Eksposisi
Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1)
Ay 11: penjaga-penjaga melaporkan hal itu kepada imam-imam kepala, bukan
kepada Pontius Pilatus, karena dalam 27:65 mereka diletakkan di bawah otoritas
imam-imam kepala itu.
2)
Ay 12-13:
a)
Ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa para penjaga itu menceritakan kalau
mereka melihat bahwa kubur itu kosong / mayat Yesus hilang (bdk. ay 2-4).
Jadi mereka bukan hanya melihat malaikat, tetapi juga melihat kosongnya kubur
Yesus!
b)
Mendengar cerita dari para penjaga kubur itu, maka tokoh-tokoh Yahudi itu tidak
pergi ke kubur Yesus untuk memeriksa kebenaran cerita mereka! Jelas bahwa secara
intelektual mereka percaya akan kebenaran cerita itu, tetapi mereka tetap tidak
mau percaya kepada Yesus! Sebaliknya, mereka menyuap para penjaga itu untuk
menyebarkan cerita dusta / ajaran sesat.
Tadi mereka menyebut Yesus sebagai ‘si Penyesat’ (27:63-64),
tetapi sekarang ternyata bahwa mereka sendirilah yang adalah penyesat!
c)
Pulpit Commentary: “If the
wicked give ‘large money’ to promote a lie, the good should not give small
money grudgingly to propagate the saving truth”
(= Jika orang jahat memberikan ‘uang besar / sejumlah besar uang’ untuk
mengembangkan suatu dusta, orang baik tidak seharusnya memberikan uang kecil /
sedikit uang dengan menggerutu untuk menyebarkan kebenaran yang menyelamatkan).
d) Cerita yang disebarkan itu nyata kemustahilannya
karena:
· Penjaga-penjaga
ada banyak. Tidak mungkin semuanya tidur! Apalagi pada jaman itu kalau penjaga
menjaga orang tahanan, dan orang tahanan itu sampai lari, maka penjaganya
dihukum mati (Kis 12:19 16:27).
· Kalau
memang mayat Yesus hilang karena dicuri, maka pastilah pencurinya membawa mayat
Yesus beserta kain kapannya. Tidak mungkin pencuri itu mau berlambat-lambat
dan membuang waktu untuk melepasi kain kapan lalu meninggalkannya dalam kubur.
Tetapi kenyataannya menunjukkan bahwa kain kapan itu tertinggal dalam kubur
(bdk. Yoh 20:5-8).
· Kalau
para penjaga tidur, dari mana mereka tahu bahwa murid-murid yang mencuri mayat
itu? Juga kalau toh mereka akhirnya bisa tahu bahwa pencuri mayat itu adalah
murid-murid, mengapa mereka tidak mencari murid-murid itu untuk mendapatkan
mayat itu kembali?
3)
Ay 14: ini janji / jaminan para imam.
Kata-kata ‘berbicara dengan dia’ diterjemahkan bermacam-macam:
KJV: ‘persuade’ (= membujuk).
NIV/RSV: ‘satisfy’ (= memuaskan).
NASB: ‘win over’ [= membujuk (?)].
NKJV: ‘appease’ (= menenangkan).
Kata bahasa Yunaninya adalah: PEISOMEN yang berasal dari kata dasar
PEITHO yang artinya: persuade (= membujuk), convince (=
meyakinkan), win over [= membujuk (?)], conciliate (=
mendamaikan), satisfy (= memuaskan), seek favor / approval from (=
mencari perkenan dari).
Hampir bisa dipastikan bahwa para imam itu melakukan hal ini
lagi-lagi dengan menggunakan uang!
4)
Ay 15:
a)
Para penjaga itu mau melakukan dosa demi mendapatkan uang! Bdk. 1Tim 6:10.
b)
‘Sampai sekarang ini’ artinya adalah sampai saat Matius menuliskan Injilnya.
Tetapi William Hendriksen mengatakan bahwa sampai abad 20 cerita
itu masih banyak beredar dan dipercayai di kalangan orang Yahudi!
Bisakah saudara bayangkan betapa hebatnya pengaruh dari ajaran
sesat tersebut? Bisakah saudara bayangkan berapa juta orang Yahudi yang tersesat
selama hampir 2000 tahun ini dan harus masuk neraka gara-gara ajaran sesat itu?
Karena itu jangan mengabaikan / meremehkan penyesatan yang terjadi karena adanya
suatu ajaran sesat! Berusahalah untuk menentang semua penyesatan!
