvin melanjutkan, pada saat kita ingat bahwa hal itu juga dilakukan terhadap Yesus sendiri, maka kita tidak perlu merasa heran bahwa firman Allah tidak dihormati di antara manusia. Bagi saudara-saudara yang ditolak dalam pemberitaan Firman Tuhan, biarlah ini menjadi penghiburan dan sekaligus memberikan ketekunan untuk terus memberitakan Firman Tuhan.

Ay 21: “Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena namaKu, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku”.

1)   ‘Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena namaKu’.

Kata-kata ‘karena namaKu’ menunjukkan bahwa penganiayaan ini terjadi bukan karena orang kristennya berbuat dosa, tetapi justru karena orang kristennya mentaati Tuhan atau karena orang kristennya bersaksi / memberitakan Injil / Firman Tuhan.

2)   ‘sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku’.

a)     Calvin mengatakan bahwa kebutaan dan ketidak-tahuan tentang Allahlah yang menyebabkan dunia memusuhi Kristus, yang diutus oleh Allah. Sekalipun mereka mempunyai agama, dan mengaku mengenal Allah, tetapi Kristus berkata bahwa mereka tidak mengenal Allah.

b)     Juga Calvin menambahkan bahwa pada waktu hal seperti itu terjadi, kita bisa mendapatkan penghiburan, karena sementara dunia binasa dalam kebutaan mereka, Allah memberikan kita terang, sehingga bisa mengenal dan menerima Kristus.

c)      Bahwa dunia tidak mengenal Allah, tidak berarti bahwa mereka tidak bersalah. Kesalahannya dijelaskan dalam ay 22.

Ay 22: “Sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka!”.

1)   ‘Sekiranya Aku tidak datang kepada mereka dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa’.

a)   Calvin: “There are fanatics who reason inconclusively from this passage, that all who died before the coming of Christ died without faith, and remained in a state of doubt and suspense till Christ manifested himself to them; as if there were not many passages of Scripture which testify that their conscience alone was sufficient to condemn them” (= Ada orang-orang fanatik yang berargumentasi secara tidak meyakinkan dari text ini, bahwa semua orang yang mati sebelum kedatangan Kristus mati tanpa iman, dan tetap ada dalam keadaan meragukan dan bingung sampai Kristus menyatakan diriNya sendiri kepada mereka; seakan-akan tidak ada banyak text Kitab Suci yang bersaksi bahwa hati nurani mereka saja sudah cukup untuk mengecam / menghukum mereka) - hal 127. Bdk. Ro 2:12,14-15.

b)   Apa yang dimaksud dengan ‘mereka tentu tidak berdosa’? Yang dimaksud bukanlah bahwa mereka sama sekali tidak berdosa, karena ayat ini hanya berbicara tentang dosa penolakan terhadap Yesus.

Leon Morris (NICNT): “Jesus does not mean, of course, that the Jews would have been sinless had He not appeared. But He does mean that the sin of rejecting God as He really is would not have been imputed to them had they not had the revelation of God that was made through Him” (= Tentu saja Yesus tidak memaksudkan bahwa orang-orang Yahudi itu tidak berdosa andaikata Ia tidak muncul. Tetapi Ia memaksudkan bahwa dosa penolakan terhadap Allah tidak akan diperhitungkan kepada mereka andaikata mereka tidak mendapatkan wahyu Allah yang dibuat melaluiNya) - hal 680-681.

Barnes’ Notes: “This is evidently to be understood of the particular sin of persecuting and rejecting him” (= Ini jelas harus dimengerti tentang dosa khusus menganiaya dan menolakNya) - hal 340.

Memang, kalau tidak pernah mendengar ajaran tentang Yesus, tentu seseorang tidak bisa disalahkan kalau ia tidak menerima Yesus. Tetapi ia tetap bersalah dalam hal-hal lain.

2)   ‘Tetapi sekarang mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka’.

Karena dalam kenyataannya Yesus datang kepada mereka dan berkata-kata / mengajar mereka, maka orang-orang Yahudi itu tidak mempunyai dalih / alasan untuk dosa penolakan mereka terhadap Yesus.

Ay 23: “Barangsiapa membenci Aku, ia membenci juga BapaKu”.