5)
Ini menunjukkan benarnya kata-kata dalam Luk 16:31!
1)
Ay 16-17:
a) ‘Kesebelas
murid’.
Ini sesuatu yang menyedihkan! Selama 3 tahun lebih selalu ada 12
murid, tetapi sekarang hanya 11!
Penerapan:
Jangan saudara menjadi murid yang sesat seperti Yudas!
b) Ini ketaatan terhadap perintah Yesus dalam 28:7,10.
c)
Yesus menggenapi kata-kata / nubuatNya dalam 26:32 dan 28:10.
2)
Ay 18:
a)
Yesus yang rela merendahkan diri sampai mati, sekarang menerima segala kuasa di
sorga dan di bumi (bdk. Fil 2:5-10).
b)
Dalam Mat 4:8-10 waktu setan menawarkan seluruh kerajaan dunia dengan
segala kemegahannya, Yesus menolak tawaran itu. Sekarang Bapa memberikan
kepadaNya lebih dari yang setan tawarkan.
Penerapan:
Tolaklah segala tawaran dari setan, dan tetaplah hidup benar, maka
Allah akan memberikan lebih dari yang setan tawarkan!
3)
Ay 19-20: Amanat Agung Tuhan Yesus.
a) ‘Jadikanlah
semua bangsa muridKu’.
1.
Dalam bahasa Yunaninya, ‘jadikan murid’ adalah satu-satunya kata perintah dalam bagian ini. Sedangkan
kata-kata ‘pergilah’,
‘baptislah’,
dan ‘ajarlah’
merupakan participles (kalau diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi
‘kata kerja + ing’, yaitu: going, baptizing, teaching).
Ini menunjukkan bahwa penekanan utama dari bagian ini adalah ‘menjadikan
murid Yesus’. Sedangkan ‘pergi’,
‘membaptis’
dan ‘mengajar’
adalah hal-hal yang harus dilakukan untuk bisa menjadikan murid.
2.
Berbeda dengan dalam Mat 10:5-6, dimana sasaran penginjilannya hanyalah
orang-orang Yahudi, maka sekarang sasarannya adalah ‘semua
bangsa’! Karena itu
jelas tidak benar kalau dikatakan:
· kristen
adalah agama untuk orang Yahudi saja.
· Kristus
adalah Juruselamat untuk orang Yahudi saja.
3.
Ini juga secara implicit menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah
satu-satunya jalan ke surga, karena kalau tidak mengapa Yesus menyuruh
menjadikan semua bangsa muridNya?
Ajaran bahwa Kristus adalah satu-satunya jalan ke surga harus
diterima dan dipertahankan karena:
a.
Kitab Suci mengajar demikian (Yoh 14:6 Kis 4:12 1Yoh 5:11-12).
Yoh 14:6 - “Kata Yesus
kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’”. Ayat ini hanya mempunyai 3 kemungkinan:
· Kitab
Sucinya salah / ngawur. Yesus tidak pernah mengatakan pernyataan ini, tetapi
Kitab Suci mencatat seolah-olah Yesus mengatakan pernyataan ini.
· Kitab
Sucinya betul; Yesus memang pernah mengucapkan pernyataan ini. Tetapi Yesusnya
berdusta, karena Ia menyatakan diri sebagai satu-satunya jalan kepada Bapa
padahal sebetulnya tidak demikian.
· Kitab
Sucinya betul, dan Yesusnya tidak berdusta, sehingga Ia memang adalah
satu-satunya jalan kepada Bapa / ke surga.
Renungkan: yang mana dari 3 kemungkinan ini yang saudara terima?
Kalau saudara menerima yang pertama atau yang kedua, Sebaiknya saudara pindah
agama saja, karena apa gunanya menjadi Kristen tetapi mempercayai bahwa Kitab
Sucinya salah / ngawur, atau Tuhannya pendusta!
Kis 4:12 - “Dan keselamatan
tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong
langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita
dapat diselamatkan”.
1Yoh 5:11-12 - “Dan
inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan
hidup itu ada di dalam AnakNya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup;
barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup”.
1Tim 2:5 - “Karena Allah
itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu
manusia Kristus Yesus”.
Hanya orang sesat yang tidak menghargai otoritas Kitab Suci dan
yang ingin memutarbalikkan Kitab Suci yang bisa menafsirkan bahwa ayat-ayat ini
tidak menunjukkan Yesus sebagai satu-satunya jalan ke surga.