Calvin: “This is a remarkable passage, which teaches us that no man can hate the doctrine of the Gospel without manifesting his impiety against God. There are many, indeed, who profess differently in words; for, though they abhor the Gospel, still they wish to be thought very good servants of God; but it is false, for a contempt of God is concealed within” (= Ini adalah text yang luar biasa / hebat, yang mengajar kita bahwa tidak ada orang bisa membenci doktrin Injil tanpa menyatakan kejahatannya terhadap Allah. Memang ada banyak orang yang mengaku dengan kata-kata secara berbeda; karena, sekalipun mereka jijik terhadap Injil, mereka tetap ingin dianggap sebagai pelayan-pelayan yang baik dari Allah; tetapi ini palsu / salah, karena kejijikan terhadap Allah tersembunyi di dalamnya) - hal 128.

Barnes’ Notes: “a rejection of himself is also a rejection of God. Such is the union between them, that no one can hate the one without also hating the other” (= suatu penolakan terhadapNya juga merupakan penolakan terhadap Allah. Begitulah kesatuan di antara Mereka, sehingga tidak seorangpun bisa membenci yang satu tanpa juga membenci yang lain) - hal 340.

Ay 24: “Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun BapaKu”.

 

1)   ‘Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka ... mereka tentu tidak berdosa’.

a)     Ini mirip dengan kata-kataNya dalam ay 22 di atas, tetapi kalau tadi dalam ay 22 Yesus berbicara tentang kata-kataNya / ajaranNya, maka sekarang Ia berbicara tentang pekerjaanNya / tanda-tanda / mujijat-mujijatNya.

b)     Yang dimaksud dengan ‘pekerjaan’ di sini adalah semua bukti yang Ia berikan untuk menunjukkan keilahianNya.

2)   ‘seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain’.

a)   Calvin mengatakan bahwa kata-kata ini hanya berarti bahwa Ia melakukan mujijat dengan kuasa, otoritas dan namaNya sendiri.

Calvin: “It is commonly objected, that he did not perform more miracles or greater miracles than Moses and the Prophets. The answer is well known, that Christ is more eminent in miracles in this respect, that he was not merely a minister, like the rest, but was strictly the Author of them; for he employed his own name, his own authority, and his own power, in performing miracles” (= Merupakan keberatan umum, bahwa Ia tidak melakukan mujijat yang lebih banyak atau lebih besar dari Musa dan nabi-nabi. Jawabannya sudah terkenal, bahwa Kristus lebih unggul dalam mujijat-mujijat dalam hal ini, yaitu bahwa Ia bukanlah semata-mata pelayan, seperti yang lain, tetapi secara strict / ketat merupakan Pencipta mujijat-mujijat itu; karena Ia menggunakan namaNya sendiri, otoritasNya sendiri, dan kuasaNya sendiri, dalam melakukan mujijat-mujijat) - hal 128-129.

b)   Tetapi banyak penafsir yang menafsirkan bahwa kata-kata ini juga menunjukkan bahwa Kristus melakukan mujijat-mujijat yang lebih banyak dan lebih hebat dari pada nabi / rasul yang lain.

Thomas Whitelaw: “Christ claims that His miracles were superior to any that had been performed by other heaven-sent prophets” (= Kristus mengclaim bahwa mujijat-mujijatNya lebih besar / unggul dari pada mujijat apapun yang pernah dilakukan oleh nabi-nabi utusan surga yang lain) - hal 331.

c)   Kata-kata ini harus dicamkan dalam menghadapi:

·        orang Kharismatik yang menafsirkan bahwa Yoh 14:12 berarti bahwa kita yang percaya bisa melakukan mujijat yang lebih banyak dan lebih besar dari Kristus.

·        orang Saksi Yehovah, yang kalau mendengar bahwa mujijat-mujijat Kristus membuktikan keilahianNya lalu berkata bahwa nabi-nabi dan rasul-rasul juga melakukan banyak mujijat, tetapi itu tidak membuktikan keilahian mereka.

3)   ‘Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun BapaKu’.

a)   Kenyataannya adalah bahwa Kristus telah melakukan banyak mujijat / tanda di hadapan mereka untuk membuktikan bahwa Ia adalah Mesias / Allah. Tetapi sekalipun mereka telah melihat semua ini, mereka tetap tidak percaya dan bahkan membenci Kristus. Dengan demikian mereka tidak mempunyai dalih bagi penolakan mereka.

b)   Kata-kata ‘mereka membenci baik Aku maupun BapaKu’, didasarkan pada kata-kataNya sendiri dalam ay 23.

Ay 25: “Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan”.

1)   ‘Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi’.

Lit: ‘Tetapi supaya firman yang telah tertulis dalam Taurat mereka digenapi’.

Jadi maksudnya, semua penolakan dan kebencian orang Yahudi itu terjadi supaya dengan demikian nubuat Firman Tuhan tergenapi. Ini menunjukkan adanya ketetapan tentang dosa. Perlu saudara ketahui bahwa Tuhan menubuatkan dosa, karena Ia telah lebih dahulu menetapkannya dalam rencanaNya.

A. T. Robertson: “The hatred of the Jews toward Jesus the promised Messiah (1:11) is ‘part of the mysterious purpose of God’” [= Kebencian orang-orang Yahudi terhadap Yesus, Mesias yang dijanjikan (1:11), merupakan ‘sebagian dari rencana misterius dari Allah’] - hal 263.

Thomas Whitelaw: “The rejection of Christ was not only inexcusable in itself, but it was from the standpoint of God inevitable. In hating Christ the world was unconsciously glorifying God by carrying out His divinely-made and fore-announced programme” (= Penolakan terhadap Kristus bukan hanya tidak termaafkan dalam dirinya sendiri, tetapi dari sudut pandang Allah itu tidak terhindarkan. Dengan membenci Kristus, dunia secara tak disadari memuliakan Allah dengan melaksanakan program ilahinya yang sudah diberitahukan lebih dahulu) - hal 331.

2)   ‘Mereka membenci Aku tanpa alasan’.

Kristus mengutip dari Maz 35:19 dan Maz 69:5 (dan mungkin juga dari Maz 109:3), dan menyatakan bahwa ayat itu tergenapi dalam diriNya.

Barnes’ Notes: “Who has ever had any reason to hate the Lord Jesus? ... No one can give a reason for it that shall satisfy his own conscience; ... Yet no being on earth has ever been more hated, despised, or neglected; - and in every instance it has been ‘without a cause.’ Reader, do you hate him? If so, I ask you why? Wherein has he injured you? Or why should you think or speak reproachfully of the benevolent and pure Redeemer?” (= Siapa yang pernah mempunyai alasan untuk membenci Tuhan Yesus? ... Tidak ada orang yang bisa memberi alasan untuk itu yang akan memuaskan hati nuraninya sendiri; ... Tetapi tidak ada makhluk lain di bumi yang pernah lebih dibenci, dihina, atau diabaikan; - dan dalam setiap kejadian itu dilakukan ‘tanpa alasan’. Pembaca, apakah engkau membenciNya? Jika demikian, saya bertanya kepadamu, mengapa? Dimana Ia telah menyakitimu? Atau mengapa kamu harus berpikir atau berbicara secara mencela tentang Penebus yang penuh kebajikan dan murni itu?) - hal 341.

Ay 26-27: “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. (27) Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.’”.

 

1)   Kristus kembali berbicara tentang Roh Kudus. Mengapa dan apa hubungannya dengan ayat-ayat sebelum ini? Ada 2 kemungkinan:

a)     Pengajaran dan mujijat yang Yesus lakukan ‘tidak mempan’ terhadap orang Yahudi. Mereka bukannya bertobat, tetapi malah membenci Yesus. Karena itu Roh Kudus bersaksi melalui para murid untuk mempertobatkan orang-orang Yahudi itu (Clarke, hal 630).

b)     Di tengah-tengah serangan, kebencian, ejekan dari dunia terhadap murid-murid Kristus, ada pertolongan dari Roh Kudus, yang akan meneguhkan iman mereka.

Saya lebih condong pada penafsiran kedua ini, karena:

·        Ayat-ayat selanjutnya (Yoh 16:1-dst) tidak berbicara tentang murid-murid yang bersaksi, tetapi tentang murid-murid yang menderita penganiayaan.

·       

·        Alasan yang lain adalah bahwa di sini Roh Kudus kembali disebut dengan istilah PARAKLETOS, yang memang bisa diterjemahkan ‘Penghibur’. ‘Penghibur’ ini dibutuhkan oleh para murid pada waktu menderita penganiayaan.

Penerapan:

Mengingat bahwa Roh Kudus memang mempunyai fungsi untuk menghibur dan menguatkan kita pada saat menderita penganiayaan demi Kristus, maka pada saat kita mengalami penganiayaan / dibenci demi Kristus, kita harus banyak berdoa kepadaNya, supaya Ia menghibur dan menguatkan kita.

2)   ‘Kuutus’.

Bdk. 14:26 dimana Yesus berkata bahwa Bapalah yang mengutus Roh Kudus. Ini menunjukkan bahwa ada kesatuan hakekat antara Yesus dan Bapa.

Calvin: “it is Christ who sends the Spirit, ... Hence it appears how idle was the subtilty of the Greek, when they argued, on the ground of these words, that the Spirit does not proceed from the Son; for here Christ, according to his custom, mentions the Father, in order to raise our eyes to the contemplation of his Divinity” (= adalah Kristus yang mengirimkan / mengutus Roh, ... Karena itu kelihatan betapa tak berarti kelicinan / kelicikan dari orang Yunani, pada saat mereka berargumentasi, berdasarkan kata-kata ini, bahwa Roh tidak keluar dari Anak; karena di sini Kristus, sesuai dengan kebiasaanNya, menyebut Bapa, untuk mengangkat pandangan mata kita pada perenungan keilahianNya) - hal 131.

Catatan: yang dimaksud dengan ‘orang Yunani’ di sini , adalah ‘Gereja Orthodox Yunani’, yang mengatakan bahwa Roh Kudus hanya keluar dari Bapa, tidak dari Anak. Doktrin tersebut juga dianut oleh ‘Gereja Orthodox Syria’.

3)   ‘keluar dari Bapa’.

a)   Ada beberapa penafsir yang menganggap bahwa bagian ini hanya mempersoalkan misi Roh Kudus, bukan mempersoalkan apa yang terjadi dalam diri Allah Tritunggal (the eternal procession of the Holy Spirit). Tetapi ada banyak penafsir lain yang mengatakan bahwa bagian ini berbicara tentang apa yang terjadi di dalam Allah Tritunggal (OPERA AD INTRA).

b)   Dalam Kitab Suci tidak ada ayat yang secara explicit mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Anak. Yang ada hanyalah bagian ini yang secara explicit mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Bapa.

Ini menyebabkan gereja Orthodox Yunani / Syria menganggap bahwa Roh Kudus hanya keluar dari Bapa, tidak dari Anak. Tetapi gereja Katolik (dan Protestan) beranggapan bahwa Roh Kudus keluar dari Bapa dan Anak.

Dasarnya:

1.      Roh Kudus disebut sebagai Roh Allah / Roh Bapa (Ro 8:9  Mat 10:20) dan juga sebagai Roh Kristus / Roh Anak (Ro 8:9  Gal 4:6). Kata ‘Roh’ bisa diartikan sebagai ‘nafas’ dan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Ia keluar dari Bapa dan Anak.

2.      Yoh 15:26 & Yoh 14:26 mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Bapa dan diutus oleh Bapa.

3.      Yoh 15:26 dan 16:7 mengatakan bahwa Roh Kudus diutus oleh Anak.

4)   ‘Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi’.

a)   Dalam Kitab Suci Indonesia maupun NIV bagian awal dari ay 27 ini diterjemahkan sebagai kalimat perintah. Tetapi KJV, RSV, dan NASB menterjemahkannya ke dalam kalimat positif.

KJV: ‘And you also shall bear witness’ (= Dan kamu juga akan bersaksi).

Terjemahan yang berbeda ini disebabkan karena dalam bahasa Yunaninya memang bisa diterjemahkan sebagai kalimat perintah maupun kalimat positif.

b)   Setelah berkata bahwa Roh Kudus akan bersaksi tentang diriNya, Kristus lalu menambahkan bahwa para murid juga harus bersaksi. Mengapa? Karena Roh Kudus bersaksi melalui mulut / lidah mereka.

Calvin (hal 131) mengatakan bahwa ada orang-orang yang mengkhayalkan bahwa iman terbentuk hanya oleh pemberitaan Injil (tanpa pekerjaan Roh Kudus). Ia mengatakan bahwa orang-orang ini tidak mengerti secara cukup tentang kegelapan pikiran manusia. Sebaliknya, ada juga orang yang meremehkan pemberitaan Firman / Injil, dan menekankan wahyu dan ilham yang rahasia (dari Roh Kudus). Tetapi dalam ay 26-27 ini Kristus menggabungkan kedua hal itu (Roh Kudus dan Firman / Injil). Jadi sekalipun tidak akan ada iman tanpa pekerjaan Roh Kudus, kita tetap tidak boleh mencari penglihatan di awan-awan, tetapi kita harus mencari firman dan menundukkan diri padanya.

c)   Yesus mengatakan bahwa para murid harus bersaksi kepada dunia, padahal Ia baru mengatakan bahwa dunia akan memusuhi dan menganiaya mereka (ay 18-25). Jadi maksudnya: harus bersaksi sekalipun dimusuhi dan dianiaya.

5)   ‘karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku’.

Ini menunjukkan bahwa mereka memang merupakan saksi yang layak, karena mereka adalah saksi mata tentang Kristus (bdk. 1Yoh 1:1).


-AMIN-


e-mail us at [email protected]