Perhatikan bahwa Kis 4:12 itu menyatakan bahwa ‘keselamatan
itu ada di dalam Yesus’,
dan 1Yoh 5:11-12 menyatakan bahwa ‘hidup
yang kekal itu ada di dalam Yesus’.
Bayangkan Yesus sebagai sebuah kotak yang di dalamnya berisikan keselamatan /
hidup kekal. Kalau seseorang menerima kotaknya (Yesus), maka ia menerima isinya
(keselamatan / hidup yang kekal), dan sebaliknya kalau ia menolak kotaknya
(Yesus), otomatis ia juga menolak isinya (keselamatan / hidup yang kekal).
Perhatikan juga kata-kata ‘di
bawah kolong langit ini’
dalam Kis 4:12, dan kata-kata ‘barangsiapa
tidak memiliki Anak’
dalam 1Yoh 5:12 itu. Ini menunjukkan bahwa tidak mungkin kata-kata ini ditujukan
hanya untuk orang kristen. Ayat-ayat tersebut di atas ini berlaku untuk seluruh
dunia!
Juga perhatikan bahwa berbeda dengan Yoh 14:6 yang diucapkan oleh
Yesus kepada murid-muridNya (orang-orang yang percaya / kristen), maka Kis 4:12
diucapkan oleh Petrus kepada orang-orang Yahudi yang anti kristen! Jadi jelas
bahwa ayat ini tidak mungkin dimaksudkan hanya bagi orang kristen!
Karena itu, kalau kita mengatakan bahwa orang yang tidak percaya
Yesus pasti masuk neraka, maka kita bukan menghakimi, tetapi percaya pada
kebenaran Kitab Suci!
Orang-orang yang berkata bahwa mereka tidak tahu akan nasib orang
yang tidak percaya Yesus (dengan alasan bahwa kita tidak maha tahu; hanya Allah
yang maha tahu) adalah orang yang tidak menghargai otoritas Kitab Suci! Mereka
bukannya tidak tahu, tetapi memang tidak mau tahu!
Juga saudara perlu hati-hati dengan orang yang mengatakan
‘moga-moga Tuhan menyediakan jalan untuk selamat bagi orang yang mati tanpa
Kristus’. Kata-kata seperti ini tampaknya penuh kasih, tetapi jelas merupakan
kata-kata dari orang yang tidak percaya pada Firman Tuhan! Mengatakan
‘moga-moga orang di luar Kristus bisa selamat’ adalah sama dengan mengatakan
‘moga-moga kata-kata Yesus dalam Yoh 14:6 itu adalah salah / dusta’!
b.
Karena Kristus adalah Allah sendiri dan Ia satu dengan BapaNya (Yoh 10:30).
Karena itu sikap kepada Yesus Kristus merupakan sikap terhadap Allah Bapa (Yoh
5:23 14:9 15:23 1Yoh 2:22-23).
Dengan demikian, orang yang tidak percaya kepada Yesus, sama dengan
tidak percaya kepada Allah. Lalu bagaimana ia mau masuk surga yang adalah milik
Allah?
c.
Karena Kristus adalah satu-satunya Penebus / Juruselamat dosa.
Orang yang tidak mau percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamat
/ Penebus dosanya, harus membayar dosanya sendiri, dan karena itu ia harus masuk
ke neraka selama-lamanya!
b) ‘Pergilah’.
· Untuk
bisa pergi mencari jiwa, kita sendiri harus sudah datang kepada Kristus! Bdk.
Mat 4:19 yang mengatakan: “Mari,
ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”.
Jadi, harus ikut Yesus dulu baru menjadi penjala manusia!
· Kata
‘pergi’
ini jelas menunjukkan bahwa kita tidak boleh hanya menunggu sampai orang luar
mau datang ke gereja. Kita harus pergi mencari mereka!
Penerapan:
Apakah saudara sendiri sudah pergi mencari jiwa?
c) ‘Baptislah
mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus’.
· Kata
‘nama’
ada dalam bentuk singular (= tunggal), sekalipun di belakangnya ada 3
pribadi, yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ini salah satu dasar dari doktrin Allah
Tritunggal. Perlu saudara sadari bahwa sekalipun istilah ‘Tritunggal’
itu memang tidak ada dalam Kitab Suci, tetapi konsep tentang Tritunggal jelas
ada dalam Kitab Suci.
· Ini
adalah satu-satunya formula baptisan dalam Kitab Suci, dan karena itu maka pada
waktu pendeta melakukan baptisan, maka ia mengucapkan kata-kata ‘Aku
membaptis kamu dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus’.
Pada abad ke 20 ini ada banyak gereja / hamba Tuhan yang menambahi
formula baptisan itu menjadi ‘Aku
membaptis kamu dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus’.
Ini mungkin dilandasi oleh ayat-ayat seperti Kis 2:38 8:16 10:48
19:5 (baptisan dalam nama Tuhan Yesus).
Tetapi perlu disadari bahwa:
* kata-kata
itu salah secara teologis, karena ‘Bapa,
Anak dan Roh Kudus’
tidak sama dengan ‘Tuhan Yesus Kristus’!
* ayat-ayat
ini (Kis 2:38 8:16 10:48 19:5) tidak menunjukkan
formula baptisan! Kata-kata ‘dibaptis
dalam nama Tuhan Yesus’
hanya menunjukkan bahwa orang-orang itu dibaptis atas otoritas Tuhan Yesus,
atau bahwa orang-orang itu dibaptis masuk ke dalam tubuh Kristus.
· Mengapa
dalam Amanat Agung Tuhan Yesus ini, kata ‘baptis’
mendahului kata ‘ajar’?
* ada
yang menganggap bahwa ini adalah dasar dari baptisan bayi, karena untuk bayi
memang baptisan mendahului pengajaran!
* ada
juga yang mengatakan bahwa ini disebabkan karena baptisan hanya dilakukan 1 x
sedangkan pengajaran dilakukan seumur hidup.
d)
‘Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Kuperintahkan kepadamu’.
· Kata
‘segala sesuatu’
menunjukkan bahwa hamba Tuhan harus mau dan berusaha untuk mengajarkan seluruh
Firman Tuhan, bukan hanya sebagian-sebagian (yang gampang, yang praktis-praktis
saja, atau yang disenangi jemaat dsb).
Tetapi kalau hamba Tuhan harus mengajar seluruh Firman Tuhan, maka
jelas bahwa jemaat harus mau belajar seluruh Firman Tuhan!
Penerapan:
Apakah saudara selalu pilih-pilih dalam mengajar / belajar Firman
Tuhan?
· Kata
‘melakukan’
menunjukkan bahwa hamba Tuhan harus mengajar dengan tujuan supaya ajaran itu
ditaati, dan jemaat harus belajar dengan tujuan mentaati Firman Tuhan!
Penerapan:
Apa tujuan saudara belajar Firman Tuhan? Hanya untuk mengisi otak
saudara? Supaya menang dalam berdebat? Atau supaya saudara bisa hidup lebih
sesuai dengan kehendak Tuhan melalui pelajaran firman Tuhan itu?
e) Ay 20b: janji penyertaan Tuhan Yesus.
Perintah untuk memberitakan Injil dalam ay 19-20a memang
berat, tetapi Tuhan berjanji untuk menyertai orang yang mau mentaati perintah
itu!
Penerapan:
Kalau saudara mau untuk memberitakan Injil, saudara harus menyadari
bahwa akan ada serangan setan bagi saudara. Tetapi jangan takut, karena Tuhan
Yesus beserta dengan saudara!
f)
Ay 19-20 vs ay 13-15: “(13)
dan berkata: ‘Kamu harus mengatakan, bahwa murid-muridNya datang malam-malam
dan mencuriNya ketika kamu sedang tidur. (14) Dan apabila hal ini kedengaran
oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh
kesulitan apa-apa.’ (15) Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang
dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai
sekarang ini”.
Dalam ay 13-15:
· ada
perintah (ay 13).
· ada
janji (ay 14).
· ada
ketaatan (ay 15).
Dalam ay 19-20:
¨ ada perintah (ay 19-20a).
¨ ada janji (ay 20b).
¨ adakah ketaatan?
Seorang mengatakan bahwa statistik menunjukkan kalau hanya 0,5 % orang kristen yang memberitakan Injil! Adalah sesuatu yang menyedihkan bahwa orang-orang yang memberitakan ajaran sesat lebih rajin dari pada orang-orang kristen dalam memberitakan Injil! Kalau selama ini saudara tidak pernah memberitakan Injil, maukah saudara mulai sekarang berusaha untuk memberitakan Injil?
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali